Title : H.C.I (The Headmistress' Crazy Idea)

Genre : Crime, Adventure, little Sci-fi.

Length : Chapeterd

Rated : T

Main Casts : All member of Super Junior (13)

Point of View : Author

Author : Baek Ji Hye (the real name is Cindy Julianty)

Disclaimer : All idea in this FF inspirated by me and other FF or Film crime. (Not all from my imajination, little from other).

Inspirational Thing : Make a crime Fanfict is insprirated by other crime fanfiction.

Warning : Typo (s), gaje, abal-abalan, penulisannya kurang rapi, dan karya yang mungkin kurang menarik.

AN :
FF ini adalah FF chapterd perdana saya. Saya menemukan inspirasi dan ide yang lumayan gila setelah tertarik dengan FF bergenre Crime ini. Saya yang baru mengetahui dunia FF dan para author geniusnya mencoba untuk membuat FF ini tanpa mempelajari sastra lebih dalam dan mencoba memutar otak agar jalur ceritanya tidak membosankan dengan gaya saya sendiri. Mungkin pengetahuan sastra saya yang masih di jenjang SMP kelas 1 ini kurang, tapi saya berjanji akan memperbaiki dan mendalami sastra di SMA dan kuliah nanti. Terlalu cepat ya? Hehehe.. Yah walaupun nanti mungkin hasilnya nihil, tapi tidak apa karna saya perempuan penyuka tantangan. Bagi saya gagal atau berhasil tidak penting, yang penting rasa penasaran saya saat membuat FF ini terbayarkan. Saya berharap para songsaengnim memberi saya gagasan, saran, dan kritik untuk membangun kesalahan pada tulisan saya agar saya dapat menjadi lebih baik. Dan saya berharap kalian berkomentar atau mereview setelah membaca, dan jangan menjadi silent readers.

Summary :
SMU SeoulStar, sekolah ini terkenal dengan lulusannya yang genius, guru yang mengajar dengan cara yang berbeda, uang sekolah yang mahal dan elit, serta fasilitas yang tak kalah dari gedung DPR ini sangat terkenal di Seoul. Sekolah idaman para orangtua. Di balik semua ini, percayalah bahwa para orang tua akan menarik muridnya keluar dari sekolah jika mereka mengetahui siapa watak asli kepala sekolahnya ini...
"Sebenarnya siapa dia?" itulah pertanyaan yang melintas lalu lalang di kepala seorang murid yang teliti.
Pertanyaan itu belum pernah terjawab oleh dirinya. Tetapi ia akan MENCARI TAHUNYA!
MARI BERNOSTALGIA MEMECAHKAN INDENTITAS ASLI YANG GILA INI!

Cindy Julianty© 2013

H.C.I part 1

Presented For You

[13 Mei
Pukul 08.25
Di sebuah ruangan]

"Kriett..." terdengar bunyi pintu yang masih kokoh berdiri tegap dan dilapisi cat warna biru laut yang berkualitas dan berkelas itu. Terjadilah penampakan seorang namja muda berbadan tegap dan menonjolkan sifat innocent-nya masuk ke dalam ruangan belapis cat putih besar itu.

"Ada apa anda memanggil saya, pak?" suara namja itu memulai percakapan di antara ruangan besar yang masih hening itu. Ia membenarkan kembali dasinya yang sebenarnya tak berantakan. Gerakan itu spontan tercipta dengan alaminya karna ia ingin segera mendapat respon lawan bicaranya.

"Sebagai ketua OSIS, kau mau, 'kan membantu rencanaku?" suara gemersik yang bernada bertanya mulai merespon perkataan namja yang di sebutnya sebagai 'ketua OSIS' itu. Mimik mukanya berubah. Ia tersenyum. Bukan. Bukan senyum manis yang ditampakkannya. Melainkan senyum yang di hiasi kedua bulu yang berbaris rapi membentuk garis di atas matanya itu berlenggak lenggok menari sekilas lalu posisi kumpulan bulu tersebut merubah arahnya. Senyum yang tak biasa ini dengan urutan alisnya yang mengandung seribu arti ini bisa di sebut sebagai... Senyum... Sinis.

