Hyung ! Don't Leave Me Alone. || EXO HUNHAN BAEKYEOL
" Ada seekor kelinci putih yang kelaparan di tengah hutan, kemudian datanglah seekor kelinci hitam dengan membawa sepotong wortel, kelinci hitam berkata 'makanlah, aku hanya bisa membawa sedikit makanan' ucapnya dengan nafas terengah. Lalu si kelinci putih menatap kelinci hitam dengan sendu dan berkata ' maafkan aku, karena kakiku terluka, kau harus mencari makanan untukku' lalu si kelinci hitampun menjawab ' tak masalah kau adalah temanku, aku akan melakukan apapun untuk seorang teman, kau te~~~ tak bisakah aku membaca kisah yang lain? kisah Ini membuatku ingin muntah." Protes seorang siswa, ia menghentikan ceritanya dan menutup kasar buku bersampul hijau itu saat sang guru meminta siswa berambut blonde itu membacakan sebuah cerita tentang persahabatan.
"Apa ada masalah Oh Sehun?." Tanya sang Guru yang seketika juga menghentika bacaannya dan menatap Sehun dengan bingung. Sehunpun berecak malas.
"Persahabatan? Saling berbagi? Lelucon macam apa yang ingin guru ajarkan padaku?." Jawab siswa bernama Oh Sehun tadi.
Guru yang akrab di sapa Guru Park itupun berjalan menghampiri Sehun yang sudah menutup buku pelajarannya dan bersiap untuk meninggalkan kelas. kebiasaan buruk yang semakin ia kembangkan sejak dirinya berada di sekolah pertama hingga kini.
"Kau tidak percaya akan teman?." Tanya guru Park seraya mengetuk-ngetuk meja Sehun dengan penggaris. guru itu memicingkan senyum miringnya kepada Sehun.
"Teman? Ck, apa itu teman? omong kosong! berhenti berbual dan lanjutkan pelajaran busukmu dengan murid lainnya." Sehun pun keluar meninggalkan kelas. Ia tidak mendengarkan guru Park yang memanggil namanya dengan wajah merah padam dan ekspresi marah. namun dibalik ekspresi itu tersimpan rasa iba dan ingin melindungi si bocah nakal. Chanyeol tau semuanya. Ia tau penyebab sikap dingin Sehun dan perilaku nakalnya... Kasih sayang. itulah yang Sehun butuhkan.
Oh House's, Seoul.
17.45 KST
"berkepribadian dingin, tidak sopan, tidak memiliki teman, dan bahkan suka membolos. Apa itu karakter yang telah ku buat untuk adikku, Chanyeol-ah?" pria bermata sipit itu mendengus sedih. "Maaf atas ketidak sopanannya padamu hari ini." imbuhnya merasa bersalah pada Chanyeol yang mendapat laporan tentang kelakuan Sehun saat di sekolah pagi tadi.
"Tak apa. Aku memakluminya. Kau sudah merawat adikmu dengan sangat baik. Menjadi orang tua sekaligus kakak untuk Sehun bukanlah hal mudah. Kau tidak perlu sungkan terhadapku." Jawab Chanyeol dengan cengiran lebarnya. senyum yang sangat Baekhyun sukai.
Guru Park atau lebih lengkapnya Park Chanyeol adalah seorang guru konseling di SEOUL senior high school. Selain seorang guru, Chanyeol adalah sahabat dari Baekhyun yang tak lain adalah kakak Sehun sekaligus pemilik dari sekolah tempat Chanyeol mengajar. Baekhyun dan Chanyeol tumbuh bersama, sedari taman kanak-kanak hingga Chanyeol menjadi seorang guru di usia 25 tahun dan Baekhyun harus menjadi seorang pengusaha termuda di usianya yang baru menginjak 18 tahun. Masih tergolong sangat muda bukan? Bahkan Baekhyun harus menyandang gelar CEO disaat ia baru saja memulai pelajaran barunya di universitas. itu bukan kemauan Baekhyun maupun orang tuanya. Keadaanlah yang memaksanya untuk ikut andil mengurus perusahaan. Karena saat umurnya 18 tahun, orang tua mereka meninggal saat kembali dari Amerika dan Sehun adalah satu-satunya penumpang yang selamat di kecelakaan pesawat pribadi keluarga Oh itu.
