Disclaimer :

Masa shi Kishimoto? Perasaan gw deh?? *ditinju Kishimoto-senpai

Genre : Romance/Hurt

Rating : T+

Pairing : SasuNaru

Main Charas :

Uchiha Sasuke, Uzumaki Naruto (Cewek), dsb. *di keplak readers karena males nulis.

Summary :

"Mami! Naru sudah tidak tahan lagi! Naru mau pergi mencari oni-chan yang sudah menolong Naru 10 tahun lalu!"

Chapter 1 – I'm Uzumaki Naruto

Di suatu hutan yang gelap, cukup jauh dari perkotaan, seorang gadis kecil tersesat di sana.

"Mami.. mami.. Naru takut.. mami di mana? Di sini gelap sekali." Kata Naru sambil menangis tersedu-sedu.

"Mami… hiks.."

GUSSRAKK.

"Kyaaaaaaaaaaa.."

Naru terpeleset ke pinggir jurang.

"Eits."

Seorang pemuda berambut emo dan bermata onyx itu berhasil menangkap Naru.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya pemuda itu.

"Hiks hiks.. Huwaaaaaa." Naru menangis keras.

"Cup cup. Sudah tidak apa-apa kok. Tenanglah, kamu tersesat, ya? Mari kuantar pulang." Kata pemuda itu sambil menggendong Naru di punggungnya.

Di kota Konoha,

"Na-Naruuu.." kata seorang wanita cantik berambut merah sambil mengambil Naru dari gendongan pemuda itu.

"Nyonya, dia tersesat di hutan. Kebetulan saya sedang bermain-main di hutan itu, lalu saya bertemu dengan Naru. Saya pikir dia pasti anak dari kota ini. Jadi saya antar saja."

"Terimakasih banyak, nak. Ng, siapa namamu nak?"

"……. Uchiha"

Nampaknya Kushina tidak mendengar begitu jelas nama kecil pemuda itu. Ia hanya mendengar nama 'Uchiha' saja. Karena hal itu tak begitu penting, jadi Kushina membiarkannya saja.

"Kalau begitu saya permisi dulu."

"Ano.. hiks.. oni-chan.. arigattou." Kata Naru masih sedikit menangis.

"Hn, douitashimashite." Sahut pemuda itu sambil tersenyum

------------

10 tahun kemudian

Cipp.. Cipp Cipp..

Di suatu pagi yang cerah aku terbangun, Karena sebuah mimpi mengenai masa kecilku..

"Huh, lagi-lagi mimpi itu, aku sudah tidak tahan lagi!"

Perempuan berambut pirang panjang sepinggang yang dikuncir 2 keatas seperti Usagi di anime lawas Sailor Moon itu, segera beranjak dari ranjangnya yang berukuran King size. Dan masuk ke kamar mandi.

Naru-chan's POV

'Halo, namaku Uzumaki Naruto. Umurku 15 tahun, biasa dipanggil Naru-chan. Solanya namaku seperti laki-laki sih, belum lagi sifat dan kelakuanku yang brutal ini. Mungkin saja mami Kushina salah ngidam, ya? Hahaha..'

'Mami Kushina seorang designer terkenal loh. Wajar saja rumahku besar seperti kastil-kastil dalam dongeng. Kalau papi? Tidak tahu. Aku tidak mengenal papi sedikitpun. Sejak kecil aku terus bersama mami. Mami Kushina bilang, sih papi sudak tidak ada. Tapi bukan berarti papi sudah meninggal, kan?'

End of Naru-chan's POV

"Mamiiiiihhhh…!!!!" kata Naru-chan sambil berlari terbirit-birit.

"Aih, ada apa Naru-chii? Jangan berlari-lari seperti itu, kamu itu perempuan kan."

"Cih, mami bisa saja bilang begitu, padahal sifat dan kelakuan brutalku ini turunan dari mami kan? Dasar.."

"Ehehe.. ketahuan deh. Hmm, ada masalah apa Naru?"

"Oh ya! Sampai lupa! Mami, aku sudah tidak tahan lagi! Aku mau mencari oni-chan yang menolongku 10 tahun lalu!"

"Eh? Kenapa, tiba-tiba sekali?"

