"The Wonderful Princess"

Disclaimer : Masashi Kishimoto-sensei

Warning : AU, OOC. Di sini antara Hiashi, Hinata, Hanabi gak ada hubungan di sini Sifat Hinata bakal jadi sangat dingin kecuali untuk orang-orang yang disayanginya.

Genre: Romance/Family

Pair : GaaHina, SasuHina slight NaruSaku, NaruHina

Terinspirasi dari film yang berjudul"Summer Desire"

Maaf kalo ceritanya gaje,

Cause it's my first fanfic

Okay , Enjoy It!

DON'T LIKE DON'T READ!

Chapter 1 : The Beginning of Triangle Love Story

Pagi yang cerah hari ini. Sinar yang menyengat masuk ke dalam kamar seorang gadis melalui celah-celah gorden yang sedikit terbuka.

Sang gadis pun terbangun dan menguap sesaat. Setelah itu, dia pergi ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian, dia keluar kamar mandi dan keluar dari kamarnya.

Dia pun menuruni tangga menuju meja makan dimana adik semata wayangnya menunggunya. Sesaat kemudian terdengar sebuah sapaan.

"Pagi, Nee-chan," seorang gadis berambut coklat menghampirinya. "Pagi, Hanabi," sapa balik gadis itu sambil tersenyum.

"Oh ya, Hanabi, nanti malam nee-chan akan pulang telat, jadi nanti Hanabi makan dan tidur duluan saja ya," kata gadis itu sambil tersenyum lagi.

"Eh? Memang ada apa nee-chan? Urusan pekerjaan ya?" tanya Hanabi

"Iya... Makanya nanti Hanabi tidur duluan saja, tak usah menunggu nee-chan," Pesan gadis itu kembali

"Iya nee-chan," jawab Hanabi sambil tersenyum. Gadis itu pun tersenyum melihat adik angkatnya tersebut.

"Ya sudah, ayo sarapan," ajak gadis itu pada adiknya. " Iya!" seru Hanabi.

Setelah selesai sarapan, gadis itupun berangkat kerja.

"Hati-hati di jalan ya Nee-chan!" pesan Hanabi pada nee-channya

"Iya," jawab gadis itu sambil tersenyum.

Gadis itu terus melangkah menuju tempat kerjanya. Tiba-tiba langkahnya terhenti karena sebuah suara.

"Hinata!" Teriak seorang pemuda berambut raven dan bermata onyx.

Hinata pun menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Aku antar ya?" tawar pemuda itu. Hinata pun menjawabnya tawaran itu dengan sebuah gelengan kepala dan berkata, "Gak usah Sasuke, aku bisa sendiri kok"

Lalu gadis yang bernama Hinata pun berlalu meninggalkan pemuda yang dipanggilnya Sasuke. Tapi, langkahnya terhenti lagi ketika ia merasa tangannya ditahan oleh seseorang. Ia menoleh kepada orang yang menahannya yang tak lain dan tak bukan ialah Sasuke. "Ayo, kita berangkat sama-sama saja," tawar pemuda itu lagi ,"Kumohon" . Hinata terdiam sejenak lalu sesaat kemudian dia mengangguk tanda setuju. Sasuke pun tersenyum lalu dia menarik Hinata masuk ke dalam mobilnya.

Mereka hanya terdiam selama perjalanan mereka ke tempat kerja. Tak ada yang mau memulai pembicaraan hingga mereka tiba di tempat tujuan.

Setelah tiba di tempat tujuan, Hinata segera turun dari mobil Sasuke dan masuk ke dalam gedung, sedangkan Sasuke berangkat menuju tempat kerjanya.

Setelah masuk ke dalam gedung, seseorang berteriak memanggil namanya.

" Hinata!" seorang gadis berambut pirang dikuncir satu datang menghampiri Hinata.

"Ssst... jangan teriak-teriak di sini,Ino, nanti mengganggu," kata Hinata menasihati temannya, Ino

"Hehe, maaf tadi aku kelepasan," ujarnya sambil memeletkan lidahnya.

"Iya, tapi lain kali jangan diulangi lagi ya," pesan Hinata

"Iya..," balas ino

"Janji?" tanya Hinata memastikan.

