Disclamer : Tite Kubo

Pairing : IchiRuki ( My Fav )

Warning : agak OOC, aneh, abal, dll

Lam kenal semua aku anak baru di fandom ini. Ini cerita kedua ku ( walau yang pertama belum selesai di fandom Naruto). Fic ini adalah permintaan dari 'Ruki-chan'pipy(sebenarnya mo niat yang satu lagi tapi yang cepet selesai yang ini).

Maaf ya kalo ceritanya jelek, gaje, dsb..

Tapi walau begitu aku mohon kesediaannya untuk mereview fic aneh ini. Agar aku bersemangan untuk membuat fic-fic lainnya.

Oya awalnya ku mau buat oneshot tapi karna panjang jadi akhirnya multichap. Tapi untuk fic ini mungkin g kan terlalu lama updatenya karna cerita yang ku buat hampir selesai(tapi g tau kl tiba2 aktivitasku padat)*dikeroyok masa*.

Okedeh please read n review..

Married

"Hei.. Ichigo hari ini jadikan nonton bola dirumahmu? Apa lagi besok kan libur dan bukannya kau hanya berdua dengan dia." tanya seorang pria berkacamata

"Terserah saja." Jawab Ichigo sambil membereskan buku.

"Woi.. jeruk apa kamu melihat Rukia?"tiba-tiba seorang pria berambut nanas merah dan berpakaian hitam datang lewat jendela sambil berteriak.

"Heh.. Baboon apa kamu tidak bisa memanggil namaku dengan benar?"tanya pria berambut orange ketus.

"Hah kau ini cepat sekali marah ya Ichigo Kurosaki. ternyata benar sepertinya kamu memiliki penyakit darah tinggi, karna kamu senang sekali marah-marah."seorang pria berkacamata yang dari tadi diam ikut berbicara.

"Apa maksudmu Ishida?"pria orange yang bernama Ichigo memberi death glarenya pada pria berkacamata yang bernama Ishida.

"Renji apa tadi kamu menanyakan Rukia? Tadi aku lihat dia pulang dengan Inoue."ucap Ishida tanpa menghiraukan Ichigo.

"Terima kasih Ishida."kata pria berambut merah bernama Renji sambil melangkah keluar.

"Ichigo untuk acara nonton bareng dirumahmu aku akan datang pukul sembilan."Renji yang hendak pergi mencari Rukia kembali karna penasaran ucapan Ishida.

"Baboon mengapa kamu tidak jadi pergi?"tanya Ichigo ketus.

"Memang ada acara nonton bareng apa dirumahmu jeruk?"tanpa menjawab pertanyaan Ichigo, Renji malah bertanya.

"Nanti malam akan ada pertandingan Liga Spanyol dan kami akan menontonnya bersama dirumahku."jelas Ichigo.

"Boleh aku ikut?"pinta Renji.

"Datang saja nanti malam pukul setengah sembilan agar kamu bisa melihat openingnya."

"Baiklah aku akan datang setelah urusanku selesai terima kasih ya jeruk."ucapan Renji langsung membuat alis Ichigo mengkerut karna terus dipanggil jeruk.

"Ehehm. aku pulang duluan."kata Ishida yang dari tadi sempat terlupakan sambil menuju luar kelas.

"Aku juga mau pulang."Ichigo pun mengambil tasnya.

"Aku lupa.. aku harus mencari Rukia.."belum sempat Renji keluar bajunya ditarik oleh Ichigo.

"Eh..ada apa jeruk?"Renji pun kembali berhadapan dengan Ichigo.

"Oya Renji ada perlu apa kamu mencari Rukia?"

"Apa urusanmu jeruk?"

"Hei aku kan sudah menyebut namamu dengan benar, mengapa kamu tetap memanggilku jeruk dasar Baboon. Sudah katakan saja."marah Ichigo.

"Kau mengajakku bertengkar?"tantang Renji.

"Apa maksudmu? Sudah beri tahu saja."

