I give full credit to the author Arzeta Clarkson. Arzeta Clarkson Wrote Shadow in Beauty which I took and did a remake of it in ChanBaek version
Shadow in Beauty
Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Oh Sehun, Do Kyungsoo, Kim Jongin
Rate: M
Genre: Romance, Western
Warning: This is Gender Switch. Mature content. NC. OOC
LINGKARAN SETAN
"Than I'm not sorry either. I'm not sorry than I met you. I'm not sorry that knowing you has make me question everything. And then indead you are the one that make me feel most 've been a teribble person, you've make all the wrong choice and that's about the choice I made. But i'm not sorry than Im in love with you. I LOVE YOU."
Namanya SHADOW CIRCLE kadang disebut 'Dunia Bayangan', di namai demikian karena letaknya sangat terpencil dan terahasiakan. Sebuah ruang bawah tanah bekas gudang tua pabrik kain disudut pojok Brooklyn.
Tempat dimana segala sopan santun dan adat dikesampingkan, disini yang kuat akan bertahan, mendapat segala kemashyuran, dan ketenaran. Tak boleh ada kata lengah bila ingin bertahan di dunia SHADOW CIRCLE, sebab lawanmu tidak pernah berhenti mengintai dan akan menghabisimu disaat kamu terlelap.
Oh Sehun mengenalnya sudah lama, empat tahun lebih tepatnya sejak dia terjun kedalam gelapnya dunia bayangan, dan merasakan kenikmatan menjadi seorang RAJA tak terkalahkan. Disinilah tempat Sehun mengerti akan arti sakit kehidupan sebenarnya, SHADOW CIRCLE telah memberinya petualangan, penghormatan, kawan, wanita cantik, setumpuk uang yang takkan habis dimakan hingga dua generasi, dan pastinya, memar. Meskipun tahu pada resiko kematian selalu mengintainya, tampaknya itu tak lagi menjadi masalah besar bagi Sehun sejak julukan The King melekat erat padanya selama 4 tahun berturut-turut.
Tak ada yang lebih bisa membuat seorang Oh Sehun lebih merasa hidup selain dunia bayangannya, dan, oh, aku tentunya.
Oh Baekhyun, gadis remaja yang baru beranjak dewasa. Mahasiswi junior Universitas Columbia. Kawanku adalah kedamaian, sementara asap rokok dan kekerasan selalu menjadi lawanku. Jadi kira-kira, apa yang bisa membawa seorang gadis baik-baik berada di dalam tempat pengap, berasap, berbau keringat, dan amis darah dimana-mana, pada ruang bawah tanah sebuah gudang tua malam Kamis ini?
Jawabannya hanya dua kata. Oh Sehun.
Ini malam penting baginya, saat penentuan dimana gelar rajanya akan tetap berada dipundaknya ataukah berpindah pada orang lain. Dan ini adalah tahun kelimanya berada dilingkaran pertarungan paling bergengsi SHADOW CIRCLE, Sehun memberitahuku, sesuatu bernama Circle Dead. Diadakan setahun sekali, mempertemukan dua petarung jalanan paling hebat yang selama sepanjang tahun berhasil melakukan kemenangan paling banyak, dalam kasus ini Sehun tentunya sebagai penerima tantangan.
Sebetulnya sudah sejak lama Sehun ingin aku berada disini pada pertarungan paling berbahaya yang pernah digelar dunia bayangan, hanya saja faktor usiaku masih belum mencukupi. Kali ini, entah bisikan setan darimana bisa membuatku mengiyakan keinginannya saat dia memintaku 3 hari lalu.
Jadi, disinilah aku sekarang, berjalan diantara kerumunan sesaknya orang, aroma bir bercampur rokok betul-betul nyaris membuatku muntah. Aku bersyukur ada tangan kokoh Sehun yang sejak tadi menggengam erat tanganku, berjalan didepanku dan berusaha melindungiku dari gangguan mata- mata para serigala bejat disekelilingku.
