"Die liebe ist stark wie der tod, hart wie die hölle"
'Der tod scneldet die seele vom leibe, die liebe aber scheidet all
Dinge vonder seele'
MEISTER ECKHART, deutscher mystiker
"Predigt : "Ewige Gerburt"
Summary : Mimpi buruk itu terus menghantui setiap malamku, sorot mata dengan iris merah itu menatapku tajam tetapi dengan raut sedih amat sedih. Mimpi buruk itu semakin menjadi saat pria itu datang dan melangkahkan kakinya kedalam kelasku, anehnya bukan sorot mata dengan iris merah tajam yang kulihat melainkan sorot mata dengan iris hitam tajam tetapi hampa.
|"kenapa kau selalu memperhatikanku dengan berlebihan?" –Byun Baekhyun, "Entahlah, mungkin karena semua tiba-tiba berwarna saat melihatmu" – Park Chanyeol | "Kenapa semua cerita yang kudengar seperti kisah nyata dan tidak asing bagiku?" – Do Kyungsoo, "Percayalah berbagai kisah yang kuceritakan ini selalu berakhir dengan tragis, tetapi kuharap suatu saat endingnya akan berbeda" – Kim Jongin | "Berhentilah mengingat masa lalu karena kau bisa merubahnya kembali di masa depan" – Xi Luhan, "Kau selalu berucap seperti itu karena tidak pernah mengalaminya, 'kisah tragis itu'. Karena aku selalu berada di samping mu" – Oh Sehun|
'Nafasku tercekat, aku berada di pinggir jurang yang curam dan tangan ku di genggam erat oleh pria itu pria dengan mata iris merah, dia seolah mencegahku dengan sorot mata sedihnya dia menggenggam tanganku lebih erat lagi tetapi aku seolah menggeleng dan mendorong tubuhnya dengan keras, pria itu terduduk di tanah dan aku mulai menjatuhkan diriku kedalam jurang curam itu dengan air mata yang mulai mengalir sesaat kemudian aku mendengar suara teriakan itu, teriakan yang sarat akan kepedihan mendalam'
"hah apa ini?" baekhyun terbangun dengan badan yang penuh keringat dingin lalu mengusap matanya yang berair dan melihat kyungsoo berdiri dengan raut wajah khwatir di ambang pintu kamarnya.
"lagi ?" ucap kyungsoo saat merasa baekhyun sudah bangun sepenuhnya dan mendekat lalu duduk di samping baekhyun
"kali ini berbeda kyung"
"maksud mu?"
"aku jatuh kejurang tetapi yang anehnya aku melihat pria itu lagi, pria dengan mata merah itu"
Kyungsoo menghela nafasnya, ini bukan pertamakalinya baekhyun bermimpi seperti ini, minggu lalu baekhyun bermimpi tertusuk pedang dan berteriak sampai membangunkan tetangga sebelah mereka, dua minggu sebelumnya baekhyun bermimpi tenggelam, lalu tiga minggu sebelumnya baekhyun bermimpi meninggal karena keracunan dan anehnya didalam mimpinya itu baekhyun meninggal karena kehendaknya sendiri, meminum racun, menenggekamkan diri, menusuk jantungnya sendiri dan kali ini menjatuhkan diri sendiri kedalam jurang.
.
Mimpi ini petamakali muncul tiga minggu yang lalu saat salju pertama turun saat itu baekhyun bermimpi meminum racun yang anehnya dia racik sendiri sesaat sebelum meninggal baekhyun dipeluk oleh pria itu pria bermata iris merah dengan sorot antara bingung, marah, sedih. Saat bangun baekhyun seakan masih merasakan racun itu di tenggorokannya dan juga jantungnya yang berdetak kencang dan itu membuat baekhyun kesakitan sepanjang malam
09 Agustus 2017 (Tiga minggu yang lalu)
Baekhyun dikenal sebagai siswi yang pintar dan tidak perduli apapun kecuali nilainya, kyungsoo dan baekhyun berteman sejak kecil dan akhirnya tinggal di apartemen yang sama, meskipun baekhyun berasal dari kalangan berada tetapi dia adalah wanita yang mandiri bahkan bekerja paruh waktu di kafe milik sahabat, senior dan juga musuhnya luhan, bukan berarti musuh dalam hal saling membenci tetapi musuh dalam memperebutkan nilai dan juga beasiswa.
"jangan hanya karena ingin mengalahkan skor nilaiku kau memaksa kesekolah bee" ucap kyungsoo, kini mereka tengah berjalan di koridor sekolah yang masih sepi menuju ke kelas mereka di tingkat dua, semalam kyungsoo kaget karena melihat baekhyun yang pingsan dan hampir tejatuh dari tangga.
"kau pikir aku anak kecil kyung, aku merasa sehat-sehat saja. Kau tidak perlu khwatir" ucap baekhyun santai
"kau menyuruhku tidak khwatir tetapi jika kau sakit, kan aku juga yang repot"
Baekhyun hanya tersenyum dan menyuruh kyungsoo untuk pergi kekelasnya sedangkan baekhyun menuju kearah perpustakaan untuk menyelamatkan nilainya dengan menyelesaikan tugas pemberian guru paling killer di sekolahnya.
.
"aku punya gosip baru" semua mata langsung tertuju pada gadis dengan surai hitam keunguan "saat di kelas musik aku bertemu dengan pria tampan dan tinggi sepertinya murid pindahan" ucap gadis bernama luhan itu melirik satu persatu temannya dan tidak berserela lagi dengan makanan didepannya
"jadi ini gosip baru atau kau hanya ingin mencari tau jika anak pindahan itu berada di kelas mana?" ucap kyungsoo menatap sekeliling area kanting untuk mencari siluet baekhyun, lalu menatap luhan dengan curiga
"hei. .hei kyung kau pikir aku wanita seperti itu" luhan menghela nafasnya lalu kembali memandang teman-temannya "jadi, dikelas kalian ada murid pindahan atau tidak?"