"Baiklah. Kapten Kuchiki menyuruhku untuk memanggil Rukia pulang ke Soul Society."jelas Renji.

"Memang ada apa?"Ichigo tampak penasaran.

"Entahlah aku hanya ditugaskan mengajaknya pulang ke Soul Society. Sudah ya Ichigo aku pergi dulu"Renji pun langsung pergi. Ichigo yang masih penasaran dengan ucapan Renji memutuskan mengikutinya.

Setelah mencari-cari akhirnya gadis berambut Hitam itu pun ditemukan.

"Rukia.."panggil Renji.

"Ada apa Renji?"gadis pendek itu pun menengok dan terlihat bingung.

"Kapten Kuchiki menyuruhmu pulang sekarang?"Renji pun menjelaskan sambil mengatur nafasnya.

"Nii-sama..? Ada apa? Mengapa tidak menghubungi ponselku saja"tanya rukia makin bingung sambil melihat ponselnya.

"Entahlah sebaiknya kamu segera pulang."

"Ku…Kurosaki.."ucap gadis berambut panjang ditengah perbincangan Renji dan Rukia.

"Eh.. Ichigo?"kata Renji dan Rukia bebarengan sambil mengarahkan pandangannya pada Ichigo. Rupanya Ichigo yang dari tadi mengikuti Renji baru sampai.

"Halo semua.."dengan senyum tanpa dosa Ichigo menyapa semua yang ada disana.

"Kau. sedang apa kamu disini? Kau mengikutiku?"marah Renji.

"He..he.. aku hanya penasaran ada apa Byakuya memanggil Rukia."tawa Ichigo tanpa dosa.

"Bukannya aku sudah memberi tau mu, aku tidak tahu.."teriak Renji ditelinga Ichigo.

"Baboon jangan teriak-teriak di telingaku. Lagian aku akan menanyakannya pada Rukia."Ichigo yang mendapat teriakan dari Renji hanya mengelus-elus telinganya. "Rukia ada apa Byakuya menyuruhmu pulang."tanya Ichigo tidak menghiraukan Renji.

"Entahlah.."jawab Rukia singkat.

"A..anu.. Kurosaki tampaknya kamu sangat menghawatirkan Kuchiki."kata seorang gadis berambut panjang yang dari tadi diam disamping Rukia, dan berhasil membuat Ichigo dan Rukia blushing.

"I..itu.. aku..aku hanya tidak ingin saja orang yang numpang dirumahku pergi tanpa ijin pada ku, jika terjadi sesuatu kan aku yang repot."Ichigo tampak terlihat gugup.

Rukia yang mendengarnya terlihat sangat kesal.

"Maafkan aku strawberry jika aku selalu merepotkanmu. Ayo kita pergi Renji" sambil menarik tangan Renji. "Inoue maafkan aku ya hari ini aku gak bisa mengantarmu, mungkin lain kali."kata Rukia sebelum pergi.

"Tidak apa-apa Kuchiki."ucap gadis berambut panjang tadi yang bernama Inoue sambil tersenyum. Rukia dan Renji pun pergi dengan Renji yang sempat merangkul pundak Rukia. Setelah Rukia dan Renji pergi, Ichigo hanya menatapnya dengan wajah kesal.

'Huh.. kenapa dia? Bukannya dia seharusnya senang. Baboon itu juga apa maksudnya memegang pundak Rukia seperti itu.'batin Ichigo.

Inoue yang mengerti tatapan kesal Ichigo sangat sedih.

"Kurosaki.."panggil Inoue.

"Ya ada apa Inoue?"panggilan itu menyadarkan lamunan Ichigo.

"Kau kenapa?"

"Tidak."jawabnya singkat.

"Tampaknya kamu kesal melihat Kuchiki dan Abarai?"selidik Inoue yang sebenarnya sangat berat mengatakan itu karna hatinya sangat sakit saat menanyakan orang yang disukainya cemburu pada orang lain.

Mendengar itu Ichigo terkejut dan hanya diam, namun tampak semburat merah di pipinya.

