Vanila
Yewook
M, GS
"Aahh... Aahh... Hen..thii..ka...n"
Rintihan bercampur desahan dikeluarkan seorang yeoja mungil namun terlihat namja sipit yang berada diatasnya tetap bergerak liar, menulikan pendengarannya pada rintihan yeoja mungil di bawahnya.
"Hiks.. Hiks.."
"Ujima." Namja itu menghapus air mata yang lagi-lagi keluar dari mata caramel yeoja itu.
"Hiks.. Hiks.. Emph.."
Namja sipit itu membungkam(?) tangisan yeoja itu dengan bibirnya. Melumat bibir atasnya lalu bibir bawahnya. Merasa tak ada respon, namja itu menggigit bibir bawah yeoja itu dan langsung memasukkan daging tak bertulangnya ke dalam mulut yeoja itu. Menekan-nekan sesuatu dalam mulut yeoja itu, mengajaknya bergulat. Yeoja itu pasrah, ia berusaha membalas namja itu. Ia tau, namja itu tak akan berhenti sampai ia membalasnya.
"Eumph.. Aaah.. Haahh.."
Dengan rakus yeoja itu mengais oksigen saat namja itu melepas tautan bibir mereka. Namja itu menatap yeoja sayu yang menatapnya errm.. penut kebencian.
"Jangan menatapku seperti itu baby." Kata namja itu sambil menggerakkan pinggulnya, melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi.
"Aahh... Eegh... Aahh..."
"Aahh... So... Dam..n... tight..."
"Aahh... Cumm..." Desah yeoja itu saat mencapai klimaks nya.
"Berbaliklah baby."Pinta namja itu.
Yeoja itu diam, masih mengatur nafasnya. Dengan tidak sabar, namja itu membalik paksa tubuh yeoja itu, membuat yeoja itu meringis kesakitan pada pergelangan tangannya yang diikat.
"Aahh.. Aahh.."
Desahan terdengar lagi dari mulut yeoja itu. Dengan posisinya sekarang, 'junior' namja sipit itu dapat 'menusuk'nya semakin dalam.
"Aahh... Cum..minggh.."
"Together baby."
"Aaaghhhh..." Desah mereka bersama.
Namja itu jatuh menimpa yeoja itu.
"Keluarkan." Pinta yeoja itu.
"Ani. Biarkan begini." Kata namja itu sambil menyamankan posisinya di belakang yeoja itu dan memeluknya.
"Saranghae, Kim Ryeowook." Bisiknya di telinga yeoja itu yang tentunya tidak didengar karena ia sudah berada di dunia mimpinya.
.
Morning
.
"Eugh..." Lenguh yeoja yang bernama Ryeowook itu. "Sudah pagi."
Ryeowook mendudukkan tubuhnya. Memperhatikan pergelangan tangannya yang sudah tidak terikat lagi.
"Hiks... Hiks..."
Ryeowook tak bisa menahan dirinya untuk tidak menangis.
Sakit? Ne, ia merasa sakit. Bukan sakit pada pergelangan tangannya yang terikat kemarin ataupun sakit pada bagian bawah tubuhnya yang 'ditusuk' berkali-kali kemarin. Tapi sakit pada hatinya. Sakit karena namja yang dicintainya memperlakukannya seperti budak seks.
Clek! Blam!
"Wookie baby, kau sudah bangun?" Tanya namja sipit itu.
Merasa tak dijawab, namja sipit itu melangkah mendekati Ryeowook tang duduk memunggunginya.
"Waeyo baby?" Tanyanya lembut. Lembut sekali. Sungguh berbeda dengan dirinya kemarin.
"Hiks... Hiks..."
"Ujima." Namja itu memeluk tubuh naked Ryeowook.
"Hiks... Yesungie... Hiks... Sakit."
Namja yang dipanggil Yesungie itu melepas pelukannya. Memperhatikan tangan Ryeowook yang terdapat bekas ikatan tali yang memerah di tangannya.
"Mianhe."Katanya lalu buru-buru mengambil sebuah kotak di laci meja dekat ranjangnya.
Yesung mengeluarkan obat dan mengoleskannya lembut pada pergelangan tangan Ryeowook.
Sepertinya namja sipit itu tidak tau bahwa sakit yang Ryeowook maksudkan bukan sakit pada tangannya.
"Gomawo."Kata Ryeowook sambil menyembunyikan rona merah pada pipinya karena perlakuan lembut Yesung tadi.
