It's me Rinko...
#Woy Raiko juga ye!#
Ahahahaha... iya ane lupa. Kan ada ente ye
#Dasar koplak#
Ini adalah karya saya dan Raiko yang berikutnya. Entah kenapa kami ini penganut Romance Family sejati... bwahahahaha.
#Kan elu Rin bukan gue#
Berisik aje ah si Raiko. Nah, bagi yang mau baca monggo silahkan. Kalo gak juga gak apa-apa kok. Hehehe
#Persembahan fic ini untuk para readers yang membaca. Kalo dibacain satu-satu kiamat keburu dateng.#
Oke... Enjoy it...
My Baby By Rinko 'n' Raiko Kurochiki
Chapter 1: Datting? Really?
#gue datting ama Rukia-nee dulu ye, Rin. BYE#
Eittsss... mau kemane lu. Dah duduk diem aje. Yang datting orang-orang ganteng doank. Orang jelek kagak usah ikut.
#KUSOOOOOOOOOOOOOOO#
Disclaimer:
Bleach punya saya, Raiko. (OM KUBOOOO... SI RAIKO NGAKU-NGAKU NIH)
iye... iye... punya TITE KUBO. PUASSSSSSSSS
Warning: AU, OOCnesss, aneh bin ajaib, Author lagi gila gara-gara nulis ini, pokoknye don't like don't read dah.
.
.
#Rin_Rai Kurochiki#
.
.
Musim semi... menjadi background yang indah disaat musim ini menyapa para umat manusia yang selalu mendambkan kehadirannya. Karakura High School hari ini begitu ramai dipenuhi dengan para siswi-siswi baru yang baru saja memasuki tahun ajaran baru. Gadis dengan berperawakan mungil tengah memandangi indahnya bunga sakura yang ada dihadapannya. Ia terlihat asyik memandangi cantiknya bunga ini. Kuchiki Rukia, begitulah teman-teman dan keluarga memanggilnya.
Tahun ini adalah tahun pertama Ia memasuki SMA favoritnya yaitu SMA putri Karakura. Untuk masuk ke sekolah ini pun tidaklah mudah untuk Rukia. Karena Ia harus bersaing dengan ratusan murid yang ingin masuk ke SMA tersebut. Dan ya, dengan kegigihannya dan perjuangannya akhirnya ia dapat masuk ke SMA karakura. Hari ini adalah hari di mana upacara penerimaan siswi baru akan di adakan. Sekarang ini kepala sekolah SMA putri Karakura yaitu Shihouin Yoruichi sedang membacakan pidato kepada para siswi-siswinya.
Guru dengan penampilan seksi ini acap kali memberikan nasehat yang menurut siswi-siswi sangatlah aneh. Rukia yang mendengarkannya hanya berdiam diri dan bersikap cuek. Baginya ini adalah pertama kalinya ada guru seperti ini. Tapi Ia masih bersyukur karena memiliki kepala sekolah yang –mungkin- tidak menyusahkannya. Upacara telah selesai, Rukia kembali ke kelasnya di lantai 2. Sebelum Rukia ke kelasnya, Ia melihat papan pengumuman untuk melihat ada di kelas berapakah dia. Kelas A-1, ternyata Ia masuk kelas unggulan. Ia bernafas lega. Usahanya demi masuk ke sekolah ini dan mendapatkan kelas unggulan. Setelah memastikan kelas yang ada di depannya adalah kelasnya, Rukia pun masuk. Di dalam kelas sudah banyak anak-anak yang menduduki kursi masing-masing. Rukia melihat bangku kosong yang ada di kursi paling belakang. Segera Ia duduk dikursi itu. Seseorang menepuk bahu rukia dari samping. Dilihatnya siapa yang menepuknya tersebut
''hay, salam kenal namaku Arisawa Tatsuki. siapa namamu?''
''Namaku Kuchiki, Kuchiki Rukia.'' Balas Rukia tersenyum.
''Ah Kuchiki-san. Salam kenal ya. Oh ya, kau lulusan dari sekolah mana?''tanya tatsuki seraya meletakkan tangannya di belakang bahunya dan menyender pada bangku..
