Title: Our Fairytale
Cast: Kim Yesung, Choi Siwon
Pairing: YeWon
Rate: T
Lenght: 1/2
Disclaimer: Yesung punyanya Siwon...
Warning: BL, OOC, MPREG, typo bertebaran, don't like don't read
A/N: FF ini terinspirasi dari film korea berjudul "Jenny Juno" saya hanya ambil garis besar ceritanya saja, ada juga beberapa adegan di film yang saya ambil, tapi selebihnya ini semua asli bikinan otak dangkal saya sendiri . oya sekedar saran, baca ni ff sambil bayangin Siwon jaman predebut ya! Soalnya disini ceritanya dia masih umur 16 ,kalo Yesung sih umur berapa juga tetep unyu hehe, kalo nggak suka nggak usah baca ya.
HAPPY READING^_^
.
.
.
Yesung masih duduk diam di kloset kamar mandi, akal sehatnya masih belum bisa mencerna dengan baik apa yang kini terjadi pada dirinya. Di tangan kanannya terdapat dua alat tes kehamilan yang masing-masing menunjukkan dua garis merah, itu artinya ia hamil...Yang membuatnya bingung bukanlah siapa ayah dari janin yang dikandungnya, karena ia tahu pasti siapa orangnya. Tapi karena disini ia adalah seorang namja. Demi apapun, selama lima belas tahun ia hidup, belum pernah ia mendengar namja bisa hamil, tapi kenapa justru sekarang ia yang mengalaminya.
Bingung, kalut, panik itulah yang kini Yesung rasakan, sudah sekitar empat hari ini Yesung selalu mual dan muntah di pagi hari. Dan yang lebih parah lagi, ketika jam makan siang tiba, Yesung juga selalu mual ketika mencium bau masakan di kantin sekolahnya. Sampai-sampai Donghae, teman sebangkunya dengan bergurau mengatakan kalau ia sedang hamil.
Tapi entah kenapa, kata-kata Donghae yang hanya sebuah gurauan itu terus menerus terngiang di kepala Yesung. Hingga suatu siang sepulang sekolah, Yesung mengabaikan kewarasannya dan pergi ke apotik untuk membeli alat tes kehamilan, dan hasilnya..ia positif hamil.
.
.
.
Bel tanda istirahat berbunyi, dengan langkah tergesa,Yesung segera keluar dari kelasnya, tidak menghiraukan Donghae yang sedari tadi memanggilnya. Saat ini ia ingin segera bertemu dengan namjachingunya yang kelasnya berada di lantai dua. Choi Siwon, kekasih Yesung yang berusia satu tahun lebih tua dari penyuka kura-kura ini, saat ini duduk di kelas dua SM high school, sementara Yesung masih duduk di kelas satu.
Sampai di depan kelas Siwon, onix Yesung sibuk mencari-cari keberadaan namjachingunya itu. Dan ketemu, Siwon sedang asyik mengobrol dengan beberapa temannya.
"Siwon!"
Merasa ada yang memanggil namanya, Siwon menoleh ke arah suara itu berasal. Tepat di di depan pintu kelasnya, berdiri sosok yang sudah enam bulan ini resmi menjadi kekasihnya. Dengan senyum lebar, Siwon menghampiri Yesung.
"Sungie, kenapa kemari?
"Ikut aku,," Yesung menarik tangan Siwon dan membawanya ke tempat mereka biasa berduaan.
Di atap sekolah inilah Yesung membawa Siwon, ia berencana akan memberitahu tentang kehamilannya. Yesung berjalan menuju pagar pembatas yang terbuat dari besi. Masih dengan posisi membelakangi Siwon, Yesung hanya berdiri diam memandangi kerumunan siswa dari atap sekolah.