Sungguh! Apa yang dipikirkan olehnya sampai dia berterimakasih pada namja yang sudah menyiksa fisik dan hatinya? Bahkan dia blushing? Sebegitu butanyakah cinta?
"Cheoman." Kata Yesung sambil tersenyum lembut.
Senyum yang mampu membuat wajah merah Ryeowook semakin memerah.
"Kajja!" Kata Yesung sambil megulurkan tangannya. "Bersihkan dirimu."
"Ne." Dengan malu-malu Ryeowook menerima uluran tangan Yesung.
Hup!
"Sungie!" Teriak Ryeowook saat Yesung tiba-tiba menggendongnya.
"Aku akan memandikanmu." Kata Yesung.
Ryeowook diam, berusaha menenggelamkan wajahnya pada dada Yesung.
.
~Skip Time~
.
Yesung mengelap(?) seluruh tubuh Ryeowook dengan handuk dan memakaikan sebuah gaun polos berwarna ungu muda. Lalu Yesung membalikkan tubuh Ryeowook dan menutup resleting gaun tsb. Yesung menggendong Ryeowook dan mendudukkannya di kursi didepan cermin besar. Dengan segera Yesung mengambil blow dan mengeringkan rambut coklat panjang milik Ryeowook. Setelah selesai, Yesung mengambil parfum beraroma vanila dan memberikannya pada Ryeowook.
Hal ini rutin Yesung lakukan setiap harinya. Memandikan Ryeowook, mengelap(?) tubuhnya, mamakaikan gaun untuknya, mengeringkan dan menyisir rambutnya, dan terakhir memberikannya parfum. Ryeowook diperlakukan layaknya seorang putri.
Yesung memeluk Ryeowook dari belakang. Menghirup aroma vanila yang ada pada Ryeowook, aroma yang Yesung tak pernah tau darimana asalnya. Entah dari parfum, sabun ataupun memang aroma tubuh Ryeowook sendiri. Karena wangi Ryeowooknya selalu begini. Dari awal petemuan mereka sampai sekarang.
.
Flashback on
.
Musim gugur, musim yang begitu dibenci Yesung. Musim dimana dirinya kehilangan segalanya. Kedua orang tuanya dan adiknya yang sangat disayanginya.
Musim gugur 2 tahun lalu, orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat saat menghadiri pertemuan bisnis di Jepang.
Musim gugur 1 tahun lalu, dongsaengnya meninggal karena penyakit kankernya yang disembunyikannya dari Yesung.
Sungguh, Yesung merasa tidak berguna sebagai seorang hyung. Sesibuk-sibuknya dirinya mengurusi perusahaan appa nya, harusnya dia tetap harus menjaga dongsaengnya, satu-satunya keluarganya yang tersisa.
Musim gugur.
Bukankah musim yang cocok untuk mengakhiri hidup?
Bersama dengan gugurnya dedaunan.
Bersama dengan kematian tumbuhan.
Bersama dengan kematian appa dan ummanya.
Bersama dengan kematian dongsaengnya.
Yesung berdiri di pinggir jalan. Menatap kosong jalanan yang sepi itu karena dinginnya malam lalu tersenyum.
Sebuah sinar yang sangat terang menyinari tubuhnya. Sebuah truk melaju dengan kecepatan di luar batas.
'Appa, umma, Jongjin-ah. Aku datang.' Batin Yesung seraya melangkahkan kakinya.
"ANDWEE!" Teriak seorang yeoja yang berada di seb'rang jalan lalu berlari mendorongnya.
Mereka berdua jatuh ke atas rerumputan.
'Vanila.'
.
Flashback off
.
"Sungie, kau tidak pergi kerja hari ini?" Tanya Ryeowook sambil memperhatikan wajah Yesung yang terpantulkan cermin.
"Aku kerja hari ini." Kata Yesung sambil melepas pelukannya dan membalikkan tubuh Ryeowook.
"Hari ini aku pulang malam. Apa kau akan menungguku?" Tanya Yesung.
"Aku akan menunggumu." Jawab Ryeowook sambil tersenyum manis.
"Gomawo." Yesung mengecup lembut dahi Ryeowook. Menyalurkan semua perasaannya. Berharap Ryeowook dapat merasakannya.
Yesung melepas kecupannya. Berdiri dan berjalan meninggalkan kamar tsb.
Klick!
Terdengar suara pintu terkunci dari Yesung lagi-lagi mengunci kamar ini.
'Pintunya dikunci lagi.' Batin Ryeowook. 'Yesung-ah, tak percayakah kau padaku? Aku tak akan pernah kabur. Aku mencintaimu. Mencintai semua perlakuan lembutmu, walaupun aku tau, itu demi tubuhku.'