"Ya, tentu saja. Saya akan bersedia menuruti permintaan anda itu apapun resikonya." suara namja yang lebih muda itu, tepatnya si ketua OSIS, bergemericik pelan di telinga sang lawan bicara. Perkataannya yang dibumbui kesetiaannya ini tentu saja menarik perhatian sang lawan bicaranya.

"Bagus. Tak salah aku menjadikanmu ketua OSIS." sang lawan bicaranya memulai kembali perkataannya yang hanya satu kalimat namun penekanannya sangat berkualitas, merupakan ciri khas perkataanya.

"Jadi? Apa rencana anda selanjutnya?" tanya namja berjulukan ketua OSIS itu lagi. Kali ini ia ingin mempercepat pembicaraannya.

"Wah wah.. Kau sudah tidak sabaran ya? Santai saja." perkataan sang lawan bicara membuat si ketua OSIS terdiam. Menahan emosi atas perlakuannya.

"Hah.. Jadi bagaimana? Langsung katakan saja." jawabnya spontan dan innocent. Kali ini kedua tangannya ia lipat rapi tepat di bawah dada kekarnya.

"Jadi, Leetuk-ssi,.. Rencanaku kali ini adalah…"

[13 Mei
Pukul 08.25
Di kelas 11 IPA 1]

"Hmm.. Lagi-lagi ia dipanggil, si babo itu memanggil dia untuk apa sih?" gumam seorang namja yang sedang bersantai sambil sesekali memutar-mutar pulpen tinta hitam mungilnya sambil bersenandung ria dan berusaha mencuri-curi kesempatan untuk memainkan handphone nya di kelas itu sambil berpura-pura serius mendengarkan penjelasan guru. Tentu saja agar tidak ketahuan.

"Yak! Lagi-lagi kau ini berani saja ya!" gumam seorang namja lainnya yang medekati namja nakal tersebut.

"Daripada kau yang takut, pecundang." kata-kata namja nakal itu singkat, jelas, padat, dan tentunya mengandung unsur cuek, tentu saja kata-katanya berhasil menusuk hati namja ramah di sebelahnya itu.

"Yak! Kau ini jahat sekali. Tak pernah aku bertemu manusia yang se-" perkataan namja bawel itu terusik, dan terpotong bagaikan anak kecil memotong kue ulang tahunnya.

"Sepertimu, yang cuek, dingin, tak berperasaan, dan innocent terus sepanjang hari. Itu kan yang ingin kau katakan? Perkataanmu sudah diulang ribuan kali dan aku sudah hafal." potong namja yang dingin itu. Tangan lentiknya tetap saja menekan tombol handphone nya, bagaikan berkencan dengan data nya.

CLEB!
Kata-kata itu.. Benar-benar meruntuhkan hati sang namja bawel itu.

"Kau tahu? Kata-katamu itu sa-" lagi-lagi perkataan sang namja bawel terpotong dengan mulus dan sukses.

"ngat menusuk hatiku." potong namja itu cepat sambil berharap si bawel pergi dan tak mengganggunya lagi.

"Kau jahat sekaliiii!" teriak namja bawel itu melengking tinggi layaknya suara perempuan. Dengan keras.

"Dan akhirnya kau, Kim Heechul, Kim Kibum, keluar dari kelas sekarang juga!" teriak guru fisika itu yang tak kalah melengking dengan suara namja bawel tersebut.

[13 Mei
Pukul 08.25
Di kelas IPS X 3]

"Oh yeaahh! Kau lihat ini? Harga nya turun! Akhirnya diskon 50%! 50% lohhh!" teriakan histeris seorang namja tercipta saat melihat brosur dengan tulisan 'Jacket hitam berkualitas bermerk PrinceFashion diskon sebesar 50%' menarik perhatian sang namja itu sampai ia terbawa arus dan malah berteriak.