''Sebenarnya aku baru saja pindah ke Karakura karena mengikuti kakakku.'' Ujar Rukia grogi.
''benarkah? Lalu kau dulu tinggal di mana?''tanya tatsuki terheran-heran.
''Tokyo.''
''Hem, Tokyo ya. Aku ingin sekali kesana.'' Ungkap Tatsuki sambil menerawang ke atap kelas. Rukia hanya tersenyum mendengar penuturan Tatsuki. Gadis yang bisa dibilang tomboy, tetapi penuh dengan keramahan dan keingin tahuan yang tinggi. Mungkin, Rukia akan bisa berteman baik dengan gadis ini.
5 menit kemudian wali kelas mereka pun datang dan memulai pelajaran untuk hari ini.
.
.
.
.
#Rin 'n' Rai Kurochiki#
.
.
Kring...
''Pelajaran akan di lanjutkan setelah istirahat. Selamat siang semua.''
''Selamat siang sensei !''
Beberapa dari siswi keluar kelas ketika bel berbunyi. Rukia masih sibuk membereskan mejanya.
''kuchiki.''
Rukia menoleh ketika namanya dipanggil oleh seseorang. Tatsuki telah berdiri didepan pintu kelas.
''Ah Tatsuki-san, ada apa?''
Tatsuki menghampiri Rukia dibangkunya.
''Mau ikut denganku ke taman belakang?'' Ajak Tatsuki pada gadis Kuchiki itu.
''Apa aku boleh ikut?'' Tanya rukia dengan wajah polosnya.
''Tentu saja. Ayo''
Tatsuki menarik tangan Rukia sambil berlari disepanjang koridor. Dengan susah payah, Rukia mencoba mengimbangi lari Tatsuki. Kakinya yang pendek memang diciptakan tidak untuk menyamai lari orang yang memiliki kaki jenjang. Rukia paham itu.
''Ta.. Tatsuki-san tunggu dulu.''
Mereka terus berlari hingga akhirnya sampai di taman belakang. Tatsuki berjalan tergesa-gesa menuju 3 orang gadis yang tengah asyik duduk di bawah pohon. Masing-masing dari gadis itupun memiliki warna rambut yang berbeda. Ada yang berwarna coklat caramel, hijau tosca, dan hitam bercepol. Perpaduan warna yang unik bukan.
''Maaf terlambat teman-teman.'' Sapa Tatsuki pada gadis-gadis itu.
''Ah Tatsuki-chan. Kemari, kemari.'' Ajak gadis berambut coklat caramel seraya tersenyum lebar.
Tatsuki menggendeng Rukia untuk duduk bersamanya.
''hay Tatsuki-san.''
''hay hinamori.'' Sapa tatsuki seraya duduk diikuti Rukia.
''Wah gadis yang manis, Siapa dia tatsuki?'' Tanya Gadis berambut hijau tosca bernama Nell itu pada sahabatnya.
''Ah ya, aku lupa mengenalkan. Namanya Kuchiki Rukia teman sekelasku.''
Ujar tatsuki memperkenalkan Rukia. Rukia menundukan kepalanya.
''Namaku Kuchiki Rukia. Salam kenal.''
''Aku Neliell Tu Odershvank . Panggil saja Nell'' Sahut gadis berambut hijau tosca seraya tersenyum.
''Aku Hinamori Momo, salam kenal.'' Momo mengulurkan tangannya. Rukia menyambutnya seraya tersenyum lembut.
''Ara, aku Inoue Orihime. Salam kenal ya Kuchiki-chan.''
''Ah salam kenal juga , minna.''
Masing-masing dari mereka tersenyum. Mendapatkan teman yang baik belum tentu semua orang mendapatkannya kan. Dan Rukia pun berharap bahwa mereka dapat menjadi teman yang baik dan bahkan bisa menjadi sahabatnya.
''Ada berita apa. Aku tadi melihat kalian heboh sekali.''
Tanya tatsuki sambil memakan bentonya. Mendengar pertanyaan itu, Orihime memasang wajah ceria pada Tatsuki.
