Take Holder

Cast

Kim Mingyu x Jeon Wonwoo

Soonyoung x Jihoon

Seungcheol x Junghan

Minghao x Jun

Seungkwan x Vernon

Lee Chan

….

Warning ! GS for Uke, OOC, and Typo

Cast milik keluarga masing-masing, Pledis, dan Carat

But story is mine

Mingyu POV

Aku tidak mengenalnya. Sedikitpun tidak mengenalnya. Bahkan awalnya mengetahui namanya saja tidak. Yang aku tahu adalah dia anak baru yang masuk hari ini dan mengambil perhatian semua siswa di sekolah ini. Aku terus memandangnya hingga dia menghilang dikerumunan. Entah apa yang terjadi tapi tiba-tiba aku tertegun sesaat setelah melihatnya. Jika darah dan jantungku masih berfungsi mungkin mereka akan berdesir dan berdegup sangat kencang. Rambut hitam panjang yang tergerai indah, matanya yang mengisyaratkan maaf dan penasaran serta badannya yang sangat kurus sehingga aku merasa mungkin akan sangat pas jika dia ada didalam pelukanku. Padahal kejadiannya hanya beberapa detik saat gadis itu menabrakku secara tidak sengaja tetapi entah mengapa membawa efek besar dalam hidupku.

Aku tak mengetahui sudah berapa lama aku disana hingga bel masuk berbunyi. Kulangkahkan kakiku perlahan menuju kelas yang tidak jauh dari tempat gadis itu menabraku sehingga tidak perlu terburu-buru bukan? Saat aku berdiri cukup lama didepan kelasku seketika keadaan sangat tenang. Apa aku sebegitu memiliki pengaruh hingga dapat membuat seisi kelas tenang?

"Kim Mingyu kau boleh duduk ditempatmu sekarang" ucap seseorang dibelakangku. Saat aku menolehkan kepalaku, aku tahu kenapa semua orang diruangan ini terdiam.

"Pagi songsaengnim" ucapku sopan "aku akan kembali ketempatku" lanjutku sambil berjalan menuju mejaku.

Apakah keberuntungan benar-benar berpihak padaku saat ini? Mungkin iya, yeoja yang tadi menabraku kini berjalan kearahku setelah iya memperkenalkan dirinya didepan kelas, entah ini kebetulan atau memang takdir yang telah menggariskan hanya kursi sebelahku yang kosong di kelas ini dan itu berarti dia akan duduk disebelahku selama hampir setahun kedepan? Great ini akan jadi tahun yang sangat…. Menyenangkan? Atau mungin menyusahkan? aku tidak terlalu memikirkannya yang aku pikirkan adalah bagaimana aku akan menahan diriku selama berada di kelas yang sama dengannya. Mencium baunya dari sebrang koridor saja sudah membuatku ingin menerjangnya saat itu juga bagaimana jika mereka harus berada diruangan yang sama dan harus duduk di sebelahku. Hell, mungkin keputusanku untuk tidak ikut Seungcheol hyung kemarin dalah kesalahan besar.

"Anyeonghaseyo" ucapnya sambil tersenyum sebelum akhirnya duduk tepat disebelahku. Oh, bahkan baunya jauh lebih menggoda daripada saat kami bertabrakan tadi. Tahan mingyu, kau harus bisa menahannya atau seluruh kelas akan tahu siapa kau sebenarnya. Aku hanya mengangguk perlahan sebelum akhirnya mengalihkan pandangan kedepan. Semoga saja ini semua cepat berlalu.

