"Yamanbagiri... Di dunia yang kejam ini.. ada sesuatu yang harus kau ketahui"
"Jika ini merupakan kalimat terakhir dari orang brengsek sepertimu.. maka aku akan mendengarkan"
Dia terkekeh
"Sesuatu Yang akan menarikmu dan membuatmu bahagia...Juga sesuatu yang akan menamparmu menghantam tanah tandus nan kering...
Sesuatu.. yang disebut Cinta"
The Incident of Love
Mikazuki Munechika X Yamanbagiri Kunihiro
Tsurumaru Kuninaga X Yamanbagiri Kunihiro
Kogitsunemaru X Mikazuki Munechika
...
"Manba-chan.. ohayou"
Sapaan dengan nada jenaka terdengar dari gerbang sekolah. Senyuman yang tak pernah lepas darinya juga tatapan hangat dari sang 'Dwiwarma rembulan' ini rupanya tak pernah sedikitpun membuat orang bosan melihatnya. Bandana imut yang selalu terikat di kepalanya menambah kesan rupawan yaah... Walau sebenarnya ia malah terlihat cantik
"Mikazuki?"
Gumaman pelan lolos tanpa disadari sang empu. Hoodie ditarik sampai menutupi mata. Entah bagaimana ia bisa melihat... Hanya Tuhan yang tahu
"Oya? Ada apa dengan wajahmu itu?"
Yaah mungkin kalian bisa menebaknya sendiri.. wajah merona dibalik tutupan Hoodie itu
"U-urusai"
Yamanbagiri Kunihiro.. Sang pirang dengan berjuta keanggunan yang SAYANGNYA ia terlalu baik dan rendah diri terhadap orang banyak
Manik hetero milik pewaris perusahaan Munechika corp itu menyipit tanda curiga
"Oya Oya? Kau tak bisa menyembunyikan nya dariku"
Mikazuki Munechika... Sosok yang dikenal sebagai dwiwarma rembulan.. dengan berjuta pesona juga berbagai macam popularitas lainnya
Memang di luar akal sehat.. bagaimana bisa seorang Kunihiro tengah ini mempunyai teman ehm... Seorang pewaris perusahaan ternama di Jepang?
Ah lupakan hal itu
Masalahnya adalah ... Jantung Yamanbagiri kini sulit untuk diajak kompromi
*TheIncidentOfLove
Dulu aku pernah bermimpi
Mendatangi sesuatu yang disebut dengan 'bumi'
Ingin rasanya berpijak pada rumput hijau nan asri
Ingin rasanya menghirup udara pagi
Ingin rasanya kurasakan... Sesuatu yang disebut cinta'
"Manba-chan.. istirahat nanti.. aku akan mendatangimu "
Satu tepukan dan elusan mendarat mulus di puncak kepala yang tertutup Hoodie itu.. tak lupa satu kecupan penuh gairah mendarat di telapak tangan nya
BLUSSHHH
"Seseorang yang berharga.. layak di perlakukan seperti ini "
Senyumnya pudar seiring menjauhnya langkah kaki. Wajah itu merona hebat saat ia berbalik dan berlari menuju kelasnya
Yamanbagiri... Tidak pernah merasakan seperti ini..
Inikah rasa cinta?
Cinta...
Benar.. cinta adalah kata yang menyejukkan
Bagai bibit bunga yang perlahan tumbuh dan mekar disaat yang berbeda
Memunculkan beberapa kejadian indah dan menarik
Menimbulkan suasana hangat dan nyaman..
Ini kah cinta?
Pelajaran monoton yang selalu ingin Yamanbagiri hindari kini tak bisa ia elakkan. Coretan berwarna merah tertulis jelas di sudut kertasnya
90
Kecewa? Memang..
