GIDAEHAE
CAST: DO KYUNGSOO X KIM JONGIN
SEMUA CAST BUKAN MILIK SAYA, SAYA HANYA MENGGUNAKAN NAMANYA SAJA. KAI MILIK KYUNG DAN KYUNG MILIK KAI. TYPO DIMANA-MANA. TIDAK SESUAI EYD. CERITA GAJE. DONT BASH. GAG SUKA GAG USAH BACA. HARGAI SEMUA KERJA KERAS SAYA. MURNI DARI OTAK SAYA. GS for uke.
SUMMARY: Kai yang seorang playboy berpacaran dengan Kyungsoo gadis ramah dan sopan. Banyak yang mengira Kai sudah bertaubat tapi siapa sangka diam-diam Kai main belakang. Kyungsoo yang akhirnya mengetahui perbuatan Kai memulai aksinya. Apa yang akan terjadi? Akankah Kyungsoo memaafkan Kai atau putus dengan Kai?
.
.
HOPE YOU LIKE IT
.
.
.
PLEASE REVIEW
.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
.
ENJOY
.
.
.
.
Kai dan Kyungsoo sudah lama berpacaran. Hubungan keduanya sangat baik dan tak pernah ada masalah sedikitpun. Kai selalu berperilaku romantis kepada Kyungsoo membuat semua gadis-gadis satu sekolahnya sangat iri.
Kai sangat populer disekolahnya. Banyak disukai oleh gadis-gadis. Lekukan wajahnya yang tegas membuatnya tampak menawan. Mata elangnya yang menatap tajam membuat semua gadis terpana dan tak bisa lepas dari pandangannya. Kulit kecoklatannya yang berbeda dari orang Korea pada umumnya menambah kesan sexy dan eksotis. Bibirnya yang tebal dan berisi membuat para gadis berfantasi liar mengecupnya. Rambutnya yang dicat dark brown dan dibiakan acak-acakan menambah kesan liar dan menggairahkan. Apapun yang Kai kenakan pasti akan menjadi booming dan akan diikuti oleh teman-temannya. Padahal Kai hanya berpakaian biasa dan terkesan simple tapi entah kenapa jika Kai yang memakai menjadi lebih wah dan keren. Kai sebelumnya adalah namja playboy yang sering gonta-ganti pasangan. Setiap minggu dirinya akan berganti wanita. Dan untuk para penggemarnya itu bukan masalah besar asal mereka bisa menjadi milik Kai selama seminggu penuh.
Kyungsoo adalah gadis polos yang murah senyum. Senyumnya yang khas membuat setiap namja meleleh. Senyum yang berbentuk hati itu mampu menyihir namja-namja dan mampu membuat mereka berpikir jauh untuk mengerjai bibir merekah itu. Kulitnya yang putih mulus tanpa cacat menambah daya tariknya sebagai yeoja. Tubuh mungil yang tak terlalu tinggi menambah kesan imut dan manis secara bersamaan. Mata bulatnya mampu mengalihkan setiap pandangan para lelaki jika kedua mata polos itu mengerjab. Rambut hitam kelam panjang milik Kyungsoo menjadikannya semakin mempesona. Rambut yang sering dikuncir kuda itu selalu bisa membuat para namja meneguk ludahnya kasar karena mempertontonkan leher putih mulusnya yang siap untuk dihias dengan warna merah. Kyungsoo terkenal dengan gadis ramah dan sopan. Apalagi dalam hal berpakaian Kyungsoo tak pernah aneh-aneh layaknya anak muda jaman sekarang. Tapi apapun yang Kyungsoo pakai tetap membuatnya tampak cantik.