"Chanyeol-ah, apa aku sudah menjadi kakak yang baik untuk Sehun? Aku terlalu sibuk dengan urusan perusahaan dan mengabaikan adikku. Ia di besarkan oleh kasih sayang pengasuh dan bukan aku," tanya Baekhyun. Pria bermata sipit itu menatap langit luas dengan nanar. ingin sekali Baekhyun bersama Sehun ataupun sekedar minum secup bubble tea bersama, namun semuanya sulit sekali Baekhyun lakukan, karena ia tidak mungkin mengabaikan perusahaan sang ayah yang telah dibangunnya sedari nol.
"Baekhyun-ah, Sehun pasti mengerti. Ia sudah dewasa. Kau melakukan ini juga demi kelangsungan hidupnya. Tanpamu mungkin perusahaan akan bangkrut dan Sehun tidak akan bisa menikmati kemewahan yang kau berikan untuknya. Anggap saja itu sebagai kasih sayang materi yang kau berikan untuk Sehun." Chanyeol menepuk pudak Baekhyun untuk memberinya semangat, ia ingin Baekhyun tetap tegar dan menjadi pelindung untuk Sehun. Begitupun dirinya yang mencoba untuk menjadi penyemangat si sulung Baekhyun.
"Kenapa kau pulang, Hyung?" Tanya Sehun sarkatik yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang Baekhyun dan Chanyeol.
"Eoh? Sehunie kau sudah pulang? Aku merindukanmu, maka dari itu aku pulang. Kau senang?." Tanya Baekhyun bahagia saat melihat adik tersayangnya berada di depan mata Baekhyun dengan seragam SMA. Terakhir kali Baekhyun melihat Sehun adalah saat liburan musim panas, dan sekarang musim salju sudah hampir berakhir, dan itu berarti terakhir kali Baekhyun melihat Sehun adalah sekitar 8 bulan yang lalu.
"Berhenti disitu !." Sergah Sehun cepat saat Baekhyun hendak menghampiri dan memeluknya. "Ada atau tidaknya hyung disini, sama saja untukku. Jadi bersikaplah seperti aku tidak ada disini !." Sehun kembali pergi. Ia berjalan cepat menuju kamarnya. Dan tidak memperdulikan Baekhyun yang sudah berkaca-kaca karena rindu.
"Sehunnie, kau tidak ingin memelukku? Apa kau tidak merindukan kakakmu eoh? Sehunnie turunlah temani aku makan malam eoh? Sehunnie !." Baekhyun berteriak dan berharap Sehun akan kembali mendengarnya. Namun tidak, hanya suara dorongan pintu yang di dorong dengan begitu keras dan itu berasal dari pintu kamar Sehun.
"Berbicaralah pada adikmu, sebenarnya dia sangat merindukanmu. Hanya saja ia tidak tau bagaimana harus mengekspresikannya terhadapmu." Ucap Chanyeol. Baekhyun tersenyum samar, ia sangat berterima kasih pada Chanyeol yang selalu berada disisinya, menjaganya dan mendukungnya. Bagi Baekhyun, Chanyeol bukan hanya sekedar seorang sahabat, tetapi juga merangkap sebagai malaikat untuknya.
"Eumm akan ku coba, kau makan malam disini saja." Tawar Baekhyun.
"Maaf, tapi aku harus menjemput sepupuku, mungkin lain kali." tolak Chanyeol. Bukannya Chanyeol ingin menolak tawaran yang sebenarnya sangat ia tungu-tunggu selama ini, hanya saja waktunya tidak tepat dan Chanyeol hanya berusaha memberikan waktu pada Sehun dan Baekhyun untuk saling melepaskan rindunya. Sehun merindukan Baekhyun. dan Chanyeol mengerti itu.
"Ah baiklah."
