This is Our Life.
Author : ThehunnieMuMu
Main cast :
* Oh Sehun
* Xi (Wu) Luhan
Another cast :
* Park Chanyeol
* Byun Baekhyun
* Kim Jongin
* D.O (Kim) Kyungsoo
* Wu Kris
*Huang Tao
* Member SNSD
Rate : T
Genre : School life, romance, little be hurt, GS.
Author note :
Annyeonghaseyo, kembali lagi dengan saya. Author ThehunnieMuMu~~. Kali ini, Author akan mempersembahkan sebuah cerita IMAJINATIF saya. Saya berharap, dengan cerita ini dapat membuat para readers menyukainya.
Summary :
Inilah hidup. Penuh dengan kenangan-kenangan yg tak terlupakan. Kesedihan dan kegembiraan, kasih dan cinta. Menerawang disetiap sudut kehidupan, yg belum tentu akan berbuah manis. Bagaimana kisah antara Sehun dan Luhan dalam sebuah takdir yg mempertemukan mereka? Akankah takdir yg itu membuahkan hasil yg manis?
Normal POV
SEOUL, KOREA SELATAN
Ssssssiiiiiinnnnnnggggggg
Terdengar sebuah bunyi yg berasal dari benda besar. Benda yg disebut sebagai pesawat, kini siap untuk mendarat. Roda yg ternyata sembuyi didalam pesawat, mulai keluar dengan berlahan. Hingga saat dimana roda itu menyentuh permukaan datar tanah yg kasar, berlahan demi berlahan pesawat itu melambat. Tiba saat dimana pesawat itu berhenti, terdapat dua namja dengan perawan yg cukup tua mendorong tangga roda menuju pintu pesawat.
Ketika pintu itu terbuka, tampak kemudian beberapa orang mulau turun dengan berlahan. Ketenangan dan kebahagian, tampil diwajah masing-masing karena merasa legah dalam perjalanan mereka. Setelah dijamin para penumpang telah turun, pintu pesawat itu berlahan tertutup dan tangga roda itu berlahan menjauh.
Semua orang kini bergantian masuk kedalam bus yg tersedia untuk mengantar para penumpang yg baru tiba menuju kedalam bandara. Dikarenakan banyak orang dan juga bus yg tidak cukup besar, maka beberapa orang memilih mengalah dan menunggu bus selanjutnya.
Diantara keramaian orang yg tengah menunggu bus, tampak seorang yeoja bertumbuh munggil tengah gelisah dengan barang bawaannya yg dibisa dikatakan SANGAT BANYAK. Entah apa yg dibawahnya, yg penting dia tampak kesusahan. Dengan dua tas yg menenteng diantara bahunya, tangan kiri yg mengenggan kopernya, dan tangan kanannya yg tengah mengenggam ponsel. Ponsel itu bertempelan dengan telinga merahnya sedangkan bibir merahnya terus mengecoh sesuatu.
"Aku tidak mau tau, Oppa! Kau harus menjemputkku, kalo tidak aku akan nginap di bandara." Ucap yeoja itu dengan penuh ketekanan dan kemudian memutuskan terlebih dahulu telponnya. Bibirnya terus pout-ing imut, bahkan dia tidak sadar bahwa orang-orang yg berpapasan dengannya tertawa kecil.
Wu Luhan, yeoja munggil yg masih mem-pout bibirnya karena kesal dengan Oppa-nya yg sangat 'baik' itu membuatnya kesal. Bagaimana tidak kesal? Jelas-jelas, Oppa-nya yg bilang akan menjemputnya, lalu seenak jidatnya kemudian telpon dan bilang tidak bisa jemput demi menemani KEKASIHNYA berbelanja.
"Dia anggap apa aku ini, ck! Memilih menemani kekasihnya berbelanja dan meninggalkan tanggung jawabnya untuk menjemput adiknya. Menyebalkan!" Kesal Luhan sambil mengentak kakinya kesal layak anak kecil yg merajuk.
