"Hei… F-F-F-F-First kiss-ku!"

"Njir… Elu siape?"

"Elu juga siape?"

"Gue Akashi Seijuurou,"

"Gue Akami Seijuura,"

WAIT….. 'FIRST KISS'?!


.

.

Dunia Lain

By AiKi Aeru

Rate : T

Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi-sensei. Kalau misalnya punya saya, AoKise akan saya canonkan :v (Digebuk semua chara KnB)

Warning : Gaje, OOC, genderbend, Garing, kagak jamin bebas typos, alur kecepetan, bahasa gaul :v, OC

Tekanlah tombol 'back' sebelum terlambat…

Untuk #CrackPairingCelebration

.

.


"Sei-cha— DEMI APA! SEI-CHAN PERGI KE SEKOLAH BARENG CEWEK!" teriak Mibuchi heboh, membuat Nebuya keselek kepiting rebus, taring Hayama—yang katanya mirip vampire itu—patah, Mayuzumi ikut heboh sendiri.

"MAMAAAAAA! BELIIN CHIHIRO LIGHT NOVEL BARU DONKKKK!" teriak Mayuzumi histeris di atap, tapi, suaranya menggema ke seluruh sekolah. Tunggu, Mayuzumi kan anak kelas 3, kenapa jadi ngikut-ngikut kouhai —banci —nya itu, yang juga histeris di lantai satu?

"Mana Rea?" tanya Akami pada Akashi.

"Maksudmu, genderbendernya banci yang lagi teriak-teriak disana?" tanya Akashi sambil menunjuk Mibuchi.

"Mirip banget sama Rea…" ujar gadis berambut sepunggung dan mempunyai tinggi badan 173 cm tersebut sambil menunjuk Mibuchi. "Cuman, Rea itu tomboy. Sepertinya ia cowok feminim. Lebih dari Ryouma,"

Akashi tertegun, 'Maksudnya mungkin genderbendernya Ryouta..'

"Reo-nee! Ada apa membuat kerusuhan pagi-pagi gini?" sahut Hayama kesal.

"Coba kau lihat apa yang Sei-chan lakukan…" jawab Mibuchi. Hayama melihat ke arah Akashi dan Akami.

'NJIRRRRRR! AKASHI LUCKY BANGET! Udah tinggi mereka sama, rambut sama, mata sama-sama belang, sama-sama bawa gunting lagi! Atau, itu Akashi versi ceweknya?!' batin Hayama yang mukanya memerah padam.


Sementara itu, di dunia lain, tempat dimana—harusnya—Akami tinggal…

"Sei-chan tidak masuk ya… Entah kenapa kangen dengan latihan nerakanya…" ujar Mibuchi—Rea—pelan.

"A-Akami… Dikabarkan hilang dari rumahnya…" ujar Hayami—Koutari— panik.

"HILANG?!" teriak Rea sangat heboh dan bergema. Gigi taring Hayami patah, Nebuya—Eikita—keselek kepiting rebus.

"PAPA! BELIIN CHIHARU LIGHT NOVEL BARU DONKKKKK!" Mayuzuki—Chiharu—ternyata ikut-ikutan Mayuzumi. Teriaknya di atap, bergema di seluruh sekolah.


'Aku merasa… kalau aku pergi ke arah yang salah… Harusnya kan sekolahku belok kiri dari rumah, bukan belok kanan…' batin Akami.

'Masa' iya, Rea, Chiharu, Koutari dan Eikita panik mencariku…'

"Akami Seijuura! Jawab soal ini!" ujar seorang guru sambil menunjuk Akami. Akami menjawabnya dengan benar.

'Akashi itu siapa ya. Kok bisa ada di kamarku? Kenapa aku jadi murid pindahan?' banyak pertanyaan di benak Akami yang belum terjawab.

Akashi—yang ada di kelas itu juga—malah blushing sendiri memikirkan kejadian tadi pagi.


Istirahat

"Sei-chan! Kok —UMMPPHHH!" Reo yang hendak memanggil Akashi, mulutnya malah dibekep sama Mayuzumi, Hayama, dan Nebuya.

"Reo/Reo-nee… Jangan ganggu Akashi dan cewek itu! Kau enggak mau kan dicium dua kali dua buah gunting?!" bisik mereka bertiga bersamaan. Reo mengangguk tanda mengerti.

"Maksud kalian … kita… jadi … stalkers gitu?" tanya Reo. Ketiganya mengangguk.

