Membalas Senyuman©

.

Chapter 1 : Pertemuan di Kompartemen

.

Disclaimer : Harry Potter© JK Rowling

.

Story by : Haruno Cherry Granger

.

Rated : T

.

Main Pairing : Draco Malfoy x Hermione Granger

.

Warning : OOC, cerita gaje, author newbie, alur terlalu cepat

.

RnR, DLDR, & Happy Reading^^

.

Normal POV

Setelah perang dunia sihir kedua selesai, dan dimenangkan oleh pihak yg membela kebenaran, yaitu The-Choosen-One atau Harry Potter. Hogwarts dibuka kembali, setelah melewati beberapa perbaikan di sana-sini karena efek dari perang kemarin. Dan para murid tahun ke-7 yang masa belajarnya terganggu dikarenakan adanya perang akan kembali ke Hogwarts untuk mengulang masa belajarnya setelah mendapat surat dari pihak sekolah, tak terkecuali bagi pahlawan perang yang tentu sudah kita ketahui, yak salah satunya adalah Hermione Granger serta kawannya dalam The Golden Trio Gryffindor. Selain itu ada seorang pemuda tampan yang juga akan kembali ke Hogwarts untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan masa belajarnya, dia adalah Draco Malfoy, mantan pelahap maut di masa kejayaan Voldemort, namun semua itu tidak membuat dirinya berputus asa, dia akan sungguh-sungguh menuntut ilmu di tahun terakhirnya, demi membahagiakan Ibunya, yah walaupun dia tahu bahwa akan ada banyak murid-murid yang akan memandangnya sebelah mata karena masa lalunya yang, err... kelam. Mereka semua tidak tahu, bahwa di tahun terakhirmereka di ogwartsakan menjadi tahun yang sangat mengesankan.

Stasiun King Cross

.

Hermione POV

Ahh.., rasanya aku tak sabar untuk kembali ke Hogwarts, aku sudah sangat rindu dengan teman-teman, pelajarannya,kekonyolan Harry dan Ron, dan aku juga sangat penasaran siapa yang akan menjabat sebagai Ketua Murid di tahun ini, apakah mungkin aku akan menjadi Ketua Murid Putri, atau tidak? Ah lihat saja nanti. Aku berjalan dengan santai untuk menuju kompartemen sambil mencari dimanakah Harry, Ron, dan Ginny. Setelah agak lama, ternyata aku diberitahu seorang gadis dari asrama Hufflepuff tahun ke-5 bahwa mereka sudah menuju kompartemen, aku sangat kesal setelah mendengar perkataan dari gadis tadi, bagaimana tidak kesal kalau sahabatmu menyurati bahwa sebelum memilih kompartemen kita akan berkumpul dahulu, ya Harry menyuratiku pada saat liburan kemarin. Huh.., kurasa saat bertemu dengannya aku akan memberinya pelajaran. "Argh.., Harry." Tak sengaja aku menggeram.

Aku mencari-cari Harry dan yang lainnya, namun karena keadaan yang sangat ramai dan penuh sesak, akupun pasrah dan mencari kompartemen yang longgar, yah.., walaupun aku tidak dapat menghabiskan waktu perjalan bersama mereka, namun bagiku sekarang satu tempat untuk duduk itu sudah lebih dari cukup.

Tidak lama aku mencari, akhirnya akupun menemukan kompartemen yang masih longgar, saat aku membuka pintu aku sedikit kaget karena disana terdapat pemuda yang selama ini membuat diriku sakit hati. Ah.., kurasa aku akan mencoba bertanya kepadanya apakah aku boleh duduk bersamanya, selain itu apa salahnya mencoba berbaikan dengannya.

.

