Kuroshitsuji © Yana Toboso

Story by fetwelve

.

.

.

New Year's Eve Fireworks, Maybe?

.

.

.

Tak terasa penghujung tahun telah tiba. Semua orang telah menanti saat-saat seperti ini untuk bergembira dan merayakan tahun baru.

Demikian juga Ciel, tapi sorot matanya terlihat berubah beberapa akhir tahun ini. Pasalnya ia ingin sekali menyalakan petasan, bukannya hanya bermain kembang api setiap tahunnya, tapi Sebastian tidak pernah mengizinkannya. Sama saja memberitahukan hideout kita, katanya. Dan kalaupun mau turun ke lereng-tempat orang-orang berkumpul-Sebastian selalu berkata bahwa Ciel masih belum mampu menahan nafsu makan iblisnya yang masih serampangan.

"Argh, terserahlah!" seru Ciel pada langit malam, kesal. Ia mempoutkan bibirnya

Sebastian dengan telinga tajamnya segera mendatangi sumber suara. "Sayang, kau masih ingin turun?"

"Kau tidak perlu mengatakan apapun. Juga tidak perlu menggodaku begitu." Ciel memalingkan wajahnya. Disaat begini kembang api lebih indah dilihat daripada wajah kekasihnya.

"Hmm.. baiklah. Padahal aku baru saja ingin membeli petasan. Kau tidak mau ikut?" Sebastian membalik badannya. "Aku pergi dulu~"

Iris merah cerahnya membulat mendengar perkataan Sebastian. "Apa itu artinya kita turun?" tanya Ciel memastikan. Matanya berbinar-binar menunggu anggukan dari iblis tampan di seberang sana.

"Tentu," Sebastian mengangguk, "Selamat Tahun Baru, Sayang!"

"Oh, astaga Sebastian! Aku mencintaimu~ Selamat Tahun Baru juga, Sayang!" Ciel mengecup bibir Sebastian sepersekian detik-takut kekasihnya membalas lebih jauh. Tersenyum, ia lalu menarik tangan Sebastian dan berlari bersama secepat kilat, menembus pepohonan di gunung.

.

.

.

Lereng gunung
1500 ft dari istana kecil Sebastian dan Ciel

"Kau tunggu di sini, oke? Aku tak mau kau berada terlalu dekat dengan manusia. Anggap saja penyesuaian." Sebastian tersenyum lembut.

"Baiklah.." Ciel balas tersenyum. Ia mendudukkan dirinya di bebatuan yang terletak agak jauh dari keramaian.

Tak lama, Ciel mencium aroma yang sangat menggoda. Aromanya semakin mendekat. Hmm.. rupanya ada yang mau mendaki gunung malam-malam begini.

Ciel membuka matanya dan mengamati pergerakan mangsanya. Ingin membuat kemah, hm?

Ternyata biskuit Undertaker belum cukup untuk menekan nafsunya terhadap mangsa yang satu ini. Irisnya perlahan-lahan berubah dan menunjukkan pupil layaknya kucing. Ia kembali memasuki fase demonnya!

"Ciel, aku- Ciel?"

"Sebastian... boleh permisi sebentar? Aku lapar," ucap Ciel dengan geraman rendah.

Tidak salah lagi. Apa yang Sebastian lihat adalah Ciel yang siap menerkam mangsanya. Oh, tidak! Jangan sekarang! batin Sebastian panik.

.

.

.

.

.

Fin

.

.

A/N: Hehe... Ciel mencium aroma menggiurkan di tahun baru? Kita kali ya.. :3
Anyway, HAPPY NEW YEAR, EVERYONE! Ada yang lagi ngerayain tahun baru di gunung? Well, I guess not #dzig

Terimakasih sudah membaca :)

Mind to Review?

.

.

.