"Apa kamu menyukai Kuchiki?"wajah Ichigo semakin memerah dan hati Inoue semakin terasa sakit.

"Ah.. tidak aku hanya kesal saja padahal niatku baik, tetapi dia malah marah dan pergi begitu saja."bantah Ichigo.

"Kurosaki, Kuchiki mungkin marah karena ucapanmu yang mengatakan jika terjadi sesuatu pada Kuchiki sangat merepotkan bagimu."Ichigo yang mendengarnya hanya diam.

"Sepertinya aku berhutang maaf padanya. Terima kasih Inoue."Inoue hanya bisa tersenyum walau hatinya terasa sangat sakit. "Inoue tadi kamu mau pergi kemana dengan Rukia?"sambil meneruskan perjalanan pulang yang sempat terhenti.

"Tadi Kuchiki hendak mengantarku ke toko buku untuk mencari buku resep masakan."

"Kalau begitu sebagai ucapan terima kasihku biar aku yang menggantikan Rukia mengantarmu."ucapan Ichigo membuat Inoue sangat senang. Dia merasa ini adalah sebuah mimpi, dan tak ingin kembali terbangun karna baginya dunia nyata terlalu menyakitkan untuk ia hadapi.

"Inoue apa kamu baik-baik saja?"tanya Ichigo sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Inoue.

"Eh.. maaf Kurosaki. Iya aku setuju tawaranmu."

###

Rukia dan Renji akhirnya sampai di Soul Souciety tentunya dengan bantuan Urahara untuk membuka pintu gerbang batas antara dunia manusia dan dunia para shinigami.

"Nii-sama..ada apa memanggilku?"tanya Rukia yang telah bertemu dengan kakak iparnya.

"Renji kamu boleh pergi."setelah Renji pergi kakak iparnya yang bernama Byakuya mulai berbicara pada Rukia.

"Apa kamu tidak ingat hari apa ini?"tanya Byakuya dingin.

Rukia tampak kebingungan dan kemudian tampak wajahnya sangat sedih.

"Maafkan aku Nii-sama betapa bodohnya aku melupakan peringatan meninggalnya Nee-chan."

"Bagus kamu sudah mengingatnya. Sekarang bersiap-siaplah kita akan pergi ke makam Hisana."Byakuya pun langsung meninggalkan Rukia.

Setelah mengganti pakaiannya, Rukia pun menuju ruangan tempat Byakuya menunggunya, setelah bertanya pada pelayan tentunya.

Hari ini Rukia dan Byakuya habiskan dimakam Hisana sambil melepas rindu. Maklum saja sudah lama Rukia tidak mengunjungi makam kakaknya karna sibuk di dunia manusia untuk menjalankan tugasnya membasmi Hollow.

"Nee-chan apa kabar? Bagaimana keadaan Nee-chan hari ini? Nee-chan maafkan aku ya setelah sekian lama aku baru bisa mengunjungi Nee-chan dan malah aku sempat lupa tanggal peringatan Nee-chan. Nee-chan aku kangen sekali padamu."tampak Rukia sedang meratapi sebuah makam yang walau sudah lama tetapi tampak selalu bersih, karna Byakuya membayar orang untuk membersihkan makam itu setiap hari. Sedangkan Byakuya sendiri hanya menyentuh makam istrinya itu dan menaruh bunga diatasnya tanpa mengucapkan apa pun. Walau begitu tampak wajahnya terlihat sangat sedih.

###

"Aku pulang.."tak ada jawaban dari dalam rumah, rumah tampak sepi saat Ichigo yang membawa banyak cemilan yang ia beli bersama Inoue masuk kedalam rumahnya. "Sepertinya Rukia belum pulang."ucapnya lirih dan langsung menuju kamarnya.

Hari ini Ichigo hanya tinggal sendiri dirumah, seluruh keluarganya sedang mengunjungi istri pamannya yang baru saja melahirkan anak kesebelasnya.