Setiap siswa dan siswi mengharapkan Kai atau Kyungsoo menjadi milik mereka. Tapi harapan itu seketika pupus saat Kai tiba-tiba menembak Kyungsoo ditengah lapangan sekolah dengan hal yang sangat romantis tentunya. Bahkan para siswi sangat iri kepada Kyungsoo yang mampu mendapatkan hati playboy Kai. Tapi beberapa yeoja masih berharap kepada Kai karena mereka tau Kai seorang playboy yang tak akan bertahan lama dengan Kyungsoo.
Kai selalu saja mengumbar keromantisan hubungannya dengan Kyungsoo didepan teman-temannya. Kyungsoo terkadang malu jika Kai terlalu berlebihan memperlakukannya. Dia hanya merasa tak enak dengan teman-temannya. Tapi toh Kai tak peduli itu. Yang penting baginya dia bisa berduaan terus dengan Kyungsoo.
"Kai geumanhae. Aku malu" ucap Kyungsoo malu-malu dan melirik sekitarnya. Para yeoja dikelas Kyungsoo menatap iri kearahnya dan ada rasa cemburu yang terlihat dari mata mereka. Kai dengan santainya masih saja memeluk Kyungsoo yang berada dipangkuannya tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Sebentar chagi. Aku masih rindu padamu" manja Kai yang masih setia menciumi leher Kyungsoo. Aroma tubuh Kyungsoo membuat Kai kecanduan dan ingin selalu berdekatan dengannya. Kyungsoo yang risih bergerak tak tenang. Apalagi hembusan nafas Kai yang berada dilehernya menggelitik dan membuatnya sedikit geli.
"Tapi sebentar lagi bel akan berbunyi. Sebaiknya kau kembali kekelasmu" bujuk Kyungsoo lembut. Perlahan Kai melepaskan pelukannya dan berdiri.
"Arraseo" ujar Kai lemas. Kyungsoo tersenyum manis kearah Kai. Senyuman itu mampu membuat darah Kai berdesir tiap kali ia melihatnya. Kai mencuri kesempatan dengan mencuri ciuman Kyungsoo tepat dibibir gadis itu dan melangkah pergi meninggalkan kelas Kyungsoo. Kyungsoo hanya mengerjabkan mata bulatnya dan memegangi pipinya yang sudah memerah. Sedangkan para gadis disana memekik tertahan dengan kelakuan Kai yang membuat mereka mati perlahan. Kai benar-benar membuat Kyungsoo malu bahkan dikelasnya sendiri.
.
.
.
Kyungsoo berjalan sendiri dikoridor sekolah menuju perpustakaan. Kegiatan rutin jika ia menunggu Kai yang sedang latihan dance disekolah. Saat Kyungsoo melewati sebuah kelas, Kyungsoo mendengar pembicaraan siswi-siswi yang berada dikelas itu. Awalnya Kyungsoo tak terlalu tertarik dengan pembicaraan mereka hingga ada kata-kata yang mampu membuatnya berhenti melangkah.
"Kau tau? Aku kemarin melihat Kai jalan dengan seorang yeoja cantik"
"Benarkah? Tapi bukannya Kai sudah punya Kyungsoo?"
"Aku tak yakin namja playboy seperti Kai bisa bertekuk lutut semudah itu kepada Kyungsoo"
"Benar. Tak mudah melepaskan title playboy ditubuhnya"
"Aku yakin Kai punya yeoja baru dibelakang Kyungsoo"
"Hahahaha"
Pembicaraan beberapa yeoja itu membuat hati Kyungsoo sakit. Walaupun Kyungsoo belum memastikan bahwa Kai 'main belakang' tapi kata-kata dari para yeoja tadi tetap melukai perasaannya. Kyungsoo melanjutkan langkahnya dengan kepala yang tertunduk. Setiap pembicaraan para yeoja tadi masih terngiang-ngiang dikepalanya. Banyak pertanyaan yang ada dibenak Kyungsoo tapi dengan segera Kyungsoo menepisnya untuk tidak memikirkannya.
