Chapter 1

REMAKE NOVEL BY SITTA KARINA

.

.

.

Happy Reading.

.

..

...

Akhirnya jam 3!

Chanyeol baru saja ingin melempar bola basket kedalam ring, ketika Jongin, salah satu sahabatnya menepuk punggungnya hingga ia terkaget.

"Jam tiga, Yeol. Jam tiga!" seru Jongin dengan semangat 45. Sedangkan Chanyeol yang masih mengelus dadanya karena kaget, hanya menatap kesal Jongin.

"Ngomong apa sih? Jam tiga, jam tiga, emang jam tiga ada apaan?" ketus Chanyeol seraya berjalan meninggalkan Jongin yang masih tersenyum sumringah.

Jongin yang awalnya berjalan dibelakang Chanyeol langsung berjalan dihadapan Chanyeol dan memutar badan dan menghentikan langkahnya, sehingga Chanyeol ikut menghentikan langkah kakinya. "Ck, lo lupa kalau sekarang ada latihannya anak klub dance? Dan sekarang, ada si Baekhyun bocah pindahan dari Korea itu loh. Masa lo lupa? Gue sih nggak mau telat liat mereka latihan."

Chanyeol yang emang dasarnya pelupa, menepuk dahinya setelah ingat jika ada anak baru pindahan dari Korea. Sebenarnya Chanyeol dan Jongin juga sama-sama orang Korea, namun karena terlalu lama tinggal di Indonesia jadinya kelakuan mereka ikut-ikutan orang Indonesia.

"Yaudah, ayo kesana." Seketika Jongin langsung meninggalkan Chanyeol yang masih mengambil tasnya yang geletakkan dipinggir lapangan saat ia akan bermain basket tadi. Ia tersenyum melihat tingkah sahabat yang satunya ini.

Mereka sudah kelas 3 SMA, tetapi kelakuannya seperti anak SD. Excited dan deg-degan kalau ngecengin anak klub dance.

Tapi hari berbeda. Seperti yang Jongin bilang, disekolah mereka ada siswa baru, yang usut punya usut ternyata langsung gabung sama tim Dance yang sudah senior.

Kebayang dong, gimana 'spesialnya' New Comer ini, mengingat tim dance yang senior itu udah paling jago banget.

Chanyeol tidak tahu detailnya seperti apa, tapi setahunya selama ini, tim dance SMA-nya tidak hanya jago mengikuti gerakan saja, namun mereka juga pekerja keras yang amat kreatif dapat menciptakan koreografi-korepgrafi yang baru. Dan tentunya... kalau latihan selalu memakai baju yang agak nge-pas dibadan sehingga menampilkan lekukan indah tubuh mereka yang tercipta bagus.

Jadi, apa kesempatan untuk melihat pemandangan indah seperti itu harus dilewatkan?

Dan lagipula... Yunho sepupunya, pernah bilang kepadanya, "Jaman SMA nggak ada yang lebih membanggakan daripada pacaran sama anak Dance. Mereka seksi dan yang pasti bisa nari buat kita." Tentu saja Chanyeol hanya bisa mengerutkan alisnya bingung. Ia benar-benar nggak paham akan maksud dari sepupunya itu yang terkenal playboy kelas kakap itu.

Bisa nari buat kita? Apa maksudnya coba? Yang sedang dibicarakan Yunho itu anak dance atau 'jenis penari lainnya' sih? Chanyeol mah nggak heran kalau ternyata yang dimaksud Yunho adalah dancer lain yang lebih 'wah', mengingat reputasi Yunho yang notorious banget menyangkut masalah ini.

Bahkan Yunho pernah menurunkan satu motto dalam hidupnya pada Chanyeol "The similarity between time and girl: only takes a while to enjoy it!". Dan sejujurnya Chanyeol setuju banget akan hal itu, makanya Chanyeol prefer menjadi pribadi yang bebas. Entah karena itu karena keinginannya sendiri atau dirinya secara nggak langsung terpengaruh sama ajarannya Yunho.

