Utang makin numpuk! Tak apalah sedikit-sedikit akan kuselesaikan satu persatu.

Yang minta sequlel FFku yang Hae lahiran akan kubuatkan tapi gak bisa janji kapan kelarnya.

.

.

Nah yang kemarin dah RnR makasih~~

.

.

.

Little : Pratioum

.

.

.

Summary : Di dalam dunia jauh dari jangkauan manusia, yang berpenghuni makhluk-makhluk aneh dan tak lazim. Sang pangeran di kerajaan terbesar didunia itu harus mencari 'pengantin' sebelum diangkat menjadi raja.

.

.

.

Main Cast : HaeUke (wajib), Same? (tebak siapa?), lainya cari aja didalamnya.

.

.

.

Ratted : M! 20+ (untuk bahasa kasar dan vulgar)

.

.

.

Genre : Sho-Ai, BL, Yaoi, Aneh dan maksa. Pokoknya butuh penghayalan tingkat tinggi.

.

.

.

Lenght : 2Shoot

.

.

.

Ispirasi : Saat liat foto sulur-sulur yang ah pasti tau kalau dah baca.

.

.

.

WARNING! Kata-kata yang Eunna gunakan sangat kasar dan vulgar. Anak dibawah umur dilarang baca, jika masih ngotot Eunna tak mau tanggung jawab dalam bentuk apapun.

.

.

.

PERINGATAN! Jangan panggil aku AUTHOR ok!, panggil Na/Eunna! Aku bukan orang yang pantas dipanggil panggilan seperti itu karena tulisanku yang jauh dari kata LAYAK!

Tidak untuk di jual-belikan dan hal-hal berbau komersial! Hanya untuk hiburan dan tempat menumpahkan hayalan serta hobi menulisku saja.

.

.

.

~Play~

.

.

.

.

Hujan deras bercampur angin menerpa kawasan Seoul sejak dua jam yang lalu. Walau sudah berlangsung lama belum ada tanda-tanda akan reda, apalagi sekarang gemuruh guntur ikut meramaikan membuat suasana malam ini terasa semakin mencekam.

Donghae. Namja manis berambut blonde ini, kini terjebak seorang diri di halte bus.

Sudah hampir tengah malam tapi tak ada satu pun bus yang datang dan sialnya dia tak membawa jaket atau pun payung. Huff malangnya.

Bibir pum itu tak henti-hentinya merutuk kemalanganya. Berbagai jenis umpatan dari mulai hewan kebun binatang(?) sampai lautan(?) sudah terlontar dari bibir sexynya.

Hingga sebuah kilatan yang amat terang membuat bibirnya terkunci otomatis. Reflex kedua tangannya menutup telinganya.

.

.

.

DUAAARRRR!

.

.

.

Sebuah ledakan menggema setelahnya. Suara yang amat keras sampai tanah yang di pijak Donghae terasa ikut bergetar. Terasa amat dekat.

Kepulan asap muncul dibelakang halte. Tepatnya ditanah kosong yang banyak ditumbuhi tumbuhi tumbuhan liar dan berduri. Walau terlihat jauh Donghae yakin asap itu berasal dari tanah kosong itu.

Mungkinkah petir tadi menyambar sesuatu ditanah kosong itu? Pikir Donghae.

Dengan penarasan Donghae mencoba melihat apa yang terjadi di tanah kosong. Walau yang ia lihat hanya kegelapan, ya sih ada cahaya kilat yang kadang menyinari. Tapi tetap saja Donghae tak dapat melihat terlalu jauh. Tumbuhan liar yang mengelilingi tanah kosong itu terlalu tinggi dan banyak.

Terlalu penasaran sampai Donghae tak sadar jika sudah ada sulur yang melilit kedua kakinya. Membuat Donghae terjatuh dan terseret kedalam tanah kosong oleh sulur tersebut.

Donghae berusaha melepaskan sulur aneh itu dengan cara melebarkan kedua kakinya, berharap sulur itu akan putus. Walau percuma karna ternyata sulur itu tak serapuh yang ia kira. Berpegangan pada tumbuhan yang dapat ia jangkau. Tapi tetap kalah karna tarikan sulur terlalu kuat. Terakhir, berteriak sekuat tenaga berlomba dengan suara guntur diatas sana.

Sulur itu berhenti dan melepaskan lilitannya saat sudah dekat dengan sebuah kawah yang lumayan lebar.

Bercahayakan kilat yang saling bersahutan. Donghae melihat asap mengepul dari tengah kawah tersebut dengan beberapa sulur yang menari-nari
di atasnya.

Takut. Apa ditengah kawah itu ada alien? Lalu mereka membunuhnya? Mengambil alih tubuhnya? Atau yang lebih menyeramkan mereka menculiknya dan menjadikannya kelinci percoban seperti yang ia lihat di tv-tv? Membayangkannya saja sudah membuat Donghae ketakutan setengah mati.

