Separate Parhs

===OO===

Separate Paths project

Story © Giselle Gionne

Resident Evil © Capcom

Warning: Love Triangle, Sheva x Chris x Jill.

Genre: Angst / Drama

Rate: T

===OO===


Tubuh itu terkulai lemas, berusaha untuk melemaskan seluruh persendian. Raut kecemasan terpatri di wajah sang lelaki yang tengah menopang tubuhnya, sedikit berharap sang gadis akan membuka matanya.

"Jill?"

Sang penyandang nama membuka kelopak matanya yang menyembunyikan kedua permatanya, dan meskipun pandangannya belum fokus, namun ia lebih memilih untuk menatap sang pria.

"Chris..."

Hembusan napas lega menguar dari sela-sela hidung Chris. Syukurlah, sang gadis masih berada di batas kesadaran.

Untaian kalimat yang sedari tadi lelaki itu tumpuk, telah menjadi kelu di penghujung lidahnya. Memaksa untuk dilontarkan secara sepihak.

"Oh, syukurlah aku masih sadar... Maafkan atas perbuatanku..."

Gadis itu larut dalam penyesalannya. Rekan kerja wanita lelaki tersebut yang berdarah Afrika hanya mengumbar senyum, dan tidak mengeluarkan sepatah kata.

Setelah merasa mampu untuk berdiri, sang wanita memohon agar lelaki tersebut membantunya untuk berdiri.

Inilah saat-saat terakhir.

"Kalian berdua, pergilah. Jika tidak, maka virus yang Wesker rencanakan sebagai penghancur dunia akan segera membahayakan jutaan penduduknya. Kumohon..."

Menatap nanar sang gadis, ia berusaha untuk tak membiarkannya berada di sini, sendiri.

Ia tidak ingin kehilangan dirinya lagi.

"Jill, aku tak bisa..."

"Chris! Kalian berdua harus menghentikannya. Ini adalah kesempatanmu. Aku baik-baik saja."

Mencoba untuk percaya.

"Tidakkah kau memercayai rekanmu?"

Kini, kau sepenuh percaya.

Menatap Sheva dan Jill, dengan ragu kau melangkah mundur.

"Jill, aku..."

Mencintaimu.

Tertahan. Hukum fraternization akan selalu berlaku demi membentengi keprofesionalitasan.

"... tidak. Lupakan saja."

Jill mengangguk, dan kini lelaki tersebut menuruni gedung melewati elevator.

Sapuan warna perpaduan antara matahari dengan langit membiaskan serpihan warna gradasi pekat yang pilu, telah menyambut kehadiran Sheva dan Chris.

Lelaki itu melangkah perlahan, seolah tertatih. Sheva memandangi rekannya dengan menyimpan sebersit rasa sakit.

"Chris...?"

Perlahan, sang gadis menghembuskan nama seseorang yang diam-diam ia kagumi. Chris tersentak, dan kembali mempercepat langkahnya.

"Aku tidak mengapa."

Nanar. Tatapan itulah yang Sheva layangkan untuk Chris.

Karena ia tahu, bahwa Chris mencintai Jill.

Karena ia paham, bahwa cinta Chris untuk Jill tidak akan memudar.

Karena ia mengerti, bahwa kini mereka telah berada pada jalur yang berbeda.

Karena ia mencoba, agar tak jatuh ke dalam lubang perasaan untuk seseorang yang telah secara jelas menaruh hati untuk seseorang selain dirinya.