Kaki Kyungsoo memasuki perpustakaan sekolah. Kyungsoo tersenyum jika ada teman atau petugas perpustakaan yang menyapanya. Kyungsoo merupakan siswa yang paling rutin mengunjungi perpustakaan. Dia sangat menyukai membaca buku karena menurutnya dia bisa lebih mengenal dunia lewat buku walaupun sekalipun dia belum pernah keliling dunia. Kyungsoo menuju kesalah satu rak yang ada disana. Tangannya menyusuri setiap deret buku yang ada dirak. Matanya dengan cepat membaca judul buku yang dia tunjuk.
Akhirnya Kyungsoo menemukan buku yang dicarinya. Diambilnya buku itu dan dibawa kemeja yang disediakan untuk membaca diperpustakaan itu. Kyungsoo mendudukkan dirinya dimeja paling pojok tempat favoritnya. Karena tempat itu merupakan tempat yang paling tenang menurut Kyungsoo. Tangannya memulai aksinya membuka lembar demi lembar buku dihadapannya. Bola matanya bergerak mengikuti deretan huruf yang ada dibuku. Sesekali Kyungsoo menampilkan beragam ekspresi saat membaca. Tapi ekspresi seriusnya membuat semua orang gemas ingin mencubitnya. Mata besar yang menatap serius buku, dahi yang berkerut dan bibir yang komat-kamit membaca setiap deret kata. Terkadang Kyungsoo tanpa sadar menggigit bibir bawahnya seperti sedang menggoda.
Kai masuk kedalam keperpustakaan dan langsung menuju satu tempat yang sudah dihafalnya. Jangan kaget jika seorang Kai datang keperpustakaan karena setelah berpacaran dengan Kyungsoo, Kai jadi sering mengunjungi perpustakaan. Bukan untuk membaca atau meminjam buku disana tapi untuk menemui Kyungsoo. Mata elang Kai menemukan sosok yang dicarinya. Kai menghampiri Kyungsoo yang masih serius membaca. Kai duduk dihadapan Kyungsoo dan memandang kekasihnya. Kai mengamati setiap lekuk wajah Kyungsoo yang luar biasa menurutnya. Sangat cantik dan tak ada tandingannya. Pahatan yang begitu sempurna dan sangat mempesona.
Kyungsoo mendongakkan kepalanya saat merasa ada seseorang dihadapannya. Dan benar saja, Kai sedang menatapnya intens. Kyungsoo tersenyum manis.
"Kau sudah selesai?" Kai mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa kau sudah lama?" Kai menggelengkan kepalanya.
Kai mendekatkan wajahnya ke wajah Kyungsoo. Kyungsoo yang memahami apa yang akan dilakukan Kai hanya diam dan memejamkan matanya. Kai semakin mendekatkan wajahnya. Hembusan nafas keduanya saling menyatu saat hidung keduanya hampir menempel. Tinggal sedikit lagi maka Kai dapat merasakan bibir manis Kyungsoo.
Ddrrrttt
Ponsel disaku celana Kai bergetar. Kai menjauhkan kepalanya dan merogoh sakunya untuk mengecek siapa yang menelepon. Kyungsoo membuka matanya saat hembusan nafas Kai tak terasa lagi diwajahnya. Dapat ia lihat wajah Kai yang tampak sedikit panik saat mengecek ponselnya. Kai mengangkat teleponnya dan menjauh dari tempat Kyungsoo. Kai memberi isyarat agar Kyungsoo menunggunya disana. Kyungsoo hanya mengangguk. Entah kenapa dadanya terasa sesak saat Kai pergi begitu saja. Kyungsoo menatap sendu buku dihadapannya. Mood membaca bukunya seketika hancur. Kyungsoo menutup bukunya dan meletakkan kepalanya diatas buku. Kepalanya terasa berat. Banyak hal yang membayang-bayanginya. Tapi Kyungsoo tak ingin berpikir negatif.