Tapi yang namanya Donghae memiliki rasa penasaran tinggi dengan hal-hal baru dan asing.

Mulanya ia berjalan selangkah ke depan. Tak apakan toh hanya selangkah-pikirnya.

Dua langkah? Makin penasaran.

.

.

Deg deg deg jantungnya memompa dengan cepat.

.

Tiga langkah? Tak terjadi apa-apa.

.

Degdeg degdeg Jantungnya makin cepat bekerja.

.

Tanpa perduli apa yang terjadi Donghae berjalan makin dekat, dekat dan dekat lagi hingga tinggal beberapa centi saja dari kawah.

Tak terjadi apapun. Mengatur nafas sejenak. Dan dari jarak sedekat ini Donghae tetap tak dapat melihat apapun yang ada ditengah kawah.

Sebelum kaki yang berayun menginjak tanah sebuah sulur melilit kaki yang menjadi tumpuannya. Disusul beberapa sulur yang melilit kaki satunya, dan kedua tangannya.

Menyeretnya ketengah kawah yang masih berasap ditengah hujan yang mulai turun kembali.

Donghae ingin berteriak, tapi sebuah sulur sudah lebih dulu memasuki mulutnya.

Sulur-sulur ini terlihat aneh. Selain permukaannya yang halus seperti sutra juga kenyal seperti karet tapi juga kuat.

Pergerakan Donghae makin sempit. Tak ada yang bisa ia lakukan. Mulutnya sudah diobrak-abrik oleh sulur sialan itu. Tangan dan kakinya sudah terikat kuat.

Beberapa sulur kembali datang. Dua sulur merambat naik dari bawah celana jens yang ia kenakan.

Naik. Naik. Naik. Sampai pada pinggangnya dan menarik celana jens, bokser beserta underwearnya. Menariknya dengan cepat sampai sebatas lutut. Kedua sulur yang tadi melepas lilitan dikakinya, kini mulai melilit kembali tapi kini dibagian lutut saat celana jens Donghae sudah benar-benar terlepas.

.

.

.

.

.
Posisi Donghae saat ini sungguh menggugah napsu para same.

Bayangkan saja. Kaos tipisnya sudah tersikap sebatas dada. Kedua nipelnya menegang sempurna karna terus disedot oleh ujung sulur yang entah kenapa memiliki lubang seperti mulut, juga kedua kakinya dipaksa terbuka lebar dan setengah menekuk.

Donghae hanya bisa menangis dan meratapi kemalangannya kini.

Sebuah sulur membelai pipi yang beralirkan air mata. Seolah sedang menghapus air matanya. Tetap saja aliran sungai dipipi Donghae tak berhenti.

Donghae menoleh saat merasa ada yang berjalan ke arahnya. Saat menoleh Donghae melihat sesosok tubuh terlihat berdiri dua sampai tiga meter saja darinya. Wajahnya tak terlihat, karna kegelapan malam.

Donghae merasa lega karna akan ada yang menolongnya. Mulutnya akan berteriak meminta bantuan tapi sialnya sulur yang berada dimulutnya tak mau keluar barang sejenak.

Sosok tadi makin mendekat dan dekat hingga tinggal beberapa centi saja. Dari jarak sedekat ini Donghae dapat melihat wajahnya dibantu dari cahaya petir.

Tampan. Hal pertama yang ia lihat dari sosok itu yang ternyata bergender namja. Potongan rambut ala emo terlihat pas untuknya.

Dan hal yang membuat Donghae makin busing adalah namja emo ini tak memakai sehelai benang pun ditubuhnya alias bugil.

Donghae menusuri setiap lekuk tubuh disampingnya itu. Tanpa sadar jika sulur-sulur itu sudah tak bergerak lagi ditubuhnya. Ya walau masih mengikatnya sih.

Dari wajah turun kedada bidang. Tak lebar juga tak kecil sangat pas.

Turun lagi ke perut. Walau tak berbentuk kotak-kotak seperti Siwon mantan namja chingunya tapi terlihat kuat.

Turun lagi ke-

Blusss

Wajah Donghae semerah tomat saat melihat benda yang menggantung itu. Tak cuma panjang tapi juga besar dan sangat menggoda.

Ok ini pertama kalinya ia melihat benda itu selain miliknya sendiri.

Membandingkan. Donghae melihat miliknya sendiri yang kini terlihat mengacung tinggi dan mengeluarkan sedikit cairan karna rangsangan sulur-sulur sialan itu.

Wajah Donghae makin memerah saat mengetahui ukuran miliknya sangat jauh lebih kecil dari milik namja emo yang masih tertidur.

