Title : I BELIEVE
Cast : Milik Tuhan, milik keluarga dan SM Family. Author cuma pinjam namanya. Maaf jika ada kesamaan di dalam alur cerita. Idenya asli dari author. Maklum masih tunas di bidang fanfiction BL.
Rated : M
Content : BL, MPreg, Family and Friendship
NCT
Jung Jaehyun
Jung ( Kim ) Doyoung
Jung ( Lee ) Jeno
Jung ( Park ) Jisung
SM Family
Kerana dia percaya pada namanya keajaiban, dia enggan mengalah meski waktu semakin jauh meninggalkannya di dalam alur kenangan yang tiada noktah. Diakui, semuanya melukakan namun kerana janji yang diukir, pria tersebut tetap bertahan walaupun jiwanya semakin goyah.
Detak jantungnya masih berdegup dibuktinya dengan garis yang terpapar di mesin penyambung nyawa yang masih setia di badan pria kelinci tersebut sejak 2 tahun yang lalu. Pria yang berada di sampingnya tersenyum kecil walaupun dirasakan senyum tersebut tidak tulus.
" Kau bertahan Ttoki Hyung.. Sampai kapan kau mau menjadi putri tidur? Ayuh dear, Jeno sudah mulai sekolah dan putra kita yang bungsu sudah bisa memanggil kau Mama.."
Jaehyun tersenyum miris mengingat kelahiran Jisung yang tidak disambut dengan senyuman indah milik kelincinya yang sedang lena. Dari hari pertama sehingga sudah menginjak usia 2 tahun, pria tersebut masih lena di dalam mimpi. Jung Doyoung, yang dinikahi 6 tahun lalu kini terbaring lesu di rumah sakit dan masih belum menunjukkan tanda dia akan sedar.
Jaehyun bangkit dari kerusinya lantas dia menatap ke arah jendela rumah sakit yang kini berbentangkan permaidani putih. Seindah kisah mereka sebelum semuanya berlaku, tanpa sadar Jaehyun menangis saat mengingat peristiwa yang merenggut kebahagiaan hidupnya.
Flashback
" Jae, temanin aku ke mall. Aku mau beli barang bayi untuk Jaehyun kecil", tutur Doyoung. Jaehyun mencubit gemas pipi gembil milik Doyoung.
Jaehyun memeluk tubuh Doyoung dari belakang dan tangan kekarnya mengelus perut Doyoung yang semakin besar." Tumbuh dengan baik Jung Jisung.. Appa menunggumu di sini.. ", Jaehyun memalingkan wajahnya lantas dikecup pipi kanan Doyoung. Kecupan tersebut menghadirkan noda merah di pipi Doyoung.
Doyoung bersyukur dengan apa yang dia miliki, meski hanya sebersit keindahan di dalam hidup. Asalkan dia memiliki keluarga yang menyayanginya, tiada satu orang pun yang bisa melukainya.
" Terima kasih Woojae, kerna memilih aku untuk mendampingimu..", Jaehyun tersenyum lebar menghasilkan eye smile bulan sabit di wajahnya." Tidak.. Bukan kau yang harus berterima kasih tapi aku kerna kau sudah memberikan aku keajaiban dan keindahan memiliki sebuah keluarga. "
Jaehyun menatap ke arah Jeno kecil yang sedang asyik bermain dengan soft ball yang baru di beli oleh Johnny, hyungnya yang menetap di Kanada dan baru pulang saat anak sulungnya Mark sudah berusia 3 tahun.
Jeno kecil berlari anak ke arah Jaehyun lantas kaki milik Jaehyun di peluk erat. Jangan lupa dengan tatapan anak anjing yang diberikan oleh Jeno kepada bumonimnya.
" Appa! Gendong Jeno, lepasin Eomma.. Kasian Jisung.. "
Doyoung tertawa mendengar bicara Jeno, lantas dia mencium wajah balita tersebut. Perpaduannya antara Jaehyun dan Doyoung benar – benar menghasilkan anak sepintar dan lucu seperti Jeno.