"Berfikir positiflah, Kyungsoo-ya" gumam Kyungsoo kepada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian Kai kembali dan menemukan Kyungsoo yang terlihat kurang bersemangat.
"Kau sakit?" tanya Kai setelah berada dihadapan Kyungsoo. Kyungsoo mendongak dan menggelengkan kepalanya. Kyungsoo bangkit dan mengambil bukunya untuk dikembalikan ke rak.
"Benar kau tak sedang sakit?" tanya Kai dan menempelkan tangannya didahi Kyungsoo setelah Kyungsoo mengembalikan bukunya.
"Gwenchana" ucap Kyungsoo dan melepaskan tangan Kai yang menempel didahinya. Kai sedikit ragu dengan jawaban Kyungsoo. Kyungsoo memberikan senyum termanisnya untuk meyakinkan Kai. Kai ikut tersenyum dan menggandeng tangan Kyungsoo untuk segera keluar perpustakaan.
.
.
.
Kai masih memperlakukan Kyungsoo seromantis mungkin tapi ada yang mengganjal pikiran Kyungsoo. Kai sudah jarang sekali mengajaknya pergi. Setiap kali Kyungsoo mengajak kencan pasti Kai akan menolak secara halus dengan alasan ada urusan keluarga dan lain-lain. Kai juga lebih sering memainkan ponselnya. Kyungsoo sudah mulai curiga dengan tingkah Kai. Tapi dengan tenang Kyungsoo tak menunjukkannya dihadapan Kai dan bersikap seolah tak tau apa-apa.
Kai meletakkan ponselnya diatas meja dekat dengan buku yang dibaca Kyungsoo. Kai sudah selesai dengan latihan dancenya dan menunggu kekasihnya yang masih sibuk membaca buku. Kai pamit kekamar mandi dan meninggalkan ponselnya dimeja.
PING
Suara pesan masuk dari ponsel Kai mengalihkan perhatian Kyungsoo. Kyungsoo menatap sekitar kemudian mengambil ponsel Kai. Kyungsoo membuka ponsel Kai dan membaca pesan yang baru saja masuk. Mata Kyungsoo melebar dan semakin membulat. Mulutnya ternganga melihat isi pesan Kai. Sesak didadanya membuatnya sulit bernafas. Kyungsoo mengembalikan ponsel Kai ketempat semula. Kyungsoo meninggalkan mejanya tanpa menuggu Kai kembali dari kamar mandi.
Kyungsoo berjalan kearah lokernya dan memasukkan beberapa barang. Hatinya benar-benar terluka. Semua pikiran mengenai Kai yang membohonginya menjadi kenyataan. Dengan matanya sendiri Kyungsoo membaca pesan Kai dari seorang gadis. Dan setelah dilihat ternyata Kai sudah lama berhubungan dengan gadis itu dibelakangnya. Kyungsoo menahan segala amarahnya dan tetap bersikap tenang. Kyungsoo menutup lokernya sedikit keras. Kyungsoo menatap cincin yang melingkar dijari manis tangan kirinya. Cincin itu merupakan pemberian Kai beberapa hari yang lalu.
Flashback on
"Chagi aku punya sesuatu untukmu" ucap Kai yang duduk disamping Kyungsoo.
"Mwondae?" tanya Kyungsoo dan menatap Kai.
"Berikan tangan kirimu" suruh Kai. Kyungsoo mengernyit bingung. Kai menengadahkan tangannya untuk meminta tangan kiri Kyungsoo. Dengan ragu Kyungsoo mengulurkan tangan kirinya. Kai menerima tangan Kyungsoo dan menggenggamnya.
"Sekarang tutup matamu" suruh Kai lagi.
"Kau tidak sedang mengerjaiku kan?" selidik Kyungsoo. Kai terkekeh mendengar penuturan kekasih mungilnya ini.
"Sudah tutup saja matamu" pinta Kai. Kyungsoo menutup matanya ragu. Terkadang Kai suka sekali mengerjainya dengan berbagai macam cara. Jadi Kyungsoo sedikit ragu jika kali ini sedikit serius.