.
Di balik pintu
.
Yesung menyentuh dadanya. Meremas kemeja yang dipakainya. Dia tidak peduli apa kemeja itu kusut atau tidak.
'Wookie, berhentilah. Berhentilah menunjukkan senyumanmu. Marahlah. Aku tau kau membenciku. Aku rela dibenci olehmu. Tapi jangan pernah pergi dariku. Saranghae, Wookie.'
.
Night
.
Clek! Blam!
Ryeowook membalikkan tubuhnya. Meletakkan buku yang sedari tadi dibacanya.
"Welcome back." Kata Ryeowook sambil memberikan senyuman terbaiknya.
"I'm back." Jawab Yesung lalu memeluk tubuh mungil Ryeowook.
Ryeowook tersenyum bahagia, rasanya begitu menyenangkan saat Yesung memeluk dirinya. Tanpa diketahuinya, Yesung tersenyum miris.
'Wookie-ah, berhentilah tersenyum seolah kau begitu bahagia melihatku.'
"Bagaimana harimu?" Tanya Ryeowook saat Yesung melepas pelukannya.
"Lelah. Clientku tadi sangatlah keras kepala." Jawab Yesung sambil mempoutkan bibirnya.
"Seperti dirimu, oppa. Hihihi.." Kata Ryeowook sambil menekan-nekan pipi chubby Yesung dengan jari telunjuknya.
"Oppa?" Tanya Yesung.
"Tidak bolehkan?" Tanya Ryeowook cemas.
"Tentu saja bole." Jawab Yesung sambil mencubit gemas kedua pipi Ryeowook.
"Oppa!" Kesal Ryeowook. Sekarang malah Ryeowook yang mempoutkan bibirnya.
Chup!
Yesung mencium kilat bibir Ryeowook. Ryeowook megera memalingkan wajahnya. Menyembunyikan rona merah di wajahnya.
Lagi-lagi Yesung tersenyum miris melihat Ryeowook.
'Sebegitu tidak sukanyakah dirimu sampai kau memalingkan wajahmu seperti itu? Aaah... Apa yang kau harapkan Yesung? Dia membencimu!' Batin Yesung.
"Apa kau sudah makan?" Tanya Yesung.
"Ani, oppa."
Mood Yesung langsung berubah mendengar penuturan Ryeowook.
"Kenapa kau belum makan! Apa maid ku tidak memberimu makan! Beraninya dia!" Bentak Yesung sambil berjalan keluar tergesa-gesa.
Ryeowook yang terkejut dengan bentakan Yesung segera berlari menyusul Yesung dan memeluknya dari belakang.
"Ani, oppa. Aku menunggumu."
Seketika itu Yesung berhenti. Membalikkan tubuhnya dan memeluk Ryeowook erat.
"Benarkah kau menungguku?" Tanyanya.
"Eumm.." Jawab Ryeowook sambil menganggukkan kepalanya di dada Yesung.
"Seharusnya, kau tidak menungguku, pabbo!" Bentak Yesung.
"Hiks.." Ryeowook yang terkejut karena bentakan Yesung langsung menangis tanpa sadar.
Yesung melepas pelukannya. Menghapus air mata Ryeowook.
"Mianhe, aku membentakmu. Aku hanya tak ingin kau sakit."
Ryeowook memeluk Yesung erat. Sangat erat. Yesung pun membalas pelukannya.
'Bolehkah aku berharap?' Batin keduanya.
.
~Skip Time~
Morning
.
Ryeowook membuka matanya perlahan. Tersenyum bahagia saat mendapati Yesung masih berbaring dihadapannya. Masih dengan tangannya yang memeluk Ryeowook. Tak ada seks kemarin malam. Padahal biasanya, Yesung selalu memaksanya melalukan 'itu' setiap hari.
Perlahan Ryeowook mendongkakkan(?) kepalanya menhadap wajah Yesung dan mengecup bibirnya.
"Saranghae oppa." Bisiknya lalu menyamankan dirinya di pelukan Yesung dan kembali tidur.
Yesung membuka matanya. Terkejut dengan penuturan Ryeowook yang barusan didengarnya.
"Jeongmalyo, Wookie?" Tanya Yesung yang tentunya tidak mendapat jawaban dari Ryeowook.
Butiran bening keluar dari matanya. "Gomawo." Katanya sambil mengecup dahi Ryeowook.
.
~Skip time~
.
Chup!
