Kisah ini dimulai dari sebuah kerajaan yang subur dan cantik bernama Lucifenia. Rakyatnya hidup rukun dan bahagia. Kebahagiaan mereka semakin bertambah saat seorang ratu melahirkan sepasang kembar tepat saat lonceng berdentang.

"Lihat mereka, begitu mungil dan rapuh," tutur sang raja sambil memandangi kedua anaknya dengan takjub.

"Akankah raja dan ratu memberi nama untuk pangeran dan putri?" tanya seorang tabib yang membantu kelahiran kedua bayi. sang raja dan ratu mengangguk dan mejawab secara bersamaan.

"Rilliane dan Allen,"

"Rin dan Len,"

Raja dan ratu saling berpandangan. Wajah mereka saling menunjukkan saling ketidak setujuan atas jawaban pasangannya.

"Rilliane dan Allen lebih baik," Raja berkata.

"Nama itu terlalu kuno, Lebih baik Rin dan Len." Ratu tak mau kalah.

"Nama itu terlalu singkat dan seperti nama rakyat biasa."

"Nama pemberianmu membuat anak anakku terdengar seperti orang tua."

"Rilliane dan Allen."

"Rin dan Len!"

"Rilliane-"

"Rin!"

Raja dan Ratu saling menatap tajam. Tangan mereka saling terkepal kuat di samping kepala mereka. Sedangkan tabib yang berada di tengah tengah pertengkaran itu tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa berdoa agar sesuatu yang buruk tidak terjadi pada mereka dan juga kedua bayi mereka. Keduanya mengangkat tangan lebih tinggi, tabib menutup mata, takut akan hal yang terjadi selanjutnya.

"Batu gunting kertas!" teriak raja dan ratu bersamaan seraya menunjukkan tangan mereka yang tadinya berda diatas kepala. Raja masih mengpalkan tangannya sedangkan ratu membuka tangnnya. Keduanya saling terdiam tidak percaya.

"Aku menang! Dengan begini nama mereka Rin dan Len!" Seru ratu dengan bahagia.

Raja hanya bisa diam membatu disudut ruangan.


dislaimer: Vocaloid bukan milik Mikan