Kai mengeluarkan sesuatu dari saku celana dengan tangan kanannya yang bebas. Kai tersenyum melihat Kyungsoo yang terlihat sedikit resah. Kai memakaikan sebuah cincin dijari manis tangan kiri Kyungsoo. Kyungsoo sedikit terkejut saat ada sesuatu ditangannya. Sontak kedua matanya terbuka dan melihat apa yang berada ditangannya. Kyungsoo menatap Kai tak percaya. Kai dengan cara romantisnya memasangkan cincin perak dijarinya.
"Terlihat semakin berkilau dijarimu, chagi" ucap Kai dan mengecup tangan Kyungsoo.
Kyungsoo tersipu malu menerima segala perlakuan Kai yang sangat manis. Kyungsoo masih saja memandang cincin yang berada dijarinya. Dirinya tak menyangka Kai akan membelikannya sebuah cincin yang sangat indah. Kyungsoo menatap Kai dengan mata berair menahan tangis. Kyungsoo langsung saja memeluk Kai dan menangis haru. Kai mengusap pelan punggung Kyungsoo. Kekasihnya ini benar-benar mempesona dan menggemaskan dengan segala tingkahnya.
"Uljima. Kenapa kau malah menangis begitu?" bisik Kai ditelinga Kyungsoo.
"Itu karena aku bahagia" ucap Kyungsoo yang masih terisak. Kai terkekeh pelan dan membelai rambut hitam Kyungsoo.
Flashback off
.
.
.
Kyungsoo sedikit menjaga jarak dengan Kai. Kyungsoo juga sudah tak memperdulikan Kai yang terkadang menghilang entah kemana saat bersamanya. Saat ini yang dibutuhkan Kyungsoo hanya ketenangan. Pikiran-pikiran buruknya selalu menghantuinya. Kyungsoo selalu menepis jauh-jauh kenyataan bahwa Kai membohonginya.
Kyungsoo melihat Kai yang sedang bertelepon ria dengan seseorang dan tampak bahagia. Wajah tampannya terlihat semakin bersinar dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Kyungsoo tersenyum kecut saat senyuman itu tak lagi untuknya. Kyungsoo benar-benar merasa tak berarti lagi untuk Kai. Kyungsoo berjalan menjauhi Kai yang sedang bertelepon di taman belakang sekolah. Perlahan air matanya jatuh membasahi pipi gembulnya. Tak ada isakan yang keluar. Hanya tangis dalam diam yang Kyungsoo lakukan saat ini.
.
.
.
Kyungsoo berjalan sendiri ke toko buku langganannya. Sebenarnya tadi dia mengajak Kai untuk menemaninya tapi Kai bilang ada urusan mendadak sehingga tak bisa menemani Kyungsoo. Kyungsoo yang kecewa hanya membiarkan Kai pergi. Kai menyempatkan mencium kening Kyungsoo sebelum pergi meninggalkan Kyungsoo. Kyungsoo menikmati sore indah hari ini. Cuacanya tak terlalu panas atau dingin jadi lebih nyaman jika menghabiskan waktu diluar.
Saat Kyungsoo berbelok untuk menuju toko buku, Kyungsoo melihat seseorang yang sangat familiar dimatanya. Kyungsoo menyipitkan matanya untuk lebih jelas melihat orang itu. seorang namja yang sedang berduaan dengan wanita sexy. Wanita itu terlihat sangat cantik dan sexy. Kulit putihnya terkspos begitu saja karena dia hanya memakai rok mini sepaha. Kemeja yang dipakainya sedikit ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuh indahnya. Tiga kancing paling atas dibiarkannya tak terkancing memperlihatkan bongkahan payudara yang sedikit menyembul. Wanita itu terlihat manja dipelukan namja yang dikenalinya. Sesekali wanita itu menggoda namja disebelahnya dengan menempelkan payudaranya ke dada bidang namja itu. Kyungsoo hanya bisa diam melihat semua itu. Pikirannya kosong. Tak ada yang bisa dia lakukan saat ini. Kyungsoo memutar badannya dan berjalan menjauhi pandangan yang tak mengenakan untuk mata dan hatinya.
