Disclamer: Naruto dan Mahouka Koukou no Rettousei bukan punya ku.
Naruto and Mahouka Koukou no Rettousei: The Golden Prince/黄金の王子
Genere: Action, Romance, Adventure, Fantasy, Sci-fi, School.
Raiting: M
Pairing: [Naruto x ?]
.
Summary: Naruto yang telah berhasil mengalahkan Kaguya, terlempar kedimensi lain karena mata Obito yang tidak dapat ia kendalikan dengan sempurna.
.
Chapter 1: New World
.
Perang Dunia Shinobi ke 4 telah berakhir dan meninggalkan luka mendalam bagi para Shinobi, karena berita menghilangnys sang pahlawan Dunia Shinobi , Naruto Uzumaki telah tersebar luas.
Para Shinobi hanya dapat sedih tentang menghilangnya Naruto, mereka tidak bisa apa-apa untuk menemukan Naruto, karena menurut mereka Naruto terlempat kedimensi lain, entah ke Dimensi apa mereka tidak tahu.
Kakashi yang dapat kediminsi lain saja tidak bisa berbuat apa-apa karena ada 1000 lebih dimensi di alam semesta, apa lagi para Shinobi, tentu saja mereka tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menunduk sedih karena menghilangnya Naruto yang entah kedimensi apa, semoga Naruto terpental kedimensi yang baik, agar ia tidak mendapat kelakukan buruk lagi, itu lah doa yang diberikan para Shinobi untuk Naruto.
.
.
.
BRAAKK!
Seseorang dengan tubuh kecil, mungkin berumur 4 tahun jatuh didekat hutan dengan luka yang cukup parah, mungkin luka karena akibat perang. Tapi tidak lama setelah itu datang seseorang kakek tua mungkin berumur 50 tahun keatas datang mengahampiri anak kecil itu.
"Kasian sekali" dengan rasa prihatian yang besar, sang kakek membawa anak kecil itu pergi kerumahnya yang tidak jauh dari tempat anak kecil itu tetjatuh.
.
Dengan perlahan dan pasti anak kecil itu membuka matanya, yang menampakan dua mata yang berbeda warna, mata kanan berwarna merah, dengam tiga temoe mengitarinya, dan mata kiri biru saffir seperti launtan.
"Engh, aku ada dimana?" sosok anak kecil itu bangun dengan susah payah karena hampir seluruh tubuhnya dibalut dengan perban, untuk mengobati luka-lukanya.
"Kau jangan bergerak dulu nak" seorang kakek tua yang menyelamatkan anak kecil itu datang dengan membawa sebuah nampan, yang terpadat piring, dan gelas. "Makan lah ini agar kau cepar sembuh" kakek itu menyodorkan nampannya kepada anak kecil yang duduk diranjang, dan dengan senang hati diterima anak itu.
"Kakek siapa?" tanya anak itu, yang menaruh nampan diatas meja dekat ranjang, dan menggambil piring yang berisi nasa dan lauk.
"Bukan kah lebih sopan jika kau memperkenalkan dirimu dulu" Kakek itu tersenyum lembut dengan menatap anak kecil yang memakan makanan yang ia bawa dengan tenang.
"Nama ku Naruto Uzumaki, kakek siapa?" tanya sosok anak kecil yang bernama Naruto, yang kembali memasukan nasi kedalam mulutnya.
"Nama Kakek, Jellal Fernandes" jawab Kakek itu lembut yang bernama Jellal. Naruto sedikit kagum dengan nama Kakek yang menolongnya, yang menurutnya keren.
Naruto yang telah selesai makan, menaruh piringnya diatas meja dan menggambil gelas yang berisi air putih. "Nama Kakek keren, pasti waktu muda Kakek banyak dikejar-kejar wanita" Jellal terkekeh pelan, mendengar pujian yang diberikan anak kecil yang ia tolong.
"Kau bisa saja Naruto" ucap Jellal lembut kepada Naruto yang menaruh gelasnya diatas meja.
.