Matematika adalah pelajaran yang paling tidak ia sukai. Bahkan dari zaman batu sekalipun
Maniknya terpejam. Membiarkan sosok gelap mengerumuni pikirannya
Mikazuki Munechika
'maaf kan aku telah menabrakmu"
"Tak peduli siapa dirimu... Kau adalah kau.. Yamanbagiri Kunihiro"
"Jika dunia ini terlalu pahit untuk dijalani... Kau bisa bersender di bahuku dan menangis sepuasnya.. Yamanbagiri"
"Yokikana Yokikana..."
Helaan nafas terdengar panjang.. coretan demi coretan menjadi pengalih kebosanan nya
Kunihiro-sama...
Di dunia ini, sebuah rasa yang paling didambakan adalah cinta
Mengapa?
Aku tidak mengerti..
Namun kini aku malah merasakannya
Kunihiro-sama.. kau pernah mengatakan sesuatu untuk mencegah ku
Sesuatu yang masih ku ingat sampai sekarang
Dan bagiku.. itu tidak berguna
"Manba-chan.. tidak baik termenung seorang diri"
Ucapan disertai tawa jenaka itu kembali di tangkap oleh telinga sang pirang
"Mikazuki?"
Sang dwiwarma itu menarik tanpa ragu tangan Yamanbagiri dengan cepat, membawanya ke suatu tempat
"Mau kemana?"
Mikazuki terhenti.. ia berbalik dan mengecup singkat bibir ranum sang pirang
Dan tentunya.. ia hanya melongo dan tidak bisa apa apa
Tubuh tegap milik Mikazuki di dorong dengan keras namun tak cukup membuatnya tumbang
"H-H-HEEEE?!!!!"
"Kawaii"
Mikazuki tersenyum manis
Dan Yamanbagiri bersumpah akan membunuhnya kali ini
"Apa kau menyukai seseorang manba-chan?"
"Hm?"
Manik sejernih kristal melirik, kemudian membuang pandangannya jauh jauh
"Entahlah"
Minuman dengan perisa lemon itu diseruput dengan perlahan, seperti meminum sebotol Y*kult.
"Aku.. menyukai seseorang"
Yamanbagiri tersedak seketika
"Hoho.. kau harus meminumnya dengan hati hati"
"Uhuk.. s-siapa?"
Hancur sudah hati Yamanbagiri
Tangan kanannya digenggam erat
"Kau pikir.. siapa?"
Manik hetero menatap lembut manik peridot di hadapannya. Seulas senyum hangat diberikan
Wajah mereka berjarak sejengkal jari saja
Ketika tiba tiba bel berdentang keras
"Yaah.. aku harus kembali ke kelas"
Punggungnya menjauh dan wajah Yamanbagiri mulai memerah
*TheIncidentOfLove
Hari demi hari telah berlalu dan rasa yang aneh ini terus saja berkembang dan mekar disaat yang bersamaan..
Dan tekad kuat telah dibentuk
Seorang Yamanbagiri Kunihiro akan menyatakan perasaannya
Bisakah ia?
Tadinya sih iya..
Namun hanya dengan melihat senyum dan wibawa dari pewaris perusahaan ternama itu, nyalinya sudah ciut diujung jari
Ia takkan bisa
Jam menunjukkan pukul 4 sore hari.. waktunya untuk pulang bersama pujaan hati
Baru beberapa langkah dan pemandangan suram benar benar mengguncang jiwanya
"MIKAZUKI!!" teriaknya ketika sebuah truk hampir menabrak sosok rembulan itu dengan brutal
BRAAAKKKK
Tubuh itu terhempas kuat.. cairan merah menjijikan Berceceran di mana mana
Rasa sakit terabaikan saat penglihatan mulai memburam
Hitam dan gelap
"YAMANBAGIRI!!"
Sang pirang berhasil mengorbankan nyawanya
Putih
Manik peridot itu terbuka perlahan. Bau antiseptik menyambutnya dari berbagai arah. Selang infus terasa monoton untuk dilihat
Terkekeh perlahan
"Orang bodoh mana yang selalu bertanya 'dimana ini' saat jelas jelas ruangan ini adalah salah satu bagian dari rumah sakit" Pikirnya
"Akhirnya kau bangun.. Yamanbagiri"
Sapaan dengan nada khawatir terdengar dari mulut seorang Kuninaga tunggal itu
"Tsurumaru?"