Yunho, Jongin dan Sehun. Mereka adalah sepupu dan sahabat yang menurut Chanyeol typically sebaya dengannya itu nggak pernah dewasa walaupun umur mereka udah twenty-something. Yunho si tukang hura-hura, Jongin yang gila cewek dan tukang hura-hura juga, serta Sehun yang bukan tipe keduanya tapi kenapa mau-mau aja main dengan dua orang sakit jiwa itu.

Dan Chanyeol memutuskan untuk tidak bergabung. Ia punya cara sendiri untuk mendewasakan diri. Well, sepertinya nonton anak dance latihan cukup normal buat seorang cowok.

"Woi, Jongin! Tungguin gue."

0o0

"Ya, begitu gerakannya. Perfect! Gimana, Baek, mau kita ulang lagi gerakannya?"

Sica, si Ketua tim Dance, rupanya kegirangan banget dapat anggota baru yang termasuk fast-learner. Gerakan yang ia ciptakan itu sangat amat sulit untuk diikuti, anak buahnya saja butuh waktu 2 minggu untuk menguasai permintaannya kaptennya. Tetapi, si anak pindahan ini, Baekhyun, dapat melakukannya dengan sempurna hanya dalam tiga hari latihan ketat.

"Arayo." Baekhyun menganggukkan kepalanya.

Kemudian musik dinyalakan. Tepat ketika lagu Like A G6 milik Far East Movement, The Cataracs & Dev dimainkan, Baekhyun, Sica, dan 2 orang lainnya maju ketengah lapangan. Memberi tontonan segar di siang hari yang panasnya minta ampun ini.

Para penonton pun, yang terdiri dari anak-anak klub band, softball, basket, teater, sampai otomotif bersorak heboh.

"Sica! Gila! Gerakan lo keren banget! I love youuuuu..."

"Cewek korea, sumpah lo seksi!"

"Dia bukan cewek korea, bodoh! Dia pindahan dari Korea. BAEKHYUN, BAEKHYUN, BAEKHYUN. SARANGHAEYOOOOOOO!"

Chanyeol muncul tepat dipinggir lapangan sebelah kiri, spot yang paling strategis disaat ramai begini. Ia surprised banget melihat kegaduhan yang sebagian besar berseru disaat gerakan membuka baju keatas sedikit memperlihatkan perut rata milik para dancer.

"Huanjir! Tontonan gila, bro! Sica sama Baekhyun seksi abis." Jongin mengusap air liur yang akan menetes dari sudut bibirnya. Ia memang lama tidak melihat betapa mulusnya orang korea. Maklumlah, dia kan sudah lama nggak di Korea.

"Ck. Gue pengen balik ke Korea lagi. Kangen sama cewek-cewek sana." Keluh Sehun yang masih betah memandang para dancer yang semakin semangat bergerak.

Teriakan demi teriakan menggema menyebut nama Sica sama si cewek Korea –Baekhyun- . Kalau mendengar nama Sica, Chanyeol tidak heran. Cewek ini memang figur paling cantik, keren, seksi dan sensasional di SMA-nya. Dan lebih dari itu, Sica termasuk teman Baiknya sejak awal tiba di Indonesia. Karena Ia dan Sica adalah tetangga. Hanya saja saat kelas 3 mereka berbeda kelas.

"Bangga ya kalo punya cewek anak dance." Komentar Jongin dreamily, sambil menyandarkan dagunya pada pagar pemisah lapangan. "Kayak elo sama Sica. So lucky."

"Gue sama Sica itu cuma sahabat." Tepis Chanyeol ringan. "Gue masih nggak terlalu berminat sama yang namanya pacaran."

"Yeah rite. Elo lebih enjoy jadi playboy cap udang kan? Gak terikat sama siapapun." Volume suara Jongin berubah menjadi lebih pelan tanpa disadarinya sendiri. "Typically Park."

Chanyeol tidak terlalu mendengarnya. Kali ini Jongin selamat. Biasanya ia takkan tinggal diam apabila ada yang menyinggung Park, Keluarganya.

