1 Cry
.
.
.
.
"Hiks.. hiks.."Seorang anak kecil duduk di ayunan sekagi menyeka air matanya.
"Taiga.. Taiga!"Seorang anak kecil lain, yang sepertinya berteman dengan yang menangis itu berlari menghampiri.
"Taiga, heii.. kau ini kenapa sih?"
"Aomine.."
Aomine terdiam, jarang sekali Taiga memanggilnya dengan nama itu. "...Ta-Kagami..?"
"Pergilah!"
Lagi, Aomine terdiam. Taiga tidak pernah menangis, saat ia jatuh dari sepeda, dikalahkan basket maupun game olehnya. Dia tidak pernah menangis. Hanya, hampir menangis. Saat ia lupa membawa PR, dibully kakak kelas dan lain-lain.
"K-kagami, hei.. bicara padaku bodoooh!"Aomine mengguncang pundak Kagami.
"..., maaf aku menangis"
Aomine tidak mengerti. "Tak apa Taiga.. semua orang pernah menangis"Aomine memeluk Kagami, mengusap kepalanya lembut. Sementara Kagami menangis di pundaknya.
Kagami mundur. Melepas pelukan Aomine "Bahkan kau?"Tanyanya tidak percaya.
"A-apa? Tentu saja aku pernah menangis bodoh!, aku ini manusia"
"T-tapi kau.. kau kan kuat Aomine! Kau orang paling kuat di sekolah!"
"... Bahkan orang yang 'kuat' pun pernah jatuh Kagami, kenapa kau minta maaf?"
"..., aku merasa lemah, umm.. kau ini keren.. mereka pasti akan mengejekku kalau aku dekat denganmu"
Aomine tertawa. Kagami manyun. "Siapa yang peduli mereka bilang apa, yang aku pedulikan hanya Taiga-kuu~ umm, kenapa juga kau menangis?"
Air mata yang mulai surut mengalir lagi. Kagami mendekatkan bibirnya ke telinga Aomine. "Aku jatuh.."
"Hm? Kau pernah jatuh sebelumnya. Dan tidak menangis kan?"
"Seekor anjing mengejarku Aho! Lalu aku tersandung, dan anjing itu menjilat wajahku itu mengerikan!"Kagami manyun unyu.
Aomine mengacak rambut Kagami gemas. "Itu artinya anjing itu suka padamu, Bakagami"
"S-sungguh"
"Hmm.. kudengar begitu"
Lick!
"Eh?" Aomine menyentuh pipinya yang baru saja err.. dijilat Kagami.
"Aku suka padamu Daiki!"
A/N:/Tebar tropicanaslim