Mencoba berdiri namun tubuhnya tak bisa diajak kompromi
Sebuah elusan singkat mendarat di kepalanya
"Kau ini.. selalu saja membuatku khawatir.. kejutan mu sama sekali tidak lucu kau tau?"
Manik sewarna amber meneduh dan seulas senyum mengembang
''aku tak bisa hidup tanpamu"
"Eh?"
Tsurumaru Kuninaga menggeleng perlahan
"Hanya angin lalu.. tidurlah... Atau kau mau aku tiduri?"
Tatapan tajam paling menakutkan ditujukan kepada maniak bangau itu. Membuatnya bergidik ngeri
"Ahahahaha.. hanya bercanda"
Tawa hambar disertai langkah menjauh menggema di ruangan VIP nya
"Menyebalkan"
Kunihiro-sama...
Taukah kau?
Aku baru saja mengalami insiden kecil disini..
Aku tak apa tenang saja
Sedikit merindukanmu? Yaah siapa lagi orang tua seperti mu di dunia ini?
Kau menyebalkan
Yamanbagiri terpejam.. ah ia mengantuk
*TheIncidentOfLove
Yamanbagiri duduk dan termenung di rumah sakit. Warna putih monoton ini benar benar membuat matanya sakit
Kesal
"MANBA-CHAN?!"
Sebuah pelukan langsung diberikan oleh sosok dengan Surai gelap tersebut
Wajah Yamanbagiri merona seketika
"Gomen.." ujarnya
"Gomennasai"
Sang dwiwarma itu hanya bisa meminta maaf berulang kali
"Kau tau? Tsurumaru-kun melarang ku untuk menjenguk mu.. mungkin dia marah padaku"
Tawa renyah dan senyum hangat seorang Mikazuki cukup membuat Yamanbagiri merona hebat
"U-um.. "
"Kapan kau keluar dari RS ini?"
"Hari ini... "
Background Mikazuki mulai berbunga bunga seketika
16:40
"Mau kuantar pulang Yamanbagiri?"
Sosok putih itu menawarkan Yamanbagiri untuk pulang bersama
"Tidak.. terimakasih.. aku bisa sendiri"
"Aku kurang Yakin"
"Tak apa.. Tsurumaru"
Seulas senyum diberikan..
'sial" dan wajah Tsurumaru mulai merona
*TheIncidentOfLove
"Jadi formula X ditambah dengan formula Y adalah... BLA BLA BLA BLA..."
Kelas monoton setiap pagi harus dijalani oleh Yamanbagiri.
Walau awalnya sang pujaan hati (Mikazuki) juga teman brengsek macam Tsurumaru melarang keras dirinya memasuki sekolah minggu ini
Ah, hanya Yamanbagiri merindukan suasana romantis di sekolah
Bel berdentang dengan keras membuat para siswanya berteriak kegirangan
"Mau ku antar pulang Yamanbagiri? Sepertinya Mikazuki ada kelas tambahan" tawar sang maniak bangau
Surai pirang mengalun lembut saat kepalanya mengangguk tanda setuju
"Tsurumaru.. bisa kau membantu ku?"
Bibir Tsurumaru maju seketika
"Ah sensei..."
"Nilai sikap mu akan ku jadikan A"
"LAKSANAKAN!",
"Aku.. akan menunggumu di halaman"
Yamanbagiri berdiri dan meninggalkan sosok putih itu bersama dengan guru banyak bacot Heshikiri Hasebe
Baru beberapa langkah menyusuri halaman.. Sang pirang langsung membeku seketika
Pemandangan ini sangat menyakitkan di hatinya
Jiwa nya kini terguncang hebat
Mikazuki.. sedang berciuman panas dengan seorang laki laki lain
Kogitsunemaru
Tidak ingat di mana aku berada
aku menyadari bahwa hidup adalah permainan
"Mika-zuki?"..