Normal POV

Tidak lama setelah Hermione mencari kompartemen yang masih longgar, akhirnya diapun menemukannya. Kemudian setelah Hermione masuk ke Kompartemen itu, dia agak tersentak, karena dia menemukan musuh bebuyutannya sedang duduk sendiri, seperti sedang merenungkan sesuatu. Karena terpaksa akhirnya Hermione mencoba bertanya pada Draco, apakah dia boleh duduk dengannya atau tidak dan menurut Hermione, apa salahnya jika dia mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan Draco yang memang sangat tidak baik di tahun-tahun sebelumnya.

"Err.., Malfoy, jika kau tidak keberatan bolehkah aku duduk disini bersamamu? Aku tidak kebagian kompartemen karena aku sedikit terlambat, dan aku tidak berhasil menemukan Harry dan yang lainnya karena, yah.. kau tahu lah, keadaan sangat ramai.." Hermione bertanya kepada Draco dan dia sadar akan sesuatu. "Duh.., mengapa aku malah berbicara panjang lebar" Rutuk Hermione dalam hati. Kemudian Draco mengangkat kepalanya dan menatap Hermione agak lama. Hermione yang ditatap seperti itu dan dalam jangka waktu yang lumayan lama merasa kalau dia pasti akan dicemooh atau ditolak mentah-mentah oleh Draco.

"Ya" Kata Draco setelah agak lama memperhatikan Hermione. "Ma..maksudmu apa Malfoy?" Hermione yang merasa gugup setelah diperhatikan oleh Draco, sepertinya menjadi agak lupa maksud dia datang ke sini dan menjadi tidak paham apa maksud kata 'Ya' dari Draco. "Ya, ya kau boleh duduk disini Granger" Balas Draco. "Ooh.., terimakasih" Akhirnya Hermione mengucapkan terimakasih dan ber-oh ria, kemudian dia duduk dihadapan Draco, dan Draco kembali pada kegiatan awalnya,melihat ke arah bawah sambil merenung dan terkadang melirik ke arah jendela.

Hening melanda. Mereka berdua sedang bergulat dengan pikiran masing-masing. Tak ada seorangpun dari keduanya yang mau bertanya atau berbicara hanya untuk sekedar basa-basi.

Kompartemen

.

Draco POV

Ah.., tumben sekali si Granger itu mau berbicara denganku, bahkan dengan bahasa yang sangat sopan, apakah dia terkena mantra Obliviate atau terbentur suatu benda keras? Sebenarnya aku agak malu, karena pahlawan perang sepertinya memohon kepadaku yang notabenenya adalah mantan pelahap maut. Apakah nanti Potter dan Weasley itu akan marah jika melihat sahabatnya ini sedang memohon kepada mantan pelahap maut dan juga bisa dikatakan sebagai salah satu musuh bebuyutannya? Walaupun Ibuku dan Potter sudah lumayan dekat namun aku masih tidak enak. Belum lagi pandangan semua orang tentang aku serta keluargaku yang pernah menjadi pelahap maut. Sebenarnya aku juga ingin meminta maaf pada Potter dan kawannya, terutama Granger ini, karena aku sering bahkan hampir setiap aku bertemu degannya pasti aku akan mengatainya "Mudblood.", namun aku gengsi, yah coba fikirkan seorang Malfoy meminta maaf? You wish! Ah tapi entahlah aku akan memikirkannya lain kali, aku juga tidak ingin menambah beban fikiran. Saat ini aku ingin fokus ke pendidikanku, dan membahagiakan Ibuku.

.

Hermione POV

Argh.., kenapa aku sangat bodoh tadi, sebenarnya aku hanya berniat untuk bertanya, tapi kenapa aku malah menceritakan asal-usulnya, dan membuat si Malfoy itu menatapku agak lama. Mungkin dia berfikir bahwa aku ini gila atau sebagainya, tapi biarlah, itu memang haknya untuk berspekulasi. Kemudian, aku juga heran mengapa aku merasa sangat gugup saat akan bertanya tadi, dan lebih buruknya lagi hal itu malah makin membuatku terlihat bodoh,oh Merlin! Aku yakin pasti sebenarnya dia menahan tawa melihat mukaku yang sangat bodoh tadi. Eh kurasa ada yang aneh dengan Malfoy, kurasa daritadi dia murung dan seperti memikirkan sesuatu, apakah dia sakit atau apa ada masalah, Oh demi kaus kaki Merlin yang aku tidak tahu bagaimana baunya! Apakah aku tadi mencemaskan Malfoy! No, no Mione, pasti aku salah makan tadi pagi. Ah rasanya aku mengantuk, ditambah harum mint dari Malfoy membuatku ingin tertidur saja...