Yesung mengecup bibir Ryeowook. Lama. Tapi tak ada lumatan. Hanya menempelkan bibir mereka dengan penuh rasa sayang.
"Eugh.. Oppa.." Ryeowook terkejut saat melihat wajah Yesung yang sangat dekat dengan wajahnya.
'Apa oppa ingin melakukan 'itu' pagi ini?' Tanya Ryeowook dalam hati.
"Kajja!"
Yesung menarik tangan Ryeowook. Membawanya ke kamar mandi.
'Di kamar mandi?' Batin Ryeowook lagi.
.
Bathroom
.
Yesung membuka pijama Ryeowook perlahan lalu membawanya ke dekat bathtub. Menyiram tubuh Ryeowook dengan air hangat, menyabuni seluruh tubuhnya dan membilas sabun di tubuhnya. Yesung menggendong tubuh Ryeowook dan menurunkannya dengan perlahan dalam bathtub yang sudah berisi air hangat. Lalu Yesung pergi menuju shower dan membersihkan dirinya sendiri.
'Kenapa oppa tidak melakukan apapun? Tidak kemarin malam, tidak juga pagi ini. Apa oppa bosan dengan tubuhku? Apa karena aku tidak makan dengan baik? Apa oppa akan meninggalkanku?' Batin Ryeowook.
Bahu Ryeowook mulai bergetar, butiran bening mulai menghiati mata caramelnya. Perlahan-lahan butiran bening itu turun menelusuri pipi tirus Ryeowook.
Yesung keluar dari shower dengan hanya sepotong handuk kecil melilit di pinggangnya. Terkejut melihat Ryeowook menangis dalam diam dan segera menghampirinya.
"Waeyo baby?" Tanya Yesung.
"Hiks.. Oppa sudah bosan dengan tubuhku. Hiks.. Oppa akan membuangku. Hiks.."
Yesung segera memeluk Ryeowook.
"Ujima baby. Oppa tidak akan membuangmu. Oppa tidak akan pernah bosan dengan tubuhmu."
Ryeowook mengangkat wajahnya. Memperlihatkan puppy eyes nya. "Jeongmalyo?"
"Ne. Saranghae baby."
Ryeowook membesarkan matanya. Terkejut dengan penuturan Yesung. "Jeongmal?"
"Ne. Yeongwonni sarangheyo." Jawab Yesung lagi.
Ryeowook menerjang Yesung. Membuat Yesung kehilangan keseimbangannya dan jatuh di lantai dengan Ryeowook diatasnya yang memeluknya erat.
'Ouch! Sakit.' Batin Yesung.
"Nado saranghae oppa." Kata Ryeowook sambil mencium Yesung.
Yesung menyeringai dalam ciumannya. Tak sadarkah Ryeowook bahwa dirinya telah membangunkan sesuatu di bawah sana?
Dengan segera Yesung membalikkan posisi mereka. Sekarang Ryeowook berada di bawahnya.
Yesung menempelkan lagi bibir mereka. Melumat bibir Ryeowook dengan ganas. Yesung menggigit pelan bibir Ryeowook. Mengerti akan kemauan Yesung, Ryeowook membuka bibirnya. Membiarkan lidah Yesung bermain dengan 'penghuni' mulutnya, sesekali berusaha membalas ciuman Yesung.
Bunyi kecipak terdengar jelas di kamar mandi ini. Ryeowook mendorong pelan dada Yesung. Yesung pun melepas tautan bibir mereka dan memandangi Ryeowook. Mata sayunya dan mulutnya yang terbuka. Terlihat saliva yang menetes keluar dari sudut bibirnya.
'Sungguh erotis.' Pikir Yesung.
Yesung menjilati saliva itu dan beralih ke leher putih Ryeowook, berniat memberikan tanda kepemilikan pada Ryeowook yang tentu saja sudah menjadi miliknya.
"Oppa, jangan disini." Pinta Ryeowook.
Yesung mengangguk mengerti lalu menggendong Ryeowook dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Ryeowook menggeliat, merasa dingin karena ac kamarnya menerpa kulitnya yang basah.
Yesung dengan susah payah menelan salivanya karena pemandangan erotis di hadapannya.
"Oppa?" Tanya Ryeowook bingung karena Yesung hanya memandanginya dari tadi.
Dengan segera Yesung tersadar dari acara melihat Wookienya tadi dan mencium Reowook.
Tangannya tidak tinggal diam. Satu tangannya meremas bongkahan dada Ryeowook dan satunya mencubit nipple Ryeowook.
"Eumgh.." Desah Ryeowook tertahan bibir Yesung.