"Setiap malam aku selalu memimpikannya. Tidak salah lagi. Mungkin aku telah jatuh cinta padanya."

"Na-Naru.. ternyata kau sudah mengerti apa itu cinta? Mami terharu, putriku sudah dewasa."

"Ng, sebenarnya aku tidak begitu mengerti sih. Hahaha."

Gubrakkk.

Mami Kushina terjatuh mendengar perkataan Naru.

"Dasar. Kalau itu memang mau Naru, mami tidak akan menahan."

"Terimakasih mami. Tapi, apa mami tahu sekolah tempat oni-chan itu tinggal?"

"Humm, tenanglah Naru, serahkan semua pada mami mu ini. Begini-begini kan mami mantan istri seorang detektif terkenal."

"Naru, di kota Konoha hanya ada 2 sekolah. Itu pun sekolah asrama. 1 nya sekolah asrama putra, 1 nya lagi sekolah asrama putri." Lanjut mami Kushina.

"Hah?? Yahh.. mana bisa aku ketemu oni-chan itu. Aku kan perempuan." Kata Naru menghela napas.

"Fufu, tenanglah. Sekolah asrama putra Konoha, dulunya sekolah campur. Tetapi, karena 95% murid yang masuk ke sana laki-laki, dan 5% nya perempuan, maka murid perempuan pun tidak betah bersekolah di sana, dan pindah ke sekolah asrama putri."

"Loh, kenapa murid perempuannya sedikit sekali mi?"

"Sebab kepsek sekolah asrama putra itu, hidung belang. Terkadang sang kepsek mengintip murid perempuannya yang sedang mandi, ganti baju, dsb lah. Dan apa Naru tahu? Kepsek itu kakek Naru loh."

"Eeeeeeeeeeeeeeeee???"

"Fufufu.. kepala asrama putra juga nenek Naru."

"Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh???? Pantas saja mami tidak begitu khawatir Naru mau masuk ke sekolah sana."

"Nanti biar mami bicara sama kakek mu. Pasti dia akan gembira sekali Naru mau sekolah di sana."

"Horeeeeyyy..!!"

------------

Sore harinya,

Sebuah limousine berhenti di depan sekolah. Naru-chan keluar dari limousine itu sambil tersenyum lebar.

"SEKOLAH ASRAMA KONOHAGAKUEN! UZUMAKI NARUTO, TELAH TIBA!" teriak Naru sambil berlari-lari riang gembira ke dalam gedung sekolah itu.

Braaaakkkk..

Pintu kepsek ditendang oleh Naru hingga terbuka dan menimbulkan suara keras. Tentu saja membuat sang kepsek terkejut.

"Si..siapa?"

Jreenggg..

Trenggggg…

Jeeenggggg…..

Seorang gadis berambut pirang panjang dikuncir 2 dan bermata biru itu telah membuat kepsek terbelalak.

"Na-Naru-Chiiaannnn…" kata kepsek hendak memeluk cucunya itu.

Bruuuaaakk..

Dan berakhir dengan 1 tendangan tepat di wajahnya.

"Naruuu.. kelakuan brutalmu itu tidak berubah…" kata kepsek sambil menahan sakit hidungnya yang mimisan akibat ditendang Naru.

"Berisikk! Siapa suruh kakek hendak memelukku? Jijik tahu, apalagi dengan tampang mesum itu. Naru jadi merinding."

"Oi-oi, biar begitu dia itu kan kakekmu, Naru-chi.." terdengar suara wanita yang nampak berusia 25 tahunan? Dari pintu kepsek.

"Ne-nenek!! Kyaaa.. aku kangen sekali padamu nek." Seru Naru sambil memeluk kepala asrama itu.

"Hiks hiks hiks, Tsunade dipeluk, kenapa aku tidak?" kata kepsek sambil pundung di pojok ruangannya.

"Sebelum ingin dipeluk Naru, hilangkan sifat mesummu itu dulu, Jiraiya-Baka!" kata kepala asrama yang bernama Tsunade itu.

"Mari kita tinggalkan saja kakek bodohmu ini Naru, tante antarkan kamu ke kamar asramamu."

