Hangatnya musim semi tidak bisa mengalahkan perasaan dalam dadanya. Dia begitu takut mengakui kenyataan bahwa orang yang ia cintai sudah pergi. Sudah setahun berlalu...
"Apakah..dia melihatku sekarang?"
AFTER A YEAR HE LEFT ME
FanFiction SENGOKU BASARA © CAPCOM
Seorang laki-laki berambut coklat panjang tengah berdiri dibawah pohon sakura besar. Kelopak-kelopak berwarna pink berguguran dengan indahnya tertiup angin. Suasana musim semi yang indah, namun tidak bagi laki-laki berambut coklat ini. Hatinya sedang dirundung sedih bukan kepalang. Hatinya hancur serasa dipalu, hancur berkeping-keping. Ditangannya, ia menggenggam beberapa tangkai bunga mawar merah.
Rupanya dibawah pohon sakura yang tinggi ini, terdapat sebuah makam. Sebuah batu nisan tertancap diatas gundukan tanah itu. Tertulis :
Disini terbaring Date Masamune
Sang lelaki yang sejak tadi berdiri menggenggam bunga mawar merah itu tak tahan membendung air matanya. Entah siapa Date Masamune yang terbaring disana, yang jelas orang ini telah membuat lelaki berbaju serba merah ini menangis terisak.
"YUKI-CHAN!" Panggil seseorang dari jauh.
Mendengar itu, lelaki yang diketahui bernama Yukimura ini, langsung terpelanjat lalu menghapus air matanya.
Seorang wanita dengan rambut sebahu berwarna coklat, tengah berdiri dibelakang Yukimura. Wanita itu memiliki mata berwarna merah scarlet yang sangat indah. Ditangannya, terdapat beberapa batang dupa.
"So—Sorachi-dono?" Pekik Yukimura kaget melihat sosok temannya muncul dibelakangnya.
"Hey, ini kubawakan beberapa dupa…." Ujar wanita bernama Sorachi itu dan menyerahkan dupa itu pada Yukimura.
Setelah beberapa saat berdoa, mereka berdua duduk sebentar dibawah rindangnya pohon sakura. Musim semi memang musim yang sangat indah. Banyak sekali bunga bermekaran dan menambah keindahan alam.
Sorachi menatap temannya itu yang sedari tadi murung terus. Karena tak tahan, tanpa sadar ia sudah menjitak dahi Yukimura.
Yukimura yang terkejut lantas meringis kesakitan, "Sorachi-dono…, apa yang anda lakukan…?" Ujarnya sambil terus meirngis.
"Kau ini, baru setahun saja sudah down begitu, bagaimana kalau sudah 10 tahun?" Ujar Sorachi berusaha menyemangati Yukimura.
Yukimura hanya tersenyum tipis mendengar ocehan temannya. Semua ini berawal ketika setahun yang lalu…
(Flashback mode ON)
"Lagi-lagi hanya dapat nilai 30…" Ujar Yukimura sebal sambil menghela napas. Memang disekolah, Yukimura tidak pandai dalam pelajaran bahasa Inggris. Tidak pernah ia mendapatkan nila bagus, jangankan bagus, lolos angka 50 pun tidak.
"Yuki-chan…semangatlah!" Ujar teman Yukimura yang tidak lain adalah Sorachi. Waktu itu mereka masih duduk di bangku kelas 6 SD.
"A—arigatou, Sorachi-dono…" Seulas senyum pilu mengembang di pipi pria berbandana merah ini. Membuat Sorachi semakin geram saja.
"Kau ini, serius senyum atau tidak, sih?!" Saking kesalnya, Sorachi sampai menendang Yukimura dengan kerasnya. Maklum, Sorachi adalah atlet pedang dan wushu, jadi tidak heran kekuatannya besar.
"A—aduh, Sorachi-dono…, kenapa, sih?" Yukimura masih meringis kesakitan sambil memegangi pantatnya yang sakit lantara ditendang Sorachi tadi.
"Humph.." Sorachi hanya mendengus, mendengus puas lebih tepatnya.
Tiba-tiba ide cemerlang muncul di kepala Sorachi.
"Hem, Yuki-chan, daripada sedih dapat nilai jelek, mending kita jajan dango saja..!" Ujar Sorachi dengan nada menantang sambil mengangkat jari telunjuknya dengan yakin.