"Sungie, ada apa kau membawaku kemari" Siwon berjalan mendekati Yesung dan berdiri di sampingnya
"Seberapa besar kau mencintaiku" tanya Yesung tiba-tiba tanpa melihat ke arah lawan bicaranya
Siwon menoleh ke samping, menatap Yesung yang kini memejamkan matanya
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu"
"Jawab saja Siwon!" Yesung meninggikan suaranya
Siwon berjenggit mendengar nada suara Yesung yang terdengar seperti sedang membentaknya
"Tentu saja aku sangat mencintaimu, kalau tidak mana mungkin aku mau menjadi namjachingumu"
Yesung memutar badannya hingga kini mereka saling berhadapan
"Berjanjilah padaku kau tidak akan pernah meninggalkanku...apapun yang terjadi"
Dahi Siwon mengernyit, tidak biasanya Yesung bersikap seperti ini
"Sungie, kau kenapa?" Siwon menangkup wajah Yesung dengan kedua tangannya
"Berjanjilah Siwon,,"
Siwon mengangkat tangannya kanannya dengan dua jari membentuk huruf Vdan mengucapkan janjinya
"Iya..iya, aku Choi Siwon berjanji tidak akan pernah meninggalkan Kim Yesung, jika aku melanggar janjiku, tuhan yang akan menghukumku"
Yesung tersenyum tipis mendengar janji yang baru saja Siwon ucapkan
"Bagaimana..kau sudah puas?"
Yesung hanya mengangguk lalu memeluk Siwon...mereka berpelukan cukup lama, hingga Yesung melepaskan pelukannya dan menatap dalam karamel Siwon.
"Aku hamil,,"
Selama beberapa saat tidak ada yang mereka lakukan, obsidian mereka menatap lekat satu sama lain, jujur Yesung cemas akan reaksi Siwon setelah tahu dirinya hamil. Siwon? Ia hanya menatap Yesung datar hingga...
Pftttt...haha..haha...
Suara tawa Siwon memecah keheningan di antara mereka, kata-kata yang baru saja Yesung ucapkan sungguh sangat lucu menurut Siwon.
"Kalau kau bermaksud membuatku tertawa, kau berhasil Sungie,," kata Siwon setelah berhasil meredakan tawanya
Yesung menatap Siwon sejenak, lalu merogoh sesuatu dari saku celananya dan memperlihatkannya pada Siwon.
"Ini...kau tahu apa artinya ini?"
Siwon mengambil benda itu dari tangan Yesung dan mengamatinya, tapi berapa lamapun dia mengamati ia tetap tidak tahu apa nama benda kecil berbentuk panjang itu.
"Ini apa?" Siwon mengembalikan benda yang ternyata alat tes kehamilan itu pada Yesung
"Ini alat tes kehamilan...aku menggunakannya kemarin, dan hasilnya aku positif hamil, Siwon,,"
"Sungie, ini tidak lucu..kau jangan bercanda"
"Aku tidak bercanda Siwon! Aku benar-benar hamil dan itu anakmu!"
"Tapi kau namja, mana mungkin kau bisa hamil...lagipula kita hanya melakukannya satu kali" Siwon tetap tidak percaya, bagaimana mungkin namja bisa mengandung
"Tapi alat ini bilang aku hamil!" Yesung melempar alat tes kehamilan itu ke wajah Siwon
Setelah mengatakan itu, Yesung menangis sesenggukan. Ia tahu dengan pasti, Siwon tidak akan percaya dengan semua ini, Siwon yang melihat Yesung menangis membawa namja manis itu kepelukannya. Mencoba menenangkannya dengan mengelus lembut punggung Yesung.
"Aku hamil Siwon, aku harus bagaimana,," Yesung mencengkeram erat bagian depan seragam Siwon
"Kalau memang benar kau hamil...kita gugurkan saja,,"
Yesung kontan melepas paksa pelukan Siwon, dipandanginya wajah namja yang sangat ia cintai ini. Apa yang baru saja ia dengar salah kan?.
"Apa kau bilang,,,gugurkan?
"Ya, kita masih sekolah..dan aku juga belum siap untuk jadi seorang ayah"
PLAKK
Siwon memegangi pipi kirinya yang terasa panas, sebuah tamparan yang cukup keras ia dapatkan dari namjachingunya.
"Belum siap? KAU PIKIR AKU SUDAH SIAP!" dengan berurai airmata, Yesung memukul-mukul dada Siwon, menumpahkan kekesalannya pada namja didepannya ini
Siwon hanya bisa pasrah menerima perlakuan Yesung, ia sendiri juga bingung dengan semuanya. Ini terlalu rumit untuk anak berumur enam belas tahun seperti dirinya.