SKIP TIME ( 2 Tahun Kemudian)
Telah 2 tahun lamanya Naruto bersama Kakek yang bernama Jellal yang menolongnya. Naruto telah mengetahui semuanya dari Jellal, tempat Ia terdampar, dan di beritahu kalau Ia juga tidak dapat pulang ke Dimensinya karena perbedaan tempat yang sangat jauh, tapi selain itu Natuto juga memang tidak mau balik ke Dimensinya, karena di Dimensi ini Ia merasakan sebuah arti dari keluarga.
Sememjak 2 tahun lama Naruto diajari teknik sihir oleh Jellal tanpa menggunakan tongkat, atau Casting Assistant Device ( CAD ). Sihir yang Naruto pelajari adalah sihir ruang angkasa, atau disebut sihir Surgawi, teknik sihir mematikan yang dapat membunuh ratusan nyawa jika menggumakan teknik terkuatnya.
Selain itu Naruto juga diajari teknik menembak, dan bermain pedang oleh Jellal serta belajar menggukan mata Obito dengan baik tanpa menggunankan cakra, tapi menggunakan energy sihir. Walaupun begitu Naruto belum sekuat Jellal sekarang, tapi Ia berjanji kalau Ia akan melampaui Jellal suatu saat nanti.
Selama 2 tahun juga Naruto telah berubah, Ia lebih mirip sikap Jellal, yang tenang, dan murah senyum, serta fisiknya yang berubah seperti Minato, kecuali tiga garis dimasing-masing pipinya yang memang tidak dapat hilang, walaupun bisa menipis.
"Jellal Jii-san hari ini kita belajar apa?" tanya Naruto antusias karena ia paling suka dengan yang namanya latihan, walaupun seberat apapun pasti akan Ia jalani.
"Aku akan melatih mu membaca 1001 rangkain mantra yang akan digunakan setiap penyihir" jawab Jellal yang duduk bersila diatas batu, entah kenapa Naruto tidak tahu, secara ajaib fisik Jellal berubah menjadi muda lagi, tapi yang Naruto ketahui kalau Jellal memakai sihir terlarang agar muda kembali, biar tidak susah untuk mengajari Naruto tentang sihir yang Ia gunakan.
"Tapi apa sihir yang kita gunakan ada rangkain mantranya?" tanya Naruto kepada Jellal, yang membuka matanya, yang tadi sempat terjem beberapa saat.
"Tidak, sihir yang kita gunakan bukan dari 1001 rangkain mantra, tapi dari 88 lambang rasi bintang, atau 70 lambang kuno" jawab Jellal yang turun dari batu tempat ia duduk tadi. "Bisa kita mulai?" tanya Jellal.
"Tentu"
.
"TIDAK"
Naruto terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas terengah-engah seperti habis lari maraton sepanjang 20 km. Kepala Naruto rasanya ingin pecah mengingat mimpi buruk yang Ia alami barusan.
Jellal, kakek yang telah menolong hidupnya mati dengan tragis didepan matanya kerena menolongnya dari sekumpulan penyihir jahat yang mencoba membunuhnya. Dadanya tertusuk oleh sebuah Katana, tangan kanannya telah putus entah kenapa. Dan mimpi itu benar-benar terasa nyata bagi Naruto.
"Hah...hah...hah...Sudah tiga kali" sudah tiga kali Naruto mempikan hal yang sama dalam seminggu ini, yang terjadi berturut-turut. Selama 3 hari ini Naruto tidak bisa tidur dengan tenang, karena mimpi mengerikan itu selalu menghantuinya.
Dengan langkah gontai Naruto bangun dari ranjangnya dan berjalan kekamar mandi untuk membuash wajahnya dengan air, agar sedikit tenang dari mimpi buruk yang Ia alami.
BYUR
Sekumpulan air membasuh wajah Naruto beserta poninya yang menutupi kening. "Semoga hanya mimpi saja" Naruto berjalan keluar kamar mandi, dan melangkahkan kakinya ke dekat hutan yang tidak jauh dari tempat yang Ia tinggali sekarang bersama Jellal.
