Aku terlalu cinta ama fict gw pertama!!!! Makanya gw bikin omakenya!!!! * o *

Yah sekalian, lagi ngg ada kerjaan desu….

Ok, just read and review ya!!!

Summary: bagaimana kelanjutannya? di military, para anggotanya dilarang untuk berhubungan lho!!!

apa yg harus mereka berdua lakukan setelah hari ini?

Disclamire: Hiromu Arakawa senseeeeeei!!!

Last story:
" seperti yg kubilang, aku sudah terlambat lama sekali, dan baru bisa ku ucapakan dengan mulutku"

Riza sedikit tersentak (dengan muka yg memerah)

" aishiteru, Riza Hokia, aishiteru" kata roy sambil mengecup jari manis Riza

( di saat begini muka jd merah lho... )

Roy yg merasa rencananya gagal merasakan sesuatu yg basah di pipinya
" Ri..riza?"

dilihatnya riza yg meneteskan sedikit demi sedikit air matanya
" Ahh...maaf kolonel, tiba2 saja perasaanku jadi lega, jadi...."riza segera menyeka air matanya

" Tidak apa-apa...kau boleh mengangis" kata roy sedikit tersenyum

Kedua tidak tahu harus bagaimana mengatakan kelanjutannya
"Jadi...kau menerima cincin ini?"

"I..iya.."
"Kalau begitu....boleh kau menutup matamu lagi...."

Kali ini ia menutup matanya dengan suka rela

Perlahan-perlahan Roy mendekatkan bibirnya ke bibir riza, dan menguncinya bersamaan...

Sama seperti di saat itu, saat ia membakar tanganku...

Sambil membisikan " Aku Akan Menghangatkanmu Riza...."


now lets story....

"A..anu kolonel..." kata Riza malu-malu

"Apa?" jawab Roy polos
"Bukan saatnya apa!!! anda lupa kalau di military para anggotanya dilarang salin berhubungan!!"

"trus? *begonya kolonel?*"
"ANDA BARU SAJA MELAMAR SAYA TAHU!!!!!" terik Riza bernada jengkel

"Tidak masalah, asal cincin ini tidak kelihatan bukan?" kata Roy sambil mencium punggung tangan Riza

Dasar kolonel ngg tahu malu, di tengah perjalan mereka pulang(yg dalam keadaan banyak anggota

militer) malah mencium(punggung tangan)Riza!!!!

Segera Riza menarik tangan Roy supaya tidak terlihat oleh anggota lainnya.

Tanpa sadar, mereka berhenti di taman biasa banyak penyanyi keliling bernyanyi disitu

"Dasar kolonel ngg tahu malu" gerutu riza dalam hati

Akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar di taman itu.

Roy yg merasa(emang)bersalah pergi untuk membeli minum.

"Lho?"
Ternyata, perjalanan saat membeli minuman, Roy melewati sebuah penjual perhiasan perak.

Matanya tertuju pada tali kalung yg berwarna putih perak, dengan detail rantai kecil.

"Kalau dilihat sebagai kalung, tidak salahkan?"(YEAH!!! Akal colonel mulai jalan!!!)


// Town Park //
"Haaaahh...kolonel lama sekali sih" gerutu Riza

"Kyaaa!!!" pekik kecil Riza. ia merasa ada yg hangat di pipinya
"Apa-apaan sih!!!" kata Riza sambil menengok kebelakang

"Hehehe...maap" (muka tak bersalah)

Keadaan taman lebih sedikit ramai di sore hari, karena mereka selalu menunggu kehadiran para pemusik

jalanan. Hari ini alunan music sangatlah nikmat di dengar, sedikit hangat untuk para pasangan…

"Letnan..."
"Iya?" kata Riza yg asyik dengan gelas kopinya

"Coba pinjam cincin yg tadi"
Riza menaruh cincinnya di telapak tangan Roy

CRRINGG
Bunyi tali perak dan cincin tadi terdengar jelas di telinga Riza

Roy mengalungi riza dengan 'kalung' cincin buatan Roy

"Kalau begini tidak akan kelihatan kan?" sebuah senyum menyinggung bibirnya

Riza melihat kalung 'cincin' yg melingkari lehernya
Betul-betul berkilau...seperti berlian....

"Te..terima kasih..." jawab riza dengan muka semerah tomat. Sama dengan sat di rumah sakit saat itu...
Dengan alunan musik jazz para pemusik...suara degup jantung mereka yang hampir senada…mereka menyatukan bibir mereka bersamaan...

tanpa ada komando...

kedua-duanya refleks...

~aku akan menghangatkanmu riza -omake-~

~fin~