Hula-hula readers~!

Perkenalkan nama saya Kyoraa~ Saya baru di fandom ini. *dilempar telor sama senior*

Well, saya akan memulai fanfic saya yang pertama ini dengan pairing ItaTema.

Yah… Setelah membaca beberapa fanfic ItaTema, ternyata fanfic-fanfic itu memberi saya ilham (?) alias inspirasi untuk membuat fic ini. Pada dasarnya saya ini penggemar ShikaTema sih~

Hmm… Ngomong apa lagi ya?

Reader: Woy kebanyakan ngomong! Mulai aja udah cepetan!

Author: Huoh. Gomen, nee. Setiap surat kan perlu pembukaan. Begitu juga dengan fic ini..

Readers: *nyiapin golok*

Author: *nelen ludah*

Fuh~ Yasudah daripada readers semakin marah dan fic ini terpenuhi oleh pidato pembukaan saya yang nggak penting, langsung mulai aja yuk ^-^

.

I'm Fall For You

Prolog: A Meeting For The First Time.

.

Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto. Sedangkan saya, milik tuhan yang maha kuasa.

Genre: Drama/Romance

Pairing: ItaTema

Warning: OOC, garing, gaje, typos, crack pairing, dapat menyebabkan katarak, rated T, dll.

Summary: Setahun telah dilewati. Namun ternyata Itachi masih tertarik kepada seorang gadis pindahan dari Sunagakure, Temari. Bukan hanya tertarik sebagai teman. Tapi lebih. Dan Itachi sendiri, tidak bisa menyangkal itu.

.

Don't like, don't read!

.

.

Enjoy~

.

Teriakan-teriakan dari ruang-ruang kelas memenuhi koridor lantai dua Konoha Leaf International High School ketika sang iblis telah kembali dari neraka.

Eh salah, maksudnya, ketika sang anak tertua dari klan Uchiha itu berjalan disepanjang koridor. Dimaklumi, karena sang penerus Uchiha yang mempunyai tatapan dan senyuman maut itu serta wajah dan otaknya yang bisa dibilang kelas atas, mampu membuat ayan seketika para fans girl-nya.

"Kyaa Itachi!"

"Itachi, kau tampan sekali hari ini!"

"Aku suka Itachi-senpai!"

"Itachi, terimalah cintaku!"

Begitulah kira-kira teriakan sehar-hari yang hanya lalu lalang ditelinga sang pemilik mata berwarna ruby tersebut. Teriakan yang sangat-amat menganggu, anggapnya. Namun, teriakan fans-nya malah semakin menjadi ketika sang Uchiha menatap para gadis berisik—setidaknya itulah anggapan dari Itachi—itu.

Muka anak dari Uchiha itu hampir serupa dengan adiknya—yang mempunyai rambut yang sering dibilang duck-butt-hair—yang bersekolah ditempat yang sama dengannya. Fans adiknya? Tidak kalah banyak. Mulai dari anak baru yang baru bersekolah disitu, sampai para kakak kelas yang berhati kejam dan suka mem-bully adik kelasnya.

"Hush! Sana pergi! Itachi sibuk!"

"Menjauh dari Itachi, un. Dia tidak punya waktu untuk kalian."

"Bagaimana kalau kalian sama aku saja?"

Begitulah kata teman-teman sejoli Itachi yang berusaha mengusir fans girl-nya. Dan akhirnya Itachi pun dengan aman selamat sentosa, sampai dikelasnya.

"Hmph. Gadis-gadis itu berisik sekali, Itachi. Telingaku sampai sakit mendengarnya.." komentar pasangan gay—ups, maksdunya sahabat Itachi sejak kecil, Kisame.

"Hn." Hanya itu komentar yang keluar dari mulut sang raven tersebut.

"Hah... Padahal aku ini kan jauh lebih tampan dibandingkan Itachi... Tapi kenapa mereka lebih memilih dia?" komentar Hidan sambil melirik Itachi.

Itachi hanya memutar matanya bosan.

"Sudah-sudah, un. Bel sebenar lagi berbunyi. Kalian mau dihukum Kurenai-sensei, un?" Kali ini, Deidara yang buka mulut.

Benar saja, beberapa detik setelah Deidara berbicara, bel pun berbunyi nyaring. Semua murid dikelas XI-3 itu pun langsung menghambur ketempat duduknya masing-masing. 5 menit kemudian, seorang guru yang bernama Kurenai itupun masuk kedalam kelas.

"Baiklah murid-murid sekalian, sebelum kita memulai pelajaran Biologi hari ini, ibu ingin mengenalkan murid baru pindahan dari Sunagakure. Silahkan masuk!"

Setelah sang guru Biologi itu berbicara, seorang gadis berpawakan tinggi dengan rambut blondie keemasan dikuncir empat masuk kedalam ruangan.