Pandangan matanya tersilaukan oleh cahaya mentari yang langsung menghantam wajah cute-nya yang cenderung berstruktur tegas.

Sosok ramping berkuncir kuda dan bertubuh mungil itu bergerak dengan lincah, hampir menyamai kecepatan dan kelincahan Sica. Kulit cewe ini sangat putih. Kulitnya Chanyeol juga putih kok, Cuma karen sudah lama tinggal di Indonesia jadi nggak seputih di Korea.

"BAEKHYUN, HEBAT BANGET!" suara Jongin, Sehun, Ardhan dan Arkan yang berbarengan saat itu terasa luar biasa memekakkan telinga.

Bahakan mereka juga, pikir Chanyeol geli. Semua teman laki-laki disekolahnya, bahkan yang termasuk 'Playboy Ganas' pun ikutan kepincut sama Baekhyun.

Dari sisi kanannya, Chris juga mendengar beberapa cewek kelas 2 berkomentar antara kagum dan jeaolus, bahwa selain dance, Baekhyun juga bergabung dalam klub beladiri di SMA mereka.

Dance dan Bela Diri?

'Wow, itu bukan perpaduan yang bagus.' Pikir Chanyeol.

Biasanya anak dance bukanlah anggota klub lain, apalagi klub yang bisa membuat badan lelah.

Tanpa disadari satu lagu selesai, disusul oleh riuh-rendahnya sahutan maupun tepuk tangan, terutama buat si new comer dari Korea ini yang membuat Sica bangga karena dirinya tidak salah merekrut personil untuk timnya.

"Kamsahamnida, yeorobun! Besok Baekhyun kasih liat gerakan baru lagi ya!" ucap Baekhyun dengan ceria dan percaya dirinya. Tidak menyangka sambutannya semeriah ini. Ia berlari ke arah Chanyeol. Lebih tepatnya lagi, ke sebuah meja didepan Chanyeol. Tempat ia menaruh tas dan handuk kecilnya.

Kedua mata Chanyeol terbelalak. Selama ini ia sering melihat berbagai jenis cewek cantik. Baik di Korea maupun Indonesia. Atau di gala dinner yang sering ia kunjungi bersama para keluarganya, di Pub (dimana ia kadang terdampar dengan Jongin, Sehun dan Inez), di konser, maupun di party lainnya. Tapi, peri hutan yang baru saja tiba dihadapannya benar-benar terlihat unik. Tidak artifisial.

Ya, peri hutan, karena gerak-geriknya nampak begitu bebas. Tidak terkungkung oleh apapun dan siapapun. Dan sekelebat keinginan Chanyeol saat ini adalah memilikinya.

.

..

...

...

...

...

...

..

.

To Be Continue

.

.

.

.

Hello~ gue kambek setelah labil dengan semua cerita yang gue gantung. Habis itu gue hapus karena file yang lama ilang. Jadi mending gue hapus dulu. Untuk sementara gue lagi nge remake Novelnya mbak Sitta. Mungkin kalian ada yang pernah baca?

Disini gue bikin para cast nya dijadiin orang indonesia. Karena ini novel pake bahasanya orang Indonesia (read : LO-GUE). Gue tau mungkin ini rada nggak nyambung. Tapi gue pengen castnya orang korea.

Cerita disini ada yang gue ganti sedikit buat ngepasin aja. Jadi gue nerima kritik dan sara dari kalian semua^^

Kiranya hargain gue lah yang ngetik 2 jam buat ngetik sebanyak 1414 ini.

Dan juga gue lagi sibuk sama OJT yang dimulai besok dan 3 bulan kedepan. Mulai BESOK! Gue belom siap *meluk chanyeol*. Jadi maaf kalau ngaret.

Oke cukup sekian cuap-cuap nggak jelas dari anaknya Chanbaek yang ternistakan. Jangan lupa review yooo. Ora review tak uncali sosis e Sehun _-

Wassalam.

.

.

.

Huang Han Jong