Dua mata Naruto yang berbeda warna memandang hutan yang masih gelap. Ia melirik jam tangan yang kenakan, dan masih menunjukan pukul 4 pagi. "Ini masih terlalu awal untuk latihan" pikirnya.
Naruto merebahkan diri, dan duduk bersila dengan mata terpejam. Di waktu sepagi ini, dari pada berlatih kekuatan, atau kecerdasan otak, Naruto lebih memilih untuk berlatih indra keenamnya, karena sepagi ini hari masih tenang, dan tentu saja konsentrasinya tidak akan terganggu oleh siapapun.
Naruto dapat merasakan setiap gerakan hewan yang ada disekitarnya mungkin beradius 5km, yang mencoba menyerang dirinya. Seekor hewan buas yang merupakan harimau datang menghampirinya, dengan menatap Naruto sebagai serapan paginya.
Harimau itu mencoba menyerang Naruto dengan cakarnya, tapi...
DOR!
Tanpa melihat Naruto menembak kepala Harimau itu hingga mati, menggunakan pistol pemberian Jellal, Shot Heaven, itulah nama pistol berwarna emas yang saat ini Naruto kenakan untuk membunuh Harimau itu dengan sekali tembak tanpa melihat.
Shot Heaven bukan hanya pistol biasa yang berwarna emas, tapi itu adalah pistol ciptaan Jellal yang Jellal rancang tanpa menggunakan peluru, tapi menggunakan kekuatan sihir, dan sihir itu harus sihir Surgawi, dengan kata lain yang bisa menggunakan pistol itu hanya Naruto dan Jellal saja.
Naruto kembali memasukan Pistolnya kedalam jaket yang Ia kenakan. Naruto masih dapat merasakan hewan-hewan yang bergerak disekitarnya, walaupun Ia melawan Harimau barusan, Naruto masih mengaktifkan indra keenamnya yang Ia sebut Mantra.
Naruto membuka kedua matanya yang berbeda warna ketika merasakan kehadiran orang yang Ia kenal datang menghampirinya. "Kau terlalu lama Jellal Jii-san" ucap Naruto.
"Maaf, maaf, aku terlalu lelap tidur" balas Jellal yang ikut duduk dekat Naruto. "Kau masih belum menguasi Mantra?" tanya Jellal.
"Belum, hal ini akan sulit" jawab Naruto. "Jellal Jii-san bukannya sudah waktunya kau menjelaskan sihir yang gunakan untuk kembali kemasa muda mu?" ucap Naruto yang menatao Jellal.
"Sepertinya begitu" balas Jellal lembut. Jellal menghela nafas sejenak karena penjelasan yang akan Ia berikan, sebuah penjelasan yang cukup panjang. "Baiklah akan aku beri tahu, sihir yang aku gunakan adalah Deat or Alive, sebuah sihir terlarang yang bisa membuat mu kembali kemasa muda mu, dan tentu saja ada bayarannya untuk sihir itu" jelas Jellal.
"Bayaran? apa bayarannya?"
"Hidup mu akan bertahan sampai 5 tahun, dan aku sudah menggunakan 2 tahun, berarti sisa waktun ku hanya 3 tahun" Naruto membulatkan matanya dengan sempurna, Ia benar-benar tidak tahu kalau Jellal rela berkorban hanya demi dirinya.
"Jellal Jii-san kau-"
"Tak masalah Naruto, aku senang ada yang mewarisi kemampuan ku ini, jadi aku akan mati dengan tenang, untuk sekolah tenang saja aku sudah mendaftarkan mu di SMA sihir 1 kok Naruto" potong Jellal cepat. "Baiklah Naruto hari ini kita akan belajar teknik berpedang" Jellal berdiri dari tempatnya, tapi ketika Ia mengalihkan pandangannya kebelakang Ia melihat Naruto menunduk sedih. "Ada apa Naruto?" tanya Jellal.
Naruto menaikan kepalanya, dan terlihat lintasan air mata didekat matanya. "Kenapa? Kenapa Jellal Jii-san melakukan itu? Aku ingin terus bersama Jellal Jii-san" Jellal tersenyum dan menatap lembut Naruto yang sepertinya menangis dalam diam.
