Di balik lemari tersebut terdapat banyak sekali boneka-boneka terpajang berjejeran di sana. Menawarkan wajah sumringah mengerikan menghiasi wajahnya yang datar menatap kalian. Matanya yang tajam penuh antisipasi dan bikin semua orang tidak bisa beranjak dari sana, dan malah dimakan oleh pemilik mata mengerikan tersebut.
Pemilik boneka-boneka mengerikan tersebut tidak lain adalah Tsunade sendiri. Semenjak penambahan satu boneka mirip Sasori, benar-benar membuat boneka Sakura semakin tidak bisa menjauh dari dirinya. Boneka Sakura yang menarik Sasori dulunya manusia menjadi boneka karena keingintahuannya sendiri.
..oOo..
Flame Doll
.
.
DISCLAIMER: NARUTO © KISHIMOTO MASASHI
WARNING: OOC, AU, genre dark. Sekarang saya lagi coba-coba bikin dark/no romance.
..oOo..
Kegiatan sehari-hari Tsunade adalah membersihkan boneka-boneka kesayangannya yang ada di dalam lemari. Ini merupakan kegiatan yang dilakukannya di saat dirinya sendirian di rumah yang terletak agak jauh dari kota yang ramai. Kebiasaan yang dilakukannya bukan semata-mata karena kesukaannya membersihkan boneka melainkan kesukaannya pada boneka yang lucu dan manis ini.
Sejak melihat boneka Sasori, Tsunade merasakan kalau boneka diberi nama Sasori terlihat sedih. Karena bibirnya tidak menyungging sebuah senyuman melainkan senyuman kesedihan amat mendalam. Keingintahuan Tsunade untuk mencari tahu lewat dibukannya pintu lemari, meraih tubuh boneka Sasori dan membawanya keluar dari sana. Tentu saja boneka Sakura tidak suka kalau boneka Sasori pergi dari sisinya, malah bergerak demi mendapatkan apa yang dia mau tanpa diketahui sang majikan.
"Ada apa denganmu, Sasori? Kenapa wajahmu seperti kelihatan bersedih?" tanya Tsunade mengusap-usap boneka porcelain itu. Biarpun agak berat, namun Tsunade sangatlah kuat menggendongnya.
Sudah waktunya Tsunade melancarkan niat untuk Sasori, boneka porcelainnya. Tsunade masuk ke ruangan yang ada perapiannya, menyalakan api di sana. Duduk sambil meletakkan Sasori di depan perapian. Rasa kebebasan bisa disadarinya.
Namun, Sakura yang berada di sana segera mungkin menghentikan niat Tsunade untuk membakar Sasori lewat api perapian tersebut. Sebelum Sakura menghentikannya, Sasori terlanjur dilempar oleh Tsunade. Seiring bersamaan dengan itu, Sakura pun ikut meloncat demi mendapatkan Sasori kembali.
Nyawa yang ada di dalam boneka terjulur keluar, meninggalkan mayat boneka porcelain yang terbakar dan membawanya ke tempat di mana mereka menjadi manusia kembali seutuhnya. Tanpa di sangka-sangka, seorang penyihir bisa melihat itu semua sesegera mungkin berubah jadi manusia demi keinginan seseorang di kala itu.
.The End.
..oOo..
A/N: Apa ini terpotong-potong? Ini dari sekuel yang satu (Munich (Porcelain Doll)). Saya memang sengaja karena saya takut apabila saya gunakan multichapter, pasti hasilnya tidak bisa update cepat dan bakalan dihapus lagi. Dan juga, saya tidak menggunakan romance di dua pasangan ini lagi (Sasori-Sakura) dikarenakan feel saya kepada mereka sudah tidak ada. Soal penyihir itu, tebak saja siapa dia. Nanti kalau bisa, saya akan kasih fict MC dari dua sekuel ini. Mudah-mudahan.
Signature,
Zecka S. B. Fujioka
Makassar, 25 Desember 2013
