One Fluffy Thing

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, Mushi cuma numpang minjem

Rated T

Genre : Romance, Fluff

Pair : Naru x Hina :D

Warning : Typo, OOC, RTNHina, ide pasaran, Abal, Aneh, dan masih banyak yang lain.

OoOoOoOooOoO


FluffTimeProject#12#


Bagaimana cara Naruto membuat kakak kelasnya yang terkenal Tsundere sedikit saja menunjukkan perhatian dan wajah blushing pada dirinya? Dia suka kakak kelas indigo itu dan tidak akan menyerah sampai membuat sang kakak kelas berpaling padanya-

OoOoOooOoOoOoOoO


Camera!


Wajah cemberut andalan, rambut indigo yang panjang, serta tak lupa kepalan tangan yang selalu tertuju pada orang-orang yang mau menjahilinya, tak terkecuali-

"Senpai!!" pemuda pirang yang kini berlari dengan semangat sambil menenteng sebuah kamera miliknya, menghampiri sang kakak kelas dengan beraninya-

Tanpa mengidahkan aura hitam yang terbang kemana-mana di sekitar gadis itu-

Berlari, mendekati dan hendak menyentuh pundak Senpainya-

"Senpai boleh minta fotonya tidak? Aku suka Senpai lho! Jadi bolehkan setidaknya aku minta satu foto wajah menawanmu dan-" dan masih dengan cengiran andalannya, semakin melebar saat tubuh itu merespon serta berbalik-

Tapi-

"…" kenyataan berkata lain-

"Kau!" manik Saphire itu menatap kedua tangan sang Hinata Hyuuga yang dengan cepat mengambil kamera miliknya dan langsung saja-

"Jangan berani-beraninya meminta fotoku!"

Sret!

"Ah!"

Hinata melempar benda itu keluar jendela, sampai-sampai membuatnya tersangkut di pohon besar yang kebetulan berada di sana. Membuat sang empunya pucat, dan menatap horror kamera mahalnya-

"No! Kamera kesayanganku!" berlari dan mencoba mengambil kameranya, sebelum-

"Eh, tunggu dulu!" berhenti lagi, dan berbalik. Mengernyitkan alis Hinata, serta membelalakkan matanya saat adik kelasnya itu mengamit tangan kanannya dan-

Cup-

Mengecup punggung tangan itu lembut, maniknya mengedip jahil tanpa takut, "Jaa nee, Senpai! Aku belum menyerah lho!" berlari secepat mungkin sebelum menghindari amukan gadis singa di sana.

"….."

"…"

"Ugh!"

"Dasar adik kelas kurang kerjaan!" Hinata sukses meraung kesal, dan menghentakkan kakinya penuh amarah berjalan meninggalkan lorong. Membuat seisi murid di sana membukakan jalan baginya.

OoOoOooOoOoOoOoO


Ujian!


Beruntung, beruntung, beruntung! Naruto mengepalkan kedua tangannya dan menggumamkan kalimat tadi dengan bangga. Hatinya serasa meledak senang saat melirik ke samping tempat duduknya.

Ujian semester dimulai dan guru-guru meminta murid-muridnya untuk tidak duduk bersamaan dengan teman sekelas namun bersama kakak kelasnya. Dan itu merupakan keberuntungan besar bagi Naruto.

Karena tentu saja-

"Nee, Senpai mohon kerja samanya ya~" mengedip kecil, dan melebarkan senyuman. Pemuda pirang itu hendak mendekatkan wajahnya pada gadis indigo di sampingnya yang kini mencoba menahan amarah dan hanya mendelik padanya.

"Diamlah!" bisiknya kesal, melirik ke arah guru yang tengah membagikan kertas ujian.

Sedangkan sang empunya, memasang wajah innocent dan terkejut bersamaan, "Oh, Gomen, aku hanya terlalu semangat karena tahu kalau teman dudukku itu ternyata, Sen-" sebelum menyelesaikan perkataannya, sebuah telapak tangan tiba-tiba berada tepat di wajahnya.

Grep!

Mencoba mendorong mundur tubuh yang mulai condong ke arah Hinata, "Jangan mendekat, kau!" mendorong lebih jauh, membiarkan tangannya sebagai tameng.

Tanpa mengetahui kalau-

"Hee, Senpai tadi pagi sarapan roti isi selai ya~" seringaian kecil muncul di bibir sang Uzumaki,

"Apa?" mengernyitkan alis Hinata,

"Buktinya masih ada sisanya di tangan Senpai,"

Sungguh, Hinata melihat jelas wajah jahil dan kedipan kecil pada wajah adik kelasnya. Merasakan bahaya, cepat-cepat ia hendak menjauhkan telapak tangannya-

Sebelum-

"Kubersihkan ya~" Naruto bertindak cepat, lidah pemuda pirang itu menjulur dan menjilat telapak tangan Hinata seductive. Mampu membuat gadis-gadis lain berteriak fangirlan, namun tidak bagi Hinata-

"….."

"…"

Gadis itu terdiam, mendunduk sekilas, dan tubuhnya yang perlahan bergetar, sampai akhirnya kesabaran sang empunya habis-

"Kau-" tangan yang hendak ia jauhkan kini semakin keras meremas wajah Naruto-

"Eh! Thu..thunggu Senphai! Aku belum selesai!" berteriak panik, saat tubuhnya melayang tiba-tiba, dan terjatuh di lantai dengan tidak elitnya-

"Dasar adik kelas mesum!"

"…"

"Ehem!"

"Eh!"

Aura mengancam muncul, Hinata kaget, sepertinya dia lupa dimana posisinya sekarang. Takut-takut gadis itu menolehkan wajahnya ke arah sumber suara-

"Se..sensei, itu..tadi dia.. yang-"

"Berdiri di luar kelas! Kalian berdua akan ikut ujian susulan nanti siang!" Sensei berambut peraknya berteriak kencang dan menunjuk kedua muridnya kesal.

Tanpa mengidahkan-

"Tu..tunggu dulu, Sen..sei!"

"Yes!" Naruto berteriak girang seraya bangkit dari posisinya bersiap-siap untuk keluar dari kelas-

Dan Hinata yang-

"Ugh! Awas kau!" ikut mengambil tasnya dan bersuka cita mengejar, adik kelas pirang di sana-

"Ayo main kejar-kejaran denganku Senpai cantik!" Naruto sepertinya makin ngaco kalau berdekatan dengan kakak kelasnya itu. Ah, bahagianya~


TO BE CONTINUED~


A/N :


Ini fic termasuk ke dalam project mushi lho, dan tenang. Ga bakal ada konflik yang mendalam di sini, hanya cerita fluff yang di rangkai dalam beberapa chapter, percintaan Naruto yang ngejar kakak kelas Tsunderenya sampai dia suka wkwk, jadi buat yang minta lanjut. Nanti mushi buat lagi dengan beberapa judul yang berbeda dan cerita yang pendek. Jadi yang mau ngusulin buat judul selanjutnya, silahkan review yaaa, :D judul cerita yang bagus akan mushi ambil nanti, dan hanya dua yang masuk :D


Untuk akhir Kata, Mushi nggak akan capek-capek bilang~

SILAKAN RIVIEW~ \^0^/\^V^7

JAA~