Yesung merosot jatuh, tidak kuat lagi menahan berat tubuhnya. Ditenggelamkannya wajahnya di kedua lututnya, menangisi keadaannya sekarang ini. Siwon masih berdiri di tempatnya, tidak tahu harus berbuat apa...ingin sekali ia menenangkan Yesung dengan memeluknya. Tapi Siwon justru meninggalkan Yesung sendiri di atap sekolah, hanya sebuah kata maaf yang ia tinggalkan.
.
.
.
Sudah dua hari sejak kejadian di atap sekolah, sejak itu pula Siwon selalu menghindari Yesung. Ketika jam istirahat, ia akan pergi ke tempat yang sekiranya Yesung tidak tahu, begitupun ketika pulang sekolah, ia selalu lewat jalan belakang. Apapun asalkan ia tidak bertemu Yesung...Siwon sangat mencintai Yesung, itu pasti, hanya saja ia belum siap atau lebih tepatnya ia takut. Bagaimana caranya memberitahukan ini kepada orangtuanya, tapi Siwon sadar, tidak mungkin ia menghindar terus menerus dari Yesung. Tapi untuk sekarang, ia ingin menenangkan diri dulu.
Yesung sudah hampir menyerah, ia tahu Siwon sengaja menghindarinya...ia mencintai Siwon tapi ia juga menginginkan bayi ini. Yesung akan merasa sangat berdosa jika ia menuruti keinginan Siwon untuk menggugurkan bayinya, sudah cukup dosa yang ia perbuat dengan Siwon..ia tidak ingin menambah dosa lagi.
"Yesung-ah, makan malam sudah siap..ayo turun dan makan chagi" , eomma Yesung masuk ke kamar anak bungsunya ini yang sejak tadi siang mengurung diri di kamar.
"Aku tidak lapar, eomma" jawab Yesung yang sedang berbaring di ranjangnya
duduk di tepi ranjang dan mengelus surai lembut Yesung
"Kau bisa sakit kalau tidak makan, eomma bawakan makanan kesini saja, bagaimana?" tawar
"Tidak usah eomma, nanti saja aku ambil sendiri..sekarang aku belum lapar"
"Oh..ya, bagaimana kabar Siwon, sudah lama dia tidak datang kesini?"
Yesung langsung memiringkan badannya kearah tembok begitu mendengar nama Siwon.
"Aku tidak tahu, eomma,,"
menaikkan alisnya –"Kenapa tidak tahu? Kalian sedang bertengkar, memang ada kalanya sahabat bertengkar"
",,,,,"
"Hhh...ya sudahlah, ingat untuk turun dan makan ne" mengacak rambut Yesung dan keluar dari kamar putranya itu
.
.
.
"Wah...benarkah? akhirnya mereka punya anak juga" Mr. Choi melipat korannya dan meletakkannya di meja
"Siapa yang punya anak, Appa?" Siwon turun dari lantai dua dan bergabung dengan orangtuanya di meja makan
"Ah..itu, kau ingat keluarga park tetangga kita dulu, Wonie? Jawab
"Keluarga park? Yang sekarang tinggal di jepang?"
"Ne, akhirnya setelah menikah selama lima belas tahun, mereka punya aegya sekarang" katanya sambil menyendokkan nasi dan lauk ke piring Siwon
"Kenapa lama sekali mereka baru punya anak? Siwon mulai menyantap makan malamnya
"itu karena Tuhan baru mempercayakan mereka untuk menjaga seorang anak sekarang ini"
Siwon menatap sang eomma yang kelihatan begitu bersemangat saat bercerita.
"Kau tahu, Wonie...ada begitu banyak orang yang dengan mudahnya diberi anugerah untuk menimang anak, tapi dengan alasan yang tidak masuk akal,mereka mengorbankan bayi-bayi yang tidak berdosa"
"Mengorbankan?,," tanya Siwon
"Iya..kau masih ingat putri keluarga Jung, ia pernah hamil saat masih SMU...lalu menggugurkan bayinya dan apa yang terjadi kemudian, Dokter memvonisnya terkena penyakit dan rahimnya harus diangkat, seumur hidup ia tidak akan bisa punya anak" jelas panjang lebar
Siwon merenungi kata-kata eommanya barusan, apa kalau Yesung menggugurkan janinnya itu artinya rahim Yesung juga bisa terkena penyakit dan harus diangkat? Bukankah punya anak dari Yesung itu sebuah keajaiban?, ia hanya akan menikah dengan Yesung dan ia tahu namja tidak bisa hamil. Tapi ternyata Tuhan memberikan Yesung rahim untuk bisa mengandung...ini artinya ia tidak perlu takut tidak mendapatkan keturunan jika menikah dengan namja.
