Author: DeviTX

Disclaimer: I don't own Detective Conan. Aoyama Gosho does.

Angin, Bawaku Pergi

Apakah angin dapat selalu menerbangkan sesuatu?

Membawanya pergi sejauh mungkin…

Perasaanku tak bisa kutahan lagi.

Aku benar-benar terkepung sekarang.

Terkepung oleh rasa takut, sedih, perih, dan…cinta.

Tak ada ksatria yang dapat menyelamatkanku.

Bahkan matahari memilih terbenam dan meninggalkanku dengan kegelapan yang mulai memenuhi semuanya.

Angin malam yang menusuk mulai berhembus,

menerbangkan daun-daun yang gugur.

Aku ingin tahu apa angin juga dapat menerbangkan perasaanku yang sesak ini…

Aku ingin tahu apa angin itu dapat menerbangkan dan membawaku pergi…

Aku tak peduli kemana angin akan membawaku.

Aku ingin lari dari semua ini.

Lari dari kesedihan karena kehilangan orang yang kusayangi.

Lari dari orang-orang yang mencariku dan ingin memusnahkanku.

Lari dari…orang-orang yang menyayangiku…?

Ya.

Sekarang ada orang-orang yang menyayangiku, kurasa.

Sebenarnya, dulu pun ada orang yang menyayangiku.

Kakak, Profesor Agasa, Shounen Tantei, dan…'dia'.

Ya, 'dia'…

Orang yang sudah kurusak kehidupannya.

Orang yang sudah membuatku percaya kalau disekitarku ada orang yang menganggapku berharga.

Orang yang sudah berjanji akan melindungiku.

Dan…orang yang telah membuatku jatuh,

jatuh ke dalam lubang dalam yang bernama cinta.

Lubang yang tak dapat kupanjat.

Ya, aku tak bisa keluar dari perasaanku ini.

Tapi, aku juga tak bisa meraih cahaya yang masuk ke dalam lubang itu.

Aku hanya bisa melihat cahaya itu dari bawah sini.

Tak bisa mendapatkan cahaya itu.

Aku ingin hilang dari sini.

Aku ingin hilang dibawa angin.

Aku tak peduli jika angin yang membawaku tak akan berhembus di tempat ini lagi.

Dan jika angin dapat menerbangkanku, apa aku bisa sedikit egois lagi?

Ada satu hal yang ingin kuminta lagi dari angin ini…

Saat aku diterbangkan, hembuskanlah anginmu dan bisikkan hembusan lembut pada 'dia'.

'Maaf karena aku telah menghancurkan kehidupan normalmu. Maaf karena telah membuatmu terlibat dalam bahaya. Terima kasih karena telah melindungiku dan tak pernah menyerah. Jangan khawatirkan aku lagi. Aku pergi…diterbangkan angin…'