Sejenak Donghae membayangkan jika benda panjang itu menembus anus virginnya yang sempit. Pasti sakit. Tapi kata Hyukjae sahabatnya rasa sakit hanya diawal saja karna setelahnya kau akan merasa melayang kelangit tujuh dan meminta lagi dan lagi.

Huhh~

Junior Donghae yang sudah berdiri tegak kini lebih banyak mengeluarkan cairan percum dengan hanya membayangkan penis besar itu membobol anusnya. Entah kemana perginya kata 'minta tolong' tadi yang ada dipikirannya saat ini hanya penis beras itu.

Sulur-sulur yang hanya menari-nari disekitar Donghae mulai bergerak kembali pada posisinya semula. Dua sulur baru datang ke arah selangkangan Donghae. Yang satu mencoba memasuki liang anusnya dan yang satunya lagi memainkan penis imutnya.

Hujan masih tetap deras mengguyur bumi tapi anehnya tak ada satu pun tetes air yang jatuh dalam kawah. Seperti ada kubah tak kasat mata yang melindungi.

Pikiran Donghae makin kalut, karna bagaimana pun sulur-sulur aneh ini sedang memainkan semua titik sensitifnya.

Kedua nipelnya disedot, gigit dan diplintir oleh ujung sulur yang membuatnya membesar seperti nippel yeoja.

Anusnya disodok dengan cepat dan kadang melambat yang mengenai titik terdalam ditubuhnya.

Dan yang membuatnya sakit dan ke enakan disaat bersamaan adalah penisnya. Yang mana saat ini sudah ada didalam mulut sulur itu. Dari dalam sulur itu ada sulur yang lebih kecil. Sulur yang lebih kecil itu kini mencoba memasuki lubang kencing Donghae.

Sakit, tapi juga nikmat.

Disetiap pergerakan yang dilakukan sulur kecil dapat Donghae rasakan. Saat dimana sulur itu membesar dan kadang mengngecil. Dan juga saat terasa menyedot cairan sperma yang tertampung didalamnya.

Sang namja emo yang sejak tadi melihat tontonan live mulai melangkah mendekati namja blonde yang menjadi pemeran utama.

Tertampang dihadapannya sebuah pemandangan yang langsung membuat penis tidurnya terbangun sempurna.

Sungguh pemandangan terindah.

Dari bawah ia dapat melihat sulur berwarna ungu kehitaman itu keluar masuk dari lubang berkerut.

Atas lagi. Sebuah penis yang disedot sedemikian rupa.

Atas. Perut dan dada yang sedang digigit, plintir, sedot oleh beberapa sulur.

Atas.

Deg!

Sungguh ia sudah tak tahan lagi melihat wajah itu. Wajah yang sedang menahan nikmat dan bibir yang mengeluarkan desahan sexy.

Settttzzzz...

Sulur-sulur yang sedang bekerja kini bergerak pergi meninggalkan tugasnya saat namja emo itu duduk di bawah selangkangan Donghae.

Tak tahan, penis besarnya yang sudah mengacung tinggi langsung ia tanam dilubang berkerut Donghae membuat Donghae berteriak sekencangnya.

AAAKKK!

Tubuh Donghae terasa terbelah dua oleh benda besar itu dan Donghae dapat merasakan ada cairan yang mengalir dari dalam anusnya.

Tak menunggu lama namja emo itu sudah mulai menggerakkan miliknya maju mundur.

"uhh~"

Nikmat, ini sungguh nikmat. Dan dirinya tak pernah merasa senikmat ini sebelumnya.

"ah~ ahh~" desah Donghae yang mulai merasakan kenikmatan dari penis besar itu.

"uuhhh~~" Donghae tak pernah menyangka kalau yang dikatakan Hyukjae benar. Terasa terbang keawan dan ada ribuan kupu-kupu terbang didalam perutny.

Anusnya terasa diaduk-aduk oleh penis besar itu. Dan ia kini dapat menjerit dan mendesah sepuasnya karna sudah tak ada lagi sulur yang membungkam mulutnya. Tubuhnya juga lebih leluasa bergerak tanpa adanya sulur yang mengikatnya.

Donghae melihat namja emo itu bergerak liar dibawahnya. In-out-in-out. Cepat, kadang lambat.

"akk!" pekik Donghae saat merasa sesuatu didalam tubuhnya ditubruk penis besar itu. Nikmat dan ia ingin lagi.

"lagi~, di-sana, i-a ah~ le-bih cepahhh~" rancau Donghae tak jelas.

Merasa pergerakan namja emo itu kurang Donghae mulai ikut ikut menggerakkan tubuhnya melawan arah. Donghae merasa makin mabuk kepayang dan penisnya yang kini siap menumpahkan cairan.

Sodok.

Sodok.

Maju.

Mundur.

Dan sodokan selanjutnya sudah tak mampu ia tahan lagi.

"AAAAKKKHHH~~~" pekik nikmat Donghae saat cairan spermanya keluar.