SREKK!
Siwon menggeser kasar kursinya hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras untuk mengagetkan siapapun di dekatnya.
"Wonie..kau kenapa?" menatap putranya yang tiba-tiba berdiri
"Aku pergi sebentar...aku tidak mau menyesal,,"
Setelah mengucapkan itu, Siwon segera berlari keluar menuju garasi dan mengambil sepedanya. Ia mengayuh sepedanya secepat mungkin agar lekas sampai ke rumah Yesung. Ya, ia sadar saat ini pasti Yesung sedang sangat bersedih karena ia yang terus menghindar, seharusnya di saat seperti ini mereka berdua saling menguatkan bukannya menjadi egois seperti apa yang tengah dilakukannya saat ini.
BRAKK
Siwon menjatuhkan sepedanya ke tanah begitu sampai di depan rumah Yesung, dilihatnya lampu kamar Yesung di lantai dua masih menyala, artinya Yesung belum tidur. Siwon merogoh saku celananya, mencari telfon genggamnya yang sayang sekali lupa ia bawa.
"Arghh! Sial,,,kenapa aku bisa lupa" Siwon mengacak kesal rambutnya
Siwon menatap pintu rumah Yesung, sebetulnya bisa saja ia masuk dan bilang ingin bertemu Yesung karena ia sudah sering berkunjung sebelumnya, tapi urung ia lakukan. Setelah beberapa saat berpikir, Siwon mengambil beberapa kerikil yang ada di halaman rumah Yesung.
.
.
.
PLETAKK
",,,,"
PLETAKK
Yesung yang sedang tiduran merasa terganggu dengan suara berisik dari arah balkon, ia terlalu malas untuk melihat ada apa dibalik pintu balkonnya.
PLETAKK
Sekali lagi suara itu terdengar, yang kali ini mau tak mau membuat Yesung bangkit dari ranjang dan mendekat ke arah balkon
"Aishh,,,berisik sekali, suara apa sih itu!" gerutu Yesung
Dibukanya sedikit korden jendela disamping pintu balkon, dilihatnya ada beberapa kerikil kecil di lantai, apa ada yang sengaja melempari kamarnya. Yesung pun memutuskan untuk membuka pintu balkon dan berjalan ke pagar pembatas, di bawah sana ia melihat seseorang tengah melambai-lambaikan tangannya. Mata Yesung terbuka lebar saat tahu siapa orang di bawah sana.
"Siwon?,,," Yesung bergumam lirih
"Yesungie...aku ingin bicara"
"Untuk apa kau kesini? Bukankah kau sudah tidak mau bertemu denganku,,"
"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud seperti itu...turunlah aku ingin bicara" mohon Siwon
Karena masih kesal, Yesung tidak menggubris permintaan Siwon dan malah masuk kembali ke dalam kamar.
Siwon hanya bisa pasrah dengan perlakuan Yesung, memang sudah sepantasnya Yesung marah. Tapi seperti adegan di film-film, di samping rumah Yesung ternyata ada tangga yang panjangnya bisa mencapai balkon kamar Yesung, sungguh suatu kebetulan. Tanpa buang waktu,Siwon langsung mengambil tangga tersebut dan memposisikannya tepat di kamar Yesung.
Yesung berjalan mondar mandir di dalam kamarnya, hati kecilnya sungguh merindukan Siwon, tapi egonya ternyata lebih besar, siapa suruh Siwon menghindarinya
TOK TOK TOK,,
Suara ketukan di pintu balkon menghentikan aksi mondar mandir Yesung, dengan langkah pelan Yesung berjalan mendekati pintu.
KRIET
Belum sempat Yesung membuka pintu, seseorang sudah lebih dulu membukanya dari luar.