Hening. . . beberapa saat kemudia mereka tertawa bersama-sama mendengar pertanyaan luhan membuat anak-anak disekitar kantin memandang mereka aneh, tetapi mereka memang sudah menduga kemana arah pembicaraan si primadona sekolah itu yang sangat gampang di tebak.
Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya menatap luhan "haa dasar rusa penggoda" sedangkan luhan hanya menatap tajam kyungsoo "bukan begitu maksudku kyung"
"lalu maksudmu yang bagaimana lu, jelas-jelas kau hanya ingin tau dimana kelas murid pindahan itu, berhentilah membuat penggemarmu patah hati" ucap wanita cantik dengan surai hitam kecoklatan bernama yixing sahabat luhan sambil melirik kumpulan pria di belakang luhan membuat luhan hanya bisa terdiam malu
"benar-benar alasan yang buruk untuk mencari informasi" xiumin wanita imut itu kembali memakan makanan didepannya yang sempat tertunda karena luhan. "baiklah aku bertanya serius jadi apakah murid pindahan pria tampan dan tinggi dengan wajah pucat dan bibir merah juga rambut coklat ada di kelas kalian?" kata luhan dengan keras
"maksudmu aku?" semua terdiam mendengar suara dari belakang luhan, mereka semua berbalik dan melihat sosok si pria tampan dengan ciri-ciri seperti yang dikatakan luhan tengah memandang mereka, postur tubuhnya yang tinggi dan tatapan mata yang dingin membuat mereka semua terdiam.
"ahh sepertinya memang kau yang dimaksud, lu aku mau ke kelas duluan bye" kata kyungso langsung berlalu meninggalkan luhan diikuti yixing dan xiumin, saat tao si adik kelas kesayangan luhan pun berdiri luhan langsung memegang tangan tao dan menggelengkan kepalanya sembari menatap tao 'jangan tinggalkan aku tao sayang' tetapi karena tao yang memang polos hanya menatap luhan bingung "lu, aku baru mau memberitahu mu jika di kelas ku ada murid pindahan dan karena orangnya sudah berada disini jadi aku pamit pergi bye" ucap tao lalu langsung pergi
"aku harus mengajari anak itu supaya tidak terlalu polos dan jujur" guman luhan, "jadi kenapa kau mencariku? Senior." kata pria dibelakang luhan dengan dingin membuat luhan menghela nafasnya kasar.
.
"benar-benar guru itu, kenapa dia selalu membuatku menderita" keluh baekhyun yang saat ini tengah berada diperpustakaan, seharian waktunya harus dihabiskan di perpustakaan bahkan dia melewati jam makan siangnya "pasti kyungsoo akan memarahiku karena tidak kekantin"guman baekhyun.
Bel pun berbunyi dengan keras menandakan waktu istirahat sudah selesai dan baekhyunpun bergegas menuju kekelasnya yang memang jaraknya jauh dari ruang perpustakaan, salahkan saja sekolah ini karena terlalu luas.
Sesampainya dikelas, suasananya sangat ramai 'tidak seperti biasa guru jung terlambat masuk dan apa yang sedang mereka gosipkan lagi kali ini' pikir baekhyun
"apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui?" tanya baekhyun kepada suho pria tampan yang duduk di depannya "yaah mereka sedang membahas para murid pindahan dan salah satunya akan berada di kelas ini" bagus bertanya ke suho adalah pilihan yang tepat karena siketua ossis ini tentu tau dengan berita-berita yang menyebar di lingkungan sekolah.
"para murid pindahan?" tanya baekhyun bingung, "yaa ada tiga murid pindahan dalam satu hari benar-benar aneh bukan" baekhyun hanya mengangguk tidak perduli sebenarnya tetapi tiga murid pindahan dalam satu hari memang aneh karena sekolah mereka tidak pernah mau menerima murid pindahan kecuali murid pindahan itu benar-benar kaya atau jenius, dan kalau murid pindahan itu jenius berarti baekhyun punya saingan baru lagi di sekolah ini, dasar.
Guru jung pun memasuki kelas membuat semua siswa terdiam, tatapan matanya yang tajam menandakan jika dia sedang dalam mood yang tidak bagus dan itu berarti kau jangan pernah membuat dia marah.
"baiklah, haa jika aku melihat dari suasananya, kalian pasti sudah tau tentang berita murid pindahan" mereka mengangguk terkecuali baekhyun yang tidak perduli dan lebih mementingkan tugasnya juga salah satu siswi dibelakang baekhyun bernama jin yang memang dikenal acuh dengan keadaan sekitar tetapi mendengar perkataan guru jung mata wanita itu langsung menatap baekhyun "dan kalian pasti sudah dengar jika salah satunya akan menjadi teman kelas kalian" mereka kembali mengangguk terkecuali baekhyun dan jin mulai menghela nafasnya.
Guru jung pun menoleh kearah pintu kelas diikuti semua murid, dan murid pindahan itu mulai melangkah postur badan yang tinggi juga ramping lalu kulit putih pucat dan rambut hitamnya membuat mereka terpesona
Lelaki itu berhenti dan berdiri disamping guru jung, guru jung menarik nafas sekali lagi untuk menghilangkan sesuatu yang mengganggu pikirannya "perkenalkan dirimu"
tbc/end ?