"Hei! Ada apa sih denganmu? Kau malah membuatku kesusahan belajar tau!" protes namja fashionable yang duduk di sebelah namja yang barusan histeris itu.

"Aku bilang ini loh, lihat dulu lihat!" bujuk namja yang tadinya histeris itu. Matanya bersemangat sekali untuk memperlihatkannya. Rasanya, kata 'diskon' dapat menyulapnya.

"Aku tak butuh." jawab singkat namja cool tersebut. Ia memalingkan kepalanya dan kembali mendengarkan lagu yang di putarnya melalui headset berwarna hitam gelap dan dipadu abu-abu itu. Jaket hitam metalnya di gulung hingga hanya sampai d bagian sikunya saja. Di telinga kanannya tertindik dua anting metal khusus laki-laki yang jika dipakai benar-benar Manly. Wah, namja yang ini fashionable sekali.

"Kau perlu.. Setidaknya kau menoleh dulu untuk melihatku. Jangan selalu cuek!" bujuk namja yang berlebihan itu. Matanya ia buka lebar-lebar, bersinar-sinar seperti effect di film, dan juga tatapannya yang benar-benar bisa dikatakan imut atau lebih tepatnya sok imut. Ia berusaha merayu namja di sampingnya sambil berpose yang aneh lagi. Itu ia lakukan hanya agar namja di sebelahnya melihat majalah fashion diskonnya.

"Sudahlah, kau ini jangan begitu. Menggangguku saja, dasar anak matre." lagi-lagi perkataan itu keluar dengan sendirinya tanpa hati. Cukup kejam untuk kebanyakan orang. Maniknya masih berusaha menghindar untuk menatap namja lebay di sampingnya itu.

"Yakin tak mau baca?" tanyanya lagi dengan penekanan pada kata 'baca'. Manik kembarnya menatap namja cuek itu dengan tatapan nakal dan jahil.

"Ne. Sudah sana pergi." usir namja cuek itu. Ia tetap bersantai dan mendengarkan penjelasan guru dengan tenang.

"Oh begitu. Sayang sekali ya, Donghae-ssi. Padahal di sini tertera bahwa jaket milikmu yang bermerk PrinceFashion yang terkenal itu sedang diskon besar-besaran sehingga 50%." jelas namja berisik itu kepada namja di sebelahnya yang dipanggilnya Donghae.

"Oh begitu ya." jawab singkat Donghae sambil tetap fokus kepada guru.

"Ne." respon namja itu santai. Maniknya kembali lincah dan ia tersenyum kepada namja di sebelahnya.

"MWOOO !? KENAPA KAU BARU BILANG SEKARANG, LEE SUNGMIN!? AKU BARU MEMBELI JAKET INI KEMAREN DENGAN HARGA 30.50 WON DAN HARI INI MALAH DISKON 50%!? HARUSNYA JIKA AKU MEMBELINYA SEKARANG, AKU MASIH BISA KENCAN!" teriak Donghae memecahkan isi kelas. Semua penghuni kelas menatapnya dengan pandangan 'wah, ternyata Donghae matre juga ya', guru pun heran melihat kelakuan Donghae. Kelas hening. Semua orang masih menatap Donghae.
"Eh? Hehehe... Mianhae, mianhae."

[13 Mei
Pukul 08.30
Di sebuah koridor depan kelas IPA X 1]

"Haaah... Ini gara-gara kau kan! Kau jahat sekali! Sampai guru menghukum kita, Kibumie!" protes seorang namja yang sepertinya manja. Maniknya menatap namja di depannya dengan lemas. Sepertinya ia kelelahan di cueki oleh Kibum. Kedua tangannya ia lipat rapi.

