Harry Potter © J. K. Rowling

.

.

prof. creau

presents

Pottercest drabble with love

.

.

Ayah, Mengapa Aku Begini?

#1 Ayah, Kenapa Kita Beda Asrama?

Di tahun pertama Albus memasuki Hogwarts, James mencibirnya. Raut wajahnya kesal dan bibirnya manyun-manyun. Ah, dia bukannya tidak suka ketika adik lelakinya mengenyam pendidikan di sekolah sihir ternama itu. Hanya saja… hanya saja—

"Hebat! Potter pertama yang masuk slytherin!"

"Ahh~ sepertinya dia bukan Potter sejati, kalian tahu sendiri kan turun-temurun keluarga Potter itu di asrama mana." Ini pertanyaan retoris. Tidak perlu dijawab. Semua warga sihir tahu kalau asrama gryffindor itu bagai rumah kedua untuk keluarga Potter.

"Tapi aku merasa anak itu memang cocok di slytherin." Opini ini berdasarkan feeling yang dilontarkan oleh salah satu siswi dari asrama slytherin. Feeling seorang cewek itu tidak pernah salah karena pada dasarnya cewek selalu benar.

"Gak apa-apa Potter masuk slytherin. Seneng banget, sumpah. Lihat wajah manisnya itu. Pipinya tembeb, matanya bulat, bibirnya manis—yah, walaupun belum pernah ngerasain. Astagfirullah, jadi pengen dimakan."

Semua warga slytherin memandang cewek itu, yang sedang duduk sambil memotong ayam. Padahal dia sudah terbilang hampir beranjak dewasa namun, opininya kadang buat orang jadi merasa horor. "…'Astagfirullah!' harusnya Potter yang ngomong kayak gitu kalau ketemu pedofilia kayak kamu!"

Albus Severus Potter berjalan menuju meja asrama slytherin, tidak menyadari James yang kesal memandangnya seraya mencabik-cabik ayam panggang tak bersalah dengan sendok dan garpunya. Baru saja topi seleksi mengumumkan bahwa adiknya itu masuk asrama slytherin. James benci itu.

Harusnya Albus satu asrama dengannya.

Harusnya ia jadi bisa sering menjahilinya karena satu asrama.

Harusnya setelah makan malam ini selesai, mereka bisa tidur bersama. Albus kan penakut dan mudah ditakuti. Tinggal James takut-takuti dan Albus akan minta tidur bareng.

Kemudian, setelah satu kasur dengannya, James akan semakin menakutinya dan Albus akan memeluknya dengan erat. 'James, tidak ada monster-monster aneh di menara Gryffindor, kan? Kamu hanya membual, kan? Pokoknya besok aku tidur sama James lagi!' adik manisnya pasti akan berkata seperti itu. 'Uh, adik menggemaskan' batinnya.

Ah… pikiran seperti ini… sebenarnya James yang pantas masuk slytherin ketimbang Albus.

"Oi, James! Lap liurmu! Menjijikan! Apa yang kau bayangkan? Acchan 'AKB99'?" Fred Weasley memandang sang partner-in-crime dengan penuh curiga dan jijik di saat bersamaan.

Oh, Ayah, kenapa Al harus beda asrama denganku?

End.

…itu kayaknya salah judul ya? Harusnya 'Penulis, Kenapa Kau Buat Aku Begini?' *pasang muka yaoming* maafkan aku, James. Aku cuma cewek biasa yang menginginkan adanya pair ini. Btw, ini ff pertama saya di fandom ini. Salam kenal, gaes! :*