''kau tahu tidak kemarin Nell bertemu dengan salah satu siswa dari SMA putra Karakura.'' Ujar Orihime heboh. Gosip pun dimulai.
''Benarkah, Nell? '' Tatsuki menatap Nell heran. Gadis cantik tersebut meletakkan bentonya. Senyum terlihat diwajahnya.
''Ehem.'' Nell mengangguk-anggukan kepalanya.
''Lalu.. kau berkenalan dengannya?'' Momo mulai membuka suaranya ketika mendengar topik menarik ini. Nell tersenyum sumringah.
''Tentu saja. Namanya Grimmjow Jeagerjaques. Dia pria yang tampan, tinggi, dan kharismatik'' Kagum Nell dengan wajah merona. Ya siapapun akan berteriak histeris ketika mengenal laki-laki yang sesuai dengan kriterianya. Begitupun juga dengan gadis ini.
Mendengar penuturan teman mereka, membuat semua menatap Nell dengan kagum.
''benarkah? Lalu bagaimana dengan latar belakangnya?'' Ungkap Tatsuki dengan tidak sabarnya. Walaupun Tatsuki ini gadis tomboy, tetapi sifat naluriahnya dalam mencari pasangan tetaplah ada. Toh dia juga perempuan kan.
Nell meletakkan jari telunjuknya didagunya seraya berpikir.
''Ku dengar keluarganya memiliki perusahaan di Eropa. Dan dia pun juga lahir disana.''
''Kenapa bisa sama seperti keluargamu. Tidak adil.'' Gerutu Inoue. Nell juga merupakan keturunan bangsa Eropa. Ayahnya merupakan orang asli Spanyol sedangkan ibunya orang asli Jepang. Istilah jaman sekarang adalah blasteran.
''Hey tenang dulu. Kudengar dia memiliki teman yang tampan. Dan tentu saja berlatar belakangkan keluarga konglomerat. Kalian pasti suka.'' Ujar Nell tersenyum nakal.
''Itu bagus. Kalau begitu kenalkan pada kami.'' Ucap Inoue tak sabar di barengi anggukan Momo.
''Tenang, tenang. Hari Sabtu besok aku akan mengenalkannya pada kalian.''
''Itu baru sahabat sejati'' Sahut momo tesenyum girang. Nell memandangi Rukia sembari tersenyum manis.
''Ah Kuchiki san kau juga harus ikut.'' Tambah Nell merangkul pundak Rukia.
''A.. Aku juga?'' Gagap Rukia. Dia baru saja berkenlan dengan gadis-gadis ini. Kenapa dia harus ikut terseret dalam hal ini.
''Tentu saja. Ini pasti akan seru. Benar kan teman-teman?'' Sahut Tatsuki memandangi teman-temannya.
Semuanya mengangguk setuju sambil tersenyum menanggapi omongan Tatsuki. Rukia hanya mampu tersenyum kaku menanggapi teman-teman barunya.
.
.
#Rin_Rai Kurochiki#
.
.
Sabtu pagi, Rukia menunggu Tatsuki, Nell, dan Momo di depan stasiun. Dengan menggunakan dress biru dan sepatu berwarna putih Rukia tampak begitu manis dan Ia telah siap untuk bertemu dengan para siswa-siswa yang di katakan Nell tempo hari di taman belakang sekolah. Jujur, Ia gugup dengan hal ini. Karena ini pertama kalinya Ia akan mengadakan datting dengan teman-temannya. Sebenarnya Nii samanya tidak mengijinkan Rukia untuk pergi hari ini. Tapi karena Ia merasa tidak enak dengan teman-temannya, maka Ia memohon dengan amat sangat pada Nii-samanya. Dan akhirnya ijin itu di berikan dengan syarat tidak boleh pulang melebihi jam makan siang. Terlalu dikekang memang, Tetapi mau bagaimana lagi, ini karena Rukia adalah titipan dari mendiang kakak kandung Rukia, Hisana yang tidak lain adalah istri dari Nii-samanya, Byakuya Kuchiki.
Jam sudah menunjukan pukul 9 saat Rukia melihat jam tangannya. Teman-temannya belum datang juga.
