LUCKY THAT I FOUND YOU

A ChanBaek Fanfiction

Romance/Drama, GS, Typo(s), OOC, OC, Crackpair/?, Non-EYD

Length: chaptered

Pertama-tama, perkenalkan, saya author baru di fandom ini. Kalian bisa panggil saya syong atau bunnysyong, jangan thor atau author ya ^^. Fict ini juga fict perdana saya. Jadi untuk segala kekurangan, maklumi saja ya. Oh ya, sebagai pemula, saya akan akan sangat bersyukur kalau readers dan sunbae sekalian mau memberikan saya saran yang membangun. Saya juga menerima kritik dengan senang hati, asalkan kritiknya sopan dan membangun ^^

DON'T LIKE DON'T READ

Lucky That I Found You

Yeoja itu melangkahkan kakinya yang ramping di daerah pertokoan yang ada di kota Seoul itu. Jemarinya yang lentik tak henti menyentuh touch screen smartphonenya, mengetik SMS untuk seseorang. Setelah SMS tersebut terkirim, yeoja itu memasukan smartphone putih miliknya kedalah tas tangan kecil bertali panjang yang ia sampirkan di pundak kanannya.

Byun Baekhyun, nama yeoja itu. Mahasiswi di SM University of Performing Arts jurusan vokal itu kembali memusatkan perhatiannya pada jalanan di depannya. Namun setelah tak begitu jauh ia melangkahkan kakinya yang beralaskan flatshoes putih, smartphonenya bergetar tanda SMS masuk.

From: Kyungie

Baekkie-ya, aku dan Jongin akan sedikit terlambat. Eommaku mendadak sakit dan harus dibawa ke dokter. Mianhae baekkie-ya. Aku akan menyusul secepatnya!

Baekhyun menghela nafas dan mengetik balasan untuk Kyungsoo, sahabatnya sejak SMA itu. Isi SMSnya kurang lebih bermakna agar Kyungsoo santai saja. Setelah selesai mengirim SMS tersebut, masuklah telepon dari eomma-nya. Dengan terburu-buru diangkatnya telepon tersebut.

"Yoboseyo? Ne eomma. Wae? Aku? Sedang menuju coffee shop tempat biasa aku dan Kyungsoo bertemu."

Entah apa yang dikatakan eomma dari gadis catik bersurai hitam ini. Baekhyun hanya membalas ucapan sang ibu dengan gumaman pendek tanda ia mengerti maksud sang ibu yang akhirnya memutuskan sambungan telepon. Baekhyun pun kembali memfokuskan dirinya pada jalanan di hadapannya. Coffee shop tujuannya sudah terlihat dari posisinya sekarang.

Klingkling

Suasana coffee shop yang nyaman dan berkesan retro ini adalah tempat hangout Baekhyun Dan Kyungsoo sejak SMA. Mereka pertama kali menemukan tempat ini saat kelas 9, waktu mereka jalan-jalan melepas penat menjelang ujian.

Baekhyun melangkahkan kakinya menuju counter sekaligus kasir untuk memesan caramel frapucinno kesukaannya dan seporsi Beef Cheese Panini.

"Semuanya 200 won, agassi" ucap si kasir kepada Baekhyun yang sudah mengeluarkan dompetnya dan membayar pesanannya. Setelah tersenyum sekilas pada si kasir, Baekhyun melangkahkan kakinya balkon yang ada di lantai 2, spot favoritnya di kafe tersebut dan bermaksud menikmati pesanannya.

Namun sayang, tepat setelah ia duduk di meja yang ada ujung balkon tersebut, Baekhyun teringat bahwa ia lupa mengambil gula untuk minumannya. Segera ia bangkit dan bermaksud turun ke lantai 1 untuk mengambil gula dan beberapa lembar tisu saat tiba-tiba muncul seorang namja jangkung yang menggunakan seragam SMA dari arah berlawanan. Baekhyun yang sedari tadi tidak memperhatikan arah jalannya pun akhirnya menabrak si namja tadi.

"Ah, appo..." ringis Baekhyun saat sikunya terbentur meja. Alasan mengapa pantat berisinya itu belum mencium lantai di bawahnya adalah karena namja tadi menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Baekhyun yang sadar akan posisinya segera berdiri dan membungkukan badannya pada namja tadi tanda minta maaf.

"Agassi, gwaenchana? Apakah kau terluka?" Sebuah suara bass manyapa gendang telinga Baekhyun dengan lembut. Ternyata suara bass tadi milik si namja jangkung.

"Ani. Gwaenchanayo. Joiseunghamnida. Maaf tadi saya tidak sengaja menabrak anda." ucap Baekhyun menyesal sambil membungkukkan badannya. Si namja jangkung itu hanya tersenyum, memamerkan barisan giginya yang putih.

"Cheonmaneyo agasshi. Salahku jugakarena tidak memperhatikan jalan." ucapnya, selama dia berbicara tak sekalipun senyum pudar dari wajahnya.