"Kau tenang saja, umur hanya tuhan yang tahu, jadi jangan dipermasalahkan, kalau aku memang ditakdirkan mati sekarang pun juga bisa" Jellal menaikan wajahnya, dan menatal langit yang masih gelap. "Aku juga ingin hidup lebih lama, ingin melihat anak angkat ku menikah, dan mempunyai cucu" Jellal tersenyum miris mengingat kata anak, karena istrinya Erza Scarlet tidak pernah bisa mempunyai anak, tapi Ia tidak mempermasalahkannya, ada niat untuk selingkuh pun tidak ada sama sekali.
Naruto menatap bingung Jellal, yang melihat langit fajar yang masih gelap. "Anak angkat" beo Naruto. "Malsud Jellal Jii-san apa?" tanya Naruto memiringkan kepalanya, tanda kalau Ia tidak mengerti.
Jellal mengalihkan pandangannya, dan menatap Naruto dengan senyum lembut. "Aku mengangkat mu menjadi anak angkat ku, jadi mulai sekarang panggil aku Tou-san, kau menggerti?" jelas Jellal.
Dengan semangat Naruto menganggukan kepalanya. "Tentu Tou-san"
.
SKIP TIME (2 Tahun Kemudian)
DOR!DOR!DOR!
"Kau memang hebat Naruto" Jellal memuji anak angkatnya yang kini dapat menembakan Shot Heaven sebanyak tiga kali dalam waktu kurang dari 5 detik, dengan radius 2km dan tepat sasaran.
Naruto yang merupakan anak angkat dari Jellal tersenyum tipis. "Ini juga berkat diri mu Tou-san" ucap Naruto. Dengan gerakan cepat Naruto memutar pistolnya, dan memasukannya kedalam jaket yang Ia kenakan.
DOR!
Jellal dan Naruto terlonjak kaget atas tembakan yang dilancarkan seseorang. Mereka mengalihkan pandangan mereka, dan melihat sekelompok orang dewasa berjas hitam, dengan kacamata hitam mengacungkan pistol pada mereka. "Akhirnya kami menemukan mu Jellal Fernandes" ucap salah satu dari mereka dengan suara yang besar.
"Siapa kalian?" tanya Jellal menatap tajam sekumpulan orang yang tidak diundang. Mata coklatnya tidak pernah lepas memandang sekunpulan orang yang datang tidak undang dari pakaian hingga wajah, yang tak asing bagi Jellal.
"Kau melupakan kami? organisasi yang telah kau bantai habis hanya seorang diri"
Jellal membulatlan matanya dengan sempurna Ia tidak menyangka organisasi yang telah Ia bantai habis, masih menyisahkan orang kriminal dengan kemampuan hebat. "Jangan katakan kalian..."
"Ya kami datang kesini menuntut balas dendam Jellal Fernandes"
DOR!DOR!DOR!
Sekumpulan orang yang tidak undang, menembakan pistol mereka pada Jellal. Tapi dengan cepat Jellal membuat sebuah Kekai menggunakan CAD, walaunpun Ia lebih suka dengan sihir lambang kuno, dari pada rangkaian, tapi Ia akan menggunakan CAD untuk bertahan, karena sihir lambang, tidak ada sihir pertahanan.
Jellal mengalihkan pendangannya pada Naruto, lalu menatap Naruto dengan senyuman lembutnya. "Naruto kau pergi dari sini, biar aku yang urus mereka" perintah Jellal.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian Naruto, kau pergi kerumah, ambil pedang milik Erza, lalu bawa pergi, dan kalau kau mau, kau bisa membawa jaker biru dongker ku, bukannya kau suka?" potong Jellal dengan cepat. Jellal mengalihlan pandangannya dan menatap tajam tamu yang tidak diundang. "Kekkai ini akan hancur, cepatlah, pergi sejauh mungkin yang kau bisa bertahan hidup lah demi aku, Erza, dan orang-orang yang kau sayang Naruto" ucap Jellal.
Dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya, Naruto mengangguk patuh. "Ba-baiklah Tou-san" Naruto berlari meninggalkan Jellal sendiri yang bertarung dengan sekumpulan tamu yang tidak undang, yang terus menembakan Jellal dengan pistol mereka.
"Bagaimana kalau kita selesaikan ini dengan cepat" Sebuah lingkaran sihir dengan lambang kuno muncul diatas langit, yang pasti memiliki ukuran yang sangat besar dan berwarna emas. Jellal terseyum miris, dan menatap langit sesaat. "Sayonara Naruto"
[Heavenly Magic: Stone Crusher Space]
Sebuah Meteor dengan ukuran sangat besar muncul dari lingkaran sihir kuno yang diciptakan Jellal. Tamu yang tidak undang, beserta Jellal sudah tidak bisa lari kemana-mana, radius serangan ini adalah 15 km, tapi memiliki resiko sipengguna akan ikut mati, karena pasti kena radius serangannya.
DUUUUAAAARRRR!
.
Naruto meremukan koran yang Ia baca, Ia tidak menyangka kalau ayah angkatnya akan mati diperistiwa itu. Naruto mengalihkan pandangannya, dan menatap langit biru yang sebiru mata kirinya. "Aku akan membalas kalian para kriminal"
.
SKIP TIME (7 Tahun Kemudian)
Sinar Matahari masuk dari sela-sela ventilasi Apartemen seseorang. Seseorang pemuda berambut pirang perlahan membuka matanya, dan memperlihatkan dua mata yang berbeda, dia adalah Naruto Uzumaki, yang kini namanya telah berganti menjadi Naruto Fernandes, karena Ia telah menjadi anak angkat dari keluarga Fernandes beberapa tahun yang lalu.
Naruto bangun dari tidurnya, dan dengan langkah gontai dan wajah yang masih mengantuk, kalau Ia kurang tidur, Ia pergi kekamar mandi, dengan menggambil handuk yang terlipat di meja pakaiannya.
15 menit berlalu, dan akhirnya Naruto keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk melilit ditubuhnya, menampilkan tubuhnya yang berotot, dam juga tetesan air yang berjatuhan dari rambut pirangnya yang berantakan.
Naruto melangkahkan kakinya ke lemari pakian, dan menggambil seragam sekolahnya yang merupakan seragam sekolah SMA sihir 1 bagian cadangan. Naruto tidak peduli dia dibagian apa? tapi Ia ingat kata-kata ayah angkatnya 'jangan pernah mengeluarkan kemampuan mu untuk pamer, tapi gunakan sebagai kartu joker mu, walaupun itu sihir yang lemah sekalipun, tapi kalau musuh tdiak menyadari lawannya bisa menggunakan sihir, pasti akan kalah musuhnya' begitulah kata ayah angkatnya, yang tentu membuat Naruto mengikutinya.
.
Naruto melangkahkan kakinya dipintu gerbang sekolah SMA sihir 1 yang masih sepi, dan menatap bangunan sekolah SMA sihir 1 dengan pandangan datar.
"Mulai sekarang bukan lagi kelas utama yang berkuasa, tapi kelas cadangan, bersiaplah SMA sihir 1, Naruto Fernandes akan membawa nama mu ke Dunia sebagai SMA sihir terkuat.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
Setelah nonton Mahou Koukou no Rettsousei, saya jadi bikin fic baru lgi. gomen.
Fic ini hanya hiburan, jadi rilis bisa 1 minggu sekali atau 2 minggu, mungkin juga 3 minggu, tergantung mod saya.
.
Profil Naruto:
Nama: Naruto Fernandes
Umur: 15 tahun
Kekutan Alami: Kamui, Itoryu, dan menembak dengan radius yang 5km.
Jenis Sihir: Sihir lambang kuno
Teknik Sihir: Heavenly Magic
Julukan: The Golden Prince
.
Dark Bring Master akan update hari ini.
SWO mungkin minggu atau senen
Higoro: belum tahu, saya belum membicarakannya dengan teman saya.
Mun'aizu: Senin atau selasa.
.
Mohon Review.
.