"Sungie,,"
"Siwon? Bagaimana kau bisa naik?!,,"
Siwon berjalan masuk dan langsung memeluk Yesung.
"Sungie...aku minta maaf, tidak seharusnya aku menghindarimu"
"Siwon,,," Yesung hanya diam tidak membalas pelukan Siwon
Mereka berpelukan cukup lama, bisa dipastikan mereka saling merindukan. Tangan Yesung pun kini melingkar erat di pinggang Siwon.
HIKS~~
Suara isakan Yesung membuat Siwon melepas pelukannya.
"Sungie, kenapa menangis?" Siwon menangkup wajah Yesung dan menghapus airmatanya
"Hiks...kau bodoh Siwon..hiks...bodoh" Yesung tergugu di dekapan Siwon
"Sshh...tenanglah Sungie, aku berjanji tidak akan pergi lagi darimu" Siwon mencium kening Yesung dan kembali memeluknya
Setelah beberapa saat,Yesung pun berhenti menangis, Siwon melepas pelukannya dan berlutut di depan Yesung. Menempelkan telinganya ke perut Yesung yang masih rata.
"Maafkan daddy,aegya...mulai sekarang, daddy berjanji akan selalu melindungimu dan juga mommy" Siwon mengajak bicara calon bayinya yang ada di perut Yesung
"Daddy? kau mau anak kita memanggilmu daddy,,?!" tanya Yesung sembari membelai rambut hitam Siwon
"Eumm...aku daddy dan kau mommy, bagaimana?"
"Iya...aku suka panggilan itu" Yesung mengangguk-anggukkan kepalanya dan sungguh terlihat imut di mata Siwon
"Sungie, kau sudah hamil berapa bulan?" Siwon berdiri dan membawa Yesung duduk di ranjangnya
"Aku tidak tahu, eumm..mungkin sekitar dua bulan" tebak Yesung
"Kau yakin?"
"Aku tidak tahu...bukankah kita melakukan itu sekitar dua bulan yang lalu?" Yesung menunduk, menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah mengingat kejadian yang membuat ia hamil
"Kau mengingatnya terus ya?" goda Siwon sambil merangkul tubuh mungil kekasihnya ini
"A-apa...bukan begitu, ha-hanya kebetulan ingat saja" Yesung makin merona dibuatnya
Siwon melepas rangkulannya lalu merebahkan tubuhnya di ranjang Yesung dan menutup matanya.
"Siwonie, kau mengantuk?"
Siwon hanya menggeleng
"Kemarilah,," Siwon menepuk kasur di sebelahnya, meminta Yesung untuk berbaring
Yesung menuruti permintaan Siwon untuk berbaring disampingnya, tangan kirinya menggengam erat jemari kanan Yesung. Mereka berdua hanya saling diam menatap langit langit kamar.
"Kita menikah secepatnya.." ucap Siwon tiba-tiba
Yesung menoleh ke arah Siwon yang masih setia menatap langit langit
"Menikah?...kita?!"
Siwon menopang kepalanya dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya bermain di pipi chubby Yesung
"Ya..kau mau kan menikah denganku,,"
"Tapi..." Yesung menggantung kalimatnya
"Tapi apa?"
"Bagaimana dengan orang tua kita...apa mereka mau merestui kita?"
Siwon merengkuh Yesung dalam pelukannya, menghirup dalam-dalam aroma tubuh sang kekasih yang begitu ia sukai.
"Aku akan mengatakan tentang kehamilanmu pada orang tuaku, dan meminta mereka untuk segera menikahkan kita"
"Tapi aku takut mengatakan pada appa dan eomma tentang kehamilanku, Siwon,," terdengar jelas nada khawatir dari suara Yesung
"Kau tenang saja, aku yang akan memberitahu orang tuamu, kau cukup menemaniku saja, arra?"
Yesung mengangguk pelan di dada Siwon, tidak ada yang berbicara setelahnya. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing, berharap esok hari semua berjalan seperti apa yang mereka inginkan. Meskipun mereka tahu ini tidak akan semudah yang mereka bayangkan.
.
.
.
Hari minggu seperti sekarang ini, biasanya Siwon akan tidur hingga matahari berada tepat di atas kepala. Tapi lihatlah ia sekarang, jam dinding saja masih menunjukkan angka tujuh lebih lima belas menit, ia sudah rapi dengan polo shirt hitam dan jeans berwarna gelap.