"Ingat juga, dua kali satu Emperor Eyes…" ujar Reo yang tak mau ambil resiko. Tapi, akhirnya ikut juga.


"Sei-chan—maksudku, Akami Seijuura dimana?" tanya Rea pada teman-teman sekelas Akami.

"Bukannya Akami nggak masuk ya?" ujar seorang dari mereka.

"Eh…."

"A-Akami… dikabarkan hilang dari rumahnya…"

'Wanjer, gue baru inget apa yang Hayami bilang tadi pagi,' Rea facepalm sendiri.


'Untung saja aku masih lurus, kalau misalnya first kiss-ku direbut sama sesama cowok… MIMPI APA AKU SEMALEMMMMM?! Ah, tapi baguslah kalau dengan Akami…. Walau aku setengah gak rela ngasih first kiss-ku ke dia…' batin Akashi gajelas dengan panjang kali lebar kali tinggi pangkat 6.

'First kiss...ku… kukira dengan cowok yang kukenal dekat, misalnya Satsuko gitu. Kalau misalnya sama sesama cewek… MIMPI APA AKU SEMALEM SAMPE JADI KAYAK GINI?! Ah sudahlah, ke Akashi.. walau setengahnya rela setengahnya enggak…' batin Akami gajelas dengan panjang kali lebar kali tinggi pangkat 6.


"Canggung bener…" ujar Reo pelan.

"Coba Reo-nee hitung, kata-kata yang mereka ucapkan dalam hati sama jumlahnya lho," ucap Hayama.

"Sejak kapan kau jadi bisa baca pikiran orang?" tanya Reo.

"Kalau aku kesal, aku bisa baca pikiran orang…" jawab Hayama.

"Kau kesel sama siapa?" tanya Reo dengan wajah tanpa dosa.

"Habisnya, Reo-nee mematahkan gigiku~~" Reo kicep. Habislah dia nanti…

Skip saja?


"Namanya Akami Seijuura," tegas Akashi.

"Sei-chan, kalo misalnya aku boleh komentar, kalian mirip 100 persen…" ujar Reo

Pipi Akashi dan Akami memerah.

'Kok malah blushing?!' batin mereka berempat sambil jawdrop.


"Rea-nii!" panggil Hayami. Rea menoleh.

"Aku punya pendapat kalau Akami hilang ke dunia lain!" ujar Hayami.

"Serius nih?"

"Iya!"

"Dunia lain, ya? Apa maksudmu… dunia dimana kita ini cowok?!" tanya Mayuzuki. Hayami mengangguk.

"Artinya, Akami…"

"DALAM BAHAYA!"

'REVERSE HAREM gak ya?' batin Mayuzuki.

"Jadi gimana?" tanya Eikita.

"Kita akan ke rumahnya. Aku akan minta izin dengan kantoku," ujar Rea. Tiga orang yang lain hanya bisa nunggu dengan wajah khawatir.

"Gimana?"

"Cepat siap-siap," ketiganya bernafas lega.


"Begitu ya. Jadi, kau ketemu Sei-chan di kamarmu?"

"Yep. Dan hampir saja, dua kamar yang jadi satu itu jadi medan perang," Mayuzumi, Reo, Eikichi, dan Hayama hanya cengo mendengarnya.

'Kalau misalnya temennya Akami yang mirip denganku itu cantik, menyesal donk aku bersumpah JoNes Selamanya…' batin Hayama nangis.

'Nebuya… Eikita. Kalau misalnya tuh cewek adalah cewek berotot, nyesel aku ikut-ikutan Hayama,' batin Eikichi nangis juga.

'Mayuzuki pecinta Light novel juga? Artinya, aku akan menyesal telah mengikuti Hayama dan Nebuya…' batin Mayuzumi OOC. Tapi, wajahnya masih datar.

'Mibuchi Rea itu tomboy?! WTF, gue sama dia cocok juga kali ya?' batin Reo yang ternyata gak ikut-ikutan sumpah-sumpahan.

CKRIS! CKRIS!

'DUA GUNTING?!'

"Kenapa kami dikacangin? Kalian mikir apa?" tanya Akashi, yang diam-diam nyengir nista.

"A-Ano…" mereka berempat tukar pandang. "KAMI SIAP MENERIMA LATIHAN BERLIPAT-LIPAT!"

"Jawab pertanyaanku dulu…"

"Se-sebenernya…."

"Tak usah jawab,"

"Lha?"

"Dia lagi good mood," bisik Akami. Mereka berempat nyengir pahit ke Akashi.