''Seharusnya mereka sudah datang. Hufft...'' Ucap Rukia sepelan mungkin. Dia takut jika nanti dirinya tidak pulang tepat waktu Nii-samanya akan marah padanya. Sampai akhirnya seseorang menepuk bahu Rukia dari belakang.
''Hay Kuchiki, sudah lama menunggu kami ya.'' Ujar Tatsuki seraya tersenyum.
''Ohayou Kuchiki chan'' Peluk Orihime kuat-kuat. Teman-teman yang lainnya meringis melihat ini.
''O... Ohayou Inoue.'' Ujar Rukia seraya melepas pelukan Orihime dengan susah payah.
''maaf ya Kuchiki-san kami terlambat datang. Kami tadi sedang siibuk untuk memilih pakaian yang tepat.'' Ucao Nell sambil menggenggam tangan Rukia.
''Bukankah tadi hanya kau yang sibuk memilih, hah.'' Gerutu Momo. Wajah Nell sekarang bersungut-sungut menanggapi perkataan Momo..
''Tidak apa-apa teman-teman. Aku juga baru tiba 15 menit sebelumnya kok. Apa kita berangkat sekarang?'' Tanya Rukia mencoba menetralisir suasana.
'' berangkat sekarang'' Nell kembali ceria. Rukia menghela nafas lega melihat Nell sudah tersenyum ceria lagi.
''Ayo!'' Sahut Inoue dengan gembira menarik tangan Rukia menuju kedalam stasiun Karakura. Yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabat mereka, Nell dan Orihime.
.
.
#Rin_Rai Kurochiki#
.
.
''Hey Nell, kita akan bertemu mereka di mana?'' Tanya Tatsuki ketika mereka sudah duduk didalam kereta.
''Em.. Aku meminta Grimmjow untuk bertemu di taman bermain Karakura.'' ujar Nell dengan polos. Momo kembali mencela Nell.
''Ah dasar kau ini. Bukankah lebih romantis jika bertenu di taman bunga.'' Sahut Momo dengan berbinar-binar membayangkan padang bunga berwarna warni. Kini Tatsuki yang mencela omongan Momo.
''kau lagi. Itu kan memang keinginanmu. Sudah bagus di taman bermain.'' Gerutu Tatsuki sembari memandang Momo.
''Iya Tatsuki-chan benar. Kita bisa bermain di sana juga kan.'' Ujar Orihime menambahkan.
''Hah kalian ini. Tidak senang ya jika melihatku senang.'' Ujar Momo dengan nada menggerutu. Yang lainnya terkekeh pelan menaggapi teman mereka ini. Rukia terlihat lebih fokus pada pemandangan indah yang disuguhkan didepan matanya.
'Cantik sekali.' Batin Rukia mengagumi pemandangan indah itu.
Sejauh mata memandang hamparan bunga anggrek bulan terpampang jelas. Jujur saja, baru kali ini Rukia melihat hamparan bunga yang sangat indah seperti ini. Semenjak kematian kakaknya, Rukia jarang sekali –bahkan bisa dibilang tidak pernah- melihat pemandangan seperti ini. Di Tokyo tidak ada pemandangan secantik ini. Mungkin dia bisa meminta Nii-samanya untuk berkunjung kemari kapan-kapan.
Nell memandangi Rukia yang tengah melamun. Ia tahu, ungkin bagi gadis ini jarang sekali melihat pemandangan seindah ini. Nell bisa tahu dari pancaran mata Rukia yang terlihat benar-benar mengaggumi keindahan hamparan bunga anggrek bulan itu. Nell tersenyum lembut. Sungguh senang rasanya melihat teman barunya ini dapat menikmati perjalanan ini. Nell menepuk bahu Rukia pelan.
''Kuchiki-san, bagaimana menurutmu tentang acara datting ini?'' Tanya Nell pada gadis Kuchiki ini. Rukia memandang Nell polos.
''Em... Menyenangkan. Tapi jujur aku sedikit gugup.'' Ujar Rukia jujur. Orihime tersenyum manis pada sahabat barunya ini.
''Kau tenang saja Kuchiki -chan. Nanti juga terbiasa.'' Ujar Orihime meyakinkan.