Tak butuh usaha keras baginya untuk mengusir orang-orang, sebab saat dirinya lewat secara otomatis gerombolan manusia akan langsung membelah, memberikannya jalan.
Suasana Shadow Circle seketika menjadi hening ketika kami lewat. Semua mata memandang kearah kami, kebanyakan adalah rasa penasaran, diikuti bisik-bisik yang aku tahu pastinya ditujukan padaku. Jika tatapan bisa membunuh maka mungkin sudah sejak tadi aku mati akibat ekspresi tajam pemberian para gadis-gadis penggila Sehun, kepadaku.
Aku tahu betul apa yang ada didalam pikiran orang-orang padaku, salah satu cewek baru Sehun. Sialan! Kalau saja Sehun tidak memiliki hobi meniduri setiap gadis berbeda disetiap malam!
"Dan inilah dia, Juara bertahan kita selama 4 tahun berturut-turut. Dengan bangga kupersembahkan pada kalian semua, Jagoan kita, Pahlawanku, SEHUN 'THEKING'!"
Suara cempreng khas milik Kim Jongin menggema di udara, sahabat baik Sehun sejak mereka masih memakai popok itu adalah MC tetap di dunia bayangan, dia jugalah yang pertama kali memperkenalkan tempat ini pada Sehun.
Aku bisa merasakan cahaya biru, merah, kuning bersinar terang kearah kami berdua. Seluruh lampu didalam ruangan ini menyorot pada kami. Hiruk pikuk, sorak sorai, suara suitan, hingga jeritan para perempuan yang kesemuanya mengelu-elukan tak terelakkan lagi bagai bendungan jebol.
Sehun membawaku hingga ketepian panggung, tempat dimana Jongin berada. Aku bisa melihat senyuman yang mampu membuat wanita manapun meleleh seperti coklat dicairkan, berada diwajahnya dalam waktu sangat lama.
"Sial! Aku tak percaya kau bakal datang!" tukas Jongin kasar, menyikut Sehun.
Aku menaikkan satu alisku ketika melihat Jongin mengeluarkan selembar U$D.100 ketangan Sehun. "Jadi, ini alasanmu sebenarnya mengajakku kemari?" tanyaku sinis, sambil melipat kedua tangan didepan dada.
Sehun tertawa kemudian memasukkan uang itu kedalam saku depan celana jeansku, membuat Jongin berkata kotor sangat keras. "Tidak sunshine, aku ingin kau datang kemari karena kaulah kunci keberuntunganku." ujarnya sambil menangkupkan kedua tangan pada wajahku.
Senyumku mengembang. "Kau akan beruntung malam ini." kataku sungguh-sungguh. Membuat sepasang iris hijau Sehun bersinar indah didalam keremangan. Sehun me-nunduk kemudian mencium dahiku sangat lama dan dalam. Hal yang selalu dia lakukan setiap saat, setiap waktu, kapanpun dia atau aku mau tanpa alasan.
Sehun kemudian melepaskan dirinya, berbicara cepat pada Jongin. "Jaga dia, jangan lepaskan matamu darinya. Sampai dia disentuh aku tak segan-segan mengakhiri persa-habatan kita dengan mengirimmu ke neraka!"
Jongin menyeringai. "Tenanglah mate, nyawa gadismu aman bersamaku. Sebagai gantinya jangan lupa, berikan uang banyak untukku malam ini."
Kedua alis lebat hitam Sehun menyatu. "Kapan aku tak pernah memberimu kejayaan?" tanyanya sarkatis.
Jongin mengusap belakang lehernya sambil nyengir. "Sudah, ayo sana naik!"
"Sehun," panggilku, memegang lengan kekarnya. Sehun menoleh dan aku berkata dalam nada tajam. "Tetaplah hidup, OK. Oh, dan jangan melukai wajahmu, aku tak tahu harus bilang apa nanti pada ibu dan ayah." yang langsung dijawab erangan tajam dari mulut Jongin. Sehun mengangguk singkat, tersenyum sekali lagi penuh makna lalu bergegas naik keatas podium berbentuk lingkaran dimana tepiannya diberi obor menyala.