Ketukan di pintu membuyarkan moment indah keluarga Jung, Jeno berlari anak mendapatkan knob pintu. Dipulasnya knob pintu dan dia tersenyum lebar saat melihat wajah sepupu kesayanganya yang mampir.
" Mark Hyung! You come! "
" Of course I will, little Jung.. I've promised you.. "
Ten tersenyum lebar saat matanya bertemu dengan doe eyes milik Doyoung kesayangannya, masih tidak mempercayai sahabat karibnya menikahi adik kepada suaminya.
" Mark, go inside and play with Jeno.. I had something to do with your uncle and aunty okay? "
Mark mengangguk mendengar bicara Ten lantas menuntun langkah Jeno ke ruangan permainan yang disediakan di sudut ruang tamu mansion milik Jaehyun.
" Please Tennie, enough with English.. Mark is still Korean even he can't speak well, teach him.. ", sinis Jaehyun.
Johnny tergelak mendengar tutur kata Jaehyun, terasa malu tatkala Mark lebih petah berbicara bahasa Inggeris daripada bahasa Korea. Belum lagi ditambah kelebihan berbicara dengan bahasa Thailand yang menurun daripada ibu cantiknya, Ten.
" Sorry bro.. I will teach him later.. "
Doyoung seakan tercampak di dalam bima sakti tatkala mendengar pertuturan yang tidak bisa difahaminya. Berkerut dahinya mencuba untuk mentafsir maksud di balik patah perkataan tersebut.
" Jaehyun, Taeyong kembali untuk merebut Doyoung darimu."
Jaehyun terdiam mendengar penuturan Johnny, dia kenal dengan pemilik nama Lee Taeyong. Mantan pacar Doyoung sebelum dia menikahi Doyoung.
" Hyung, Taeyong Hyung sudah menikahi Yuta Hyung. Tidak mungkin dia masih memiliki perasaan terhadap Doyoung. Bahkan mereka sudah memiliki Lee Jaemin! ", bentak Jaehyun.
" Menikah dengan cinta dan menikah atas paksaan membawa maksud berbeza Jaehyun ahh.. Taeyong tidak mencintai Yuta, bahkan aku yakin dia membenci Jaemin. "
Jaehyun memicit hidungnya mendengar bicara Johnny, " Siapa yang mengabari Hyung? "" Ji Hansol, mantan pacar Yuta.. "
Jaehyun menatap belakang Doyoung dengan binaran kecewa, " Maafkan aku Hyung.. Aku belum bisa melindungimu dari ulah gila Taeyong.. "
Johnny terhenyak mendengar penuturan Jaehyun,
" Tidak Jae! Kau bahkan lebih daripada itu, siapa yang ada bersamanya di saat orang tuanya meninggal dunia? Apakah kau juga lupa siapa yang menyelamatkan Gongmyung Hyung saat depressi? Siapa yang ada bersamanya tatkala Doyoung jatuh? Kau orangnya Woojae.. "
Jaehyun berdiam diri, jika sang Hyung sudah menyeru nama aslinya itu beerti dia tidak bermain – main. Jaehyun mendongak dan melihat sinar kepercayaan terhadapnya dari sosok namja tampan tersebut, Jung Youngho atau Jung Johnny.
" Woojae, kau punya aku dan Ten untuk mendukungmu dari belakang. Pertahankan dia daripada Taeyong sialan dan ukirkan kenangan baru untuk Doyoungie.. "
" Apakah aku bisa Hyung? "
" Kau bisa.. Lebih daripada yang kau fikirin.. "
Tepukan di bahu kanan menyedarkan Jaehyun dari terus terhanyut dalam kenangan silam. Johnny menatap wajah adik kesayangannya, kulit putih pucat yang di miliki semakin pucat, bahkan bibir merahnya sudah merekah tanda tidak mempunyai rehat yang utuh dan jangan di lupakan akan kantung mata hitam yang semakin menebal.