Sontak, keadaan kelas menjadi agak riuh. Sang pemilik mata ruby, yang biasanya acuh-tak acuh dengan perempuan, entah mengapa saat melihat sang gadis Suna tersebut menjadi agak linglung dan gelisah. Hatinya tiba-tiba berdebar tidak karuan apalagi saat ruby-nya bertemu dengan dark green milik gadis tersebut.

"Selamat Pagi semuanya. Perkenalkan, saya Sabaku no Temari. Biasa dipanggil Temari. Saya pindahan dari Suna Sand International High School. Mohon kejasamanya!" Akhirnya gadis itu memperkenalkan diri bersama senyumnya.

'Jadi, namanya Temari?' Kata Itachi dalam hati, menaikan sebelah alisnya.

"Nah Temari, kau boleh duduk di..." Mata ruby sang guru tersebut berpendar ke seluruh ruangan.

"Yak, disebelah Sasori." lanjutnya sambil menunjuk sebuah tempat duduk ditengah yang sebelahnya sudah diduduki oleh seorang laki-laki berambut merah, tepat disamping tempat duduk Itachi dan Deidara.

Entah kenapa, rasanya Itachi ingin sekali memindahkan Deidara ketempat duduk Sasori agar Temari bisa duduk disebelahnya. Lalu ia bisa mulai memperkenalkan dirinya, mengajak gadis itu jalan-jalan, dan...

Eh, apa yang kau pikirkan Itachi?

.

.

Selama pelajaran Biologi berlangsung, Itachi sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. sesekali ia melirik kearah Temari yang sedang serius memperhatikan Kurenai-sensei yang sedang membahas tentang...

Hei. Bahkan Itachi pun tidak tahu Kurenai-sensei sedang menjelaskan tentang apa.

Temari yang merasa diperhatikan, menengok kearah Itachi yang dengan segera mengalihkan pandangan, mengambil buku biologi-nya dan berpura-pura membaca. Sang gadis blondie itu hanya bisa menatap Itachi heran dan kembali memperhatikan Kurenai-sensei.

"Hei, Itachi." tegur Kurenai-sensei.

Itachi pun mengangkat muka, melihat kearah gurunya tersebut.

"Bukumu itu terbalik. Kau memperhatikan pelajaran atau tidak sih?" lanjut guru tersebut dengan sedikit emosi.

Sontak seluruh isi kelas tertawa. Tak terkecuali Temari. Bagaimana mungkin seorang Uchiha yang dikenal selalu serius dan selalu memperhatikan pelajaran dengan baik tertangkap basah berpura-pura membaca buku biologi yang ternyata terbalik?

Itachi bisa merasakan pipinya memanas. Apalagi ia mendengar tawa dari gadis yang sudah membuatnya seperti itu.

'Sial.' Rutuknya dalam hati.

Sang sensei memberi isyarat untuk diam, dan meneruskan perkataannya.

"Itachi, sepulang sekolah kau temui aku diruang guru."

Mata Itachi membulat. Belum pernah sekalipun ia dipanggil keruang guru kecuali ada tugas khusus atau penghargaan yang diberikan padanya.

Itachi hanya bisa menurut dan menghela nafas dalam-dalam.

Ia memang mau mencari perhatian gadis itu, tapi malah terkena masalah seperti ini.

.

.

Jam sudah menunjukan pukul 17:00. Ya, sekarang Itachi sudah berada dirumahnya. Ia pulang terlambat karena melayani gurunya yang cukup galak tersebut. Gara-gara kejadian buku terbalik tersebut, Kurena-sensei memberinya hukuman untuk membuat presentasi tentang pelajaran biologi tadi. Well, apa boleh buat? Salah dia juga kan?

Itachi merebahkan tubuhnya dikasur, matanya menerawang kelangit-langit ruangan. Ia menghela nafas panjang saat gadis pindahan tersebut, Temari, berkelebat dibayangannya. Seumur-umur, Itachi belum pernah tertarik kepada seorang perempuan pun. Baginya perempuan itu berisik, menyebalkan dan lainnya.

Akhirnya, Itachi menutup matanya dan berfikir bahwa ini adalah hanya kebetulan bahwa ia tertarik dengan gadis tersebut. Pasti dengan secepatnya ia akan melupakan ketertarikannya tersebut. Ia akan bangun besok, dipagi hari. Dan saat itu terjadi, semuanya akan kembali normal. Ya, normal seperti biasanya.

.

.

To be continue~

.

.

...

...

...

Gimana prolognya? Anehkah? Gajekah? ._.

Haaah... Akhirnya selesai juga prolog ini. Hoho maafkan saya bila Itachi-nya agak OOC disini... Eh, atau malah OOC banget? *dihajar readers*

Baiklah, baiklah. Sampai jumpa lagi di chapter depan. Jangan lupa kasih kritik dan saran ya agar bisa lebih baik lagi~

.

.

Review, please?

-Kyoraa~