"Ah, agasshi, aku permisi dulu. Teman-temanku sudah menunggu. Sekali lagi aku minta maaf." ujar namja tadi sambil membungkukkan badannya sekilas, masih tetap tersenyum sambil berlalu pergi. Sekilas Baekhyun melihat nametag yang tersemat di saku kemeja si namja tadi.

'Park Chanyeol? Ah, dia namja yang manis.' batin Baekhyun.


Baekhyun POV's

Aku kembali ke tempat dudukku di ujung balkon di lantai 2 coffee shop ini setelah turun untuk mengambil gula dan setelah mengatur kembali detak jantungku yang berantakan akibat namja tadi.

Park Chanyeol.

Nama namja jangkung –ketika aku bilang jangkung, dia benar-benar jangkung- yang tadi menabrak dan kutabrak di coffee shop. Namja yang manis dan tampan, harus kuakui. Belum lagi dia sangat gentle dan suara bassnya yang, jujur saja, membuat jantungku tidak beraturan. Kuletakkan tanganku di atas dada kiriku, sesuatu yang berdetak di dalam sana masih belum menemukan irama alaminya. Astaga Byun Baekhyun, detak jantungmu tidak beraturan begini karena seorang siswa SMA?

Aku menghela napas, mengulang insiden dimana tubuhku ditahan oleh tangannya agar tidak terjatuh, ketika matanya yang bulat dan jernih itu mengunci mataku, seolah membuatnya tidak bisa melihat hal lain selain dirinya. Seketika itu pula kurasakan wajahku memanas. Aku blushing. Astaga.

"Byunbaek!"

Aku tersentak, kembali ke kenyataan. Kutolehkan kepalaku kearah suara nyaring yang tadi memanggil namaku. Kutemukan sahabatku, Do Kyungsoo dan partner in crime-ku(padahal dia masih SMA) yang juga merupakan namjachingu dari Kyungsoo, Kim Jongin. Pemuda berkulit tan itu menyunggingkan senyum mautnya yang tentu saja tidak mempan terhadapku. Tanpa kusadari aku menghembuskan nafas lega melihat dua sahabatku disana.

"Kyungie! Jongina! Ppali hae!" ucapku sambil melambaikan tanganku kearah mereka. Segera mereka berjalan menuju mejaku.

"Aaaa Baekkie-ya, bogoshippeoyo" ucap Kyungsoo sembari memelukku. Kubalas pelukannya dengan hangat. Melihat Jongin yang akan memelukku juga, segera kukeluarkan deathglareku.

"Jangan coba kau berani-berani memelukku Kim Jongin. Tidak jika kau masih ingin hidup" ancamku main-main. Si terancam-? hanya tersenyum dan Kyungsoo yang berdiri di sebelahnnya ikut tertawa. Kamipun mulai berbicara tanpa henti sampai eomma Kyungsoo menelpon, mengingatkan vocal recording session Kyungsoo sore ini.

"Jonginie, aku harus ke studio, bisakah kau mengantarku?" pinta Kyungsoo saat kami akan berpisah. Jongin tampak berpikir.

"Geunde, noona, aku juga harus ke studio dance sore ini. Bukankah Byunbaek noona juga punya janji dengan Hanra-sunbae?" balas Jongin. Aku mengiyakan.

"oh, begitu. Baiklah, aku bisa pergi sendiri kok Jonginie. Kau punya kompetisi dance minggu depan kan? Fighting, ne? Baiklah, aku pergi dulu ya, Baekhyun, Jongin. Annyeong!" ucap Kyungsoo sambil berlalu pergi.

"Ja, noona. Kajja. Aku hampir terlambat. Sunbae dan Yixing bisa mengulitiku kalau aku terlambat lagi." ajak Jongin. Kuanggukkan kepalaku, mengiyakan. Lalu kulihat dia berlari kecil ke parkiran di sebelah coffee shop, tempat dia memarkir motornya. Tak lama dai kembali dan menyodorkan helm dan sebuah jaket.

"Noona, kuharap kau tidak keberatan untuk duduk menghadap depan. Kau tahu, jika kau duduk menyamping, keseimbanganku terganggu. Biarpun begitu hanya ada 2 yeoja yang kuijinkan duduk menyamping jika menaiki motorku dan jelas kau tidak termasuk noona" cerocosnya panjang lebar. Dia mengaduh ketika kupukul bahunya. Biarpun kecil begini, aku cukup mahir dalam beladiri Hapkido, jelas kekuatanku tidak main-main. Karena dia tidak menjalankan motornya, kutepuk bahunya yang tadi kupukul. Kembali dia mengaduh pelan.

"Sudahlah, berhenti mengaduh seperti anak kecil dan jalankan motormu!" ucapku kesal. Dan sambil terkekeh pelan karena berhasil membuatku kesal, dia menjalankan motornya menuju sebuah dance studio di daerah Gangnam.

TBC


Nah chap 1 nya sampai siniii. Jangan lupa review ya! kami para author butuh review kalian para readers! See you in next chap! Annyeong~!