"Aku pergi dulu, Baehyun-ah Fighting !" lanjut Chanyeol dan melambai pergi dari sana.
"Hahaha terima kasih Chan!"
Tok
Tok
Tok
" Sehunnie~ kau tidak merindukan hyung heum? buka pintunya, Sehunnie biarkan hyung masuk." Ujar Baekhyun dari balik pintu. ia terus saja mengetuk kamar Sehun namun Sehun sama sekali tak menggubrisnya.
Tok
Tok
t~
"ADA APA!" Gertak Sehun. Sehun pun terpaksa keluar dari dalam kamar, ia lebih memilih membuka pintu kamarnya dibanding melihat tangan Baekhyun memar karena terus saja mengetuk pintu seperti waktu itu. saat dimana Sehun merajuk dan ia tidak mau membukakan pintu, maka Baekhyun akan terus menggedor dan tetap berada di depan pintu seharian penuh sampai membuat tangannya memar. Baekhyun menyerah? tentu tidak. Ia tidak akan menyerah sampai Sehun membukakan pintu untuknya.
"Aku merindukan adikku." Lirih Baekhyun saat manik mata sendunya bertabrakan dengan tatapan tajam Sehun.
"Kalau kau memang merindukanku maka temui aku setiap hari, makan siang dan malam bersamaku setiap hari. bisakah hyung melakukan itu untukku?." Jawab Sehun dengan wajah memerah meredam emosi dan mata berkaca-kaca.
"Sehunnie~"
Sehun berdecih. "Tidak bisakan? Jadi berhenti mengucapkan jika kau merindukan aku ! BERHENTI BERAGGAPAN KAU ADALAH KAKAK KU ! \" teriak Sehun frustasi. " Adakah seorang kakak yang membiarkan adiknya makan sendirian setiap hari? Adakah kakak yang membiarkan liburan musim panas adiknya dihabiskan dengan berada di rumah seorang diri setiap hari? Dan adakah seorang kakak yang membiarkan adiknya tumbuh besar hanya dengan puluhan pengasuh rumah tangga? Kakak macam apa yang hyung bicarakan eoh? Kakak? Kakak? Omong kosong !." Sehun tak lagi bisa menahan air matanya, semakin ia menahan air mata itu keluar maka hatinya akan terasa semakin sesak.
"Sehunnie maaf~ aku benar-benar minta maaf. Aku memang bukan kakak yang baik untukmu, tapi~ aku sudah berusaha menjadi kakak yang terbaik untukmu. maaf membiarkanmu hidup seperti ini, andai aku punya pilihan, aku akan lebih memilih makan bersamamu dibanding makan dengan client perusahaaan. Andai aku punya kesempatan, aku akan lebih memilih menghabiskan waktu libur musim panas bersama adikku dibanding dengan meeting-meeting internasional. Dan andai aku di berikan waktu, aku lebih memilih menghabiskan seluruh waktu ku untuk merawat adikku dengan tanganku sendiri. Maafkan aku Sehunnie~." Baekhyun pun menangis, ia sangat menyayangi adiknya tapi keadaan yang membuatnya kembali menjauh dan membiarkan Sehun tumbuh seorang diri dengan puluhan pengasuh rumah tangga, hingga membuat adiknya tidak mempercayai siapapun, tidak berteman dengan siapapun dan ia terkesan tertutup dan dingin terhadap orang lain.
"Hyung~" Sehun memeluk Baekhyun. Ia tidak bisa lagi menahan kerinduannya terhadap Baekhyun. " Aku tidak ingin sendirian Hyung~. Aku benci sendirian. Aku ingin Hyung menemaniku. Aku ingin hyung disisiku."
"Hyung akan selalu disisimu Sehunnie. Hyung tidak akan kemana-mana."
" aku benar-benar benci sendirian hyung.. aku kesepian. aku merindukan hyungku."
