"apa kau benar-benar jatuh cinta padanya?" pertanyaan itu langsung membuat ku bisu. Menusuk cukup dalam. Apa aku mencintainya? Bertemu dengannya saja belum. Saat ia merasa sakit, aku merasa jauh lebih sakit. Aku bahkan merasa bodoh, menangis semalam hanya untuknya.
Daun berwarna coklat seakan akan pasrah membiarkan dirinya diombang ambing oleh angin. Udara dingin mulai menyentuh ku. Langit biru yang terlihat cerah, tapi berbeda dengan ku. Aku yang berjalan tanpa tujuan, diombang ambing oleh perasaanku sendiri. Apa aku benar-benar bodoh?
Aku terus berjalan menyusuri jalan yang kulalui, ku nikmati setiap detik, setiap detik kebersamaan kita. Selalu berharap aku bisa menemukanmu. Disinilah aku mencarimu, berusaha menemukan sosokmu.
Aku berhenti sejenak, mengistirahatkan tubuhku tapi tidak dengan pikiran ku. Apa aku bisa menikamati hangatnya mentari bersama mu? Musim panas akan tetap selalu ada…rasanya aku enggan melanjutkan apa yang ada dikepala ku. Aku memeluk kedua lutut ku, lagi-lagi aku hanya bisa seperti ini.
Kita berada didunia yang berbeda, tapi kenapa aku merasa bahwa kita sangat dekat? Apa kau juga merasa seperti itu? Apa kau bisa mendengar ku? Walau aku tidak melihatmu dan kau tidak melihat ku, tapi langit melihat kita, langit akan selalu mengingat kita. Langit biru. Apa mungkin disana tempat kita bersama? Entahlah, aku benci dengan apa yang aku pikirkan saat ini.
Saat kau mengatakan sakit, aku semakin ingin memelukmu. Memeluk mu dengan erat, mencabut duri yang ada dihatimu. Ingin merangkul mu, ingin membawa mu pergi dari dunia yang menyesakkan dadamu. Ingin menghilangkan beban yang selama itu kau tanggung sendiri. Bahkan aku ingin meninggalkan dunia ini dengan mu. Apa aku bodoh? Apa aku bodoh memberikan hidup ku padamu padahal kita belum pernah bertemu? Semua muncul begitu saja, semua terjadi begitu saja. Apa memang ini yang harus terjadi?
Saat playlist ku memutar lagu I told you I wanna die, pikiranku langsung tertuju padamu. Lagu yang indah, bukan kah itu lagu kesukaan mu? mungkin lagu itu akan menjadi salah satu lagu favorite ku.
Jugeo do tteonal su eobtge saranghae…
nareul dugo kajima…
jebal jebal jebal neol saranghae…
Aku membayangkan saat kita bertemu, dan hal itu semakin membuat ku ingin memeluk mu. Ada satu fakta yang sangat membuat ku muak 'sebuah pertemuan akan diakhiri oleh perpisahan'.
Hamparan pasir membentang luas. Sekarang kita memijakan kaki ditempat yang sama menikmati ribuan ton air, menikamati angin yang membuat rambutku kusut. Suasananya sangat canggung haha aku ingin tertawa saat membayangkan pertemuan kita yg pertama. Apa yang harus aku lakukan? Kata apa yang harus aku ucapkan pertama kali? Hai? Hallo? Annyeong? Itu sangat menggelikan kau tau? Apa aku langsung saja memeluk mu?
Waktu terus berjalan, langit mulai berwana merah. Aku benci mengatakan ini sebuah pertemuan akan diakhiri oleh perpisahan. Kau menghilang didalam senja, dan kita saling melambai tidak ada kata perpisahan. Aku tidak ingin mendengarnya. Apakah ada pertemuan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya? Aku akan mengingat mu, mengingat semua yang kita rencanakan. Rencana masa depan kita.
My life is yours…
I miss you…
I believe my dream will come true…
When I'm with you, my feelings are always visible…
aku akan selalu mengingat semua kata sayang yang kau ucapkan, akan ku simpan didalam hatiku. Akan aku jadikan memory yang indah. Aku belum pernah mengatakan hal ini bukan? Aku mencintaimu. Kim Jong Woon adalah takdir Kim Kibum.
