Naruto © Masashi Kishimoto

Cover © Solarwind06

.

.

.

Musim semi, adalah musim yang bagus untuk berkumpul atau lebih tepatnya berpiknik dengan keluarga di bawah pohon sakura yang bunganya berguguran sembari menyantap bekal yang dibuat oleh ibu. Tapi aku hanya menatap penuh rasa iri kepada keluarga-keluarga yang kini sedang berkumpul di bawah pohon-pohon sakura dan bercanda ria. Tak ingin menambah rasa perih dan iriku, aku melangkahkan kakiku pergi menjauh dari taman yang dipenuhin pohon sakura ini.

"Hey, lihat… itu si anak siluman." Aku mohon untuk hari ini jangan lagi.

Buggh…

Aku merasakan nyeri di bagian belakang kepalaku saat terkena batu yang dilemparkan sekumpulan anak kecil yang usianya mungkin tak jauh dariku. Aku ingin sekali membalas, tapi lemparan batu-batu selanjutnya semakin banyak dan membuat sekujur tubuhku terasa sakit.

"Pergi kau siluman rubah…" aku berlari menjauh dengan kedua tangan yang aku gunakan untuk melindungi kepalaku dari lemparan batu yang mengarah kepadaku.

Setelah lelah berlari kini aku berada di bawah pohon besar dengan sebuah ayunan. Ini adalah tempat terbaik saat aku merasa sendirian dan kesepian. Aku duduk di bawah ayunan, mencoba tak memperdulikan tatapan benci dan cacian dari orang-orang yang melewatiku.

Aku melihat seorang anak gadis yang seumuran denganku, dia sedang bertanya kepada orang yang menggandeng tangan kecilnya. Sepertinya gadis itu bertanya tentang diriku, terlihat dari orang yang menggandengnya yang kini menatap sinis ke arahku dan mulai membawa gadis kecil itu pergi menjauh. Gadis itu sempat menoleh dan melihat ke arahku sekali lagi. Menurutku dia gadis yang cukup manis dengan rambut biru keunguannya yang pendek dan poni yang menutupi keningnya, tapi sayangnya dia pasti akan membenciku sama halnya seperti yang lainnya.

.

Awal aku masuk ke akademi, semua anak berbaris sebelum memasuki sekolahan tempat kami akan belajar untuk menjadi ninja. Di depan kami berdiri seorang guru yang memiliki luka melintang di hidungnya itu adalah guru yang akan mengajarkan kami sampai menjadi genin, dia adalah Umino Iruka.

Saat berbaris, aku merasa ada yang mengawasiku. Ketika aku menoleh ke belakang seorang berambut biru keungunan pendek langsung mencoba untuk menutupi dirinya di belakang punggung orang yang berbaris di depannya.

Merasa bukan hal yang berbahaya, aku hanya mengangkat kedua bahuku dan kembali menghadap ke depan.

.

Aahhh… hari ini hari yang memalukan, saat aku ingin menujukkan kemampuan ninjutsu-ku di depan kelas dan guru Iruka, bunshin yang aku ciptakan tidaklah sempurna dan malah seperti agar-agar yang loyo. Sungguh sangat memalukan, padahal aku ingin membuktikan bahwa aku lebih baik dari si Uchiha yang sok itu.

"Hahaha… bukankah dia dari klan Hyuuga?" samar-samar aku mendengar suara beberapa anak yang tak jauh dariku.

"Aku benci sepupunya yang benama Neji itu." kulihat tiga orang anak yang badannya lebih tinggi dariku sedang mengelilingi seorang gadis kecil yang terlihat ketakutan dengan memeluk kedua lututnya. Bukankah itu gadis berambut biru keunguan yang dulu? Aku berjalan mendekati mereka, aku harus menolong gadis itu.

"Hey, apa yang kalian lakukan?" seruku membuat mereka semua memandangku, termasuk gadis itu yang kini mengangkat wajahnya yang memerah dari lipatan kedua lengannya. Ketiga anak itu hanya tertawa dan mulai memanggilku dengan sebutan 'Siluman Rubah'. Cih… aku mulai kesal dengan mereka, aku melakukan segel tangan dan membuat mereka bertiga terkejut dan ketakutan.

"Apa dia ingin menggunakan jurus ninja?" salah satu dari mereka bertanya dengan suara bergetar. Tapi lagi-lagi, bunshin yang aku keluarkan sama seperti sebelumnya, seperti agar-agar yang malah tidak membantuku sama sekali. Ketiga anak itu tertawa dan berakhir dengan aku yang dipukuli sampai babak belur. Mereka baru berhenti dan pergi ketika penjaga gadis itu mendekat dan memanggil nama gadis itu.

"Nona tidak apa-apa?" samar-samar aku bisa mendengar percakapan mereka berdua.

"A-aku, tidak apa-apa. T-tapi dia…" suara yang sungguh lembut dan merdu. Apa dia mengkhawatirkanku?

