Halo semua. Ini adalah fanfic Kamen Rider gue yang pertama, ntah kenapa baru kepikiran mau bikin, mungkin karena kesibukan, kali, ya? Sori kalau ceritanya gak sesuai sama serinya. Moga-moga kalian semua suka dan RnR, please :).

Warning : OOT, Typo(s), etc.

Disclaimer : Kamen Rider punyanya orang Jepang. . .

Chap. 01: When the legendary warrior meet the high school student (KUUGA X FOURZE)

Sudah lebih dari sepuluh tahun Godai Yuusuke berkeliling dunia dan membuat senyuman di wajah orang-orang, dan dia merasa sangat rindu dengan Jepang. Saat itu, Ia sedang ada di dalam Shinkansen, duduk di salah satu bangku dan merenung, bagaimana keadaan Jepang sekarang. Ia masih ingat dengan pertarungan terakhirnya dengan Daguva 10 tahun lalu, di antara hujan salju yang membekukan, dan setelah dia berhasil mengalahkannya, itu juga adalah tanda bahwa Jepang sekarang sudah aman dari serangan monster.

Saat dia masih merenung, dilihatnya seorang anak perempuan yang menangis sambil berteriak, "Mama! Papa! Di mana kalian?". Karena penumpang lain seakan tak peduli, Godai pun mendatanginya dan bertanya, "Kenapa, nak? Apa kau tersesat?", dan anak itu hanya menjawab dengan mengencangkan suara tangisannya. Godai pun mengelus kepala anak itu, lalu mengambil 3 buah bola seukuran bola tenis dan mulai melakukan juggling. Tangisan anak itu perlahan berubah menjadi isakan lemah, dan akhirnya dia tersenyum.

Godai lalu melakukan pose khasnya, mengacungkan jempolnya lalu tersenyum, dan anak itu pun balas mengacung dan tersenyum juga. Tak berapa lama, terlihat pasangan suami-istri yang berjalan ke arah mereka berdua. Mereka adalah orangtua anak itu. "Yumeko! Oh, syukurlah kau baik-baik saja! Terima kasih telah menjaganya.", kata mereka kepada Godai. "Terima kasih!", sekarang anak tadi (Yumeko) yang mengucapkannya. "Ya, ya.", kata Godai kembali mengelus kepala Yumeko lalu memberi salah satu bolanya.

Setelah keluarga itu pergi, Godai kembali ke tempat duduknya, ketika tidak beberapa lama kemudian, terjadi guncangan yang cukup mengejutkan dan sangat cepat sekali. Untung saja Shinkansen saat itu telah sampai di stasiun pemberhentian. Perlahan guncangan itu pun berhenti. "Mungkin itu gempa.", pikirnya dalam hati, lalu dia keluar dari kereta. Dia lalu berjalan dengan santai keluar dari stasiun, ketika beberapa menit kemudian dia mendengar suara teriakan di sebuah SMA. Dengan cepat dia berlari ke dalam SMA itu.

Dan dia terkejut, dilihatnya sesosok monster besar berwarna merah dengan sebuah rasi bintang Orion yang besar di tubuhnya sedang mengganggu para siswa si SMA itu. "Eh, Grongi!? Tapi sepertinya bukan. Lalu apa ini?", lalu dia melakukan pose untuk 'mengeluarkan' Arcle dari tubuhnya, ketika dilihatnya seorang siswa berpakaian dan bermodel rambut aneh menghajar monster itu. "Hei, kau, jangan di situ!", teriak Godai, lalu dia meninggalkan bawaannya dan berlari seraya berteriak, "HENSHIN!".

Dan perlahan, tubuh, tangan, dan kakinya ditutupi oleh armor Mighty-nya dan dalam sekejap, wajahnya juga ditutupi oleh helm Mighty-nya, dan dia pun telah berubah menjadi Kuuga. Dia melompat dan memberi sebuah 'salam perkenalan' berupa tamparan keras di tubuh monster itu, dan monster itu pun terlempar dan terjatuh. "Hei, cepat pergi dan cari tempat aman untuk sembunyi!", kata Godai kepada siswa SMA aneh tadi. Namun anak SMA itu hanya menjawab santai, "Maaf, tapi aku tidak bisa membiarkan senpai-ku bertarung sendirian."

"Eh?", kata Godai bingung. Lalu anak SMA itu mengeluarkan Fourze Driver dan memasangnya di pinggangnya, dan mulai menekan keempat 'saklar' berwarna merah di Fourze Driver secara berurutan, dan hitungan mundur pun dimulai: "3. . .", "Eh?", kata Godai sekali lagi, "2. . .", monster itu berdiri kembali dan menggeram, "1. . .", Ia lalu memegang sebuah tuas di sebelah kanan Fourze Driver dan berteriak, "HENSHIN!", lalu menggerakkan tuas itu dan badannya pun mulai ditutupi oleh asap putih yang sangat mengganggu penglihatan Godai dan monster tadi.

Dan dalam sekejap, penampilan anak SMA itu telah berubah. Tubuhnya telah ditutupi armor berwarna putih. Di tangan dan kakinya masing-masing terlihat simbol-simbol yang aneh, berupa lingkaran jingga di tangan kanan, kotak hitam di tangan kiri, bentuk 'X' biru di kaki kanan, dan segitiga kuning di kaki kiri. "UCHUU, KITAAA~!", teriaknya sambil mengangkat kedua tangannya, lalu menunjukkan kepalan tanganya di depan monster itu dan berkata, "Kamen Rider Fourze! Ayo selesaikan ini satu lawan satu!".