Flashback

"Ayah tadi paman mengabarkan anak kesebelasnya sudah lahir."ucap Yuzu disela makan malam bersama keluarga. Ichigo yang mendengarnya tiba-tiba terlihat menahan tawanya.

"Ichigo kau kenapa?"tanya Ishin ayah Ichigo.

"Tidak aku hanya sedang berpikir anak-anak paman itu mungkin bisa dibuat club sepak bola."jelas Ichigo sambil tertawa.

"Kau benar Ichi-nii."Karin yang memang juga menyukai sepak bola ikut tertawa membayangkannya.

Tak lama Ichigo langsung mendapat pukulan dikepalanya dari Ishin.

"Aduh..kau ini kenapa?"tanya Ichigo pada ayahnya yang langsung membuat Karin pun terdiam.

"Kau tidak boleh berbicara begitu tentang pamanmu."Ishin terlihat agak kesal dengan perkataan anaknya, baru kali ini ayah Ichigo itu terlihat serius.

Tidak lama kemudian..

"Misaki maafkan aku yang tidak bisa mengurus anak kita sehingga dia menjadi tidak sopan terhadap orang lain."Ishin terlihat menempel pada poster besar Misaki ibu Ichigo, Yuzu dan Karin.

Melihat hal itu Karin hanya menggelengkan kepala.

"Memalukan."kata Ichigo.

"Ayah."ucap Yuzu.

Setelah selesai Ishin pun kembali makan.

"Anak-anak besok kita akan pergi menengok anak paman, kalian bersiap-siaplah."jelas Ishin sambil makan.

"Aku tidak ikut, aku malas"alasan Ichigo yang sebenarnya adalah ia tidak mau meninggalkan Rukia yang tidak diketahui keberadaannya oleh anggota keluarga Kurosaki yang lain untuk tinggal sendiri dirumah.

"Terserah kamu saja."

End Flashback

Sambil memikirkan Rukia, tidak terasa Ichigo pun tertidur.

Kring.. Kring..

Suara ponsel Ichigo berhasil membuatnya bangun.

"Hey.. Ichigo kau sedang apa? Aku capek menunggu didepan rumah mu."marah orang diseberang. Ichigo pun langsung melihat jam, tidak terasa ia tertidur begitu lama hingga matahari sudah tidak nampak diluar.

"Tadi aku ketiduran. Apa lagi ini baru jam 7 Keigo. Bukanya acaranya jam setengah sembilan?"marah Ichigo karna mengganggu tidurnya.

"Sudah buka pintunya saja. Tanganku sudah pegal dari tadi memencet bel."Setelah menutup teleponnya Ichigo segera menuju pintu masuk rumah.

'Masih belum pulang juga.'batin Ichigo sebelum membuka pintu.

"Halo Ichigo."tampak diluar Keigo, Ikakku, Yumichika, dan kakak Keigo yaitu Mizuho. Ichigo langsung menarik Keigo sedangkan yang lain langsung masuk kerumahnya.

"Mengapa kamu tidak bilang akan mengajak mereka?"

"I..itu karna tadi saat aku meminta ijin pada kakak tiba-tiba Ikkaku penasaran dengan namanya sepak bola dan ingin ikut, akhirnya kakakku juga Yumichika ingin ikut."jelas Keigo. Akhirnya Ichigo melepaskan Keigo.

"Kalian langsung masuk saja keruang nonton."kata Ichigo dengan malas, yang sebenarnya hari ini ia ingin nonton berdua saja dengan Rukia.

Tidak lama satu persatu teman Ichigo datang setelah Keigo seperti Renji, Mizuiro, Chad dan bahkan Ishida yang awalnya akan datang jam sembilan pukul delapan sudah datang dengan alasan tidak ingin ketinggalan menonton pertandingan.

Pada pukul sembilan kurang limabelas menit, samar-samar Ichigo mendengar jendela kamarnya dibuka,ia pun langsung berdiri dan menuju kamarnya.