"Apa? Ngapain kalian nyengir pahit ke aku? Oh, mau beliin aku kopi di Majiba di Tokyo sana? Nih duitnya…" ujar Akashi pada mereka berempat, lalu mendorong mereka paksa ke arah luar.

"SEI-CHAAAAN~~! BUKAN INI MAKSUD KAMI~!" Reo, Akashi tidak mendengarkanmu. Kenapa? Ia lagi doki-doki karena hanya berdua dengan Akami.


"Ini rumah Sei-chan," tegas Rea.

"Kau yakin Rea-nii?" tanya Hayami.

"Tak pernah seyakin ini, Hayami," Hayami langsung menelan ludah pahit.

"Ini ujung jalan, ya?" tanya Mayuzuki.

"Bu-Bukan!" sahut Eikita. Mereka menoleh.

Kepala Eikita tersangkut di dinding. Tapi bisa lepas lagi.

"Ada apa disana? Nebuya?" tanya Mayuzuki.

"Senpai, ada rumah Akami yang lain…" jawab Eikita.

"EH?! SERIUS LU?!"


"Aku tak yakin kalau ini rumahku…" ujar Akami berhenti tiba-tiba. Akashi yang ada di sampingnya pun ikut berhenti.

"Lalu, rumahmu yang mana?" tanya Akashi.

"Tadi itu juga bukan sekolahku! Sekolahku, arahnya berlawanan dengan jalan ke sekolahmu!" ujar Akami. Akashi mengusap rambutnya pelan.

"Aku yakin teman-temanmu akan mencarimu. Sampai-sampai, datang ke rumahmu," ujar Akashi lembut sambil mengusap rambutnya.

Sebenarnya, agak kesulitan untuk Akashi mengusap kepalanya. Bagaimana lagi, tinggi mereka sama.

"Seijuurou…." Air matanya menetes perlahan.


Keempatnya ngucek-ngucek mata.

'Nggak salah liat kan?'

'Sei-chan jalan bareng cowok?!'

'KYAA! ROMANTISNYA!'

'KAMPRET! Tuh iblis emang punya pesona sendiri ye?!'

Mereka lalu menerobos dinding itu. Dan…. semuanya, kecuali Rea yang enggak melakukan sumpah itu, mendapatkan pengalaman horror.

Akashi dan Akami pelukan!

'Ternyata, tinggi Sei-chan sama dengan cowoknya! Jadi iri….' batin Rea. Tiga orang lainnya sudah terkapar dengan mulut penuh dosa—karena busa udah sering dimain setrum.

"Sudah lebih baik?" tanya Akashi. Akami mengangguk. Lalu, Akami menoleh ke arah Rea dan tiga makhluk—Kuning, abu-abu, dan coklat—yang sedang terkapar. Rea sih pingsan dengan hidung mengeluarkan darah. Yang lainnya? Masih terkapar seperti tadi.

"SEI-CHAN~! Ini kopi pesenanmu!" sahut Reo dari kejauhan.

"Eh? Reo? Koutarou? Eikichi? Chihiro? Dari Tokyo ya? Kok gak ngajak-ngajak?" empat orang yang keletihan tersebut berhenti, lalu jawdrop di tempat.

'Bro…'

'Sumveh lu!'

'Sei-chan…'

'Ngerangkul Akami?!'

"Sei-chan! Ini kopi pesenanmu yang kau suruh beli di Majiba!" ucap Reo mengingatkan.

"Soal itu? Itu sih… karena aku hanya ingin berdua dengan Akami," di pipi Akashi, muncul semburat merah super tipis. Sedangkan Akami sudah seperti kepiting bakar. Empat gadis di belakang mereka hanya cengo.

"Sei-chan…Ke-Kenapa tidak masuk sekolah tadi?" tanya Rea sedikit terbata-bata.

Akami merasa dirinya yang ditanya, langsung menoleh. "Yah, itu karena Seijuurou,"

'Oi serius! Dia panggil nama kecilnya!' batin Mayuzumi dan Mayuzuki.

Duo Mayu menatap satu sama lain. Oke, dua-duanya menatap dengan pandangan kosong melompong.

"Mayuzumi Chihiro,"

"Mayuzuki Chiharu," mereka berdua lalu terdiam.

"Hayama/Hayami," duo Haya menoleh. "Sumpahnya boleh dibatalkan?"

"Kurasa iya. Karena, kau tahu lah… senpai," jawab Hayama dan Hayami.