.

Normal POV

Akhirnya Hermione tertidur,mungkin dia kelelahan akibatmencari Harry dan kompartemen kosong, ditambah lagi aromaa mint dari tubuh Draco yang membuatnya tenang. Dia tertidur bersandarkan pada kaca jendela, Draco yang melihat hal itu sebenarnya ingin berpindah ke samping Hermione, namun dia merasa janggal jika dia melakukan hal itu, dan alahsil dia hanya memperhatikan Hermione saja, "Ternyata dia sudah berbeda sekarang, rambutnya sudah tidak terlalu mirip semak, wajahnyapun semakin cantik" Batin Draco, ia tak sadar kalau dia telah memuji Hermione. Dan akhirnya diapun ikut tertidur, akibat kepalanya yang pusing memikirkan berbagai macam masalah.

.

Kompartemen Harry dkk

"Ah Harry.., apa kau merasa ada yang kurang?" Kata Ginny, yang kini tengah duduk di samping Harry Potter, yang juga adalah kekasihnya. "Ah benar love, Mione tidak bersama kita, apakah dia ketinggalan kereta?" jawab Harry yang sedang menghentikan kegiatannya yaitu memakan kacang Bertie Bott segala rasa. "Ah, tidak mungkin dia seperti it,mungkin dia di kompartemen lain karena disini sudah penuh" Ujar Neville menyahuti. "Ah aku jadi khawatir padanya, apakah dia sudah makan, atau dia sedang sakit, atau mungkin dia kelelahan, dan apaka dia bersama orang yang tepat sekarang.." Kata Ron yang mencemaskan Hermione, sambil membuka kotak coklat kodok. "Ahem, sepertinya kakakku ini kembali mencintai Hermione." Ujar Ginny menggoda kakaknya. "Ah..., itu.." Jawab Ron yang kebingungan dan agak malu. Ya memang tidak lama setelah perang Ron dan Hermione putus, karena Hermione merasa sudah tidak cocok dan tidak tahan dengan sifat Ron yang kekanak-kanakkan, namun sebenarnya Ron masih berharap pada Hermione. "Yah semoga saja Mione baik-baik saja karena tidak satu kompartemen dengan kita" Ujar Harry sambil memandang jendela, berharap semoga sahabat yang sudah dia anggap adik perempuannya sendiri itu tidak apa-apa.

TBC

Heyyo semua! Perkenalkan saya Haruno Cherry Granger, dan ini first fic saya, dan saya memilih pair Dramione sebagai awal *-* Sebelumnya saya adalah reader yang terkadang review-review getoh :]. Maafkan ya kalomungkin ceritanya gaje, abal, ambureguel emeseyu bahrelway bahrelway, apalah dah :v Entah mengapa setelah saya membuka-buka file puisi karangan saya di kelas 7 dan sekarang jadi terinspirasi bikin fanfic ini ^o^ Jelek ya ? T-T Sabar ya, berdo'a saja semoga saya segera diberi pencerahan oleh Allah S.W.T :'3 Oh iya saya sangat butuh Review dan semangat dari kalian loh... ToT Tapi jangan di flame yah :"3 apa kagak kasyihan saya mah baru disini *Nangis-nangis memohon mode on* Eh aku juga minta maaf kalo misalnya ada kata-kata yang kurang mengenakkan +,+ Mohon bantuannya Mina-san! (/^o^)/