"Lebih baik kita cepat pergi, biarkan saja monster itu." Haaah… lagi-lagi seperti ini. Aku coba membuka mataku yang terasa berat dengan perlahan, sekali lagi aku melihat gadis itu yang menoleh ke arahku tapi kali ini dengan raut sedih dan bersalahnya. Gadis yang baik. Kedua sudut bibirku terangkat sebelum aku merasakan kegelapan menyelimuti pandanganku.

.

Aku mengangkat kedua lenganku menjadikan bantalan kepalaku, menatap ke depan kelas yang kini sedang tertawa melihat kami berempat – Shikamaru, Chouji, Kiba dan Aku – dihukum di depan kelas karena kami telah membolos. Aku tersenyum, Shikamaru mendesah sambil menggumamkan kata 'merepotkan', Chouji dengan santainya memakan kripik kentangnya dan Kiba mengusap kepala Akamaru yang berada di atas kepalanya; tak ada satupun dari kami berempat yang memperdulikan omelan guru Iruka.

Tak sengaja aku melihat gadis berambut biru keunguan yang duduk di belakang menatapku dengan… khawatir? Seolah pencuri yang tertangkap basah karena aku balas menatapnya dia langsung menundukkan wajahnya yang memerah. Pandanganku teralih darinya saat guru Iruka memanggilku dan menunjukan sebuah daun yang merupakan lambang desa kami.

.

Aku seorang genin sekarang… ingin sekali aku meloncat dan berteriak sekencangnya agar semua orang tahu bahwa kini aku sudah menjadi seorang genin. Walaupun sangat sulit untuk dapat mencapainya, sampai aku harus ditipu untuk mencuri gulungan rahasia milik kakek hokage ketiga yang malah aku pelajari sendiri gulungan tersebut, lalu guru Iruka yang mengorbankan punggungnya untuk melindungiku dan menyerahkan hetai ate miliknya kepadaku, menjadikanku seorang genin, seorang ninja sekarang.

Ini adalah hari terakhir kalinya kami berkumpul di kelas ini. Karena setelah ini kami akan mempunyai team dan seorang guru jounin dalam setiap misi yang nantinya akan kami dapatkan Kira-kira siapa nanti teman setimku? Semoga aku bisa satu team dengan Sakura.

Kedatangan guru Iruka membuat keheningan pada kegaduhan yang aku lakukan, kami semua duduk di tempat masing-masing. Dengan dada yang berdetak tak tentu, aku menunggu pembagian teamini dan sampai saat ini namaku belum juga disebut membuat perutku semakin terasa mulas.

"Team tujuh, Uzumaki Naruto…" itu namaku, guru Iruka menyebut namaku, setelahnya aku tak sabar menunggu guru Iruka menyebut siapa saja teman setimku, "Haruno Sakura…" dan aku satu team bersama Sakura, kebaikan apa yang sudah aku lakukan hingga aku bisa satu team dengan gadis yang aku kagumi? Aku tidak bisa menahan cengiranku.

Aku menoleh kearah Sakura yang terlihat menunduk dan tak senang, tak sengaja aku melihat gadis berambut biru keunguan yang sedang menatapku sedih dan… kecewa?

"…dan Uchiha Sasuke." Tiba-tiba kedua sudut bibirku turun, apa karena gadis itu atau… Apa?! Aku satu team dengan si brengsek itu? Pasti ada yang salah, mungkin telingaku yang salah dengar karena sedang ada gangguan atau mungkin guru Iruka yang telah salah menyebutkan nama teman setimku yang terakhir? Keburukan apa yang telah aku lakukan sehingga aku bisa satu team dengan si brengsek itu?

Masih tak terima dengan pembagian team-ku, aku menghampiri meja Sasuke dan duduk di atas mejanya, berhadapan langsung dengan muka sok datarnya itu. Setelahnya, seumur hidup aku menyesali perbuatanku karena telah menghampiri si brengsek itu. Ciuman pertamaku…

Bersambung…

Holaaa… setelah absen sekian lama, Na muncul lagi dengan fic multichapter yang semoga aja gak mentok lagi idenya kayak fic multichapter Na yg belum juga update.-_-

Di cerita ini, Na tuh mau buat fic hint NH tapi dari sudut pandang Naruto tapi kayaknya OOc yah?

Gak semuanya hint NH asli kok, pastinya mah ada beberapa yang Na tambahin nantinya. Untuk chap ini bisa dibilang masih pembukaan. Berawal dari pertama kali Hinata melihat Naruto, lalu saat awal masuk akademi, saat Hinata di tolong Naruto dan saat pembagian team yang ketika itu Hinata kecewa karena tidak satu team dengan Naruto. Jangan tanya episode atau chapter berapa cerita yang di atas karena Na pasti lupa atau tidak

Na mohon dengan sangat bantuannya jika ada yang tahu hint NH setelah pembagian team, ada beberapa hint NH yang Na ingat, tapi siapa tahu ada reader tercinta yang lebih tahu bisa kasih tahu Na chapter berapa atau episode berapa. Tolong yah…
Na juga mohon kritik dan sarannya untuk fic ini.

Que Quowle by Na Fourthok'og

Oktober, 17th, 2012