Lagi-lagi Kyungsoo dibohongi. Kyungsoo ingin marah tapi dia tak bisa mengungkapkan rasa marahnya. Ingin sekali Kyungsoo memaki namja itu dan memukulnya. Tapi Kyungsoo tak ada daya untuk melakukan itu. Kyungsoo berjalan menunduk. Hatinya masih terlalu sakit mengingat kejadian tadi. Tubuhnya terasa lemas mengetahui kenyataan yang ada. Kyungsoo mulai kehilangan akal sehatnya. Pikirannya mulai penuh dengan amarah yang sudah dipendamnya.
"Lihat saja nanti. Gidae" monolog Kyungsoo.
Kyungsoo semakin mempercepat langkahnya menuju rumahnya. Sesampainya dirumah Kyungsoo langsung membuka pintunya secara kasar dan masuk tergesa-gesa. Kyungsoo menuju kamarnya dan meletakkan tasnya diranjang. Kyungsoo menuju kamar mandi dan memilih untuk merelaksasikan tubuhnya yang menegang akibat marah yang terpendam.
Beberapa menit kemudian Kyungsoo keluar dengan handuk yang melilit ditubuh rampingnya. Kyungsoo menuju ke lemari pakaiannya dna membukanya lebar-lebar. Kyungsoo meneliti setiap baju yang ada dilemarinya. Kemudian matanya terpaku pada sebuah kotak yang berada dibawah lemarinya. Kyungsoo mengambil kotak itu dan meletakkannya diranjangnya. Kyungsoo perlahan membuka kotak itu dan mengambil sesuatu dari dalam kotak. Kyungsoo tersenyum miring melihat sebuah mini dress yang sangat menggoda.
"It's showtime" batin Kyungsoo.
Kyungsoo membawa mini dressnya ke kamar orang tuanya. Beruntung kedua orang tuanya sedang keluar kota jadi Kyungsoo dirumah sendirian. Kyungsoo menuju meja rias ibunya. Kyungsoo tersenyum lebar saat melihat peralatan make-up lengkap milik ibunya. Kyungsoo mulai memakai mini dressnya yang berwarna hitam. Setelah itu ia mendudukkan diri didepan cermin meja rias. Kyungsoo mulai memoleskan make up kewajahnya. Sebenarnya Kyungsoo pandai berdandan hanya saja dia tak mau repot menghabiskan waktu untuk berdandan setiap harinya. Kyungsoo menggoreskan cairan hitam disekitar matanya yang membuat matanya terlihat hitam dan menggoda. Tak lupa ia poleskan blush on dipipinya untuk menambah kesan merona. Warna merah menyala Kyungsoo pilih untuk membuat bibirnya terlihat menggairahkan dan menggoda.
Kyungsoo menatap pantulannya dicermin. Kyungsoo menatap puas dengan apa yang dilakukannya. Rambut hitam lurusnya yang selama ini ia kuncir kini digerai dan dibuat sedikit bergelombang. Parfum mahal milik eommanya ia semprotkan keleher dan bagian-bagian lain tubuhnya. Kyungsoo memakai beberapa asesoris milik eommanya untuk melengkapi penampilannya malam ini. Kyungsoo kembali melihat pantulannya dicermin lagi. Tangan Kyungsoo mulai menyusuri lekuk tubuhnya yang begitu pas di mini dress yang dipakainya. Tampilan Kyungsoo saat ini membuatnya tampak berbeda dari biasanya.
.
.
.