"Tante?? Nyadar umur dong!" kata Jiraiya mengejek.

Buuuaaghhhh.

(A/N . Setelah tendangan maut di hidungnya dari Naru-chan, sekarang Tinju maut dari Tsunade. sore ini malang benar nasib Jiraiya. Yareyare..)

"Berisikk! Terserah aku dong mau dipanggil apa! Lagi pula wajahku ini kan masih muda."

Jiraiya hanya mengibarkan bendera putih tanda menyerah sambil terkapar tak berdaya.

------------

Naru membuka pintu kamarnya di asrama, terlihat seorang pemuda berambut emo itu tertidur di ranjangnya.

Naru's POV

'Eh? Laki-laki ini.. rambut ini.. kulit ini..'

'Tidak salah lagi! Dia yang menolongku 10tahun lalu!'

End of Naru's POV

Naru membelai rambut pemuda itu, dan hasilnya membuat pemuda itu terbangun.

"Ng..?" pemuda itu terbangun dan melihat sosok Naru di hadapannya.

"Siapa kau?? Bagaimana kau bisa masuk kamarku??" Tanya pemuda itu gempar.

Naru tidak menjawab.

"Oi! Siapa kau??" Tanya pemuda itu lagi.

Naru tidak menjawab lagi pertanyaan pemuda itu dan segera memeluknya.

"Oni-chaann.. akhirnya.. akhirnya Naru bertemu oni-chan lagi.." seru Naruto gembira sambil meneteskan air mata.

"O-oi! Siapa kau? Aku tak mengenalmu!" seru pemuda itu seraya melepaskan pelukan Naru.

"Oni-chan? Ini aku! Naru yang pernah kau tolong di hutan dekat sini 10 tahun yang lalu!"

"Bicara apa kau? Aku, Uchiha Sasuke! Bukan oni-chan yang kau cari!"

"Ti-tidak! Tidak mungkin aku salah! Lihat, rambut emo ini, mata onyx ini. Tidak salah lagi kau lah oni-chan itu. Belum lagi, nama Uchiha itu. Adalah nama oni-chan itu!"

"… kau salah orang. Aku sama sekali tidak mengenalmu. Mungkin saja kau salah mendengar nama orang yang kau cari itu. He-hei. Tunggu dulu, sebelumnya jawab pertanyaanku! Siapa kau? Bagaimana bisa masuk kamarku? Belum lagi.. kau ini kan PEREMPUAN???"

"… aku Uzumaki Naruto, biasa di panggil Naru. Mulai hari ini aku adalah teman sekamarmu. Aku datang ke sekolah ini untuk mencari oni-chan yang menolongku 10 tahun lalu. Aku pikir oni-chan itu adalah kamu. Tapi ternyata, aku salah.." kata Naru sambil membenamkan wajah di lututnya.

Sasuke's POV

'Apa? Teman sekamar? Cewek pula? OMG! Apa yang dipikirkan TsunadeBaa-chan itu?

'Jadi ini maksud permintaan maaf mencurigakan dari TsunadeBaa-chan itu kemarin?'

'Che. Mana bisa aku sekamar dengan cewek!'

'Masa aku harus pindah ke tempat Sai? Lebih baik aku mati daripada sekamar dengan gay abnormal itu lagi!'

End of Sasuke's POV

"Oi, Baka-Naru-Dobe."

Naru yang mendengar Sasuke memanggilnya seperti itu segera berhenti menangis dan mendongak menatap Sasuke dengan penuh amarah.

"Apa katamu? Sasuke-Teme-Pantat ayam!"

"Kau tidak berhak memanggilku seperti itu dobe!"

"Tapi kau yang mulai duluan kan? Teme!"

"Dobe!"

"Teme!"

"Dobe!"

"Teme!"

"Dobe!

Dst..

1 jam kemudian..

"Hosh hosh hosh… 112344, Teeemee.."

"Hosh hosh.. 112345 Dobee.."

"Ahh! Aku lelah!"

"Aku juga.."

Mereka pun berbaring di ranjang masing-masing.

"… oi, dobe. Apa kau serius akan menjadi teman sekamarku?"

