"Ne, Seicchi…" pemuda berambut pirang itu menggoyang-goyangkan kakinya seraya memanggil sang koibito, "Seicchi…"
"Ada apa, Ryouta?" yang dipanggil menyahut sambil tetap membaca. Ryouta hanya nyengir, tampak agak bingung mengeluarkan suaranya. Pada akhirnya ia bertanya…
"Seicchi, kalau aku mati nanti bagaimana perasaanmu ya-ssu?"
If I Die
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Pairing: AkashixKise
AU
Enjoy!
Jujur saja, Sejuurou sangat terkejut mendengar pertanyaan polos itu dari Ryouta. Kematian adalah hal yang begitu dekat dengan manusia dan Seijuurou tidak ingin memikirkan bagaimana kareshiinya meninggal nanti. Tapi, yah, karena Ryouta bertanya…
Seringai. Seijuurou memutuskan untuk mempermainkan Ryouta sedikit. "Artinya tidak ada lagi yang menggangguku." sahutnya ringan. Kemudian membalik halaman bukunya.
Ryouta? Ia malah terdiam sambil menganga. Seakan tidak percaya dengan kata-kata Seijuurou. Pada akhirnya, ia menubruk kekasihnya tercinta sambil mencucurkan air mata, "Mou, Seicchi hidou-ssu! Memangnya aku mengganggumu terus-ssu?" serunya sambil mendekap Seijuurou kuat-kuat.
"Aku serius kok."
"Seicchi tidak serius-ssu!" seru Ryouta,
"Aku benar-benar serius," kini Seijuurou menghela napas.
"Tidak-ssu!" sifat keras kepala Ryouta muncul. Seijuurou mengabaikannya, membuat Ryouta terdiam beberapa saat. Entah lewat berapa menit—Ryouta masih terisak-isak—Seijuurou mendengar pemuda berambut kuning itu menggumam, "Kalau Seicchi mati nanti… aku sangat kehilangan-ssu…"
"Oh ya?" Seijuurou menoleh ke arah Ryouta. Ryouta langsung menjawab dengan anggukan kencang, "Tentu-ssu! Aku akan kehilangan orang untuk diganggu-ssu!" seringai Ryouta. Seijuurou mengangkat alis, "Jadi, selama ini aku ada untukmu buat diganggu?" sahutnya. Ryouta tidak menjawab, malah terkekeh.
"Habis, muka Seicchi lucu ssu~!" sahutnya riang. Seijuurou gemas sekali melihat Ryouta tertawa. Ia mengulurkan tangannya dan mencubit pelan pipi Ryouta.
"S, Seicchi! Sakit-ssu…" rengek Ryouta.
"Ryouta…" gumaman Seijuurou berhasil membuat si pirang menoleh, "Pokoknya aku tidak akan sedih kehilangan kau. Lebih tepatnya, aku tidak khawatir akan kehilangan Ryouta."
Ryouta membesarkan matanya, "Kenapa-ssu?" ah, Seijuurou ingin sekali mencubit pemuda di hadapannya. Ryouta… kau beruntung dianugrahi wajah yang begitu imut dan menarik.
Seijuurou hanya tersenyum seraya membiarkan Ryouta bengong untuk beberapa saat.
"Seicchi…?"
"Aku tak akan membiarkan Ryouta mati sebelum aku, karena aku akan terus melindungi Ryouta."
Ryouta terkesiap.
Seijuurou hanya terdiam. Bulir air mata mengalir dari kedua maniknya yang indah.
"S, Seicchi…?"
"Ryouta, tolong." Seijuurou memeluk pemuda di hadapannya, "Jangan tanyakan hal itu lagi."
Ryouta terdiam dalam pelukan Seijuurou. Menghela napas dan menyenderkan kepalanya pada dada Seijuurou.
"Maaf, Seicchi…"
"Aku akan terus melindungi Ryouta."
Entah kenapa, Ryouta merasa matanya memanas, "Terima kasih, Seicchi."
Haha, apa ini aneh? Semoga tidak ya. Betewe bagian terakhir Ai terinspirasi dari ceritanya Yuuchan, doumo ne, Yuuchan! Sukses selalu, ya!
Oke, minna, makasih udah baca! Silahkan review jika berkenan :3