Bagaimana dengan duo Nebuya? Keduanya terpana melihat masing-masing.

"Na-Na-Namamu siapa?" tanya Eikichi gagu.

"N-N-Nebuya Eikita," seketika itu juga, Eikichi ingin melayang ke surga.

"Aku Nebuya Eikichi!" ujar Eikichi bersemangat.

Mereka tidak sadar, di belakang mereka sudah ada Hayama dan Hayami yang tersenyum nista. Lalu, mereka mendorong duo Nebuya hingga…

"Ini first kiss mu, Nebuya!" ujar Hayami dan Hayama sambil tertawa polos seolah tidak melakukan apa-apa.

'KAMPRET KAU, HAYAMI!/HAYAMA!' err, tapi mungkin mereka menikmatinya…

"Nee, kau tahu apa yang lebih kuning dari mata kirinya Sei-chan?" tanya Reo pada Rea.

"Pasti… sunset. Iya kan?" jawab Rea.

"Yep…"

'Kiss everywhere…' batin Hayama dan Hayami cengo. 'Tapi, mana mungkin duo Mayu itu ciuman?'

Dan, ucapan mereka berdua jadi kenyataan.

'Sepertinya, cuma Akashi dan Akami yang belum,' batin Hayama dan Hayami nyengir penuh kemenangan.

"Siap untuk kedua kalinya?" tanya Akashi.

"Y-Ya," dan… kejadian tadi pagi terulang lagi.

"Hayami, kau dengar? Kedua kalinya? Apa artinya…"

"Yep, Hayama, mereka sudah melakukannya tanpa sepengetahuan kita semua," ucap Hayami. "Apa kita juga—" Hayama sudah mengunci bibirnya.

'WOI!' sebenarnya, itu jeritan hati mereka berdua. Entah Hayama yang ketularan atau Hayami yang ketularan, dua-duanya sama saja, hanya menikmati.

"Jadi," Akashi melepas ciumannya. "Sepertinya, kau bisa pulang ke rumahmu sekarang. Dengan teman-temanmu tentunya…"

"I-Iya sih. Tapi, aku juga ingin bertemu denganmu lagi," ujar Akami. "Mereka lagi nikmatin first kissnya tuh…" ia menunjuk-nunjuk semuanya. Belum ada yang lepas. Ya, belum.

"Yah, jadi…" Akashi memeluk diri ceweknya tersebut. "…kita berpelukan saja ya,"

Akami membalas pelukannya, "Iya,"

Dan lagi-lagi, karena tinggi semua orang disini sama, maka… tak ada yang kesulitan.

"Jadi, aku pulang," ujar Akami sambil melambai-lambaikan tangannya. Begitupun dengan para senpainya yang wajahnya semerah rambut Kagami minus hitamnya.

Akashi dan yang lainnya hanya membalasnya. Semuanya mengukir senyum, kecuali duo Nebuya.

'Kapan lagi bisa ketemu cewek/cowok tipe gue?—cewek/cowok sixpack' batin duo Nebuya nangis


OWARI


A/N : Yang Mibuchi dan Nebuya pakai nama kecil :v

Soalnya, gak ada nama cocok-mendekati untuk mengganti marga mereka :v

Di tokoh-tokohnya ada Uncrowned Kings, yang muncul cuma tiga. Ini karena penghematan karakter utama yang sebenernya kebanyakan.

Author : Feelnya terlalu banyak untuk seorang Author JoNes… (pundung)

Akashi : gue cuma mau nanya, dari mana elo dapet cewek sixpack dalam casting?

Author : yang jelas, orangnya bukan Mikasa yang itu loh. Author masih pengen hidup. Sekali sentuh saja, dia mungkin sudah menggal kepalaku.

Mayuzumi : BTW, Author lupa ya?

Author : OH IYA! HBD MAYUYU! MAAF TELAT NGUCAPINNYA YA…! (dan peluru nyasar dari fandom AKB0048 mengejar-ngejar author. Author ngacir)

Mayuzumi : Dia kenapa ya?

Mayuyu : Dia memanggilku.

Mayuzumi : Namamu Mayuyu?

Mayuyu : Jangan lupa berikan suffix –san. Aku lebih tua darimu, loh. (kembali ke fandomnya)

Mibuchi : (sweatdrop) Hari ini, kita ya, yang jadi chara utamanya?

Nebuya : Hayama! Cepat bacakan!

Hayama : RnR please!

Akashi : tunggu, bukannya itu line kita semua?

All : Oke.. (berdehem) RnR PLEASE!