Tingggg
Seketika bus datang dan pintunya terbuka, mulainya aksi masuk-desakkan karena tidak ada yg mau mengalah lagi. Luhan hanya menghela nafas karena dia cukup sadar dengan keadaannya yg membawa barang se-BANYAK INI tak mampu untuk berdesakkan. Pada akhirnya tinggalah dia sendirian disana, bersamaan dengan koper dan tas beratnya.
Hah, Luhan menghela nafas untuk ke sekian kalinya. Dipandang ponselnya yg menunjukkan pukul 2 siang. Bearti sejak mendarat hingga kini, dia sudah menghabiskan waktu 45 menit. Lagi-lagi dia menghela nafas, hingga kemudian bus kembali lagi. Dengan segera, dia berahli masuk sambil mengangkat koper berat itu dengan susah payah.
Luhan berahli duduk dekat disamping pintu out bus sambil me-relaxkan tubuhnya. Busnya terus berjalan hingga saat dimana tempatnya, dia berhenti. Seperti biasa, Luhan berahli keluar dari bus dengan susah payah juga. Setelah mendarat dari bus, dia kembali mendorong kopernya dan berjalan menuju pintu keluar. Sepanjang jalan, tak jarang banyak namja maupun yeoja memandangnya namun tak diperdulikannya.
Sekian lamanya berjalan, tiba-tiba Luhan berhenti ditengah keramaian. Entah kenapa tiba-tiba tubuh munggil itu mendadak menjadi batu. Mata rusa itu sedikit melotot horor, dan juga bibirnya terkatup rapat. Bahkan telinganya terasa tuli karena tidak mampu mendengar rutukkan orang karna dia menganggu jalan orang.
Hanya satu yg dipikirkannya. Ialah...
"Dimana pintu keluar?" Gumannya sangat pelan.
Luhan POV.
"Gomawo, jeongmal gomawo." Ucapku kedua kalinya pada seorang satpam yg telah mengantarkan menuju pintu keluar sambil membungkuk sopan.
Ajhussi satpam itu mengangguk sambil terseyum ramah sebelum pergi. Setelah itu, aku berahli menelpon Oppa-ku yg tak kunjung datang. Entah apa yg dilakukannya, dia terus tidak mengangkat telponku dan membuatku kesal bukan main. Aku terus menelponnya sambil mengerutu kesal.
Tinnn tinnn
Luhan berahli memandang ke kiri dan melihat sebuah mobil mahal. Kemudian pintu mobil itu terbuka dan keluarlah seorang namja tampan paraa tingfi putih. Bahkan yeoja yg berlalu saja terkagum-kagum.
Luhan? Rusa itu malah menatap tajam namja yg kini membuat tampangan polos tak bersalah sambil berjalan kearahnya. Greb, Kris aka Wu Yifan langsung saja memeluk Luhan sambil terseyum.
"Aigyo, Oppa merindukanmu my little sister." Ucap Kris histeris. Membuang jauh-jauh sifat cool-nya. Karena dia tau, kalau Rusa manis ini sedang marah.
"Ck! Kukira kau bakal dengan senang hati nembuatku menginap di bandara, Wu Yifan." Ucap Luhan sinis.
"Hah~" hela Kris kemudian berlahan melepas pelukkannya. Dipandang yeodongsaeng-nya dengan bersalah. "Mianhe, Oppa gk bermaksud begitu Lu." Lanjutnya dengan nada bersalah.
Tak tahan dengan tatapan sedih Oppa-nya, Luhan kemudian memaafkan Kris. Setelah itu, Kris membantu Luhan membawa satu tas dan kopernya. Keduanya menuju ke bagasi mobil dan menaruk tas dan koper Luhan disana. Kemudian keduanya masuk kedalam mobil.
Mobil Kris berlahan berjalan, sepanjang jalan tidak ada perbincangan diantara keduanya. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Seperti Luhan yg sibuk memandangi jalanan dan Kris yg fokus menyetir.
Seketika mobil Kris berhenti didepan rumah yg tentuny .bukan rumah Kris. Kris keluar bersamaan dengan Luhan. Kris mengeluarkan tas dan koper Luhan dan kemudian melangkah mendekati Luhan yg terus memandangi rumah itu.