Mendengar kata 'dango' , awan gelap dikepala Yukimura langsung berubah menjadi pelangi indah. "AYO, SORACHI-DONO!" Pekik Yukimura gembira sambil menggaet tangan Sorachi dengan semangat.
'Ini anak, kalau sudah dengar kata dango, baru semangat dia…' Gumam Sorachi dalam hati. Namun dihatinya, ia senang melihat teman kecilnya itu senang.
Diwarung dango sederhana didekat sebuah taman, Sorachi dan Yukimura duduk di bangku panjang depan kios. Dengan lahap, Yukimura memakan dangonya sedikit demi sedikit. Sorachi hanya menatap temannya itu sambil menyesap teh hijau hangatnya sedikit demi sedikit.
"Ah~ Terima kasih atas makanannya!" Pekik Yukimura. Wajahnya tampak sangat lega dan bahagia.
"So, sudah lega? Sudah senang?" Sorachi bertanya bertubi-tubi pada Yukimura. Yukimura menggangguk dengan senangnya.
"Ahahaha, ya sudah, aku yang bayar nanti…" Ujar Sorachi sambil memakan dango pertamanya. Mendengar itu, Yukimura mengulas senyum yang paling lebar, karena ia senang ia ditraktir temannya.
"Habis ini, temani aku pergi ke apartemen Date-sensei, ya, Sorachi-dono?" Ujar Yukimura sambil meminum teh hijaunya. Sorachi hanya mengangguk dan tidak menatap wajah Yukimura. Pandangannya tertuju pada dango yang sedang ia santap.
Mereka berdua lalu berjalan menuju gang apartemen Date-sensei yang mereka bicarakan sejak tadi. Date-sensei adalah guru privat bahasa Inggris Yukimura. Karena Yukimura selalu dapat nilai jelek dalam mata pelajaran ini, makanya orangtuanya memberikannya les privat.
"Arigatou, Sorachi-dono, sudah menemaniku…" Ujar Yukimura sambil membungkuk sopan. Melihat itu, Sorachi hanya tertawa kecil lalu mengusap rambut panjang Yukimura.
"Halah, sudahlah, tadi 'kan yang minta. Kalau ada perlu, datang main saja…" Ujar Sorachi dengan nada menggoda.
Mendengar itu, muka Yukimura bersemu merah. "A—iya…, tentu…" Ujarnya gagap. Ia terkadang malu kalau ada di dekat Sorachi. Entah kenapa.
Tiba-tiba saja suara derap langkah terburu-buru menggema dilantai apartemen itu. Seorang wanita dengan rambut panjang bergelombang dan tampak mengembang, sedang berjalan setengah berlari. Wanita itu mengenakan kacamata berwarna biru dan syal biru muda mengalungi lehernya.
Melihat Yukimura dan Sorachi didepan pintu apartemennya, wanita itu cukup terkejut.
"Aneki..?" Sorachi melihat wanita berusia kurang lebih 21 tahun itu dengan tatapan bingung.
"Rena-dono?" Yukimura melihat wanita bernama Rena itu dengan tatapan yang sama dengan Sorachi.
"Apa yang kalian lakukan disini, Sanada-chan, Imouto?" Wanita dewasa itu menanyakan pada mereka berdua alasan mereka disini.
Rena ini, adalah istri Date-sensei, yang juga merupakan kakak tertua dikeluarga Sorachi. Ia merupakan orang yang lumayan dingin, tapi juga berwibawa. Sebenarnya, beda dengan Sorachi, yang urakan dan juga kadang kasar.
"A—ano, aku datang kesini..mau bertemu Date-sensei…" Seru Yukimura dengan tatapan tak berdosa. Mendengar itu, Rena langsung berdiri kaku dengan air muka yang sangat pucat.
"Aneki..?" Sorachi memanggil kakaknya yang berdiri kaku di lorong.
"Date..sudah…tidak ada…" Ujar Rena terbata-bata. Mendengar itu, Sorachi langsung mengerti dan terkejut bukan main. Sementara Yukimura, menatap kakak-beradik itu dengan tatapan bingung.
"Apa maksud Rena-dono? Date-sensei pindah? Pindah kemana?" Yukimura terus mengajukan pertanyaan bertubi-tubi pada wanita itu. Sementara Sorachi, masih berdiri kaku dan memutuskan untuk membiarkan Yukimura.
"Date…telah meninggal…." Ujar Rena berat.
Hem..., rada ga jelas ya critanya ._.
ya udah, yang penting readers kehibur!
RnR pelase ;) /