"Janji!" jawab Ino mantap. Hinata hanya tersenyum melihat hal itu.

"Oh ya, ada kabar baik untukmu," kata Ino dengan antusias

"Apa itu?" tanya Hinata penasaran.

"Ayo sini ikut aku," Kata Ino sambil menarik Hinata.

"Sebenarnya kita mau kemana sih, Ino?" tanya Hinata yang sebenarnya sudah tidak tahan ditarik-tarik seperti ini.

"Nah kita sudah sampai!"

"Hn?" gumam Hinata "Apa maksudnya dengan semua bunga dan surat-surat ini, Ino?" tanya Hinata penasaran dengan semua bunga-bunga dan surat-surat yang ada di hadapannya ini.

"Ini adalah awal dari kesuksesan kariermu, Hinata," jelas Ino

"Maksudmu?" Tanya Hinata yang masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Ino.

"Maksudnya ini adalah bunga-bunga dan surat-surat dari para fansmu, bagaimana? Kau pasti tidak menyangka ini akan terjadi kan?" tanya Ino

"Iya.." Hinata mengiyakan.

Di tengah kesenangan Hinata dan Ino, tiba-tiba Ino melihat seorang gadis berambut Pirang yang tak dia kenal melewati mereka.

"Eh? Kau tahu tidak siapa wanita itu?" tanya Ino penasaran

"Tidak, aku tak tahu... Mana mungkin aku tahu, aku kan baru di sini," jelas Hinata mengingatkan

"Oh iya, aku lupa hehe.. maaf," Kata Ino

"Iya tak apa. Kalau memang kau penasaran dengan wanita itu, tanya saja dengan Sasori-senpai" saran Hinata.

"Iya ya, baiklah ayo kita tanyakan" Ino pun menarik Hinata kembali. Tapi tiba-tiba lkangkah merak terhenti karena suatu alasan , yaitu, "Eh itu kan Sasori-senpai, yuk kita samperin"

"Iya iya..," Kata Hinata

"Sasori-senpai!" teriak Ino

"Ino! Jangan teriak-teriak, kan aku sudah bilang" kata Hinata mengingatkan Ino.

"Maaf," balas Ino

Sasori yang merasa dipanggil pun menoleh ke arah Ino dan Hinata. Lalu Ino dan Hinata menghampiri Sasori.

"Ada apa?" tanya Sasori. "gak, aku Cuma pengen nanya, Siapa sih wanita berambut pirang itu?" tanya Ino sambil menunjuk seorang wanita berambut Pirang

"Oh itu... Namanya Temari. Dia wakil dari perusahaan kita untuk menjadi model iklan suatu produk. Dan ini bukan iklan biasa, tapi ini adalah iklan untuk model kelas atas, dan Temari salah satu calonnya," jelas Sasori

"Calon?" Tanya Ino tak mengerti.

"Iya. Soalnya masih ada model terpilih lainnya dari perusahaan lain lagi. Mereka bersaing di suatu audisi untuk menjadi model iklan tersebut. Dan Temari adalah salah satunya,"jelas Sasori

Ino dan Hinata hanya ber'oh' ria. "oh iya, jurinya itu adalah direktur perusahaan terkenal Suna yang bernama Gaara-sama," jelas Sasori lagi

"Gaara-sama?" tanya Ino memastikan. "Iya" Sasori mengiyakan

"Eh Sasori-senpai, boleh gak kalau kita ikut ke sana? Aku ingin lihat seperti orang-orang yang terpilih untuk model iklan itu?"

"Iya, silakan saja, tapi... jangan buat ribut di sana ya,"

"Oke deh senpai, aku janji deh,"

"Ya sudah ayo,"

"Eh sekarang?"

"Iya..,"

Lalu mereka pun berangkat ke tempat audisi tersebut.

Sesampainya di sana mereka segera turun dari mobil dan berjalan menuju ke dalam gedung. Di dalamnya ada seorang perempuan berambut merah.

"Kelihatannya itu saingan Temari-senpai," bisik Ino yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Hinata

Tiba-tiba di tengah percakapan mereka, datang segerombolan orang menuju pintu masuk. Mereka berlari ke pintu masuk sambil berbisik "Tuan Muda datang!" "Gaara-sama datang" dan sebagainya.

