deskripsi ff:
apa jadinya kalau ada anifest digabung dengan comic con yang bertempat di Ikebukuro? dan apa yang terjadi kalau kadota dan kawan" pergi ke anifest tersebut? Yang pasti akan ada kejutan menarik di ikebukuro lagi!
sebuah ff kolab yang tidak jelas yang dipersembahkan oleh:
Hitamputih904 X pimpim (sahabat yang selalu sepikiran dengan saya)
Ikebukuro.
Sebuah nama yang tidak lagi asing oleh empat sekawan ini. Mereka menganggap nya sebagai nama dari tempat bermain mereka. Di sini, bila ada psikopat berkeliaran sampai U.F.O jatuh pun bukanlah hal yang luar biasa. Mereka hanya menganggapnya sebagai wahana taman bermain yang fantastis.
Yah...pembaca yang saya cintai pasti tahu empat sekawan yang saya maksud.
Dan ini adalah salah satu ceritanya...
Limited Edition Festival
Story : Pimpim
Editing: Hitamputih904
Genre : Comedy
Rating : T
Warning! : jangan baca sambil nonton tv- ntar kepala anda pening.
Saran : membaca ditempat sepi dan gelap *apaan coba -_-
DISCLAIMER!
Semua karakter di sini BUKAN milik author, semuanya milik pengarang Durarara!
Di sebuah gang kecil di Ikebukuro.
"ayo jalan! dotachiiiiinn! mau sampai kapan kita di sini terus?!" kata salah satu orang di mobil. ia baru bangun dari tidurnya. Tapi sudah heboh dengan keadaannya sekarang.
"jalan gimana?! mau maju gak bisa! mau mundur juga susah! kenapa kalian gak lihat apa yang ada di depan kaca ini?!" kata si supir mobil. Amarahnya meluap-luap hingga ke ujung ubun-ubun.
orang tersebut mencondongkan badan nya ke depan, dan yang ia lihat adalah sebuah vending machine yang jatuh di depan jalan, sepertinya rusak parah.
Vending machine di tempat yang tidak seharusnya bukanlah faktor ketinggalan, salah penempatan. Melainkan bukti sebuah pertarungan sengit dua manusia jantan yang ditakdirkan untuk bertengkar satu sama lain layaknya kucing dan anjing.
sementara itu si supir yang menyebalkan bernama Kadota ini masih berusaha untuk memundurkan mobil yang dikendarainya, rupanya di belakang mobil ada rambu lalu lintas yang menancap di tengah jalan, bengkok pula.
SEPERTI YANG KAMI TERANGKAN DIATAS BAHWA HAL INI BUKANLAH HAL YANG LUAR BIASA.
beberapa menit lalu adalah saat-saat yang menegangkan bagi Kadota Kyouhei, kenapa? karena waktu itu sebuah vending machine dan tiang rambu lalu lintas menancap di depan dan belakang mobil. Ya seperti adegan klise film agen rahasia, dihadang dari depan dan belakang oleh musuh, untungnya kedua benda tadi tidak mengejar maupun melukai lelaki itu, tapi memberinya serangan jantung kecil. Seseorang sepertinya harus bertanggung jawab...
"kok seperti judul film warkop DKI aja, 'maju kena mundur kena'?" celetuk salah satu teman si supir, Togusa.
(oke, abaikan warkop dki nya :v)
"daripada komentar yang bikin sakit hati, BANTUIN KEK! singkirkan tiang rambu yang di belakang!" teriak Kadota.
"wah santai dong... biasanya kamu jarang marah-marah gini, lagian siapa yang minta nyetir mobilnya?" balas Togusa.
"habis kamu lambat sih jalannya, aku dari tadi udah kebelet pipis!" balas Kadota. Dengan mulut yang dimanyunkan.
Semua orang di mobil tertawa
"haduh kamu kok lucu banget sih... kalau mau pipis di depan kan ada rumah makan, biasanya kan ada toiletnya" kata walker, penumpang mobil lainnya.
"iya… iya..." kata Kadota sambil pergi menuju toilet, kemudian ia berbalik melihat mobilnya lagi.
"TAPI kalau kalian enggak menghilangkan tiang rambu di belakang, nanti salah satu dari kalian harus menggantikan aku menyetir mobil!" tambahnya sambil pergi menuju toilet.
Semuanya diam, mematung. Bagaikan dibekukan dalam lemari es dengan suhu yang cukup rendah. Dan sudah berhari-hari berada didalamnya.
"dia marah sampai segitunya... lebih serem dari pada karakter utama mati duluan di anime." kata walker dengan wajah yang sulit dijelaskan.
"mungkin dia malu kita tertawakan?" kata Togusa. Mereka masih menatap punggung Kadota. Hingga… seseorang menghancurkan lamunannya., eerrrr- lamunan mereka.
"ah sudahlah ngomongnya, kita hilangkan tiangnya saja!" celetuk temannya bernama Erika
"hilangkan gimana? emangnya kita penyihir?" balas Walker
"au-ah kalian berdua..." kata Togusa sembari meninggalkan mobil
KADOTA P.O.V
Sepertinya aku terlalu kejam...
kalimat tersebut mengelilingi pikiran lelaki itu, membuatnya tidak nyaman walaupun sudah selesai buang air kecil. Ia merasa dirinya berubah beberapa menit lalu, ia merasa itu bukanlah Kadota yang sebenarnya.
Ia juga menyesal sudah merengeki Togusa untuk bergantian menyetir mobil dan meneriaki ketiga temannya. Hal yang bernama "kebelet pipis" ini sepertinya sudah mengganggu mental lelaki ini.
*yang buat lagi hangover.