Wonwoo POV

Bel istirahat berbunyi saat aku sedang mencatat semua tulisan yang ada dipapan tulis, sesaat setelah bunyi suara memekakan telinga itu terdengar seketika banyak orang yang mulai berkerubun disekitar meja dan bangkunya. Aku tahu bukan hal yang mudah menjadi siswa baru terlebih aku adalah pindahan dari Negara sakura. Karena pekerjaan ayahku yang berpindah tugas kembali kenagara asalku mau tak mau aku harus meninggalkan Negara yang aku sendiri sudah nyaman menempatinya. Katakanlah aku egois dan kurang nasionalis tapi percayalah aku merasa nyaman hanya karena sudah tinggal sejak kecil disana dan lebih banyak menghabiskan waktu disana tapi masalah kecintaan aku tetap mencintai Negara kelahiran dan tanah airku. Bahkan aku tidak pernah lupa mengupdate dan mengucapkan selamat kepada Negara kelahiranku ini setiap hari kemerdekaannya.

Aku melirik namja disebelahku yang memasang raut wajah datar, ah mungkin dia masih marah karena aku menabraknya saat berjalan keruang kepala sekolah. Sebenarnya aku ingin meminta maaf tapi keberanian dan semua kata-kataku menguap saat melihat wajah datarnya. Sebenarnya aku meliriknya karena ingin meminta bantuan untuk nenyingkirkan sementara orang-orang yang tiba-tiba mengerubuninya.

"kalian ingin membuat masa istirahatnya terganggu? Kita hanya punya empat puluh lima menit dan kalian ingin mengenalnya sekarang? Hei kita masih punya waktu panjang untuk dapat saling berkenalan" Ucapan seorang Yeoja dengan rambut coklat muda dengan ombre pink itu dengan nada ketus yang sangat kentara.

Setelah semua orang bubar di sekitar mejaku, yeoja itu mendekat lalu mengulurkan tangannya sambil tersenyum bersahabar " Lee Jihoon panggil saja aku Jihoon" ucapnya. Aku hanya dapat tersenyum kikuk dan membalas uluran tangannya.

"Jeon Wonwoo, kau bisa memanggiku Wonwoo. Senang berkenalan denganmu" ucapku.

"Apa kau lapar? Ayo kekantin, aku akan sedikit memperkenalkan sekolah ini padamu" aku hanya mengangguk dan pasrah saat tanganku ditarik pelan oleh Jihoon. Saat aku ingin mengatakan sesuatu kepada namja disebelahku, baru aku sadari namja itu sudah menghilang. Mungkin dia pergi saat aku sedang berbicara dengan Jihoon.

Saat sedang dalam perjalanan kekantin aku melewati jalan yang sedikit berputar –setidaknya itu yang Jihoon katakan— agar aku mengetahui mana saja toilet yang dekat dengan kelas kami dan dimana ruang olahraga indoor berada –oh ini Jihoon hanya menunjuknya dari kaca— dan tour kecil kami berakhir disebuah kantin yang cukup besar dan ramai. Ku lihat Jihoon melambaikan tangan kearah teman-temannya.

"Apa kau keberatan jika kita bersama mereka? Aku akan mengenalkanmu kepada mereka" ucap Jihoon meminta izin. Oh betapa beruntungnya aku mendapat teman baru yang sangat baik seperti dia. saat di Jepangpun aku hanya memiliki sedikit teman jadi saat kedua orang tuaku mengatakan akan kembali ke Korea aku tidak keberatan, tapi entah kenapa disini aku sudah menetapkan diri ingin memiliki teman yang cukup banyak. Hey, jangan remehkan tekatku ya.

"Tentu Jihoon" ucapku sambil tersenyum. Setelah aku mengatakan itu kami berjalan mendekati sebuah meja bundar berisi empat orang yang sedang bercanda. Keempat yeoja itu tersenyum saat menyadari kami telah duduk masuk kelingkaran itu.

"Hey, perkenalkan dia murid baru dikelasku namanya Jeon Wonwoo" ucap Jihoon.