Kyungsoo berjalan memasuki sebuah klub ternama di Korea. Musik yang berdentum keras membuat telinganya sedikit sakit. Tapi Kyungsoo mengabaikannya. Kyungsoo mulai berjalan semakin dalam ke klub itu. Banyak orang yang menghabiskan malamnya diklub ini hanya untuk menghilangkan stress atau mencari beberapa wanita cantik untuk dicumbu. Mungkin kalian penasaran kenapa Kyungsoo berada disini. Karena target utamanya sedang berada disini, yaitu Kai. Kai hampir setiap malam datang kesini. Kyungsoo tau akan hal itu tapi dia lebih memilih diam dan tak tau apa-apa.
Kyungsoo mengamati setiap orang yang ada disana. Saat ini dia belum menemukan targetnya. Kyungsoo berjalan mendekati meja bar dan duduk. Berada lama ditempat seperti ini membuat Kyungsoo sedikit pusing. Karena Kyungsoo menyukai ketenangan maka dia akan mudah pusing ditempat seberisik ini. Kyungsoo menopang kepalanya dengan salah satu tangannya. Ternyata Kai malam ini tak ada disini.
"Hai cantik...Boleh kita berkenalan?"
Suara ini. Suara orang yang dicarinya. Kai. Sekilas Kyungsoo tersenyum miring. Dengan perlahan Kyungsoo menoleh kesebelah kirinya untuk melihat orang yang mengajak kenalan. Senyum Kyungsoo semakin terkembang saat melihat wajah kaget dari pria disebelahnya.
"Ky-Kyungsoo..." ucap Kai tergagap.
Kyungsoo menghadapkan badannya kearah Kai. Gerakannya ia buat semenggoda mungkin. Terlihat Kai yang kesusahan menelan ludahnya. Ingin rasanya Kyungsoo tertawa.
"Apa yang kau lakukan disini? Dan penampilanmu terlihat...berbeda" tutur Kai yang tak bisa lepas memandang tubuh Kyungsoo.
"Waeyo? Tak bolehkah aku berdandan seperti ini? Bukankah semua wanita kencanmu selalu berdandan seperti ini? Menggoda dan sexy" ucap Kyungsoo dengan desahan diakhir kalimatnya. Kai semakin gugup melihat Kyungsoo yang berbeda dimatanya.
"Ah...ada yang ingin aku katakan padamu" lanjut Kyungsoo dan mulai melepas cincin yang ada dijarinya.
"Aku kembalikan padamu. Karena sekarang kau dan aku putus. Silahkan berkencan dengan para wanitamu tanpa bersembunyi dibelakangku" jelas Kyungsoo dan meletakkan cincinnya dimeja bar. Kyungsoo berjalan menjauhi Kai dan keluar dari keramaian yang membuatnya bisa pingsan kapan saja. Misinya kali ini selesai. Rasa ringan dan lega menyelimuti Kyungsoo. Akhirnya dia bisa membalas kelakuan Kai dengan sebuah drama sederhana buatannya.
.
.
.
.
END
Terinspirasi dari MV Girls Day-Expectation. Dan sekali lagi aku buat ending yang nanggung. Ya karena ending Mvnya juga kayak gitu sih. Hihihihi. Akhirnya kaisoo putus /loh/. Bagaimana menurut para readers? Dibiarkan saja seperti ini atau ada kelanjutannya? Jika pengen lanjut adakah yang usul mau ambil dari MV yang mana? Aku lagi suka buat epep yang terinspirasi dari MV. Atau kalian pengen kayak gimana? Aku serahkan kekalian. Aku tunggu usulan kalian.
Maafkan aku yang belum bisa ngepost lanjutan Last Love. Epep ini udah aku buat dari dulu tapi males ngepost gara-gara lagi semangat nglanjutin Last Love. Ini epep selingan aja. Padahal aku janji mau publish epep Yaoi tapi malah GS yang aku publish duluan. Huhuhu...Mian.
MIND TO REVIEW?
