Author : Zai
Cast :
Lee Donghae
Lee Hyukjae
Jo twins
Pair : HaeHyuk
Genre : Family, drama
Length : -
Disclaimer : theme self
Warning : typos, Yaoi, boys love, m-preg
No Bash!
.
No Copas!
.
Don't like – Don't read!
.
Alergi
.
Me POV
.
3.45 pm
.
Hanya deru nafas kasar yang kini terdengar dari keduanya, setelah mereka mencapai puncaknya kenikmatan. Masih berusaha menetralkan detak jantung yang masih terdengar kencang hingga terdengar oleh pasangan masing-masing dikesunyian malam yang sudah larut ini. Ronde kedua baru saja berakhir dipermainan panas diatas ranjang ini
Terlihat namja tampan yang menjadi top dalam permainan ini mulai membangkitkan tubuhnya dari atas tubuh sang istri yang lebih kecil dibandingkan dengan badannya yang atletis. Lalu berbaring disamping pasangannya yang masih memejamkan mata dengan dua belah bibir yang agak terbuka
Tangan namja tampan itu bergerak menarik isteri cantiknya agar mengahadapnya. Menyingkirkan helaian rambut halus yang menutupi pemandangan indah didepannya. Sang isteri yang menerima pergerakkan lembut dari pasangannya mulai membuka kedua kelopak matanya, sampai pandangan keduanya bertemu. Namja tampan itu menatap lembut kedua manic kelam sang isteri, yang ditatap membalas senyumnya tak kalah menawan dengan semburat merah tercetak diwajahnya karena tersipu tak tahan terus ditatap seperti itu oleh namja tampan didepannya
"terimakasih untuk malam ini" suara bass milik namja tampan itu memecahkan kesunyian diantara mereka. Pasangannya hanya menjawab dengan anggukan, dan detik berikutnya ruangan itu kembali sunyi. Karena namja tampan tadi memagut bibir tipis milik isteri-nya tanpa ada rasa nafsu terselubung didalam ciuman itu. Jarak keduanya terpisah saat namja cantik – atau yang dikenal dengan Hyukjae itu – mendorong bahu kekar milik suaminya
"aku mau mandi" ucap Hyukjae pelan seperti bisikan yang hanya dapat didengar oleh namja tampan dihadapannya, atau yang kerap dipanggil Donghae. Alisnya bertaut, menatap khawatir pada Hyukjae
"apa kau yakin caghi?" Hyukjae hanya menjawab dengan anggukan samar
"badanku lengket semua. Dari sore aku belum sempat membersihkan diri karena twins tadi sangat rewel" ucap Hyukjae menjelaskan sambil memainkan jari lentiknya dibibir Donghae. Kebiasaannya bila sedang berduaan dengan sang suami. Donghae tersenyum maklum, sekilas mengecup kening Hyukjae
"hmm.. baiklah. Aku hanya khawatir. Cuaca malam ini sangatlah dingin, berndamlah dengan air hangat dan jangan terlalu lama. Mian aku tidak bisa menemanimu untuk berendam" Donghae menyelesaikan kalimatnya dengan seringai dibibirnya. Hyukjae mendengar ucapan terakhir Donghae menunduk malu sambil mengerucutkan bibirnya
"kalau itu sih keinginanmu. Mesum!" Hyukjae memukul ringan dada bidang suaminya. Donghae terkikik pelan mendengar protesan dari isterinya
"tapi kau mencintai suamimu yang tampan ini bukan?" senang sekali menurut Donghae menggoda isterinya ini
"ahni-" Hyukjae memutus ucapannya, menunggu reaksi dari sang suami. Dan benar saja, setelah mengupkan itu Hyukjae dapat merasakan tubuhnya didorong pelan oleh kedua tangan kekar Donghae. Mendongakkan wajah Hyukjae, bermaksud agar Hyukjae menatap Donghae yang menatapnya yang seakan-akan mengatakan 'apa-maksudmu' melalui tatapannya yang tajam. Kedua alisnya bertaut, menambah kesan mengerikan dari tatapan itu
Hyukjae yang ditatap seperti itu makin mengembangkan senyumannya. Membuat Donghae yang melihat itu makin geram. Kini sepertinya bukan Donghae yang menggoda Hyukjae, melainkan terlihat Hyukjae yang menggoda sang suami