Salah seorang yeoja berambut panjang berwarnya coklat muda tersenyum manis kearahku dan mengulurkan tangannya. "namaku Yoon Junghan, kau bisa memanggilku Junghan, oh atau mungkin Eonni? Aku kelas tiga sekarang. senang berkenalan denganmu"

Siapa tadi namanya? Jeonghan? Entah apa yang harus aku lakukan kepada wajahku, mungkin membuangnya saat melihat wajahnya tersenyum lebar seperti itu. dia sangat cantik. "Eonni? Senang berkenalan denganmu" ucapku.

"Wonwoo sunbae namaku Boo Seungkwan kau bisa memangiku Seungkwan. Ah, boleh aku memanggilmu eonni? Seperti memanggil yang lainnya?" ucap seorang yeoja berbadan sedikit gemuk tetapi memiliki wajah imut itu.

Aku mengangguk pasti dan tersenyum manis. "tentu, Seungkwanie. Senang berkenalan denganmu."

"Aku Jisoo aku seangkatan dengan Jeonghan. Kau bisa memanggilku Eonni atau Jisoo tapi aku tidak menerima panggilan Sunbae. Arraseo?" ucap yeoja berambut sewarna madu diantara Seungkwan dan Jeonghan eonni.

"aku akan memanggilmu Eonni saja" ucapku cepat.

"Aku Xu Minghao, senang berkenalan dengamu Wonwoo. Aku sekelas dengamu ngomong-ngomong"

"senang berkenalan dengan kalian" ucapku tulus.

Jika dinilai dari percakapan kami selama hampir setengah jam aku menyimpulkan ini adalah makan siang disekolah terbaik yang pernah aku temui. Aku mungkin memiliki beberapa teman tapi bukan berarti aku sering menghabiskan makan siangku dengan mereka. Entahlah mungkin karena aku yang susah untuk bergaul atau mereka teman yang hanya memanfaatkanku yang jelas selama setahun di sekolah menengah atas selama setahun aku selalu makan siang sendiri. Menyedihkan bukan? Perbincangan kami mengenai salah seorang murid kelas satu bernama Tzuyu harus berhenti ketika sekelompok orang berjalan dengan sangat anggun menuju meja di pojokan ruangan.

"Hmm teman-teman maaf aku dan Junghan harus pergi, kita bertemu lagi nanti sepulang sekolah arra?" ucap Jisoo eonni. Setelah itu mereka beranjak dan menghampiri enam Namja yang duduk di sudut kantin itu.

"Kenapa mereka kesana?" tanyaku. Awalnya Jihoon menatapku bingung lalu bibirnya membulat membentuk huruf O.

"Aku lupa kau anak baru Won, Seungcheol oppa dan Junghan Eonni adalah sepasang kekasih begitu pula Jisoo eonni dan Seokmin" Jawab Jihoon.

"Apa mereka selalu melakukan itu? maksudku menghampiri kekasih mereka sebelum bel berbunyi?" Jihoon hanya menjawabnya dengan anggukan singkat.

"Eonni, aku duluan kekelas ya, bel sudah berbunyi dan aku tidak ingin terlambat masuk kelas" setelah mengucapkan itu Seungkwan meninggalkan meja.

Entah hanya perasaanku atau benar ada beberapa pasang mata seperti mengawasi kami saat kami meninggalkan meja dan keluar dari kanti. Aku tahu ini kedengarannya konyol dan tidak masuk akal tapi pandangan itu cukup menusuk dan lebih seperti mengawasi mangsa ketimbang hanya melihat seseorang dari jauh. God apa yang salah denganku.

Saat sampai dikelas aku menyadari dua hal penting, pertama ternyata Minghao dan Jihoon duduk bersebelahan di barisan keempat nomor dua dari depan— sedangkan aku bangku terakhir barisan pertama— dan saar melihat kursi sebelahku masih kosong aku teringat hal kedua, Mingyu ada di antara meja yang sama dengan kekasih Junghan eonni dan Jisoo eonni.

Aku merasa seperti akan terjadi hal besar nantinya. Entah itu hal baik atau buruk, tapi ku harap itu Cuma perasaanku saja.

TBC