"Wonie, kau sudah rapi sekali...kau mau pergi? Sapa yang melihat Siwon sudah rapi dengan ransel di punggungnya
"Ne eomma, aku ingin jalan-jalan dengan Yesung" Siwon mencium kedua pipi sang eomma dan langsung berlari keluar
"Eomma buatkan sarapan dulu, Wonie!"
"Tidak sempat, eomma,,nanti aku bisa terlambat!" teriak Siwon dari luar
hanya geleng-geleng melihat kelakuan putranya itu, ia lalu berjalan menuju dapur untuk memasak sarapan pagi.
"Tidak biasanya hari minggu Siwon pergi sepagi ini?" suara membuat menghentikan sejenak kegiatannya memotong sayuran
"Katanya ia ingin pergi jalan-jalan dengan Yesung" sahut sambil menyeduh teh manis untuk suaminya
"Sepertinya hubungan mereka sangat dekat? Bukan begitu,," mengambil cangkirnya dan mulai menyeruput tehnya
"Tentu saja mereka dekat...mereka itu satu sekolah, lagipula Yesung anak yang manis..jadi kita tidak usah khawatir dia akan membawa pengaruh buruk untuk Siwon" jelas
"Tapi aku sering melihat mereka berpelukan saat Yesung menginap disini" mengungkapkan apa yang pernah ia lihat
"Berpelukan itu sudah biasa, yeobo..itu karena mereka saling menyayangi, mereka sama-sama anak tunggal jadi mereka merasa sudah seperti kakak beradik"
hanya mengendikkan bahunya dan mulai membaca koran paginya.
.
.
.
"Nah...ini untukmu, Sungie"
Siwon membelikan boneka kura-kura yang sangat lucu untuk Yesung, saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah arena wahana permainan.
"Gomawo Siwonie^^ " Yesung memeluk erat boneka pemberian Siwon
"Hanya ucapan terima kasih? ahh..kau tidak adil" Siwon membuat nada suaranya terdengar semelas mungkin
"Memangnya kau mau aku bagaimana?" tanya Yesung dengan wajah polosnya
Siwon memasang muka berpikir,lalu sejurus kemudian ia melipat tangannya kebelakang dan mencondongkan badannya ke depan, tidak lupa memanyunkan bibirnya ah...rupanya minta dicium.
Yesung yang mengerti maksud Siwon pun mendekatkan wajahnya ke arah Siwon, sedikit lagi dua bibir itu akan saling bertemu...lima senti..empat senti..tiga senti..dua senti..dan..
AHH!
Yesung menggigigit ujung hidung bangir Siwon dan segera berlari meninggalkan Siwon yang kini sibuk mengusap hidungnya yang menjadi korban kajahilan Yesung.
Sepanjang hari, Yesung dan Siwon menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Mulai dari menaiki semua wahana yang ada, tapi tentu saja yang tidak terlalu beresiko untuk kehamilan Yesung, mencoba semua makanan yang dijajakan di sana, hingga masuk ke rumah hantu yang berakhir dengan Yesung yang menangis ketakutan.
:
:
"Aku senang sekali hari ini, kau juga senang kan, Sungie?"
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan menyusuri jalanan menuju rumah Yesung.
"Aku senang, tapi aku benci dengan rumah hantu itu!" Yesung mempoutkan bibirnya, pertanda ia sedang kesal
"Siapa suruh kau menggigit hidungku, kalau sampai putus bagaimana?"
"Aishh ,,,jangan berlebihan...Siwonie berjongkoklah" Yesung berhenti berjalan dan menyuruh Siwon untuk jongkok
"Kenapa tiba-tiba menyuruhku berjongkok?"
"Jangan banyak bertanya, cepat jongkok!"
Siwon hanya bisa menuruti kemauan Yesung tanpa bisa menolaknya. Setelah jongkok, Yesung langsung naik ke punggung Siwon dan mengalungkan lengannya ke leher Siwon.
"Ayo jalan lagi, Siwonie" perintah Yesung
"Yaa! Kau mengerjaiku lagi,," protes Siwon yang langsung berdiri
"Siapa yang mengerjaimu, aku lelah berjalan terus..makanya kau harus menggendongku" Yesung menyandarkan dagunya di bahu Siwon
"Siwon"
"..."