"-aku tidak mencintaimu. Tapi aku sangatlah mencintai suami tampanku ini" Hyukjae mengecup bibir Donghae yang sudah memasang muka kesal sekaligus masam untuk menghiburnya agar tidak termakan dengan jawabannya yang pertama yang sempat terputus
Hyukjae menjauhkan wajahnya setelah mengecup bibir Donghae cukup lama, ingin melihat apa ada perbuahan mimic dari sang suami. Tapi bibirnya ikut mengerucut – merajuk- saat melihat wajah tampan milik suaminya. Terbesit rasa bersalah sekaligus kekhawatiran takut-takut suaminya ini menganggap ucapannya yang sempat terputus tadi. Salah satu sudut bibir Donghae tertarik kebawah, menunjukan bahwa dirinya masih kesal. Bukan, bukan kesal karena Hyukjae yang tidak mencintainya. Dirinya sudah sangatlah dan pasti tau kalau Hyukjae sangatlah mencintainya. Namun dia kesal mengetahui kalau kini malah dia yang digoda. Dan tentu saja acara 'kesal' pada Hyukjae ini hanyalah acting semata
Hyukjae yang memang salah satu tipe namja yang mudah menangis atau nama lainnya cengeng ini karena jiwa kekhawatirannya yang besar seperti seorang ibu itu makin merasa khawatir dengan Doghae yang tak kunjung merubah mimic mukanya. Cairan bening kristal menumpuk dimatanya dan kedua bola mata itu tampak memerah. Tangannya langsung memeluk Donghae erat, membenamkan wajahnya didada telanjang Donghae
"H-hae.." cairan bening yang sempat ia tahan dipelupuk matanya, akhirnya tak kuasa ia tahan. Dadanya berdegub kencang, takut menerima perlakuan Donghae selanjutnya terhadapnya. Dia khawatir teramat sangat bila Donghae mendiamkannya
Hyukjae tersentak saat merasakan dada Donghae seperti bergetar pelan dan telapak tangan Donghae yang menarik tubuh Hyukjae agar lebih mendekat kearahnya. Mengelus punggungnya dengan gerakan naik turun, berniat menengkan Hyukjae yang mulai menitihkan air matanya
"pfft.. pfft.. pfft.. bhahahaha.." tawa Donghae terdengar cukup keras. Hyukjae yang mendengarnya makin dibuat khawatir sekaligus kebingungan. Kepalanya kembali mendongak untuk menatap wajah Donghae yang memerah dikarenakan saking gelinya tertawa dengan air mata yang membasahi wajanya sampai ke bibir namja imut itu
"k-kenapa k-kau malah tertawa Hae?" Tanya Hyukjae dengan takut-takut. Tawa Donghae makin pecah melihat isteri tercintanya kini menatapnya bingung dan terlihat dari nada Hyukjae kalau isterinya kini masih takut. Perlahan Donghae mulai menghentikan tawanya, mangatup kedua belah bibirnya. Membelai wajah itu penuh dengan kelembutan dengan senyuman menawan miliknya
"Gotcha caghi!" Hyukjae makin bingung, namun perlahan rasa takutnya mulai menghilang seiringan dengan senyum Donghae yang makin mengembang
"tadi aku hanya membalas menggodamu. Hahaha" lanjut Donghae. Kini tatapannya makin dalam menatap mata Hyukjae yang sudah berhenti menangis
"ishh.! Kau!-"
"sst.. jangan berisik. Nanti twins bisa bangun karena terganggu" jari telunjuk Donghae sudah mengantisipasi kalau isterinya ini akan memprotesnya dengan nada tinggi dan juga suara yang kencang. Hyukjae yang baru sadar kalau dia tadi hendak membentak Donghae dengan nada tinggi akan membangunkan twins, langsung membengkap mulutnya sendiri sambil mengontrol emosinya. Dia sendiri tidak mau repot kalau nanti kedua anaknya akan terbangun
"sudah, jika kau ingin mandi cepatlah mandi. Jangan mandi terlalu malam-" Donghae menghentikan ucapannya, melirik sekilas pada jam dinding yang tergantung didalam kamar mereka
"lihat, sudah hampir jam empat pagi-" sekilas Donghae mengecup bibir sexy Hyukjae lalu berpindah ke kedua kelopak mata Hyukjae yang terpejam merasakan bibirnya kembali dikecup Donghae. Menggantungkan kalimatnya. Ibu jarinya menghapus jejak bekas air mata Hyukjae yang tadi sempat mengalir. Hyukjae membuka kedua matanya, pandangan kedua matanya kembali bertemu
