Author: Newsun

Chapter 1

Typo bertebaran :))

HAPPY READING ~

#Flashback

"Y.O.U.N.G.J.A.E." Begitulah suara seorang anak berumur 12 tahun saat mengeja namanya. Ia menuliskan namanya dengan ranting kayu di atas tanah pekarangan rumahnya.

"Dan…. D.A.E.H…."

"Youngjae-ah! Sedang apa?" Seorang anak lelaki jangkung, berkulit tan dan berbibir tebal menginterupsi kegiatan anak yang di ketahui bernama Yoo Youngjae tersebut.

"E-eoh? D d daehyun hyung. A a ani ,Youngjae h-hanya-a i-itu…aish!" Youngjae kaget dengan kedatangan Daehyun sehingga Ia sangat gugup, takut ketahuan apa yang sedang diperbuatnya.

"Kenapa gugup seperti itu? Apa kau berbuat sesuatu yang salah? Mari coba hyung lihat!" Daehyun membuka pagar dan segera memasuki pekarangan rumah Youngjae. Dengan segera pula Youngjae menghapus tulisannya dengan kakinya.

"Ya! Kenapa di hapus?"

"K kakarena itu ti ti dak penting, h hyung."

"Apa kau menulis sesuatu yang aneh tentang ku?."

"a a ani…" anak itu menunduk.

"Yasudah, apapun itu, aku harap bukan sesuatu yang buruk." Daehyun mengangguk – anggukkan kepalanya.

"Youngjae-ah?"

"Ne?"

"Ayo bermain di taman komplek. Aku akan mentraktirmu ice cream juga, otthe?"

"hhmm….OKE KAJJA!"

Daehyun lalu tersenyum dan mengasak rambut Youngjae gemas. Memang dasar Youngjae jika berhubungan dengan ice cream, ia akan langsung mengiyakan segalanya.

At Taman

Angin semilir menerpa wajah damai Youngjae serta Daehyun, mereka sedang tiduran di bawah pohon besar nan rindang yang ada di taman komplek mereka. Tidak ada suara apapun yang mereka buat, hanya suara daun – daun yang di terpa angin.

Sekian lama terdiam, akhirnya Youngjae membuka suaranya.

"Daehyun hyung...?" ujar Youngjae masih dengan mata tertutup.

"Ya? Youngjae – ah? Wae?"

"Kenapa kau suka sekali bermain dengan bocah sepertiku?bukannya bermain dengan teman – teman sebayamu. Kau sudah anak sekolah menengah atas. Pasti teman – temanmu lebih menyenangkan."

"Dan kau sendiri? mana teman – temanmu?"

Youngjae tersentak dengan apa yang di katakan Daehyun, ia membuka matanya dan mengubah posisi tidurnya menghadap ke arah hyungnya.

Ya, mereka sudah bertetangga sejak lama. Umur mereka terpaut sangat jauh. Saat daehyun sudah menginjak SD, Youngjae bahkan masih dalam kandungan. Daehyun tidak memiliki teman waktu itu, bukan karena miskin atau apa. Tetapi karena Daehyun hanya kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Saat Youngjae berumur 4 tahun ia sering di titipkan di rumah Daehyun karena Ibu dan ayahnya harus bekerja. Saat itulah Daehyun seperti punya teman untuk di ajak berbicara, meskipun youngjae seorang balita tetapi Daehyun sangat suka dengannya. karena Youngjae cerewet, selalu mengikutinya dan mengajaknya bermain.

Saat perjalanan pulang….

"Hyung, sepertinya aku menyukaimu."

"Hyung juga. Kau adalah adikku tersayang." Daehyun mecubit pipi Youngjae dengan gemas.

"A-ani bukan itu maksudku. Temanku bilang jika seseorang yang selalu ada untuk kita, memberi kasih sayang dan selalu membuatmu tertawa, berarti itu orang yang akan menjadi jodohmu." Youngjae mengucapkannya dengan tersipu malu hingga menundukkan kepalanya dalam.

"Pikiran anak – anak. YA! Seberapa tinggi temanmu hingga punya pemikiran seperti itu, tolong jangan dengarkan mereka youngjae-ah. Temanmu hanya terbawa cerita drama korea. Kalian masih sangat kecil, tau apa tentang cinta dan jodoh." Daehyun menasehati Youngjae yang pikirannya sedikit terkontaminasi dengan hal – hal yang belum sewajarnya ia peroleh.

"Mian,hyung" Youngjae merasa bersalah karena sudah membuat hyungnya merasa tidak nyaman.

"Sudahlah, percepat langkahmu atau tidak akan kubelikan ice cream." Lagi – lagi Daehyun mengasak rambut Youngjae gemas.

At Kedai Ice Cream

Kedua anak manusia tersebut sedang duduk di meja dekat dengan kaca agar dapat melihat pemandangan luar yang hampir gelap dengan 2 gelas ice cream vanilla tersaji di meja depan mereka. Youngjae yang seharusnya senang karena ini Ice cream terlebih rasa vanilla favoritnya terlihat murung. Daehyun berfikir sejenak , mungkin karena perbincangan yang tadi. Daehyun yang mengerti suasana tak nyaman diantara mereka mencoba mencairkan suasana.

"Youngjae-ah, kenapa masih di pikirkan. Jika iya tuhan menjodohkan kita. Apapun yang terjadi pasti kita akan berjodoh." Daehyun berucap to the point sambil menggenggam tangan Youngjae.

Youngjae tersentak saat tangannya digenggam Daehyun. "Bukan itu yang sedang aku pikirkan,hyung…" Youngjae menghela nafasnya berat.

"Lalu….?" Tanya Daehyun penuh selidik.

"Aku melanjutkan junior high school ku di Seoul, orang tuaku juga akan pindah ke sana karena pekerjaannya, itu berarti… aku akan meninggalkanmu." Youngjae menundukkan kepalanya dalam, menyembunyikan mata indahnya yang sudah mulai basah.

Bagaimana bisa ia meninggalkan Daehyun ….

TBC/END

JANGAN LUPA REVIEW!

Hallo, Ini adalah ff pertamaku, aku harap kalian suka.

Kritik dan saran di tunggu ya.

Salam kenal semua…

-Newsun