Srrutttt srutt srut

Suara aneh itu membuat Donghae melihat kearah selangkangannya.

Dimana saat ini sulur-sulur yang tadi menggerayangi tubuhnya sedang menari dibelakang si namja emo dan salah satunya sedang menyedot spermanya walau kini hanya tetesan saja. Sedang sang namja emo yang tadi berhenti kini mulai bergerak kembali.

.

Donghae merasa malam ini malam terpanjang dan melelahkan sepanjang hidupnya.

Tubuhnya merasa lemas tak bertenaga. Walau yang ia lakukan sejak tadi hanya mendesah.

"AAKKK~~" pekiknya untuk yang kesekian kalinya saat ujung penisnya menyemburkan cairan putih kental.

Srut srut srut srut

Lagi-lagi sebuah sulur menyedot habis cairanya.

Donghae hanya dapat terduduk lemah menyandarkan tubuhnya pada dada bidang namja emo itu. Tubuhnya sudah tak mampu lagi bergerak apalagi menopang tubuhnya. Tubuhnya sudah lemas seperti jely.

Sang namja emo yang masih menanam miliknya di liang hangat Donghae kini mulai bergerak maju.

"ahk~" desah lemah Donghae saat merasa penis didalam tubuhnya bergerak masuk.

"uhg~" masuk lagi melewati titik nikmatnya. Lagi dan lagi. Entah sepanjang apa penis namja emo ini sampai bisa masuk sedalam itu.

"ighk~" Donghae merasa perutnya kini sedang dimasuki penis namja emo. Dan ada sesuatu yang keluar dari dalam penis itu. Ia tak tahu apa itu tapi Donghae yakin benda itu berbentuk bulat.

"ah~" Donghae sudah tak mampu lagi mempertahankan kesadarannya sesaat setelah ujung penis itu keluar dari anusnya.

.

.
Malam yang menyeramkan kini sudah tersapu oleh hangatnya mentari pagi.

Sang namja blonde yang kini bergelut dengan dunia mimpinya mulai terganggu oleh panasnya matahari pagi.

"akk! iss~!" ringisnya saat merasa sakit didaerah bawah
tulang ekornya.

Kilasan-kilasan kejadian semalam berputar diotaknya.

Malam

Kilat?.

Kawah?.

Sulur?.

Namja emo?

Penis besar?

Blus~~

Wajahnya memerah mengingat kejadian setelahnya. Dimana ia seperti namja murahan saat itu. Meminta dengan tak pantas pada namja yang bahkan tak ia tahu namanya. Mengikuti napsunya dari pada rasionalnya.

Tapi? Kawah?

Harusnya ia masih disana kan?, tanah kosong dibelakang halte bus? Lalu kenapa sekarang ia ada didalam apartemennya?
.

.
Wutt wut wuut wut wut

Getaran telepon genggamnya menyadarkan ia dari pikiran kalutnya. Tanpa melihat siapa yang menghubungi Donghae langsung menekan tombol hijau pada layar.

"yeo-"

"YAKK! Kemana saja kau hah!" belum sempat Donghae berkata seseorang di sebrang sana sudah meneriakinya.

"Ak-"

"demi Tuhan hae, ini sudah jam sepuluh dan kau belum kekampus juga?"

"ap-"

"setengah jam lagi kita akan tampil diacara pencarian bakat dikampus, dan kau tak ada disini?"

"h-hyu-"

"lima menit, lima menit jika kau tak ada disini, kau tak akan pernah ku maafkan hae! KLIKK!"

"YAKK" teriak membahana Donghae mendengar ancaman Hyukjae sahabat sekaligus pasangan dancenya.
.

.

.

.

.

.
T.B.C
.

.

.

.
Gimana? Anehkan?.

Kan dah dibilang ni FF aneh dan perlu penghayatan tingkat tinggi-macam Eunna.

Kurang H.O.T?

Jangan mengadu pada Eunna, karna Eunna belum berpengalaman dengan hal-hal yang berbau "U KNOW!"

Eunna tu aslinya gak pernah nglakuin yang kayak gituan za, jadi maklum aja kalau kurang yess NCnya. Orang Eunna tu pedomanya "lebih baik putus dari pada nglakuin yang gituan"

nah kenapa Eunna bisa bikin NC?

Selain baca Ff HaeUke, Eunna tu sering baca FF NarutoUke. Koleksi foto, vidio rateM -walau yang sering ditonton tu Takummi.

Nah sekarang tau kan seluk beluk aku kurang hebat masalah NC!

Eh dah ketebak siapa SAMEnya si dongdong kali ini?

Gak tahu?

Omunaa~

Padahal dah sering aku tulis tu ciri-cirinya.

Nah sekarang RnR donk biar makin semangat ni Eunna nulisnya.

RnR please~~