Ciuman terlepaskan seketika.. sosok yang di sebut sebagai Kogitsunemaru-senpai itu tersenyum lalu menjauh
"Hoho.. sejak kapan kau disana manba-chan?"
Lidah Yamanbagiri terasa kelu namun hati nya menuntut penjelasan
"S-siapa?"
Wajah Mikazuki merona sebentar
"A-ah.. dia? Senpai kita.. kau tau kan? Aku pernah menceritakan sosok yang aku sukai.."
Yamanbagiri mematung
"Kita adalah sahabat.. jadi tolong rahasiakan ini .. ne Yamanbagiri? Aku tak mau kena omel hasebe-sensei"
Senyuman tulus diberikan. Manik heteronya menyipit saat tawa renyah itu keluar perlahan
Semakin serius aku mengambil hal-hal
Semakin keras aturan menjadi
Aku tidak tahu apa yang akan dibayar
Bulir bening membasahi wajah tirus Yamanbagiri. Mengundang kebingungan di mata Mikazuki
"Manba-chan? Ada apa?"
Yamanbagiri mengadah... Senyuman terpaksa itu terpampang samar darinya
"A-aku hanya bahagia.. em.. k-kita memang sahabat.. ja-jadi akan aku rahasiakan " ucapnya menghapus bulir air mata yang turun
"Percayalah.. suatu hari nanti.. kau pasti menemukan orang yang kau sukai .. ah aku pergi dulu"
Mikazuki berlalu seketika saat panggilan dari ketua kelasnya menggema di seluruh sekolah .. mengerikan
"Yang aku sukai itu kau.. dasar bodoh"
Hidupku berlalu di depan mataku
Ketika aku menemukan betapa sedikit yang aku capai
Semua rencanaku ditolak
Hujan mengguyur seisi sekolah, awan hitam nan kelam menyelimuti kota
Bau petrikor menusuk kedalam Indra penciuman. Dingin...
Namun sang pirang tidak beranjak dari sana
Membiarkan tubuhnya terbasahi oleh air hujan..
Membiarkan air matanya bercampur dengan hujan
Dan membiarkan tangisnya bersatu dengan deru angin
Yamanbagiri... Di dunia yang kejam ini.. ada sesuatu yang harus kau ketahui
"Sesuatu Yang akan menarikmu dan membuatmu bahagia...Juga sesuatu yang akan menamparmu menghantam tanah tandus nan kering...
Sesuatu.. yang disebut Cinta"
Kunihiro-sama...
"YAMANBAGIRI!!!"
Teriakan menggema milik Tsurumaru terdengar oleh sang pirang. Raut wajah nya begitu khawatir
"Aku... Mengetahuinya"
Benar.. Tsurumaru mengetahui semuanya
"Jadi aku-"
"Hidup ini..-
Yamanbagiri membalikkan tubuhnya
"Sangat hina... Ya?"
Brukk
Tsurumaru langsung memeluknya erat
"A-apa maksudnya ... Me-merebut ciuman per-tamaku ... Tempo hari.. apa maksudnya ia selalu.. b ...berada di sampingku setiap hari??"
Yamanbagiri terisak
Hatinya pedih
Bagai ditusuk beribu anak panah
"... Menangislah.. aku selalu ada disampingmu"
saat kau membaca pengetahuan ini
Aku akan senang untuk tinggal denganmu
Silakan tersenyum ketika kau memikirkanku
"Dengar, manusia adalah makhluk yang buta akan cinta... aku juga buta karena dirimu''
Yamanbagiri menarik tubuhnya dengan kasar. Membiarkan Tsurumaru mencium tanah basah itu
"Yamanbagiri?"
Kaki jenjangnya mulai berlari.. menembus hujan yang makin lama makin membesar tanpa mempedulikan seruan demi seruan milik Tsurumaru
"Oya Tsurumaru-kun? Kenapa ka-"
BRAAAKKKK
Sebuah pukulan keras dilayangkan pada wajah Mikazuki. Membuat tetesan darah merembes keluar
"Apa apaan kau ini?!"
