Bingung.

Disclaimer Shingeki no Kyojin: Hajime Isayama

Disclaimer this Fic: Yoshida Rin

Rating: Teen

Genre: Romance

Pair: Levi.A X Petra.R

Warning: Petra's POV; AU; OOC; Typo; Drabble; Dikhususkan untuk partner saya yang lagi kasmaran-uhuk; d.l.l.

"Aku sungguh ingin bersamamu. Selalu. Aku mencintaimu. Menginginkanmu. Namun, aku terlalu khawatir kalau kau tidak merasakan yang sama. Tapi, kenapa kau selalu membuatku bingung dengan kelakuanmu padaku. Apa kau seorang Tsundere?"

.

.

.

Aku menatap keluar jendela kelasku dengan headphone yang terpasang diteingaku. Menyalurkan salah satu lagu favoritku, Masked Bitch oleh Hiroshi Kamiya.

"Oh. Ada Petra. Kukira tidak ada orang," ujar seorang laki-laki berambut hitam pendek yang baru saja masuk ke kelasku. Dia adalah laki-laki yang selalu membuat jantungku berdetak dengan cepat. Yang selalu membuat wajahku memanas.

"Be-begitulah," ujarku. Aku benar-benar tidak mau menatapnya. Itu hanya membuatku serasa ingin pingsan saja.

Yup. Levi. Dia laki-laki yang kini sering kulirik. Laki-laki yang kusukai. Tapi, aku ragu dia menyukaiku juga. Hah…menurut rumor, dia telah menyukai seorang perempuan yang berada di kelas sebelah. Itu membuatku takut. Bagaimana kalau dia memang menyukai perempuan itu? Bagimana? Bagaimana?

Hah…daripada kupikirkan itu, lebih baik aku memikirkan teman-temanku. Bayangkan saja, satu kelas nge-ship aku sama dia! Itu membuatku kesal sekaligus senang. Kuharap aku memang bisa bersamanya.

"Apa yang kau pikirkan, Petra?" tanya Levi mendadak. Aku terkejut. Handphone yang sedang kupegang hampir saja terjatuh karenanya.

"TI-TIDAK ADA!" 'Heh. Apa-apaan ini?! Kenapa aku gugup?! Bagaimana kalau dia berpikir yang tidak-tidak?! Hueeee!' panikku dalam hati. Oke. Aku memang juga sedang panik sih di dunia nyata.

"Hee? Apa kau sakit?" tanya Levi sambil berjalan mendekat padaku.

"Tidak kok. Hehehe," ujarku sambil cengang-cengir. Wajahku terasa memanas sekarang.

"Hm? Tapi wajahmu memerah," Levi memiringkan kepalanya. Bingung.

"Ma-Masa' sih?" Aku berusaha tidak terlihat gugup. Huft. "Tunggu. Memangnya kau peduli apa kalau aku sakit?" Mata Hazelku memicing tajam. Ia langusng gelagapan.

"A-Ano…," Levi menggaruk kepala belakangnya. "Tentu saja tidak," lanjutnya.

'JLEB.'

Aku langsung bengong di tempat. Tunggu. Dia 'kan suka sama cewek lain. Wajar lah.

"Ya sudah. Shu!" usirku layaknya mengusir anak kucing.

"Cih. Udah baik ditanyain. Malah ngusir," Levi memasang tampang tidak suka. Aku jadi kesal.

"…" Aku tak mau mengatakan apa pun. Yang penting aku kesal dengannya sekarang.

"Dasar," gumamku. Lalu sejenak aku sadar. 'AKU TELAH MELEWATKAN KESEMPATAN BERSAMANYAA!' teriakku frustasi. Dalam hati tentunya. Aku menangkupkan wajahku dikedua tanganku. Aku makin kesal dan menyesal.

"Hah…Levi."

.

.

.

End(?)

.

.

.

A/N: Ehem! Ehem! Bagaimana Haruki-chan? Nee…nee…ini terlalu singkat kah? Saya, Rin, akan mempertimbangkan ini menjadi multichap jika kalian para reader menginginkannya. Jadi, saya tunggu ya. Kalau tidak ingin tidak masalah. Sekian-Oh saya hampir lupa, Haruki, jangan marah ya(-v-).

Sekian. Terima kasih.

Mind to Review?

Sign,

Yoshida Rin.