"Ichigo kamu mau kemana? Sebentar lagi dimulai."Teriak Keigo. Ichigo tak menghiraukannya dan langsung keluar sambil sebelumnya menutup kembali pintu masuk ruangan tempat mereka nonton.

"Rukia.."panggil ichigo saat dia lihat gadis mungil dikamarnya."Rukia ada apa Byakuya memanggilmu?"tanya Ichigo khawatir.

"Apa urusanmu, bukannya aku hanya merepotkanmu."tampak gadis itu kesal, sepertinya dia masih marah dengan kejadian tadi siang.

"Tentang tadi siang maafkan aku Rukia, aku sadar kata-kataku memang tidak pantas aku ucapkan padamu."Ichigo pun mendekati Rukia.

"Aku akan memaafkan mu jika kamu membelikan aku boneka Chappy. "Rukia memberi syarat.

"Baiklah asal kamu memaafkanku. Sekarang ceritakan ada perlu apa Byakuya memanggilmu?" tanya Ichigo lagi sambil membalikan badan Rukia dan mengajaknya duduk disamping tempat tidur.

"Nii-sama memanggilku karna hari ini adalah peringatan meninggalnya Nee-chan. Bodohnya aku ya Ichigo, aku melupakan hari penting itu?"Rukia tampak sedih.

"Sudahlah jangan sedih, aku yakin Nee-chan mu mengerti. Dari pada kamu sedih ayo kita nonton bersama Keigo, Ishida dan yang sudah menunggu."ajak Ichigo sambil memeluk Rukia untuk menenangkannya.

"Teman-teman ada disini? Lalu bagaimana kalau mereka jadi tau aku tinggal dirumahmu?"tanya Rukia dengan wajah bingung dan melepas pelukan Ichigo.

"Tenang saja nanti aku akan bilang pada mereka bahwa kamu juga ingin ikut menonton. Mizuho kakak Keigo juga ikut. Jadi ceweknya tidak hanya kamu."Rukia pun langsung mengangguk dan mereka pun menuju ruang nonton untuk bergabung dengan yang lain.

"Ichigo kemana saja kamu udah mulai tau. Rukia kamu ikut juga?"teriak Keigo, dan orang yang ia ajak bicara tak ada yang menghiraukannya. Sementara Rukia yang diajak duduk Ichigo hanya melihat sekeliling ruangan itu, ia melihat Mizuiro sedang menggoda seorang wanita yang mungkin itu kakaknya Keigo pikir Rukia,kemudian ia melihat Ikkaku yang sedang dimintai pertolongan oleh wanita tadi yang sedang diganggu Mizuiro. Rukia juga melihat Chad, Ishida, Yumichika yang sedang asik menonton dan ia juga melihat Renji yang sedang menatapnya.

"Rukia boleh aku tau ada apa tadi kapten memanggilmu?"tanya Renji setelah Rukia duduk disampingnya yang terhalangi Ichigo.

"Nii-sama mengajakku kemakam Nee-chan."jawab Rukia.

"oh.."Renji hanya ber oh ria dan langsung meneruskan acara nontonnya. Rukia pun mulai menonton pertandingan tersebut.

Malam semakin larut Nampak Yumichika dan Keigo telah tertidur bersebelahan juga kakak Keigo yang tidur dipangkuan Ikkaku yang masih menonton sedangkan Mizuiro disamping kakak Keigo.

"Rukia apa kamu mengantuk? Jika ngantuk tidur saja dikamar."tanya Ichigo yang dari tadi melihat kepala Rukia hampir terjatuh karena ketiduran.

"Ah..tidak aku ingin menontonnya sampai selesai."jawab Rukia.

"Kalau begitu tidurlah dipangkuanku. Kamu masih bisa menontonnya juga kan?"tawar Ichigo. Rukia hanya mengangguk.

"Terima kasih Ichigo."sambil menaruh kepalanya dipangkuan Ichigo.

Renji yang melihatnya hanya memalingkan wajahnya berusaha tidak melihat.