"Ne, dan gumawo ne Chulie, karna akhirnya aku bisa keluar dari kelas yang membosankan itu dan bisa tenang bermain handphoneku." manik Heechul menatap kembali Kibum dengan tatapan terkejut. Sedankan Kibum dengan santainya berkencan dengan datanya.

"Mwo!? Kau suka dihukum?!" manik Heechul menatap Kibum histeris. Kibum masih malas untuk menjawab perkataan Heechul.

"Ne. Jangan ganggu aku lagi, aku sedang menyelidik." jawab Kibum singkat dan masih bernostalgia dengan handphonenya.

"Menyelidik apa?" Heechul mulai tertarik. Ia berjinjit untuk dapat melihat apa yang dikerjakan oleh Kibum. Ya, rasa penasarannya sekarang sudah tak dapat di pendam lagi.

"Berisik! Kau menggangguku saja!" Heechul seketika memandang Kibum dengan tatapan yang tak seceria biasanya. Ia menatap mata Kibum dalam-dalam dan mengkerutkan alisnya. Mulutnya di tekuk ke bawah. Yah, walaupun begitu kesan cute pada namja bawel ini tak pudar.

"Yak! Beritahu saja aku! ?Jangan pelit informasi dong!" teriak Heechul dengan suara yang ia buat seimut mungkin sambil berharap mungkin Kibum akan luluh hatinya.

"Tampang sok imutmu tak akan meluluhkan hatiku, Chulie." jawab Kibum singkat. Ia tak memandang Heechul sedikitpun. Sibuk dengan data dan pencarian informasinya.

"Aku tak akan menyerah sedikitpun! Aku akan tetap bertanya sebelum kau menjawab!" protes Heechul dengan sedikit nada mengancam. Mulutnya kembali di bentuk seperti bebek.

"Ah, baiklah kau menang!" Kibum kali ini menatap Heechul dengan tatapan tak suka. Namun raut wajahnya masih dingin seperti biasanya. Tampan. Namun dingin.

"Jadi?"

"Tentu saja,.. Aku sedang menyelidiki tentang 'dia'…"

[13 Mei

Pukul 08.30
Di lapangan basket dekat gedung sekolah]

TAP!

TAP!

TAP!

Suara langkah kaki, itulah yang hanya terdengar di lapangan basket itu. Lapangan yang berada dekat ruang SMU sekaligus salah satu jalan menuju ke ruang kelas itu kening karna kosong. Hari ini tak ada satu pun jadwal pelajaran olahraga yang bermateri basket di kelas manapun.

"Hmm.." gumaman itu sedikit memecahkan keheningan di lapangan basket luas yang kosong itu. Tangannya menyentuh dagunya untuk merangsang otaknya agar berpikir lebih jauh. Ia kembali tersenyum. Maniknya menatap tajam. Sedangkan alisnya yang nakal lagi-lagi berbaris di tempat yang lain. Sinis...

"Jadi,.. Rencananya kali ini... Hmm... Menarik juga..."

{To Be Continued...}

Ah, akhirnya saya berhasil juga menyelesaikan FF pertama di part 1 ini! Saya membuat FF ini tengah malam di handphone, sampai papa saya memarahi saya yang hobi bergadang ini XD
Gumawo yang udah baca! ;)

Mianhae FF ini terlalu pendek, sebagai gantinya nanti di chapter 2 akan saya panjangkan! ^^ Maklum ya, soalnya saya buatnya di HP pas tengah malam. :/

Maaf atas penulisan yang kurang berkenan :(
Saya berharap FF ini sukses dan tidak jadi FF gagal, yah walaupun saya masih amatiran, hehehe...
Para songsaengnim yang baik hati dan cool, minta saran dan reviewnya ya! ^^
Please don't be a silent readers, it's make me hurt. :(
Sekali lagi para songsaengnim, oppa dan eonni, jangan lupa reviewnya yang banyak ya agar saya dapat lebih bersemangat melanjutkan FF ini! ^^