''Itu benar santai saja, Kuchiki-san.''Timpal Momo ikut menenangkan sahabat barunya ini.
''Baiklah.'' Ujar Rukia seraya tersenyum manis.
Setelah obrolan singkat itu, mereka terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.
'aku berharap semoga laki-laki itu adalah orang yang baik' batin rukia.
To Be Continued
Rin 'n' Rai Kurociki Room
RAIKOOOOOOOOOOOO... inilah jadinya cerita kita...
#Sejak kapan ini cerita kita Rin =.=#
Minna, bisa dibilang ini adalah cerita yang pertama kali saya bangun dengan Raiko. Ini waktu pertama kali saya ketemu ama Cumut jelek satu ini.. AHAHAHAHAHAHA
#Iya waktu itu gue hampir sinting gara-gara lu. Masa mana ada cewek dengan enaknya dateng kerumah buat bikin ni fic. Malem pula. Emank dasar bocah koplak#
Hiyaaaaaaaaaaa... si Iko galak amat sih... kan udah jadi bang ceritanye. Jangan ngamuk mulu. Jeleknya entar tambah lhoooo...
#HIYAAAAAAAAAAAA... GETSUGA TENSHOUUUUUUUU#
TIDAKKKKKKKKKKKKKKKKKKK...
#ehem... sekarang biar saya yang ngomong.#
Minna yang terhormat, bisa dibilang fic ini adalah cikal bakal saya dan Rinko menjadi seorang partner. Lucunye ye, ini anak malah bilang dia terinspirasi dengan drama korea yang dulu pernah dia tonton. Dan jadilah fic ini. Mungkin ada dari senpai-senpai sekalian tau tentang drama korea ini. Sebenernya saya masih marah ama Rinko. Tapi, karena dia bilang itu cerita untuk melatih aja ya saya maafkan. (maaf malah curhat)
*IKOOOOOO... GANTIAN ANE YANG NGEMENG*
#ya.. ya boleh lah#
Saya mau sedikit curhat ni,,,
#ngemeng mulu lu bisanye#
BERISIKKKK... emmm.. gini minna, saya ini termasuk orang yang sangat sulit untuk mendeskripsikan sebuah cerita. Bisa dibilang saya ini lemah –pake bngt- soal itu. Saya sempet drop waktu liat tulisan para senpai-senpai sekalian. GILAAAA... SUMPAHHHH... feelnya bisa bener-bener kerasa bngt. Saya ampe galau 3 hari gara-gara itu. Untung ada Raiko yang ngebantu saya buat move on..
#wuiiihhhhh... kalo readers mau tau ni ye, 3 hari itu makanan ane abis semue gara-gara ni bocah satu. Kangkung, ama kacang panjang pada abis semue#
GUE BUKAN KAMBING TAUKKKKKKKK...
Back to the story, cerita ini terinspirasi dari sebuah drama korea. Sebenernya lucu sih.. Cuma berhubung saya pengen cerita yang Romancenya kena ya saya bikin aja Romance drama... AHAHAHAHA... #ketawa nistanya Rinko nyeremin#
Maaf saya kembali menelantarkan fic saya sebelumnya. Si Raiko ngebet pengen cerita ini di publish soalnya.
#RIN... BISA-BISANYE LU NGEMENG KALO GUE YANG MAU.#
Sekarang ane tanya ke ente, yang bolak-balik sms thu siapa. Ngemeng ampe subuh-subuh ane bangun.
#oh iye ye. Hahahaha#
Readers sebenernya yang oon disini siapa ya? Kasi jawaban lewat PM atau terserahlah dimana aja. Pusing saya ngurus anak kebo satu.
Renji: berhubung author pusing, saya perwakilan dari serikat sedeng sedunia mau minta maaf buat kalian ya.
Astaghfirullah... tambah ngaco... oke... tunggu chapter selanjutnya ya. Mau review boleh gak juga gak apa-apa. FREEEEEEEEEEEEEEEEE... hehehe
#Kami ini penganut paham individualistis.#
IYA ITU LU BUKAN GUE...
Rin 'n' Rai Kurochiki Couw