Rukia akhirnya tertidur, Ichigo yang melihat Rukia kedinginan langsung membuka jaketnya dan menyelimutinya dengan jaket.

Acara pertandingan di TV itu pun selesai Chad, Ishida dan Renji mulai tidur, Ikakku juga tampak telah tertidur dari tadi dengan posisi kaki didekat kepala Mizuho sedangkan Ichigo langsung mematikan TV dengan remote. Saat Ichigo hendak tidur, ia bingung karna Rukia sedang tidur dipangkuannya dan ia tidak ingin membangunkannya, ia takut saat tidur kakinya malah mengenai kepala Rukia seperti yang terjadi dengan Mizuho. Setelah lama berpikir dan yang lain sudah tertidur semua, akhirnya Ichigo mendapat ide, lalu ia memindahkan kepala Rukia ketangannya dengan sangat hati-hati dan ia pun tertidur dengan sebelumnya mengecup kening Rukia sambil mengucapkan selamat tidur.

###

"Whuaaaa…..romantisnya"teriak Mizuho kakak Keigo yang membuat para penghuni tempat itu bangun semua kecuali Ichigo dan Rukia yang masih terlelap.

"Ada apa sih?"ucap semua orang bingung.

"Ada apa sih kak pagi-pagi sudah berisik dirumah orang."teriak Keigo tak kalah keras.

"Lihat itu romantisnya. Sayang kamu juga kayak gitu ya!"tunjuk Mizuho pada kedua orang yang masih tertidur dan kemudian memeluk Ikkaku. Yang lain pun langsung menuju arah yang ditunjuk Mizuho.

"ICHIGO..RUKIA..!!"teriak yang lain kaget melihat kejadian didepan mata mereka yaitu Ichigo yang tengah memeluk Rukia seperti guling dan kepala Rukia tenggelam didada Ichigo. Teriakan mereka berhasil membangunkan keduanya.

"Ada apa sih aku masih ngantuk."ucap Ichigo setengah sadar dan malah mempererat pelukannya. Rukia yang baru bangun hanya berusaha melihat teman-temannya berteriak tetapi usahanya gagal dan baru ia sadari ia tengah berada didada seseorang.

"AAA.."teriak Rukia sambil mendorong keras tubuh orang yang memeluknya agar menjauh.

"Aduh.. sakit Rukia."Ichigo pun bangun dan mengelus dadanya yang didorong paksa Rukia.

"Apa yang kamu lakukan jeruk?"tanya Rukia kesal. Kemudian Ichigo menjelaskannya, dengan polos Rukia hanya mengangguk-angguk, ia pun tidak marah lagi.

Renji yang melihat kejadian tadi sebenarnya sangat kesal dan ingin rasanya tadi ia langsung memukuli Ichigo yang seenaknya memeluk Rukia saat sedang tidur, Namun tubuhnya terasa kaku karna kaget melihat kejadian itu. Walau Ichigo telah menjelaskannya, kemarahan Renji masih belum hilang.

"Aku mau pulang."Renji pun langsung beranjak pergi.

"Renji kamu mau kemana?"tanya Rukia.

"Aku mau pulang Rukia, Takut kapten membutuhkanku."jelas Renji pada Rukia. "Ichigo jangan pernah macam-macam pada Rukia kalau tidak, aku tidak segan-segan menghabisimu."bisik Renji ditelinga Ichigo yang hanya diketahui mereka berdua. Terlihat wajah Ichigo yang bingung. Tapi belum sempat ia berbicara Renji telah pergi meninggalkan kediaman Kurosaki..

"Hati-hati ya Renji."kata Rukia.

"Aku mau tidur lagi."kata Yumichika dan Ishida. Sedangkan Chad, Ikkaku, dan Keigo telah tertidur. Sedangkan Mizuiro melanjutkan rayuannya pada kakak Keigo. Ichigo pun ikut kembali tidur sedangkan Rukia pergi kedapur mencari makanan karna dari kemarin ia belum makan. Sedangkan cemilan yang dibeli Ichigo telah habis semua.

TBC