Harry Potter - J.K. ROWLING
Warning: Mugglworld, (agak) OOC, abal, maaf saya author baru
STAY STAY STAY - HermMalfoy12
EPILOG
Hermione's POV
Aku menikmati indahnya sunset sore dari atas balkon kamarku. Hawa dingin meyeruak masuk ke pori pori kulit tubuhku. Salju salju kecil mulai turun.
Besok hari ulang tahun Draco.
Sore ini aku hendak membeli kado untuknya. Akhir-akhir ini Draco jarang pulang ke rumah, Draco bilang dia sedang sibuk. Satu hal yang mungkin kau harus tau sudah setahun aku menikah dengannya dan hubunganku dengan Draco tidak harmonis seperti pasangan suami istri lainnya.
Kami dijodohkan dan Draco menolak keras.
Dia dan aku sama sama memiliki pacar pada waktu itu. Aku sangat mencintai Blaise—pacarku dulu— tapi aku tak ingin mengecewakan mom dan dad. Aku tau resiko apa yang harus kutanggung. Draco tidak memperlakukanku layaknya seorang istri dia tak pernah memperlakukanku dengan manis walaupun telah sebaik mungkin aku berusaha, Draco masih belum bisa menerimaku.
Dia memperlakukanku dengan kasar aku hanya bisa menangis saat Draco membentakku atau mempergokinya sedang berciuman mesra dengan Pansy -pacar Draco-. Dalam kasusku aku tidak bisa menyalahkan siapapun aku mencoba menerima bahwa ini memang takdirku dan semua akan indah pada waktunya.
Ponselku berdering.
From: Draco
Aku sibuk aku tak pulang malam ini
Sebuah pesan singkat dari Draco. Benar benar singkat. Aku menghela nafas dan mencoba berpikir positif dia memang sedang sibuk Hermione kau harus percaya padanya.
Dia suamimu.
Kulangkahkan kakiku menuju garasi setelah memastikan rumah benar benar terkunci aman kulajukan mobilku dengan kecepatan rata rata membelah jalanan New York yang tak pernah sepi meski salju sedang turun. Dingin memang tapi kulakukan semua ini demi Draco.
Membeli kado untuk Draco.
-cccc-
Aku mengelilingi mall mecari cari kado apa yang sekiranya tepat untuk Draco. Aku mengingat ingat apa yang pernah Draco katakan tentang sesuatu yang ia sukai selain basket dan musik. Aku berpikir sejenak. Jam tangan. Draco menyukai jam tangan, dengan langkah pasti aku berjalan menuju toko jam yang terkenal.
Setelah lama memilih kujatuhkan pilihan pada jam berwarna perak dan berlapis emas. Aku mengulum senyum setelah kado Draco terbungkus rapi. Aku juga memesan kue ulang tahun untuk Draco. Ah ya satu lagi aku mencetak beberapa fotoku dan Draco pada waktu pernikahan dan honeymoon, lalu meletakkannya pada album foto bersampul ungu.
Pada lembar pertama kutulisi "I miss the old time" konyol memang tapi itulah yang kurasakan saat ini.
Kutempelkan foto fotoku bersama Draco, disebelahnya kutuliskan perasaanku pada waktu itu dan betapa sekarang aku menginginkannya kembali. Pada lembar terakhir ku tuliskan harapan singkat "Aku berharap kau bisa menerimaku dan mulai mencintaiku" aku tersenyum pahit.
Kulirik jam tanganku waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Dengan menenteng beberapa kantong kresek yang berisikan kado untuk Draco aku berjalan menuju ke parkiran dan melajukannya menuju rumah.
Sepanjang perjalanan pulang aku mengulum senyum menebak nebak reaksi Draco ketika aku memberinya kado.
Apakah dia senang?
atau biasa biasa saja atau bahkan marah? entahlah pria itu memang sulit ditebak.
-ccc-
Aku berhenti dilampu merah, aku merasakan ada yang salah dengan mobilku aku teringat sesuatu sudah tiga bulan aku tak membawanya ke bengkel kuputuskan untuk mampir sejenak ke bengkel mobil yang jaraknya sekitar dua kilo meter dari rumahku setelah menunggu beberapa menit montir yang memeriksa mobilku menghampiriku.
Dia bilang mobilku ada masalah dibagian mesin dan diharuskan menginap dibengkel ini mataku terbelalak satu pertanyaan besar bagaimana aku pulang?
Aku mendengus keras keras sudah tiga puluh menit tak satupun ada taksi yang lewat. Salju yang turunpun semakin deras kuputuskan untuk berjalan kaki menuju kerumah. Mengenaskan bukan? Tapi tak apalah kulakukan ini demi Draco. Aku ingin melihat Draco tersenyum.
Dengan langkah yang terseok-seok aku mulai menapaki trotoar yang mulai ditutupi salju kurapatkan mantelku serapat mungin tapi entah bagaimana hawa dingin selalu berhasil menyeruak masuk ke pori pori kulit tubuhku.
Kedua tanganku meneteng kado untuk Draco. Beberapa kali aku mengigil kedinginan dan mengharuskan langkahku berhenti untuk meggosok gosokan telapak tanganku yang mungil lalu meniupnya.
Aku hampir menangis saat mengetahui jarak rumahku masih jauh dengan tempatku berdiri sekarang. Tapi aku tidak boleh menyerah ini demi Draco kulirik jam tanganku waktu menunjukan jam sepuluh malam itu artinya sudah satu jam setengah aku berjalan.
Capek. Itulah yang kurasakan. Suhu dikota ini semakin malam semakin turun semakin sering aku menghentikan langkahku untuk sesekali menggosok gosokan tanganku lalu meniupnya. Tak terasa aku menitikan air mata mungkin dulu jika aku memilih hidup bersam Blaise dia tidak mungkin menelantarkanku seperti ini.
Ketika aku hampir putus asa aku mengingat ingat moment terbaikku bersama Blaise hanya itu yang menguatkanku.
Betapa bahagianya aku ketika melihat rumahku tinggal beberapa meter lagi dari tempatku berdiri sekarang aku mempercepat langkahku.
Ketika aku meilhat mobil Draco terparkir di garasi aku berlari kecil masuk ke rumah tak peduli betapa lelahnya aku.
"Draco," tak ada jawaban.
Itu dia dia sedang berada di kamarnya bersama seorang wanita?
Aku mendekati Draco yang sedang bercumbu dengan wanita itu mataku berkaca kaca "Draco," lirihku. Kujatuhkan semua kado kado untuk Draco dilantai kamarnya dan segera berlari keluar rumah.
Air mataku tak terbendung lagi aku lari tak tentu arah. Semuanya sia sia betapa bodohnya aku mengharapkan segaris senyum dari bibir Draco dengan segala pengorbanan yang bahkan hampir membuatku mati kedinginan.
Kurasakan sakit didadaku tepatnya di hatiku aku terus berlari dan tiba tiba kepalaku terasa pusing mataku berkunang kunang terakhir yang kuingat adalah suara klakson mobil, decitan ban dan tubuhku yang terlempar beberapa meter. Aku menutup mataku sebelum merasakan sakit.
Kini aku tau jawabannya semua TIDAK AKAN pernah indah pada waktunya.
TBC
Bagaimana ? Hehe ... Saya memang tidak pandai dalam membuat fanfic.
Ini pun fanfic pertama saya.
saya hanya mengharapkan anda mensupport saya dengan meng klik tombol review. Terimakasih.
