Cermin

an Kuroshitsuji: Book of Circus x The Night Circus fanfiction

Disclaimer: Kuroshitsuji belongs to Yana Toboso, and The Night Circus belongs to Eren Morgenstern.


Ada sesuatu dalam cermin itu, yang membuatnya terpaku.

Tiap kali ia berkaca, cermin itu seolah menatap balik ke dalam jiwanya. Tiap kali ia menyapukan riasan tebal yang menyembunyikan gurat wajah lelah dan mata sembapnya. Sesuatu itu mengejek senyum palsu yang ia tebarkan kepada para penonton di depan sana, penonton yang terpukau mata ilusi-ilusi rumit yang ia palsukan sebagai trik murahan biasa.

Sesuatu itu memanggilnya dari balik cermin, mengajaknya pergi bersama ke dunia yang lain—mungkin sebuah sirkus lain—yang jauh lebih penuh mimpi dari sirkus yang kini ia pimpin. Kadang ia dapat bersumpah mendengar cekikikan tawa dari cermin itu, meski ia berharap bahwa pendengarannya lah yang menipunya. Kadang, di ruangan tempat cermin itu berada, ia mencium wangi popcorn karamel yang menyesakkan indra.

Ada sesuatu yang berbisik padanya, "Datang, datanglah kemari! Masuklah ke alam mimpi! Bawa serta saudara-saudaramu ke sini dan jangan kembali ke tempat itu lagi!", namun ia mengabaikannya. Ada yang harus ia jaga di sini; amanat Ayah mereka, serta adik-adiknya yang telah bersamanya di negeri neraka ini. Meski, ia tergoda akan ilusi yang dibisikkan dari balik cermin itu; seperti mimpi.

Seumur hidupnya, ia tak pernah bermimpi. Mimpinya mungkin hanyalah satu; membawa keseluruhan anggota Sirkus ini—adik dan kakaknya—menuju ke tempat mereka di atas bukit. Tempat di mana kebahagiaan mereka berasal, tempat di mana segala mimpi mereka akan terwujud. Itulah yang membuat mereka bertahan menjalankan perintah sang Ayah, meski seberapa tersiksanya nurani mereka menjalankan perintah tersebut.

"Seperti mimpi…."


"Sudah selesai, Poppet.", seorang pria berambut merah menyala berkata pada kembarannya. Yang dipanggil Poppet hanya mengangguk, mengiyakan perkataan kembarannya. Akhir-akhir ini, Poppet mendapat penglihatan mengenai sekelompok sirkus, seperti mereka, yang melakukan perjalanan berkeliling di seluruh dunia. Namun, sirkus ini sepertinya memiliki aura negatif, yang membuat Poppet berusaha melacak mereka melalui medium sebuah cermin yang ia jual kepada mereka beberapa tahun sebelumnya.

Joker, pikir Poppet, adalah nama pemimpin sirkus itu. Tidak seperti sirkus ini, yang kepemilikannya sekarang telah dimilik Bailey namun tetap 'dipimpin' oleh Celia dan Marco, sirkus yang dipimpin Joker memiliki struktur yang jelas. Tapi, tetap ada sesuatu yang aneh saat ia mengunjungi sirkus tersebut. Ia dapat merasakan getaran magis di udara, ia dapat merasakan adanya kekuatan-kekuatan magis yang tak pada tempatnya. Karena, berbeda dengan sirkus mereka, sirkus tersebut hanyalah sirkus biasa, dan kalaupun menampilkan ilusi, hanya sedikit dan sederhana saja.

Jujur, ilusi yang mereka tampilkan, jika dibandingkan dengan keseluruhan ilusi rumit yang memagari sirkus ini, terlihat seperti permainan anak-anak biasa.

Namun, aura yang terasa dari sirkus itu begitu gelap dan berat, sehingga Poppet memutuskan untuk memantaunya. Lagipula, ia cukup menyukai para pemain sirkus tersebut, meski ia hanya melihat aksi mereka dari bangku penonton.

Dan tentu saja, ia menganggumi Joker.

Oke, mungkin lebih dari menganggumi.

"Terima kasih, Widget.", Poppet menghalau rambutnya yang terkena angin, dan menggandeng tangan saudara kembarnya tersbeut.

"Dengarkanlah kami, Joker.", pikirnya.


TBC