Disclaimer:
Fatal Frame
© Koei Tecmo/Nintendo
.
.
Hujan
- Jess K. -
.
Semuanya serba putih. Tak terlihat akhir bahkan sudut dari tempat ini. Hanya terdengar suara derapan langkah kaki yang berlari.
"Kakak—"
Ada seorang remaja perempuan berlari ke depan, mengejar sosok yang dirindukannya selama ini.
"Mafuyu!" Teriaknya ke arah pemuda yang terus berjalan ke depan, membelakanginya itu.
"Berhenti, kak. Aku mohon!"
Pemuda itu tidak menggubrisnya.
"Kakak! Jangan pergi! Tunggu aku!" Teriaknya lagi.
"Aku ingin bersamamu!" Nafasnya terengah-engah, kakinya pun mulai merasa letih.
"Ah—!"
BRUUK!
Tubuh perempuan itu terjatuh. Kedua kakinya lelah berlari. Ia mengangkat sebagian tubuhnya dengan kedua lengannya sebagai tumpuannya. Memandangi punggung pemuda yang ingin diraihnya.
"Kenapa..."
Ia menggeram.
"Kenapa kakak tak berhenti?" Gumamnya.
"Apa kakak tak mendengar suaraku?" Tanyanya lagi.
Pemuda itu tak berhenti satu langkah pun.
"KENAPA KAKAK PERGI MENINGGALKANKU?!"
Teriakannya menggema.
"Aku... Aku lelah mengejarmu, kak..." Isaknya sembari membiarkan air matanya tumpah mengalir membasahi wajahnya.
Pemuda itu mulai berhenti berjalan. Perlahan ia menoleh ke belakang, kearah gadis yang meneriakinya.
Ia membentuk sebuah lengkungan hangat di bibirnya.
Perempuan itu penuh tanda tanya, "Kenapa... Kenapa kakak malah tersenyum saat aku berhenti mengejar?"
Bayangan pemuda itu samar-samar menghilang dari pandangannya. Senyum itulah yang terakhir diingatnya.
.
Jam dinding kamar menunjukkan pukul enam pagi. Sinar matahari yang redup tetap berusaha menembus lubang tirai jendela walau cahayanya terasa lemah. Tak lama terdengar suara gemuruh dari luar. Suaranya gemuruhnya sempat menggetarkan rangka jendela kamar itu. Perempuan yang berbaring di tempat tidur hangatnya itu perlahan membuka matanya yang berair. Ia terbangun dari tidur singkatnya.
Ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan dan penuh gundah. Kemudian ia menutup kedua matanya dengan lengan tangannya.
"...Kenapa, kak?" Gumamnya dengan nada putus asa.
"Kenapa?"
Tak ada yang bisa menjawabnya.
Hari ini, hujan lagi.
.
.
- Selesai -
Author's Note:
Akhirnya selesai juga setelah 6 tahun lamanya mendekam di memori hape. Garing pula.
Omg, aku suka game ini. Boleh dicobalah. Pengen main yang ke-empat dan yang ke-lima, tapi apa daya, kantong gak sanggup. :'3
/gak usah curhat lu/
Akhir kata, semoga para pembaca menikmatinya. Terima kasih sudah mampir. :'(