" Hyung, kalau saja aku lebih pantas saat itu.. Kalau saja aku tidak melepaskan genggaman tangannya, kalau saja aku.. Aku.. Hiks.. hiks.. "
Jaehyun jatuh berlutut tanpa dipegang, rasa bersalahnya masih menebal bahkan mungkin tidak akan pernah hilang sekiranya Doyoung dipanggil oleh sang pencipta. Johnny duduk menyamai ketinggian Jaehyun, lantas dipeluk erat tubuh tersebut.
" Kau sudah melakukan yang terbaik Jaehyun.. Buktinya Jisung ada di sini dan tumbuh dengan baik bahkan semakin gempal. Kau tidak pernah terlambat untuk berada di sisinya. Hanya saja ketika ini Tuhan merindukan sosok malaikat yang bernama Kim Doyoung. Ijinkan dia bermain di sana sebentar bersama kedua orang tuanya.", pujuk Johnny.
Isak tangis Jaehyun kembali memenuhi ruangan di rumah sakit tersebut, dia membenci hamparan salji yang dilihat. Kerna hamparan salji tersebut pernah dinodai dengan darah 2 tahun yang lalu.
" Hyung, Jaehyun okay? ", tanya Ten, istri cantik milik Johnny.
" Tidak dear.. Depressinya semakin teruk bahkan aku tidak punya kekuatan untuk berbicara tentang Doyoung. Kau pasti tahu apa yang aku bicarakan sayang.. "
Johnny menenggelamkan wajahnya dibahu Ten, mencari haruman citrus yang selalu bisa membuatnya tenang. " Aku takut dia semakin terjatuh lalu terlupa pada Jeno dan Jisung.. "
Ten mengangkat wajah suaminya, pipi tirus milik Johnny dikecup lembut lantas jemari lentiknya menghapus pergi air mata di mata suaminya.
" Jung Youngho, kau masih punya aku sayang, Mark dan jangan lupakan si kecil yang masih selesa bersamaku. Kau tega membiarkan aku melahirkan Jung Chan sendirian? Kau punya janji sama Chan sayang.."
Johnny mengangguk lantas dia mencium ubun rambut pria Thailand yang sudah berjaya menawan hatinya 9 tahun lalu. Dia mensyukuri dengan nikmat yang diberikan meski Mark hadir setelah 4 tahun mereka mencuba untuk memiliki malaikat kecil. Kehadiran Mark di saat mereka menyerah mula memberikan kepercayaan pada mereka bahawa keajaiban itu nyata.
Gongmyung menghela nafas kesal kerna gagal melacak keberadaan Taeyong! Sudah hampir 3 tahun dia mencari Taeyong yang seakan hilang tanpa jejak. " Sialan kau Taeyong! Kau menyakiti Doyoung! "
Kepalan tangannya semakin erat namun melembut saat Kang Joon mengecup pipinya, " Jangan lupa kau itu seorang Eomma sayang.. Eomma tidak pantas untuk berbicara kasar.. ", tutur suaminya.
" Yeobo, aku kesal. Apa gunanya aku sebagai polisi tapi tidak berhasil memberkas suspek utama? Bahkan maklumat yang diberikan oleh Yuta tidak banyak membantu aku!", jerit Gongmyung. Jemarinya menggigil dan tubuhnya bergetar kuat jangan lupakan peluh dingin yang mengalir di pelipisnya.
" Sayang.. Kim Gongmyung yang aku kenal adalah hyung yang terbaik untuk Doyoung.. Kau menjaganya ketika orang tua kalian meninggal dan kau berakhir depressi berat bukan? Kau bahkan berhenti sekolah tinggi untuk menghidupi Doyoung bahkan sehingga kau jatuh sakit. Tuhan menginginkan Doyoung berehat sebentar sebelum dia kembali mencari dirinya. Kau pasti tahu apa yang terjadi pada Doyoung bahkan yang paling mengerti posisinya."