"kau tidak kesepian hun-ah. sekarang hyung disini. disisimu dan akan menemanimu"
"Janji?" Sehun melepaskan pelukannya dan menatap Baekhyun dengan tatapan penuh harapnya. Baekhyun tersenyum, tatapan itu adalah tatapan yang sangat Baekhyun rindukan. tatapan seorang Sehun kecil yang minta dikasihani jika ia menginginkan sesuatu"
"Hyung janji." jawab Baekhyun dengan mengelus sayang pipi putih Sehun." Bagaimana dengan Bubble tea malam ini? Seperti kebiasaan kecil kita?." Tawar Baekhyun.
"Vanilla?"
"Chocolate?"
"Ayo."
"Hapus air matamu kau cengeng." Ejek Baekhyun pada Sehun.
"Hyung juga cengeng."
"Hahahahah."
Dm dari ruangan itu kembali terdengar suara tawa renyah antara kakak dan adik yang jarang sekali terdengar. Namun sekalinya tawa itu terdengar, maka suaranya akan terdengar sangat indah, seperti alunan tuts piano yang dimainkan oleh jari-jari lentik sang Maestro. Mereka berjalan berdampingan dan memasuki mobil Audy berwarna putih. Sebuah lagu XOXO dari EXO mengiringi kegembiraan mereka di dalam mobil menuju penjual Bubble Tea di pinggiran kota Seoul.
"Hyung, aku ingin Bunggopang (kue kacang merah berbentuk ikan)" ucap Sehun.
"Baiklah kita akan membelinya. Bagaimana dengan sedikit Soju?" goda Bekhyun.
"Yak! Hyung aku belum cukup umur untuk meminum alkohol." Sergah Sehun dengan mempoutingkan bibirnya.
"Aiigoo.. Adikku tumbuh dengan sangat baik. " Jawab Baekhyun seraya mengacak kecil rambut blonde Sehun.
"Cepat ataupun lambat semua akan ada waktunya, Hyung selalu bilang seperti itu padaku."
"Kau pin- AaAAAAAA !.
TIIIIINNNN
TIIIINNNNNNN
BBBBBBBBBBBRUUUUUUUUUUUKKKkKKK !
Suasana menjadi hening... mobil yang dikendarai Sehun dan Baekhyun terpental dan hancur seketika karena tertabrak oleh Truk besar yang berlainan arah. Supir truk segera keluar dari mobilnya dan berjalan menuju mobil Sehun dan Baekhyun.
"Sehunnie bertahanlah, seseorang akan menolongmu." Lirih Baekhyun. Kepala Baekhyun bersimbah darah, begitupun dengan Sehun. Keduanya terlihat begitu mengenaskan dengan darah yang terus mengalir di wajah mereka. Dengan kekuatan yang tersisa Baekhyun melepaskan sabuk pengamannya dan merobek sedikit bagian T-shirt yang ia kenakan. Ia mengikat kepala Sehun agar pendarahan di kepalanya sedikit tertahan sampai bantuan datang.
"Sial ! Mereka belum mati !." Ucap Supir Truk.
"Jika mereka belum mati maka kita akan menanggung semua ganti ruginya. Perawatan dan kerusakan mobilnya bahkan ganti rugi jika mereka cacat. Kita harus bagaimana?" Jawab seorang supir Truk yang lain.
"Bunuh mereka,"
"A~~apa? Apa kau bilang?"
"Kita harus membunuhnya dan polisi akan menganggap mereka mati di tempat kita hanya akan dipenjara 10 tahun dan biaya ganti rugi, jika tidak maka seumur hidup uang yang kita hasilkan hanya untuk membiayai mereka."
Supir truk itu mendekati mobil Baekhyun dan Sehun dengan membawa kunci besi di tangannya, sementara supir truk satu lagi segera melarikan diri karena ketakutan.
BUG ! BUG ! BUG
Tiga kali hantaman membuat kepala Baekhyun kembali mengucurkan darah segar. Saat ia mengarahkan kunci besi itu ke arah kepala Sehun, serine polisi terdengar hingga supir Truk itu segera kabur dari tempat kejadian meninggalkan Sehun dan Baekhyun.
1 Years Latter After Accident~~~
T
B
C
