Disclaimer : Yana toboso
Genre : angst
Rate : k
Create by : Claraferllia
Warning : gaje & alur cerita super cepat
Summary : "huueee, padahalkan dia masih muda"tangis Finian makin menjadi ketika foto yang tergambarkan sesosok makhluk beriris mata biru safir yang selalu memasang wajah cemberut…
kepergiannya
.awan hitam menggumpal diatas langit, rintik – rintik hujan yang mulai membasahi bumi menambah kesan kelamnya hari ini. sungguh latar belakang yang sangat tepat untuk menggambarkan suasana hati kelima orang yang sekarang sedang berkabung, dihadapan mereka terdapan sebuah gundukan tanah yang masih baru dan ada sebuah nisan yang tertancap disana. Hening, hanya ada suara Finian yang menangis sesunggukan sambil memeluk sebuah photo dengan erat seakan menginginkan sosok yang ada diphoto itu masih hidup dan ia masih bisa melihatnya.
"sudahlah Finny, aku tau ini berat tapi kita juga tidak bisa berbuat apa – apa semua sudah terjadi, jangan menyesalinya," kata Maylen mencoba menenangkan Finian tapi tak dipungkiri ia juga merasakan kesedihan yang sama dengan Finian, air mata sang maid itu pun jatuh membasahi pipinya, kehilangan sesuatu memang menyakitkan apa lagi sesuatu itu sangatlah berharga bagimu.
"aku masih tidak percaya dia pergi, padahal baru kemarin aku melihatnya," komentar Bard dengan wajah yang sendu, Sebastian yang ada disampingnya hanya diam sambil mengutuki kebodohannya karena tidak mampu menjaganya dengan baik.
"sudahlah anak – anak, hujan sudah mulai deras sebaiknya kita masuk kedalam mansion sebelum kita basah kuyup," ajak Tanaka
"baik, ayo kita kedalam Finny," ajak Maylen
"tidak mau!, aku masih ingin di sini."
"Finny… "
"kenapa?, kenapa ia harus pergi secepat ini?, padahalkan…."
"sudahlah Finny, ayo kita kedalam," ajak Bard sambil mengambil photo yang berada dipelukan Finian
"huueee, padahalkan dia masih muda," tangis Finian makin menjadi ketika photo yang tergambarkan sesosok makhluk beriris mata biru safir yang selalu memasang wajah cemberut itu diletakan diatas gundukan tanah bersandarkan nisan. Dan mereka pun beranjak dari makam itu meninggalkan sosok yang telah terbaring dengan damai di sana.
"huh, apa – apaan mereka" kata sang kepala keluarga Phanthomhive yang tiba – tiba muncul dari tempat persembunyiannya sambil memperhatikan gundukan tanah yang basah Karena air hujan, diperhatikannya nisan yang menancap diatas gundukan yang terukirkan sebuah nama "Louis Phantomhive"
"kenapa mereka seenaknya memberikan nama belakang Phantomhive pada makhluk ini," kata kepala keluarga Phantomhive, yang diketahui bernama Ciel Phantomhive, itu sambil memandang sinis pada photo makhluk berbulu putih, beriris mata biru safir, mempunyai telinga pendek, dan selalu memasang wajah cemberut itu.
"memangnya apa hebatnya kucing Persia ini sehingga bisa menyandang nama phantomhive, huh!," gerutu Ciel lalu ia pun beranjak dari tempat itu.
~Fin~
Nyaaaa~ akhirnya selesai juga yeiy!
Gimana ceritanya gaje kah?
O ya jadi lupa ngenalin diri, kenalin aku Claraferllia, panggil saja aku Ferl.
Aku newbie di sini jadi mohon bantuannya, ya!~
Sebenarnya Fic ini terinsfiransi dari sebuah iklan di tv tapi Ferl lupa iklan apa soalnya udah lama sekali sih, jadi kalau ada yang tau itu iklan apa beritau Ferl ya?, atau kalau sudah ada fic yang seperti ini tolong beri tahu Ferl juga ya, biar nanti Ferl hapus.
Kay' akhir kata aku mau undur diri dulu, bye – bye see you next time! ^0^
Review, please…