Kogitsunemaru menahan maniak bangau itu saat pukulan selanjutnya akan dilayangkan
"AKU AKAN MEMBUAT BAJINGAN BRENGSEK INI SADAR!!! YAMANBAGIRI MENCINTAIMU LEBIH DARI APAPUN?! KAU PIKIR UNTUK APA DIA MENYELAMATKAN MU WAKTU ITU HAH?!"
"Apa.. maksu-"
Kerah baju Mikazuki ditarik secara kasar
"Jika memang kau tidak menginginkannya... Biarkan aku memilikinya.. tapi kau, malah membuat ku mustahil untuk mendekatinya.."
Wajah Tsurumaru merah padam. Tidak.. bukan merona.. hanya saja terlalu terbawa emosi
Kogitsunemaru? Ah dia hanya menonton setelah sebelumnya diberi tatapan -JanganMengganggu- milik Tsurumaru yang terkesan sangat langka
"Jika sesuatu terjadi padanya.. kupastikan kau, Takkan pernah melihat langit lagi"
Tsurumaru membanting tubuh Mikazuki begitu saja. Kaki jenjangnya kini mulai berlari mencari sosok malaikat pujaan hati
"Yaman.. bagiri?" Gumam Mikazuki
"Kogitsunemaru... Kita sudahi hubungan kita"
"APA?!.. HANYA KARENA SE-"
"Dia.. lebih berharga''
Mikazuki berlari.. menyusuri semua tempat yang ia ketahui Yamanbagiri pasti ada disana dengan menghiraukan panggilan mantan kekasih
Jika hatiku masih bertahan
Aku tahu itu pasti akan hancur
Dan kenanganku meninggalkanmu
"YAMANBAGIRI!!!"
Sosok pirang itu menatap langit senja saat kedua teriakan memanggilnya dari kejauhan
Laut di sore hari memang indah
"Apa ... Yang akan kau lakukan disana?"
Tatapan horor milik Tsurumaru tertuju pada Yamanbagiri yang hanya tersenyum pasrah
".. menemui Kunihiro-sama"
"Yamanbagiri.. maafkan aku.. Tapi kumohon.. hanya untuk kali ini, tolong jangan"
Tidak ada lagi yang bisa dikatakan
meneruskan adalah hal yang sederhana
Apa itu meninggalkan sulit
kau tahu tidur merasa tidak lebih sakit
Dan hidup yang penuh goresan
"Sesuatu Yang akan menarikmu dan membuatmu bahagia...Juga sesuatu yang akan menamparmu menghantam tanah tandus nan kering...
Sesuatu.. yang disebut Cinta
"Aku.. telah ditampar keras oleh rasa ini.. terlalu naif. Manusia.. memang unik, hanya karena sebuah rasa.. hati mereka teriris tajam..
Terimakasih.. karena menunjukkan apa itu cinta kepadaku.."
Seulas senyum terlihat membelakangi matahari senja
Angin berhembus dan awan kelam sirna
'kembali lah.. jika cinta.. telah menyakiti mu'
"Kunihiro-sama memang benar.. aku harus kembali.."
"Apa maksudmu Yamanbagiri??! Kau mau kemana?"
Untuk seluruh dunia
Untuk dirimu
Aku mencintaimu
aku harus meninggalkan
Ini adalah kata-kata terakhir
Aku tak akan pernah berbicara
Dan mereka akan membebaskanku
"Kembali-"
Seulas senyum diperlihatkan dan tubuh ringkih itu terhempas kebelakang..
"-... Menemui Kunihiro-sama"
Jadi saat kau membaca ini
Aku akan senang untuk tinggal denganmu
Silakan tersenyum, tersenyum ketika kau berpikir tentangku
Tubuhku sudah pergi
Untuk selamanya
Fin~
bacotan kagak guna author :
hai :v
dah gitu doang :V
kagak guna kan? :v.. hehe
review please? *NekoEyes