Kemudian ia menemukan ide cemerlang untuk meminta maaf teman-temannya, seakan hati nuraninya sudah bekerja lagi. Ya! Kadota yang sebenarnya sudah kembali ke permukaan lagi, Kadota yang peduli dengan teman-temannya, yang ramah dengan teman-temannya serta sabar dalam menghadapi masalah.
"Selamat datang, makan di sini atau dibawa pulang?" tanya wanita paruh baya yang bekerja di rumah makan itu.
"Dibawa pulang." kata lelaki tersebut. Kini bola matanya tengah menjelajahi daftar menu.
Sementara itu...
"Wahh! APA INI?! KALIAN SEMUA CEPAT KE SINI!" seru Erika antusias
"Yang jelas itu tiang rambu 'Stop' Erika... kamu kenapa sih?" balas Togusa degan alis yag diangkat.
"Lihat nih!" kata Erika sambil menunjuk brosur yang menempel di tiang rambu tersebut.
"Pop Culture Fest? maksudnya?" tanya Togusa dan Walker bersamaan.
"Seperti Anifest gitu lho! tapi nanti ada yang dari barat juga! dijamin bakal seru!" jawab Erika
"Wuahhh keren!" balas Walker yang kini bola matanya dipenuhi bintang-bitang bersinar.
"Ah...paling isinya gitu-gitu aja." balas Togusa denga wajah super duper kucel.
"Engga cuma itu, ada live concert nya Hijiribe Ruri dan la-" tambah Erika
"APA?! HIJIRIBE RURIII?! Baiklah, kalau begitu kita HARUS ke sana!" kata Togusa dengan semangat ngidolnya yang berapi
"Nah gitu dong!" Seru Walker dan Erika bersamaan.
"Teman-teman aku minta-" kata Kadota berjalan menemui tiga manusia itu.
"KADOTA! Perfect Timing!" seru mereka bertiga dengan wajah yang berseri. (*ekspresinya seperti saat anda menemukan link anime yang akan didownload dengan mudah tanpa halangan apapun.)
"Eh?" kata Kadota dengan wajah kaget kebingungan.
"Jadi kita akan ke festival apalah gitu?" tanya Kadota sambil memberi teman-temannya segelas kopi.
"Bukan festival apalah Dotachin, kan tadi sudah aku jelaskan." kata Erika dengan mata dipenuhi api yang membara.
"Baiklah... umm... semuanya..." kata Kadota dengan gugup
"Ya?"
"Aku minta maaf sudah meneriaki kalian semua" permintaan maaf Kadota sangatlah tulus kepada mereka.
"tidak apa-apa Dotachin, kami seharusnya juga tidak menertawakanmu" balas Erika dengan wajah yang mulai sendu.
"sebagai permintaan maaf aku akan menyetir mobil lagi." tambah Togusa dengan senyuman.
"Terimakasih." kata Kadota
"Nah, kalau suasana nya sudah enak begini bagaimana kalau kita semua kerja part time?" kata Walker
"Eh kenapa?" tanya Erika
"Nanti kita kan juga perlu uang..." balas Walker dengan nada yang penuh tekanan.
"Iya juga ya ehehehe..." kata Erika dengan senyum tak berdosa.
"Baiklah ayo jangan menunda lagi, ayo kita cari lowongan!" seru Togusa
semuanya bersorak
"Rasanya sungguh menyenangkan punya teman seperti kalian" kata Kadota
dan akhirnya empat sekawan kembali bersatu. mereka segera menyiapkan baik fisik, mental maupun uang. Sepertinya mereka sudah ditakdirkan untuk berpetualang lagi seperti dulu.
Erika dan Walker membayangkan keseruan di Pop Culture Fest bulan depan itu, cosplay, fan meet up dan lain-lainnya sudah membawa pikiran dua sejoli terbang melewati langit ke tujuh. Togusa juga membayangkan idolanya menyanyi dan menari layaknya bidadari.
Dan tidak lupa Kadota, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya, mungkin ia ikut sebagai permintaan maaf atau rekreasi? Yang pasti semuanya sangat bahagia.
Dan mobil Togusa pun mundur...
Duk!
"T-tt-tti-tiangnya-" bisik Erika gagap. (*mungkin azis gagap lagi ngerasukin Erika.)
"SINGKIRKAN TIANGNYA DARI MOBILKU!" seru Togusa dengan aura kegelapan yang sudah mencuar.
"GYAAAAAAA! MAAFKAN KAMI!" seru mereka bertiga sambil menuruni mobil
"Kurasa lain kali aku harus lebih berhati-hati..." kata bartender berambut pirang.
END OF CHAPTER 01
bonus dari author ff:
yo! terimakasih sudah membaca ff ini! kritik dan saran sangat diperlukan untuk kemajuan ff ini layaknya karakter game yang mendapat exp points.
saya (pimpim) engga punya akun ffn jadi ya minta hitamputih904 untuk nge submit dan ngedit ff gaje dan unik ini.
Q: lah kenapa ga punya akun?
A: males :v *digebuk
okelah... sekian dan selamat menunggu chapter 2 :v
yang sabar ya bos hehe...
curhatan Hitamputih904 :
Yah! Para reader's tercinta.. saya hanya membantu editing dan menambah-nambah saja. tapi jangan lupakan! Saya yang punya akun. Jangan malas untuk mebaca ff saya okei!.. Oh iya… untuk updating.. bisa menghubugi akun line saya id : kito_auna
Setelah itu baru saya kirimin kontaknya si pimpim okeiii!
*hei mbak pimpim! Ucapan tengkiu lo mana? Dibantuin gak terimakasih.. -_- dasar pencinta Wolvrine