"sekali lagi maafkan aku. Tadi aku hanya bercanda. Tapi sungguh tadi aku sempat kesal karena jadi kau yang menggodaku caghi" bibir Donghae mengerucut, mengundah kikikan kecil dari Hyukjae karena melihat tingkah childish Donghae kambuh lagi. Hyukjae menanggapinya dengan senyuman lembut
"ne, gwaenchana.. aku juga minta maaf ne karena telah menggodamu sampai kau kesal seperti ini" Hyukjae mencubit hidung Donghae gemas. Dia memang harus mengalah jika sifat childish dan protective milik Donghae keluar, hanya bisa menuruti apa yang suaminya ini katakana atau inginkan, jika tidak pasti akan berakhir dengan dirinya lah yang akan meminta maaf pada Donghae. Aneh memang, tapi begitulah keadaannya. Namun terkadang, sifat dewasa dan wibawa Donghae bisa datang sewaktu-waktu. Donghae mengganti raut wajahnya menjadi tersenyum
"baiklah, kalau begitu aku mau mandi dulu. Haah~ hitung-hitung mandi pagi" perlahan Hyukjae beringsut untuk turun dari ranjang yang tadi menjadi salah satu saksi bisu permainan panas antara dia dan Donghae
"ugh.." Hyukjae sedikit mengeluh saat merasakan ngilu dibagian bawahnya imbas dari 'olahraga' malam yang cukup melelahkan tadi. Donghae yang sedari tadi diam memperhatikan Hyukjae yang masih berusaha untuk pergi mandi, menangkap pinggang Hyukjae saat Hyukjae mengeluh sakit. Tentu saja sebagai suami yang baik, dia harus membantu sang isteri. Walau bagaimana pun juga Hyukjae begini karena ulahnya juga
"sudahlah caghi, tidak usah dipaksakan. Kau ingat bukan apa yang bisa terjadi ka-"
"gwaenchana yeobo~ badanku lengket. Risih sekali rasanya" Hyukjae menyela perkataan Donghae. Ya, dia tentu tau persis kalau dia mandi terlalu malam atau mandi dengan air yang terlalu dingin dan hal lainnya yang berhubungan dengan dingin dia akan-
"arra. Kalau begitu biar kubantu kau untuk sampai kedalam kamar mandi"
Hup. Donghae menelan salivanya dengan susah payah saat kulitnya bergesekan dengan kulit mulus isterinya. Tidak jauh berbeda dengan Donghae, Hyukjae seketika menahan nafas saat dengan cepat suami tampannya ini mengangkat tubuhnya. Walau umur pernikahan mereka sudah menginjak tahun keempat dan mereka sudah terbiasa melakukan adegan romantic, tapi tetap saja dirinya masih suka tersipu saat berdekatan dengan sang suami
Kriet. Dengan sedikit bantuan dari Hyukjae, Donghae memasuki kamar mandi lalu mendudukkan Hyukjae diatas kloset yang tertutup. Kemudian beralih pada bath up yang tak jauh dari jangkauan pandangnya. Salah satu tangannya memutar keran air, mengatur suhu air. Sedangkan tangan yang satunya ia balikan, sehingga telapak tangannya merasakan air yang keluar dari keran tersebut. Merasa air yang akan digunakan isterinya sudah dalam temperature yang bagus, Donghae kembali pada Hyukjae
"tunggulah sebentar, temperature airnya sudah aku atur" Hyukjae tersenyum senang saat melihat sang suami sangat perhatian terhadapnya
"terimakasih" Hyukjae menghadiahi sang suami kecupan ringan dibibir. Donghae ikut tersenyum, namun dalam hatinya ada rasa khawatir akan kesehatan fisik isterinya setelah ini
"ne, gwaenchana. Kalau perlu bantuan atau sesuatu panggil aku saja" anggukan kecil yang diberikan Hyukjae sebagai jawaban. Tangannya mendorong pelan badan Donghae untuk keluar kamar mandi
"ne. sudah sana kau keluar lagi. Aku takut kau malah menyerangku lagi" Donghae tersenyum simpul mendengar gurauan dari sang isteri
"ne ne arrsseo.. aku keluar. Ingat, jangan terlalu lama berendam" ujar Donghae memperingatkan
"iya.. nae nampyeon. Kalau kau tidak keluar, kapan aku akan memulai untuk mandi?"
