WARNING: NaruSasu, Yaoi, OOC, Typo.. dll.
Naruto tak bisa menghilangkan senyum senangnya saat menatap Sasuke. Sedang pemuda yang di tatapnya hanya merenggut kesal sambil sesekali mengumpat pelan. Sekarang malam Prom Night, dan Naruto – sudah di ketahui sejak beberapa hari yang lalu– telah memenangkan pertaruhan, yaitu berhasil mengalahkan Sasuke dengan menjadi juara umum di sekolahnya.
"Oke, Naruto, silahkan kau sebutkan permintaan pertamamu," desis Sasuke tajam, menambah senyum di bibir Naruto. Kelakuan pemuda itu tentu membuat semua gadis yang menyaksikannya menahan nafas.
"Uchiha Sasuke, call me Onii-tan," dan perkatan Naruto barusan langsung membuat semua orang yang mendengarnya melongo parah, apalagi Sasuke, mulut pemuda delapan belas tahun itu nampak menganga – shock.
"Naruto, apa kau tidak salah menyebutkan?" tanya MC wanita yang kini mengarahkan microfonnya pada Naruto.
Naruto menoleh pada MC itu, masih memamerkan senyum manisnya, "Tidak. Uchiha Sasuke, please, call me Onii-tan," katanya sekali lagi sembari menoleh kearah Sasuke yang sudah bisa menetralkan kekagetan dan kekesalannya.
Sasuke menghela nafas berat.
"Baiklah, Sasuke, sepertinya ini sudah menjadi resiko dari pertaruhan kalian," ujar MC laki-laki yang berdiri dekat Sasuke, lalu mengarahkan microfonnya pada pemuda disampingnya itu.
Sasuke mengigit bibir bawahnya, "Onii-tan."
Dan bisikan itu mampu membuat semua wanita yang ada di ruangan menjerit histeris. Sasuke sangat malu. Ingin sekali rasanya dia pergi saat itu juga.
"Aku ingin yang lengkap," perkataan Naruto membuat Sasuke mendelik kearahnya. Pemuda itu tak hentinya mengigit bibir bawahnya. Manis. Itulah yang ada di pikiran Naruto saat ini. Dia senang saat melihat pipi itu merona, atau ketika dia sedang memainkan bibirnya seperti itu. Sangat sexy.
"Naruto Onii-tan," dan setelah itu Naruto mendekat, segera membawa Sasuke dalam dekapannya yang hangat. Semua orang menjerit histeris, bahkan banyak wanita yang pingsan dengan darah mengalir di hidungnya. Berlebihan? Tidak juga. Karena ini nyata di dunia fiksi. #plakkkk.. *lupakan*
"Onii-tan akan menjagamu," bisik Naruto. Dan Sasuke hanya bisa diam saat kemudian Naruto mencium keningnya.
Setelah ikrar suci itu di sebutkan dan semua orang sadar kembali – termasuk dua MC kita yang sekarang tengah merapihkan pakaian mereka akibat tadi terjatuh dengan tidak elitnya, acara di lanjutkan kembali.
"Ehm, oke kita lanjutkan," kata MC laki-laki. "Baiklah Sasuke, mungkin ada yang ingin kau tanyakan pada Naruto."
Sasuke lalu menatap tajam Naruto yang sudah melepaskan pelukannya. Dirinya berpikir untuk mengerjai Naruto balik. Sasuke tahu Naruto belum punya kekasih, bahkan dekat dengan cewek pun dia jarang. Selama ini kebanyakan fans Naruto bertanya-tanya apakah idolanya itu sudah punya wanita special? Apakah mereka masih punya harapan? Kalau seandainya fans-fans Naruto itu tahu bahwa Naruto bahkan belum pernah pacaran, malam ini pasti pemuda itu akan menjadi incaran dari fansnya sendiri. Lalu Sasuke menyeringai.
"Naruto Onii-tan, you have a girlfriend?"
Pertanyaan dari Sasuke membuat Naruto membatu. Apa dia juga mencoba mengerjaiku? Batin Naruto saat melihat seringainya. Dia kemudian mengalihkan pandangannya pada para gadis yang kebanyakan adalah fansnya. Mereka nampak menunggu, ada juga yang nampak tengah berdo'a, mungkin berharap bahwa dirinya mengatakan tidak.
Namun kemudian sebuah lampu menyala terang di atas kepalanya, sekali lagi dirinya mendekati Sasuke – yang membuat pemuda itu mundur selangkah – lalu memegang pundak kirinya seduktif – semua orang menahan nafasnya – Naruto kemudian mendekatkan kepalanya ketelinga kanan Sasuke.
"It's you, Sasu-koi," dan meski pun berbisik, semua orang yang ada di ruangan itu dapat mendengarnya dengan baik karena keadaannya yang memang tadi sunyi senyap. Dan untuk kedua kalinya, Naruto mampu membuat semua orang tak sadarkan diri dalam seketika. Sasuke melongo parah.
.
.
"Sepertinya kelakuaan Naruto pada malam ini akan membuat kita yang ada di ruangan ini banyak kehilangan darah," canda MC wanita sambil masih mengelap darah yang tadi sempat meluncur bebas di hidungnya.
Kini suasana sudah kembali kesemula. Naruto sudah berdiri di sisi lain Sasuke dan hanya menampakan senyum inocentnya saat melihat orang-orang yang masih saja mengelap darah dari hidung mereka. Sedang Sasuke, entah karena marah atau malu, wajahnya memerah sempurna.
"Eh, tunggu dulu," ucap MC laki-laki. "Naruto, apa ini berarti kalian berdua sudah resmi pacaran?"