"Tentu saja teme! Sebab tak ada lagi kamar di asrama ini yang kosong. Kata nenek ini semua gara-gara kamu yang tidak mau sekamar dengan teman cowokmu ya. Che."

"Huh. Siapa juga yang mau sekamar dengan gay abnormal macam Sai itu, dobe! Mending aku mati daripada sekamar dengannya."

"Gay?"

"Ya. Dia bilang dia menyukaiku. Enak saja. Aku masih normal! Membayangkannya saja sudah merinding."

"Hahahahha. Kenapa tidak diterima saja Teme? Asik kan."

"Asik dari rambut durianmu itu, baka-dobe!"

"Hhahaha. Kalau begitu, salam kenal, Teme, mohon bantuannya mulai hari ini."

"Sama-sama, dobe. Tapi, apa kau tidak apa-apa sekamar denganku? Aku ini cowok lho?"

"Tidak apa-apa asal kamu tidak macam-macam. Sedikit saja kau macam-macam, aku bunuh kau!"

Sasuke sweatdrops.

"Iya iya, siapa juga yang mau macam-macam dengan cewek brutal macam kau."

Buuaaaghh.

Tinju Naru di pipi mulus Sasuke.

"Ugh."

"Baka-Teme! Sudah aku mau tidur! Jangan lupa besok antarkan aku melihat-lihat sekolah ini!"

"Che. Perempuan yang nggak ada manis-manisnya." Kata Sasuke dengan suara yang pelan.

Buaagghh.

Sasuke K.O dengan 1 lemparan bantal dari Naru.

"Aku dengar itu! Bodoh!"

Naruto pun kembali tidur.

'Che. Pantas saja tidak ada yang khawatir membiarkan Naru sekamar dengan cowok. Tenaganya 1 juta tenaga kuda begitu.' Batin Sasuke.

Sasuke pun kembali tidur di ranjangnya.

Sasuke's POV

'Naru..'

'Tadi dia bilang ingin mencari seorang pemuda yang bermarga sama denganku? Uchiha..'

'Yah.. memang namaku Uchiha Sasuke. Tapi aku sama sekali tidak pernah menolong seorang gadis 10 tahun yang lalu.'

'Tapi gadis itu bilang kalau pemuda itu memiliki mata onyx dan rambut emo sepertiku.'

'Tidak salah lagi. Pasti orang itu, pasti orang itu yang Naru cari.'

'Kasihan Naru, walau bertemu pun, hatinya akan hancur mendengar kenyataannya.'

'Lebih baik, aku diam saja.'

'Hoahhmm..'

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

End of Sasuke's POV

TBC

------------

Hallo, minna! Bertemu lagi dengan saya! Kuro-chii.

Kuro-chii : Fiuuhh, akhirnya saya bisa juga membuat fic SasuNaru. Meskipun bukan yaoi sih.

Sasuke : Baka! Kau membuat para fujoshi kecewa tahu!

Kuro-chii : Baka? Dasar bokong ayam! Beraninya kau menyebutku seperti itu.

Sasuke : Che. Belum lagi ketiga fic mu yang lain belum kau selesaikan, kau sudah membuat fic baru lagi! Nanti para readers protes lho!

Kuro-chii : huhuhuhu. Maaf.. maaf.. aku tidak tahan melanjutkan fic yang lain. Otakku buntuu.

Naru-chan : Huweeee…

SasuKuro-chii : Eh? Ada apa Naru-chan?

Naru-chan : Baka-Kurochii ! kenapa di fic ini aku jadi cewek? Nggak ada keren-kerennya. Aku kan cowok. Nyadar dong!

Kuro-chii : maaf, maaf, aku tidak tahu bakal jadi apa fic ini kalau Naru jadi cowok. Bisa-bisa fic yang semula Cuma kapal pecah, jadi kapal ancurr. Kalian berdua beserta para readers mau memaafkan ku khan?? *Puppyeyes

SasuNaru : Ogah!

Kuro-chii : Hiks hiks..*pundung di pojokan.

SasuNaru : karena si author gaje itu lagi pundung di pojokan. Jadi kami berdua mewakili mengucapkan terimakasih sudah membaca fic ini. Dan jangan lupa..

REVIEW

R.E.V.I.E.W

REVIEW

OK?