Yesung melepas tautan bibir mereka. Beralih pada leher putih Ryeowook. Menggigit lehernya meninggalkan tanda kebiruan di lehernya.
Yesung beralih pada dada Ryeowook. Menjilati nipple Ryeowook dan sesekali menggigitnya. Nipple satunya dicubit dan dipelintir oleh Yesung.
"Aahh... More..." Pinta Ryeowook sambil menekan kepala Yesung. Membuat kepala Yesung semakin tenggelam dalam dadanya yang tidak bisa dibilang kecil tsb.
Yesung pun menjilati, menggigit dan mencubit nipple Ryeowook dengan semakin ganas.
Ryeowook hanya bisa mendesah nikmat atas perlakuan namja yang dicintainya ini.
Yesung beralih dari dada Ryeowook, menjilati perut ratanya dan turun menghadap miss v Ryeowook yang sudah basah.
"Jangan melihatnya seperti itu." Kata Ryeowook malu dan merapatkan kakinya.
Dengan segera Yesung menahan kaki Ryeowook dan melebarkan nya. Yesung menjilat miss v Ryeowook. Menggigit klitoris Ryeowook dan menusuk-nusuk lubang miss v Ryeowook dengan lidahnya.
"Aahh.. More.. oppaah.. Aahh.. Cumm.."
Ryeowook pun memuntahkan cairannya. Yesung dengan tanpa rasa jijik menelannya sampai habis dan menjilati miss v Ryeowook, membersihkannya dari cairannya sendiri.
Yesung berdiri dihadapan Ryeowook. Tangannya menyentuh 'junior'nya sendiri. Hendak mempersiapkannya.
"Andwe oppa."
'Apa Wookie tidak ingin melakukannya?' Batin Yesung.
Namun pikiran tsb segera hilang saat melihat Ryeowook berlutut di hadapannya.
"Let me."
Yesung tersenyum. "As your wish baby. He's yours."
"Handjob or blowjob?" Tanya Ryeowook.
"Anything ok." Jawab Yesung.
Ryeowook pun menurunkan wajahnya berhadapan dengan 'junior' Yesung. Dimasukkannya benda berukuran besar tsb ke dalam mulutnya. Ryeowook memaju mundurkan kepalanya. Sesekali digigitnya 'junior' Yesung.
"Aahh... Kau... pin..thar... baby... Aahh..."
Ryeowook tersenyum senang. Blowjob pertamanya dapat membuat Yesung mendesah begitu nikmat. Ryeowook semakin memangat melakukan blowjob nya. Sesekali dijilati dan digigitnya twinsball Yesung. Ryeowook dapat merasakan 'junior' Yesung berkedut di rongga mulutnya. Namun Ryeowook mendesah kecewa karena tiba-tiba saja Yesung mengeluarkan 'junior'nya dari mulut Ryeowook.
Yesung mendorong tubuh Ryeowook ke atas ranjang dan kembali melumat bibir Ryeowook. Satu tangannya mengarahkan 'junior'nya tepat di depan miss v Ryeowook.
"Aaggh... Appo.." Teriak Ryeowook saat Yesung memasukkan seluruh 'junior'nya dengan satu hentakan.
Yesung mendiamkan 'junior'nya. Menikmati dinding-dinding Ryeowook yang memijat-mijat 'junior'nya.
"Move." Pinta Ryeowook.
Yesung pun mengin-outkan 'junior'nya dengan membabibuta.
"Aaahh... Eemm... Aahhh... Ahh..."
"Aah... So tight..."
"Aahh... Faster... Harder... Aahh… Deeper…"
"Sure… ba..by… Aahh… Damn... Bitchy... Aahhh..."
"Oppa... Aahh... Cumm..ingg..."
"Together baby..."
"Aaaaagghhhhh..." Teriakan nikmat pasca klimaks mereka pun menggema di ruangan besar ini.
Yesung jatuh menimpa Ryeowook. Menenggelamkan wajahnya di dada Ryeowook.
"Saranghae baby."
"Nado saranghae oppa."
.
.
.
End
.
Annyeong!
Vi nekat bikin FF ini padahal bsk Vi UTS. (T.T)
Vi lagi males belajar, jadinya malah bikin FF ginian. #jangan ditiru ya#
Oh ya, Vi pengen nanya. Gimana cara ngebales review ya? Balesnya di dalam FFnya Vi?
Vi dulu pgn bales review yang ada d FF Vi yang dulu, tapi ga ngerti caranya.
Akhir kata, review ne?