Kang Joon menghela nafas lega tatkala dia merasakan ada cecair hangat yang membasahi kemejanya, " Gongmyung menangis.. "" Maafkan aku sayang.. Aku pasti akan lebih kuat untuk melindungi kalian.. "
Kang Joon mencium lembut ubun kepala Gongmyung, enggan membiarkan istrinya semakin hanyut di dalam serangan panic. Yes, panic disorder yang dideritai oleh Gongmyung membutuhkan dia untuk terus berwaspada.
Hansol menumbuk cermin di hadapannya, bahkan cecair merah yang mengalir di jemarinya tidak dihiraukan. Yang ada dibenaknya hanyalah Yuta, lelaki berketurunan Jepun yang dipaksa menikah dengan Lee Taeyong atas kehendak keluarga.
Yuta seakan – akan hilang setelah dia kembali ke Korea, Hansol tidak pernah berhasil menemuinya meski hanya sekadar bayang. Taeyong menyembunyikan Yuta dengan sebaik mungkin, bahkan dia tidak mengerti apa yang akan terjadi kepada Jaemin. Anak kecil yang dilahirkan Yuta lebih awal daripada tarikh jangkaan.
Ji Kenta yang sedang tidur di kasurnya dipandang sendu, " Maafkan Appa.. Appa gagal menemui Eomma.."
Hansol terduduk di bawah pancuran air, dia menangis lagi untuk yang kesekian kali. Kenta merupakan buah hati mereka yang terpaksa disembunyikan daripada pengetahuan keluarga Nakamoto kerna Kenta lahir tanpa keizinan. 9 tahun Hansol menipu Kenta dengan mengatakan Yuta meninggal ketika melahirkannya dan bocah polos tersebut hanya tersenyum. " Eomma pasti bahagia di sana Appa.."
" Choi Minho bodoh!! Terus lacak keberadaan Yuta dan Jaemin! Dan pastikan Vernon dan Seungcheol tidak lalai dalam menjaga Doyoung!", murka Hansol.
Minho meneguk ludah menatap Hansol dan dia terus mengangguk sebelum berlari pergi. Kemurkaan seorang Ji Hansol lebih teruk dari kemurkaan Choi Taemin dan bocah kecil mereka, Junmyeon. Vernon dan Seungcheol yang enggan mencari masalah juga melesat pergi.
" Kau harus belajar untuk bersabar Ji Hansol.. "
Hansol mendengus mendengar kata lawan bicaranya.
Dia berdecih sebelum ketawa, " Sabar? Kau tidak mengerti posisiku Siwon Hyung! Bahkan kau belum pernah merasakan mati tapi bernyawa!"
" Aku memang tidak mengerti posisimu, tapi aku mengerti kau mencari orang yang bernama Nakamoto Yuta dan Lee Jaemin. Heechul mengabarkan bahawa Jaemin pernah dilihat di kedai serbaneka seminggu yang lalu. "
Kemurkaan Hansol seakan lenyap dan terganti dengan rasa antusias, " Katakan di mana kau menemuinya Hyung? "
" Cheongdam-dong.."
" Cheongdam – dong?Perumahan untuk warga elit? "
Siwon mengangguk dan dia menyerahkan sekeping gambar Jaemin yang terakam oleh CCTV di kedai serbaneka tersebut. Kening Hansol berkerut tatkala dia melihat kesan torehan di wajah Jaemin bahkan luka di sekitar kakinya.
" Jaemin kenapa Hyung? "
" Heechul mengesyaki Jaemin di dera namun berhasil melepaskan diri, dan setelah di periksa ternyata Jaemin menghidapi penyakit hemophilia."
Hansol terduduk mendengar penjelasan Siwon, pasti penyakit tersebut kerna dia lahir sebelum waktunya.
" Lacak keberadaannya Hyung.. "
Siwon mengangguk lantas dia keluar dari ruangan kerja Hansol, untuk memberi waktu kepada Hansol untuk menenangkan diri.
" Aku akan menyelamatkan kau Yuta – chan dan Jaemin – chan.. "
TBC
Aku mohon kritik dan saran untuk menambahbaik fanfic ini.. Maklum masih tunas dalam fanfic BL.. Read and review juseyo.. Gamsahammida..
LOVE Y'ALL