"Siwon...kenapa diam saja, kau marah?" tanya Yesung
"..."
"Baiklah aku minta maaf, turunkan aku sekarang"
Bukannya menurunkan Yesung, Siwon malah semakin mengeratkan gendongannya.
"Aku yang seharusnya meminta maaf" ucap Siwon
Yesung mencoba melihat wajah Siwon dari samping, bisa dilihatnya wajah Siwon yang tampak murung.
"Siwonie, kau kenapa...?"
"Maaf sudah membuatmu seperti ini...tapi aku janji, setelah lulus nanti aku akan bekerja dengan giat dan mendapatkan banyak uang"
"Siwonie..." lirih Yesung
"Aku akan membeli rumah yang besar untuk kita bertiga, dan juga membelikanmu mobil agar kau tidak kelelahan karena berjalan kaki"
Siwon menghentikan langkahnya karena merasakan sesuatu yang basah menyentuh kulit lehernya.
"Sungie..kau menangis?"
"Hiks,,,,Siwonie kau tidak perlu melakukannya, hiks,,,asal bersamamu itu sudah cukup.."
Siwon menurunkan Yesung dari punggungnya dan memegang kedua pundak Yesung.
"Dengarkan aku...mulai sekarang kau adalah tanggung jawabku, tugasku adalah membahagiakanmu"
"Tapi aku tidak bisa memberikanmu apa-apa, Siwon.." Yesung menundukkan kepalanya
"Kau ini bicara apa..kau lupa didalam sini ada apa?" Siwon meletakkan tangan kanannya di perut Yesung
"Ini,,," Yesung menumpukan tangannya di atas tangan Siwon
"Ini bahkan tidak bisa dinilai dengan apapun" Siwon menghapus airmata Yesung dengan jemari kirinya
"Hiks,,, Siwonieee..."
Yesung menghambur ke Pelukan Siwon, memeluk erat namja yang ia yakini mampu membuatnya bahagia. Menumpahkan tangisnya yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Siwon pun memeluk Yesung tak kalah erat, diusapnya dengan lembut punggung namja manis itu, mencoba memberi ketenangan yang nyatanya selau berhasil.
Dan setelah beberapa saat, tangis Yesung sudah tidak terdengar. Siwon melepas pelukannya dan menatap wajah manis yang kini terlihat sembab karena menangis, ia lalu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir cherry Yesung. Ciuman lembut tanpa nafsu, hanya dua bibir yang saling menempel.
"Apa yang kalian lakukan!"
Sebuah suara membuat mereka sontak melepaskan ciuman dan menoleh kearah datangnya suara tadi. Dan betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui siapa orang yang kini memandang mereka berdua dengan tatapan kaget, marah dan mungkin bingung atas apa yang baru saja ia lihat.
"A-appa..."
Yesung sangat terkejut melihat sang appa yang sudah berdiri di ambang pintu, ya mereka memang telah sampai di pekarangan rumah Yesung.
"Yesung-ah..apa yang baru appa lihat tidak benar kan?" masih mencoba bersikap tenang
"Appa..ka-kami,," Yesung menggengam erat tangan Siwon yang ada di sampingnya
"KATAKAN ITU TIDAK BENAR!" untuk pertama kalinya, membentak putra kesayangannya ini
Mr Kim mendekati Yesung yang terlihat gemetar dan menyeretnya masuk ke dalam rumah.
"Ahjussi...saya mohon dengarkan dulu penjelasan saya" Siwon mengahalangi yang hendak masuk ke dalam rumah
"Pulanglah dan jangan pernah temui anakku lagi" menatap tajam namja muda di hadapannya ini
Siwon menggelengkan kepalanya dan berlari menuju pintu rumah Yesung, ia lalu merentangkan tangannya tepat di depan pintu.
"Dasar bocah keras kepala! Pergi dari sini!" hardik
"Aku tidak akan pergi, aku...aku..aku mencintai Yesung"
BUGH!