"mengusirku eoh?" Donghae tampak tak terima dengan kalimat yang dituturkan Hyukjae yang terkesan mengusirnya
"terserah. Lihat, airnya sudah mulai meluap dan sekarang mungkin matahari akan terbit. Sebaiknya kau istirahat mumpung ada waktu" brak. Setelah mengatakan itu, Hyukjae langsung mendorong Donghae cukup keras lalu menutup pintu kamar mandinya dengan segera
Sedangkan Donghae yang sudah berada diluar kamar mandi hanya menggelengkan kepalanya pelan. Lalu berjalan menuju ranjang dan merangkak menaikinya, menuruti apa yang dikatakan sang isteri. 'Tapi besok hari libur' ucapnya dalam hati. Namun detik berikutnya ia hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali bergerumul dengan selimut tebal
Dilain sisi –kamar mandi- terlihat Hyukjae yang tengah berendam dengan air hangat dicampur aroma terapi yang menenangkan. Saking asiknya menikmati ketenangan yang melanda ditubuhnya, ia lupa dengan perkataan suaminya. Ia hampir menghabiskan setengah jam untuk membersihkan tubuhnya
Kini hanya bathrobe yang melekat pada tubuh rampingnya selepas selesai dari acara berendamnya. Langkahnya masih tertatih karena merasakan ngilu dibagian selatan tubuhnya. Membuka pintu kamar mandi dengan perlahan, tidak ingin membangunkan pangeran tampan yang sedang terlelap
Ia tertegun saat hendak berjalan kearah lemari pakaian miliknya atau lebih tepatnya milik dia dan Donghae, matanya tadi sekilas melihat jam dinding dan itulah yang menyebabkan ketertegunannya itu. Jarum pendek jam itu berhenti di angka enam dan jarum panjangnya mengarah ke angka yang sama
'Selama itukah?' ucapnya dalam hati menelaah. Berfikir sejenak baju apa yang akan ia kenakan hari ini. Dan akhirnya memilih kaus v-neck berwarna biru muda dan dipadukan dengan celana jeans selutut berwarna biru dongker, makin memperlihatkan kaki jenjang ramping miliknya. Kaus v-neck yang ia kenakan sedikit longgar hingga menampakan sedikit bahunya yang masih berhiaskan tanda kepemilikan dan juga kaus berbahan tipis itu membuat dua tonjolan kecoklatan didadanya samar-samar terjiplak
Sedikit memutar tubuhnya, memastikan dirinya sudah terlihat lebih fresh dari sebelumnya. Badannya berbalik melihat namja tampan yang masih sibuk dengan alam mimipinya, bibirnya menyunggingkan senyuman simpul. Mendekati tubuh naked namja itu yang masih tertutup selimut. Membelainya perlahan kemudian menarik selimut itu sedikit
"yeobo ireonna~" bisiknya pelan. Tidak ada jawaban dari Donghae, hanya bahunya sedikit mengangkat karena rasa geli yang menjalar didaerah telinganya. Akhirnya Hyukjae memutuskan untuk tidak mengganggu sang suami yang terlihat sangat letih
Kakinya tergerak mengarah ke pintu kamar mereka, memutar kunci yang tergantung di knop pintu searah dengan jarum jam. Hingga terdengar bunyi, ceklek. Dan tada! Setelah pintu itu terbuka, yang pertama kali ia lihat adalah kedua anaknya yang tengah berdiri didepan pintu sambil menatap kearahnya
"mom"
.
T
To the
B
To the
C
.
Halo semua.. actually, account ini hiatus. From Hachimitsu M to be Zai. Dan, kami different person. Hanya itu sedikit pemberitahuannya
Macam mana dengan fict yang satu ini? Fict ini kemungkinan twoo shot, dan chap selanjutnya sudah tersimpan di flashdisk. Jadi tinggal post aja. Tapi buat penyemangat, minta review nya ya.. ^^
Gomawo~
See ya in next chap