Suara sorakan mengeras ketika Sehun mulai meneriakkan kalimat andalannya. "Im the Fighter! the Bravier! the Winner! And King in the Circle!"yang langsung diikuti para penggemarnya.
Kemudian aku melihat Sehun melucuti bajunya, menyebabkan para gadis menjerit melengking. Sehunku memang tampan dan menggiurkan, itu faktanya. Dengan tinggi mencapai 190 senti, kulit emas kecoklatan sempurna, bahu tegap, serta tubuh kekar namun tidak sebesar massa otot para pemain wrestling. Rambut gelapnya cepaknya berantakan dan terlihat sedikit berminyak karena keringat, sepasang mata zamrudnya bersinar menunjukkan kecerdasan serta sikap tangguh darinya, kedua alis lebat terbentuk sempurna diatas matanya, hidung romannya meskipun sudah beberapa kali patah tetap terlihat indah, rahang perseginya mengeras oleh banyaknya pertarungan serta kekerasan yang selama ini dihadapinya. Dengan semua kesempurnaan fisik itu, rasanya tak berlebihan jika Sehun dianggap sebagai Thor versi dunia bayangan.
"Oh man, andai saja aku memiliki sedikit kelebihan darinya." bisik Jongin.
Aku melirik kearah pemuda Native American itu penuh makna. Jongin seorang petarung lepas untuk dunia bayangan, dia hanya akan tampil jika ingin selebihnya lebih menikmati pekerjaannya sebagai komentator. Secara fisik Jongin tampan, memiliki bentuk tubuh yang juga membuat gadis- gadis melemparkan diri kearahnya, hanya saja sikap dan tingkah lakunya membuat Jongin lebih cocok menjadi musuh perempuan daripada sahabat. Kurasa aku adalah satu dari tiga wanita yang mendapat kehormatan dari seorang Kim Jongin. Setelah Ibu dan Neneknya tentu saja.
Jongin menyadariku mendengarkan ucapannya, dengan nada menantang dia berkata "Aku mau melihat apakah tawamu masih sebagus ini diakhir malam, tuan putri."
Jongin dengan cepat berbalik memandangi podium, kemudian mulai berbicara melalui speaker, ya alat pengeras suara bukannya mic. Benar-benar dunia penuh kejutan.
"Dan inilah penantang kita. 43 kali juara kemenangan telak, dan 3 kali gagal. Mari kita sambut si 'lezat' pendatang baru, PARK 'BLACK HAWK' CHANYEOL!"
Seluruh bulu halusku berdiri seketika, aku terpaku pada sosok gelap yang tengah naik keatas sisi yang bersebrangan dari tempat Sehun. Dia masuk dalam sambutan sekaligus cemoohan. Kedua tanganku memeluk tubuhku secara refleks, meski tidak ada hubungannya dengan udara dingin karena mengingat sweater ungu tua lengan panjang dibadanku, serta fakta ruang bawah tanah ini sewaktu- waktu bisa meledak akibat hawa panas. Rasa perih mulai menjalar didalam lambungku, dan aku tahu pasti itu tidak ada hubungannya dengan penyakit maagku.
Kemudian, ketika semua lampu menyorot wajahnya, jantungku seakan pecah didalam rusuk igaku, isi perutku seakan ditarik dari dalam, dan aku merasa lantai dibawahku menjadi pasir isap, menyedotku. "Yeol…" bisikku perih.
To be Continued
hi guys^^ disini aku bawa ff remake novel terjemahan dgn ChanBaek sbg pairingnya hehe. ohya, aku juga pengen ngelurusin satu hal maaf banget penggambaran karakternya ga aku ubah sesuai aslinya (contohnya kayak warna kulit dsb). jadi anggap aja cast disini emg keturunan amerika wqwq. btw salam kenal ya, kalau ada yang mau ditanyain silahkan. maaf kalau masih banyak kekurangan, ini pertama kalinya buat aku ngepublish story di ffn. see yaa next chapter^^ review nya aku tunggu hihiww