Setelah beberapa menit mereka menuju ke pintu masuk, datang sebuah mobil berwarna merah marun. Setelah beberapa detik mobil itu tiba, mereka yang tadi menuju pintu masuk dengan tergesa-gesa segera menggelar tikar merah sepanjang jalan dari pintu masuk hingga tangga .

Lalu beberapa saat kemudian turun seorang pria berambut merah dengan tato kanji di dahinya. Pria itu terlihat arogan sekali dan juga tampan.

Lalu semua orang yang tadi berlari menuju pintu masuk kini sedang membungkukkan badan mereka dalam-dalam dan mengatakan "Selamat Siang, Gaara-sama"

Pria itu tidak membalas sapaan orang-orang itu. Pandangannya malah tertuju pada Hinata seolah terhipnotis, dia menatapnya tanpa berkedip sama sekali.

Kemudian pria itu berjalan ke arahnya. Sedangkan orang yang didekatinya hanya menundukkan kepalanya saja. Tiba-tiba pria itu mengangkat kepala sang gadis dengan jari telunjuknya

Kemudian pria itu menatap sang gadis dalam sekali. Lavender bertemu Emerald. Lama sekali mereka bertatapan seperti itu sampai ada suara yang mengagetkan sang pria.

"Ehm, Gaara-sama?" panggil Kankurou, pelayan pribadi pria itu yang setia.

Sesaat kemudian, pria itu melepaskan tangannya dari sang gadis lalu membalikkan badannya memunggungi sang gadis. Kemudian dia berkata,"Batalkan audisi ini!"

Semua orang yang ada di dalam gedung itu bertanya-tanya, terutama kedua peserta audisi. Lalu pelayan pribadinya langsung menanyakan maksud majikannya membatalkan audisi ini.

"A-apa maksudmu Gaara-sama?"

"Karena aku sudah menemukan model yang tepat untuk iklan ini," jelas sang majikan.

"S-siapa?" tanya sang pelayan terbata-bata.

"Gadis itu yang akan menjadi modelnya," tunjuknya ke sang gadis berambut indigo yang tak lain dan tak bukan adalah Hinata.

Pandangan semua orang menuju ke sang gadis yang ditunjuk oleh sang Tuan Muda. Semua menatapnya tak percaya terutama kedua peserta audisi.

"T-tapi...," elak salah satu peserta audisi yang berambut pirang.

"Tak ada kata tapi-tapian," tegas pemuda itu. Lalu sesaat kemudian ruangan itu menjadi hening seketika. Tak ada yang berani memulai percakapan.

Lalu, Pria itu bersama pelayannya meninggalkan ruangan itu. Tapi sebelum meninggalkan ruangan itu, tiba-tiba dia mendengar sebuah suara yang menghentikan langkah kakinya untuk segera beranjak dari tempat tersebut.

"Bukankah ini sangat tidak adil untuk kedua peserta audisi yang telah mengikuti audisi untuk menjadi model iklan ini? Lagipula apa alasanmu untuk memilihku sebagai model yang tepat untuk iklan ini?" tanya sang gadis berambut indigo yang terpilih menjadi model iklan ini.

"Apa katamu? Tidak adil? Tidak, menurutku ini sah-sah saja karena aku yang memilihnya sendiri. Lagipula sejak awal akulah yang akan menentukan siapa yang akan terpilih menjadi model iklan ini. Jadi ini adil kan?" Pria itu menghela nafas sesaat kemudian melanjutkan perkataannya,"alasanku? Ya karena aku merasa kau adalah gadis yang tepat untuk membintangi iklan itu. Hanya itu,"jelas pria itu.

Setelah itu ada lagi sebuah suara yang menghentikan langkah kaki pemuda itu,"tapi kan aku lebih cantik dan menarik ketimbang gadis itu," bela sang gadis berambut merah.

"Maaf, tapi keputusanku tak bisa diganggu gugat," pria itu menghela nafas sesaat kemudian dia meneruskan kalimatnya,"dan kau yang terpilih menjadi model iklan ini, harap datang besok untuk membintangi iklan itu, sekaligus mengenalkanmu pada lawan mainmu nanti,"kata pria itu.

ToBeContinue

Wanna

R

E

V

I

E

W

?