Hello Again
Kim Minseok
Wu Yifan
Zhang Yixing
Disclaimer: ini semua hanyalah fiksi belaka. AU. Minseok, Yifan dan Yixing positif milik EXO.
"Kita ada meeting dengan staff dan aktor jam 8 malam ini kan. Pastikan Baekhyun membawa semua scriptnya."
"Got it,"
"Kita butuh location scouting sekali lagi. Aku harus benar benar memastikan setiap frame sekali lagi."
"Kita longgar hari Rabu malam. Bagaimana?"
"Oke. Masukkan jadwal location scouting disana."
"Siap."
Kim Minseok (26) dengan cepat melayangkan pandangannya pada managernya, Zhang Yixing (28) yang kini terbalut mantel tebal serta syal. Gigi Yixing bergemeletuk sedikit mengingat sekarang sedang musim dingin di Korea. Tangan lentik tapi kasar Minseok dengan cepat melepas masing masing sarung tangan yang dipakainya dan memberikan sarung tangan tersebut pada Yixing.
"Pakailah, ge. Aku tak ingin kau sakit di hari kita syuting."
"E..eh?" Yixing tergagap bingung. "Kau yang lebih nggak tahan dingin kan. Pakai saja. Kau yang seharusnya nggak boleh sakit."
Minseok tertawa kecil saat melihat Yixing memakai sarung tangannya. "Kau bilang begitu seperti kau baru mengenalku dua hari, ge." Minseok tersenyum mantap kemudian menepuk bahu Yixing. "Aku bisa. Aku kan kuat."
Yixing nyengir ketika Minseok menembaknya dengan kalimat andalannya. Kalimat Minseok barusan mengingatkan Yixing pada profile Minseok di majalah perfilman bulan lalu. Sutradara yang fierce dengan segala tingkah lakunya yang blak blakan namun punya paras yang unyu menawan. Dan lagi, siapa yang tidak kenal Kim Minseok. Sutradara workaholic yang mampu bekerja 22 jam nonstop. Sutradara dari banyak film Korea terkenal. Sutradara dari beberapa film box office di Hollywood yang kini tengah kembali ke Korea untuk menggarap satu proyek film.
"Iya sih ya. Kau kuat seperti pria," Yixing setengah mencibir melihat tangan Minseok yang sedikit merah karena dingin. "Tapi lihatlah. Tanganmu nggak kuat dingin, Seok."
Tangan Yixing yang terbalut sarung tangan dengan cepat menggenggam tangan Minseok yang telanjang. Menggosoknya dengan sarung tangan, Yixing juga meniup tangan Minseok dengan uap nafasnya supaya hangat. Diperlakukan seperti itu, Minseok tersenyum.
"Aku tidak apa apa." Minseok menarik kembali tangannya. "Istirahatlah yang banyak, Yixing-ge. Jangan sampai sakit."
Yixing balas tersenyum. "Tidak masalah. China sama dinginnya dengan Korea. We can get through this together." Yixing melihat catatan yang tadi dipeluknya. Mata Yixing membelalak ketika melihat catatannya, membuat Minseok mengernyit bingung sembari menendang salju di hadapannya.
"Kenapa, ge?"
"Anu, aku lupa memberitahumu," Yixing mengerjap. "Akan ada satu orang produser lagi yang akan membantuku. Dia seumuran denganku. Ini pertama kalinya dia bekerja untuk feature film. Dia bilang dia ingin mencoba tantangan baru."
Minseok mengangguk.
"Dan aku lupa memberitahumu kalau dia akan datang ke studio jam lima sore ini. Dan sekarang sudah jam..." Yixing melihat jam tangannya dan berseru kaget, "Jam setengah lima!"
"Apa?!" Minseok ikut panik. Menurutnya, terlambat saat meeting pertama akan membuat kesan yang buruk. Tidak peduli berapa menitpun terlambatnya.
"Dari sini ke studio butuh waktu satu jam! Bagaimana bisa kau lupa!" Minseok mulai berlari ke arah van dan dengan cepat melompat masuk diikuti Yixing.
"Maafkan aku! Terlalu banyak jadwal!" Yixing menutup pintu van di bagian pengemudi dan dengan cepat menyalakan mesin. "Dan kau juga tidak mengecek jadwal!"
"Kok jadi aku?!" Minseok berteriak. "Kan kau produser! Itu tugasmu!" Minseok menongolkan kepalanya keluar jendela seiring mobil van yang mulai melaju. Mobil van melaju pelan, meninggalkan jejak beroda di atas salju dingin hutan lokasi syuting mereka.
-oo-
Minseok dan Yixing berusaha berlari secepat mungkin kearah studio dimana mereka akan bertemu dengan produser baru yang tadi dibicarakan Yixing. Minseok berseru kesal ketika Yixing berlari lebih cepat. Sementara itu, Yixing tersenyum menang. Ia tahu Minseok tidak bisa lari, kakinya pendek, dan gadis itu punya masalah dengan paru-parunya. Tidak banyak nafas yang bisa diambil Minseok ketika berlari. Membuat Yixing merasa sisi rapuh Minseok membuat gadis itu terdengar lebih humane dan manis.
"Gege!" Minseok memanggil lagi ketika Yixing dengan cepat membuka pintu studio. Minseok masih agak jauh di belakang Yixing. Sementara Yixing sudah didalam studio dan langsung mencari-cari calon juniornya itu. Yixing membungkuk cepat ketika dilihatnya si produser junior menyadari Yixing sudah masuk.
"Halo~" Yixing membungkuk cepat dan dibalas membungkuk juga oleh si produser junior. "Namaku Zhang Yixing. Produser film ini."
"Oh hai." Si produser junior membalas. "Mohon bantuannya. Namaku—"
"Yixing-gege! Tidak bisakah kau—"
Minseok yang tadinya mendobrak masuk dengan nafas ngos-ngosan seketika langsung membelalakkan mata kucingnya ketika gadis itu melihat siapa produser juniornya.
"Yi..Yifan..?" Minseok menyipitkan matanya.
Sementara Wu Yifan (28) membelalakkan matanya melihat Minseok berusaha keras mengambil nafas dengan kaki yang gemetar. Pipi bundar Minseok berubah sewarna dengan apel karena dingin. Bibirnya pucat, tapi bagi Yixing maupun Yifan, wajah Minseok sekarang dengan ekspresi kagetnya adalah wajah paling imut yang pernah mereka lihat.
"Hai. Lama tidak berjumpa, Minnie." Yifan tersenyum setelah sesaat terkesiap oleh sosok Minseok.
Sementara Minseok, gadis itu merasakan tubuhnya limbung dan pandangannya menggelap. Diiringi oleh teriakan panik dua pria didepannya. Yixing dan Yifan.
Yeah, sutradara yang mampu bekerja 22 jam nonstop ini pingsan hanya karena berlari selama tujuh menit.
.
To be continued~
.
Location scouting: berkunjung ke lokasi syuting untuk memperkirakan gambar akan diambil dari angle mana dan bagaimana para aktor akan terlihat.
.
Hahahaha. Halo semua! Sudah lama nggak nulis. Semoga hasilnya nggak jelek :") baiklah, mohon reviewnya :")