Namun, tiba-tiba dia memukul jidatnya, seakan baru mengingat sesuatu, lalu dia bertanya kepada Godai, "Senpai, kau Kamen Rider apa?", Godai yang kebingungan hanya menjawab pendek, "Hm, Kuuga?", setelah Godai mengatakannya, Fourze kembali mengulang kata-katanya tadi, dengan sedikit perubahan, "Kamen Rider Kuuga dan Kamen Rider Fourze! Ayo selesaikan ini dua lawan satu!", dan dia pun berlari ke arah monster itu dan menekan sebuah switch, "DRILL, ON!", dan tiba-tiba, di kaki kirinya muncul sebuah bor.

"RIDER DRILL KICK!", teriaknya dan mengarahkan 'kaki bor'-nya ke arah monster tadi, namun kali ini monster itu berhasil menahannya dengan tamengnya, dan justru Fourze yang kali ini terlempar. Dengan sigap Godai mengambil batang besi di dekatnya, dan dia berteriak lagi, "CHO HENSHIN!", dan perlahan Mighty Form pun berubah menjadi Dragon Form, dan batang besi tadi pun juga berubah bentuk. Godai pun berlari ke arah monster itu dan memukulnya dengan tongkatnya.

Seakan tidak merasakan apa-apa, monster itu hanya menggeram dan memegang salah satu sisi tongkat Godai, namun dengan cepat Godai kembali berteriak, "CHO HENSHIN!", dan dia pun berubah menjadi Titan Form. Ujung tongkat yang dipegang monster itu pun berubah menjadi mata pedang yang tajam. Monster itu dengan cepat melepas pegangannya, namun dia lengah, karena Godai langsung menusuk perut monster itu. Dia hanya bisa meronta, namun tak bisa kabur. Pedang Godai telah menembus perutnya.

"ELEK, ON!", terdengar lagi suara saat Fourze menekan salah satu switch-nya, dan dia pun telah berubah bentuk dan memegang sebuah pedang. Sambil berlari dia berteriak kepada Godai, "Senpai! Ayo kita lakukan bersama-sama!". Godai pun memahaminya, lalu dia menarik tusukannya, dan Fourze kembali menggerakkan tuasnya, "ELEK, LIMIT BREAK!". "RIDER TEN BILLION VOLT BREAK!", teriak Fourze, dan dia dan Godai pun secara bersamaan menebas monster itu.

"ARGH!", teriakan putus asa dari monster itu pun terdengar, dan dia pun akhirnya meledak. "Fiuh.", kata Fourze terdengar lelah, dan dia pun menekan keempat 'saklar' merah tadi secara bersamaan, dan dia pun berubah bentuk kembali menjadi siswa SMA yang terlihat urak-urakan. Godai pun perlahan kembali ke wujud manusianya. Mereka hanya berpandangan selama beberapa detik, lalu Godai pun mengacungkan jempolnya, yang dibalas siswa SMA itu dengan menghampiri Godai dan melakukan salam khasnya.

"Oh, iya, itu tadi bukan Grongi, ya?", tanya Godai bingung setelah mereka bersalaman. "Bukan, bukan, itu tadi adalah Zodiart. Ngomong-ngomong, Grongi itu apa?". Godai semakin bingung. Siapa yang bisa melupakan kejadian mengerikan saat Coffin of Light dibuka dan melepaskan para Grongi yang menyerang dan membunuh manusia? "Kau pasti ingat akan kejadian 10 tahun lalu, kan? Mungkin waktu itu kau berumur 7 tahun. Masa kau tidak tahu?", tanya Godai sekali lagi. Justru anak SMA itu sekarang yang bingung.

"Hm. . . Oh, iya, ngomong-ngomong, kita belum berkenalan, namaku Gentaro Kisaragi. Dan siapa namamu, Senpai?". "Aku Godai Yuusuke. Hei, apa tadi ada gempa di sekitar sini?", kata Godai. "Ya, tapi hanya sebentar saja. Tapi aneh sekali, ya." Kata Gentaro. "Aneh kenapa memangnya?", tanya Godai lagi. "Yah, dulu, banyak orang yang mengatakan bahwa Kamen Rider hanyalah urban legend, dan kupikir hanya aku dan Ryuusei saja Kamen Rider di dunia ini. Namun, ternyata ada Kamen Rider lain di dunia ini.", Gentaro berkata seraya tersenyum.

"Tunggu, dunia ini? Apa jangan-jangan, saat gempa tadi, telah terjadi pergeseran waktu, dan menyebabkan dunia kami menyatu? Tapi apa penyebabnya?", batin Godai. Saat dia lagi berpikir, tiba-tiba terjadi gempa lagi, dan guncangannya terasa lebih kuat dari yang tadi. Dan tak berapa lama, gempa itu kembali mereda, namun mereka terkejut ketika mereka melihat 2 sosok pria yang sedang berjalan ke arah mereka. Merasa terancam, Godai pun bertanya, "Siapa kalian?". Seseorang menjawab, "Kami hanya Kamen Rider yang numpang lewat. Ingatlah itu!".

Yah, cerita di chapter ini sengaja dibuat menggantung agar ada ruang untuk menceritakan tentang kisah-kisah Rider lain. Dan siapa 2 sosok pria misterius itu? Ikutin aja terus ni fanfic kalau mau tau :).