"Wae? Kau tak suka?" Tanya Kris sambil membenarkan letakkan tas Luhan yg lumayan berat untuknya. Tak mendapatkan jawaban, Kris berahli masuk kedalam dengan membawa barang Luhan. Sesampai didepan pintu, dia berahli meminjit angka passowrd itu.
"Password rumahmu adalah tanggal lahirmu." Ucap Kris pasa saat pintu itu terbuka dan kemudian berahli masuk kedalam diikuti Luhan dari belakang. Kris meletakkan tas dan koper Luhan tepat disamping sofa ruang tamu, sedangkan Luhan terus memandang seisi rumah barunya.
"Ini..bagus Oppa." Ucap Luhan kagum melihat rumah barunya.
Lampu yg bagus dan bermerek, dinding yg berwarna biru langit dengan beberapa hiasan disana, dan yg penting nyaman. Rusa,itu berahli memeluk erat Oppa-nya sambil bergumam 'gomawo'.
"Hy, kau juga harus berterima kasih untuk Zitao rusa. Dia yg mendesan rumahmu." Ucap Kris setelah melonggarkan pelukkan mereka.
"Hehe, baiklah. Sampaikan ucapan terima kasihku untuknya." Ucap Luhan sambil menyenggir lucu.
"Ne. Baiklah, aku mau menemui Tao dirumah. Panda itu pasti sedang bosan sendirian. Kau ku tinggal gak apa-apa kan?" Ucap Kris
"Ne, Oppa. Gwuenchanayo, aku bisa kok sendirian." Ucap Luhan nyakin.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi. Bye, Lu. Take care." Ucap Kris dan kemudian pergi dari rumah baru Luhan.
Setelah Kris pergi, Luhan kemudian berjalan mengelilingi seisi rumah barunya. Yah~ supaya mengenal rumahnya sendiri. Sesekalo decakkan kagum menghampiri dirinya, karna rumahnya yg di London itu tidak semewah ini.
Luhan lebih suka tinggal ditempat yg nyaman, tak perlu besar dan mewah. Karena Luhan adalah yeoja yg sederhana dalam segala hal. Setelah puas mengelilingi rumahnya, Luhan berahli kembali ke ruang tamu. Dia kembali menenteng tasnya dan menyeret kopernya nenuju kamarnya yg sudah diketahuinya.
Sesampai dikamar, tanpa menunda waktu langsung saja dia berahli membereskan barangnya. Menata pakaiannya, make-upnya dan lainnya. Hingga entah sudah berapa lama, dia menyelesaikannya. Kini, dia berbaring dikasur tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya yg kotor karena membereskan barangnya.
"Ah~ mandilah." Ucap Luhan dan kemudian langsung bangun dan berahli mengambil handuknya yg sudah diletakkannya di kursi.
Setelah masuk kedalam kamar mandi, Luhan melepas segala pakaiannya. Berlahan dia melangkah menuju ke Shower dan kemudian membuka air. Dibasahi tubuh mulus putihnya dengan air hangat. Rambutnya juga dibasahi. Hingga seluruh tubuhnya dan rambutnya sudah basah, mulailah dia menyabuninya. Sesekali Luhan bernyanyi dengan ria seolah tanpa beban.
Luhan keluar dengan handuk yg menutup tubuhnya. Dia melangkah menuju lemari yg sudah berisi pakaiannya dan kemudian mengeluarkan pakaian tidurnya. Karna dia tinggal sendiri, jadi dia tidak berganti di kamar mandi.
Setelah memakai pakaiannya, Luhan langsung saja berbaring dikasur emouknya. Memejamkan matanya dan tak butuh waktu lama dia tertidur. Satu yg diharapkannya sebelum tidur tadi, ialah semoga hari-harinya menyenangkan.
TeBeCe ^^
Hohoho~
Hallo untuk para readers! ~.~
Saya harap, ffn ini disuka para readers.
Mianhe jika terjadi kesalahan pada typo maupun lainnya.
Jangan lupa di Review ne.