Siwon jatuh tersungkur setelah memukul telak wajahnya
"Siwonnn!" Jerit Yesung yang mencoba melepaskan diri, tapi cengkeraman appanya begitu kuat
"Kau tidak tahu apa yang kau ucapkan, cepat pergi...jangan paksa aku untuk berbuat lebih kasar"
Siwon berdiri sembari menghapus darah di sudut bibirnya "Baiklah..aku akan pergi, tapi besok aku akan kembali kesini untuk melamar Yesung"
mengepalkan tangannya bersiap untuk menghajar pemuda yang dianggapnya tidak waras ini. mendorong tubuh Siwon ke samping dan segera masuk ka dalam rumah dengan masih mencengkeram erat lengan Yesung.
"Siwon...hiks" Yesung hanya bisa menangis saat berjalan melewati Siwon
"Jangan takut, aku pasti kembali kesini..aku janji,,,"
Itu kata-kata terakhir yang Siwon ucapkan sebelum menutup pintu rumahnya dengan kasar.
.
.
.
BRAKK
menggebrak meja dengan keras, membuat Yesung dan yang duduk di depannya terlonjak kaget. tidak bisa berbuat banyak, ia sendiri sangat terkejut ketika sang suami menceritakan apa yang terjadi antara Yesung dan Siwon.
"Sejak kapan?..." menyandarkan punggungnya di sofa
Yesung hanya menunduk dan diam, sesekali tangan mungilnya menghapus cairan asin yang terus keluar dari manik kembarnya. Sudah ketiga kalinya sang appa menanyakan pertanyaan yang sama. Yesung sama sekali tidak berani menatap wajah pria paruh baya yang sangat ia hormati itu.
"Hhh...sepertinya itu sudah tidak penting lagi, mulai besok kau tidak usah pergi ke sekolah"
Kali ini Yesung memberanikan diri menatap wajah .
"Tapi appa-"
"Sudah malam, sebaiknya kau tidur" bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarnya
Yesung terduduk lemas di kursinya, sementara Mrs Kim tidak mengucapkan sepatah katapun semenjak tadi.
"Yesungie, kau dan Siwon...kalian..." tidak melanjutkan perkataannya, suaranya gemetar menahan tangis
"Ne eomma, kami berdua berpacaran"
tidak bisa lagi membendung airmatanya, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan mulai terisak pelan. Yesung tahu pasti kalau kedua orang tuanya sangat kecewa padanya, tapi bukankah cinta tidak mengenal apapun. Ia akan datang menghampiri siapa saja yang ia suka.
"Eomma...aku tidak peduli lagi apa yang akan kalian lakukan padaku setelah aku mengatakan ini" kata Yesung setelah merasa eommanya sudah lebih tenang
Mrs Kim meremas-remas tangannya, bersiap untuk mendengar apa yang akan Yesung katakan.
"Aku...mengandung anak Siwon, eomma"
berdiri dari kursinya dan menggandeng tangan Yesung menuju kamarnya.
"Appamu benar, lebih baik kau tidur.."
"Aku benar-benar hamil anak Siwon, eomma!" Yesung meninggikan suaranya
melepaskan gandengan tangannya dan menatap onyx kelam Yesung.
"Kau sangat mencintainya, Yesungie..."
"Ne,," Yesung mengangguk lemah
"Tapi lain kali buatlah alasan yang lebih masuk akal, pergilah ke kamarmu"
Yesung terdiam menatap tubuh sang eomma yang menghilang di balik pintu kamar. Tentu saja , mana ada yang mau percaya namja bisa mengandung.
"Tapi apa benar aku hamil?..."
Yesung mulai ragu pada dirinya sendiri, benarkah ia hamil..atau jangan-jangan ia hanya salah makan lalu mual seperti ibu hamil. Tapi alat tes kehamilan itu tidak mungkin salah, atau mungkin salah?.
"Heechull hyung!"
Yesung segera berlari menuju kamarnya di lantai dua, sepertinya ia menemukan cara untuk membuktikan kehamilannya.
.
.
.
TBC
:
:
Chapter satu selesai gimana, jelek? Bagus?...bodo ah yang penting nulis hehe~~~
ini ff spesial buat temen2 "gila" di twitter ana, chuz,ramyun, julia, tri nunna, vie, vilsha...kalian emang sesuatu kkkk.
Mind to review?...