Semua orang terdiam, Naruto terdiam, Sasuke terdiam.
"Tentu saja," kata Naruto segera, menoleh kearah MC-nya seolah berkata, kenapa-harus-menanyakannya-lagi?
Sasuke seketika tepar, dan semua gadis-gadis yang mendengarnya menangis heboh.
"Apa aku salah bicara?"
.
.
Sasuke membuka matanya perlahan, sedikit mengernyit.
"Dimana aku?" lirihnya, suaranya terdengar serak.
"Kau sudah bangun, Baby," Naruto mengusap pipi Sasuke dengan ibu jarinya, pemuda itu diam seketika.
"DOBE!" seru Sasuke histeris, lalu dirinya memperhatikan sekelilingnya. Ternyata dirinya berada di mobil Naruto. Kemudian pemuda itu mengalihkan pandanganya ke depan. Pemandangan kota Tokyo di tengah malam. Sasuke terpana.
Naruto tersenyum melihatnya, "Bukankah sangat indah?"
Sasuke kembali tersadar, lalu segera mengerling Naruto tajam.
"Bercandamu tadi hebat sekali?!" seru Sasuke sarkatis.
"Bercanda?" tanya Naruto bingung.
"Cih," Sasuke segera membuka sabuk pengamannya, lalu membuka pintu dan segera keluar. Dirinya hanya mengenakan kemeja putih tipis, dan itu sedikit membuatnya kedinginan.
Naruto tersenyum melihat kelakuan pemuda itu. Lalu dirinya juga ikut melepaskan sabuk pengamannya, keluar mendekati Sasuke.
Sasuke kaget setengah mati saat dirasanya seseorang memeluknya dari belakang.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Sasuke histeris, berusaha melepaskan pelukan Naruto. Sedang Naruto tak bergeming, dia berusaha memeluk Sasuke lebih erat.
"Maafkan aku jika semua ini mengganggumu," bisik Naruto. "Aku hanya ingin berusaha dekat denganmu.
Sasuke menghentikan aksinya, mendengarnya membuat wajah Sasuke menghangat.
"A-apa maksudmu?" tanya Sasuke gugup.
Naruto melepaskan pelukannya lalu membalik tubuh Sasuke hingga kini pemuda itu telah meghadapnya. Pandangan itu membuat Sasuke jadi salah tingkah. Kenapa Naruto harus menunjukan pandangan penuh kasih sayang seperti itu? Umpat Sasuke dalam hati.
"Aku menyukaimu, Uchiha Sasuke, tak bisakan kau merasakannya?" tanya Naruto, membawa lengan Sasuke menyentuh dadanya.
Sasuke jadi lemas seketika saat dirasakan detakan jantung itu sangat cepat, lalu dia semakin salah tingkah saat melihat senyum hangat Naruto.
"Er.. a-aku harus apa?" tanya Sasuke konyol. Otaknya benar-benar blank merasakan perlakuan mesra Naruto padanya. Kenapa aku jadi bego begini? Batinnya merana.
"Tentu saja kau harus..." Naruto menghentikan perkataannya, wajah Sasuke benar-benar sudah memerah. Naruto kemudian tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah pemuda di depannya. Sasuke seketika merenggut – masih takut-takut – sambil memejamkan matanya. Senyum Naruto melebar, dia lalu mendekat ke sisi wajah Sasuke, kemudian berbisik.
"Apa kau pikir aku akan menciumu?" godanya. Sasuke seketika membuka matanya.
"Kau! Taku!" Sasuke mendorong tubuh Naruto. Pemuda yang didorong itu malah tertawa kencang, tapi kemudian dia meraih tangan Sasuke cepat saat pemuda itu akan pergi.
"Hey, aku hanya bercanda."
"Oh, jadi semua ini hanya permainanmu saja?" sentak Sasuke kesal.
"Bukan seperti itu," Naruto meraih wajah Sasuke dengan kedua tangannya, lalu mencium bibir pucat itu lembut. "Tapi aku benar-benar mencintaimu," lanjutnya setelah melepaskan ciuman itu. "Apa kau juga mencintaiku?"
Sasuke mengangguk malu-malu, "untuk apa selama ini aku selalu cari gara-gara denganmu? Aku hanya ingin mendapatkan perhatian darimu tahu."
"Begitu," dan Sasuke benar-benar tak akan pernah bosan melihat senyum Naruto. Betapa pemuda itu menjadi sangat tampan sekali. Pantas saja dia banyak penggemarnya – yang selama ini membuat Sasuke terganggu dan cemburu.
"Jadi sekarang kita pacaran?" tanya Sasuke masih malu-malu.
"Menurutmu?" tanya Naruto balik, senang sekali melihat tingkah malu-malu Sasuke.
"Ya – " namun sebelum Sasuke sempat protes, Naruto sudah mencium bibirnya kembali. Dan kini Sasuke juga membalasnya, mengalungkan kedua tangannya di leher Naruto.
Malam yang indah denga ciuman yang panas. Eh tunggu, mereka tidak akan melakukan 'itu' di sini, kan? Entahlah... karena ini rate T, jadi sepertinya tidak ada.
END
FF ini pernah aku publish sebelumnya dengan karakter lain.. just read and coment, please.. :)
NB: Biasanya, anak kecil yg masih belum lancar bicara yang manggil Onii-tan (dari Onii-san), tapi panggilan ini juga sering digunain buat anak cewek yang lagi manja-manjaan sama kakak'a (atau, laki-laki yg lebih tua darinya; pacar, misalnya).
Salam hangat,
Shymi...
