a/n : maaf jelek dan sedikit sekali. hanya fic dari sebuah lagu yang kebetulan lagi ngena banget. no flame please m(_ _)m. RnR?
Aku memandangnya tak percaya.
Aku tau, aku tau meskipun hubungan ini sudah berada di ujung tanduk..
Tapi- Tapi entahlah, hanya saja benar benar tak kusangka kata - kata itu keluar juga dari mulutnya.
"Just be friends."
Deg. Kalimat itu.. Kalimat yang untuk memikirkannya saja aku tak berani.
Aku hanya menundukkan kepalaku, tak berani memandang mata birunya.
"Iya, Lets just be friends." Balasku pelan.
Masih tak terdengar suara apapun. Tak ada suara. Bahkan angin enggan untuk mengganggu pertemuan kami, pertemuan yang menjadi akhir dari 'kami'.
"Terimakasih." Suaranya kembali memenuhi ruangan kelas yang kosong ini.
Dan kali ini aku memberanikan diri untuk melihatnya.
Aku mengerahkan semua tenagaku untuk tersenyum padanya, tersenyum untuknya. Untuk yang terakhir kalinya.
Ia membalas senyumanku lalu berdiri dan pergi meninggalkan kelas itu. Pergi meninggalkanku sendirian.
Kini sunyi semakin menusuk, angin bahkan tak berani untuk mengusik.
Aku menghembuskan nafas panjang. Sepi, kosong, sakit. Rasanya sakit.
Tak terasa air mata menetes di pipi. Aku tahu ini akhirnya. Hanya saja, tak kusangka ini terjadi begitu cepat.
Seandainya kau tahu, seandainya kau mengerti.
Aku sayang, aku masih sayang. Tidak, bukan hanya sayang.. Bahkan aku tidak tahu apa kata yang dipakai untuk melebihi sayang.
Tapi..
Inilah yang harus terjadi, tenggelam, sakit.
Tiada lagi hari hari itu.
Tiada lagi senyum bahagia.
Tiada lagi tawa canda.
Tiada lagi 'kita'.
Aku mengusap air mataku dengan telapak tanganku.
Aku hanya bisa mengeluarkan desahan kecil.
Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 6 sore.
Aku membetulkan bajuku, berdiri dan bersiap pergi meninggalkan ruangan kelas.
Aku tersenyum kecil dan berjalan meninggalkan kelas. Tak menoleh kebelakang, tak menoleh ke arah dimana dia pergi.
Dan disinilah kita. Dimana semua berakhir disini.
