Disclaimer. : Masashi Kishimoto©
Warning. : Boy X Boy (bagi yang anti silahkan,banting Gadget nya,heheheheheh *Poke*
SASUNARU
Hy,semua salam kenal Saya Misa Anaru,cukup panggil Naru aja ya^^. Naru,Itu Newbie di sini. Naru masih butuh belajar biar bisa jadi senpai-senpai yang lain. Ini Fict Pertama Naru,ya meskipun Naru sering ngepost di blog,tapi ini yang pertama deh.
Naru,punya partner Namanya Seren,tapi dia gak tau kalo Naru,buat Acc di FFnet. Soalnya Seren Malu kalo cerita kita,di Post ke sini.
Hihihi..^^
.
.
.
Seorang bocah berusia 5 tahun
memandang rumah yang berada di depan
rumah nya itu. Bocah raven itu
memandang penuh minat tetangga baru
nya,yang tinggal di depan rumah melalui
jendela berbentuk bundar dari kamarnya.
Kebetulan jendela berbentuk bundar itu
berada tepat disamping kasur milik si
kecil raven itu.
Mata hitam bocah kecil bernama Sasuke
itu menangkap seorang balita berusia 4
tahun,yang tengah membantu sang ibu
membawakan kotak berisi boneka. Sasuke
berusaha menahan tawanya. Balita yang
sedari tadi itu sangat cerewet,ternyata
menanyakan dimana boneka-boneka nya
berada.
Darimana Sasuke bisa tahu? Yup,Saking
cemprengnya suara balita itu Sasuke pun
bisa mendengar suara milik balita
bersurai pirang itu.
*ClimbUp*
Seorang bocah laki-laki
lainnya,merebahkan tubuh nya disamping
Sasuke sedikit agak kasar. Bocah yang 5
tahun diatas nya itu,menatap penuh minta
bocah pirang bersurai blonde panjang
yang membantu pria dewasa bersurai
pirang membawa sepeda berwarna merah,
"Dei-kun,tolong bawa ini ke bagasi
mobil"Seru pria itu.
"Ternyata dia laki-laki" Gumam Bocah
laki-laki yang lebih tua.
Sasuke menoleh,dan mendapati sang
kakak yang terlihat lesu.
"Ada apa dengan mu,Nii-chan?" Tanya
Sasuke.
"Anko-senpai menolak ku,dan
mengatakan aku,terlalu muda
untuknya"Jelas sang kakak.
Sasuke kemudian memandang kembali
jendela bundar kamarnya.
"Kata Kaa-chan,cinta itu gak kenal
Usia,jenis kelamin,harta,martabat,dan
agama,karena cinta itu buta" Ujar
Sasuke,yang mengingat nasehat sang ibu.
"Benar begitu?" Tanya Sang kakak.
Sasuke mengangguk.
"Itachi-nii,tidak percaya?nanti malam
Itachi-nii lihat di langit ada bintang jatuh
atau tidak,kalau ada itu saatnya Itachi-
nii,membuaat harapan" Ujar Sasuke
Itachi menghela nafas panjang.
Pasalnya,ia tidak percaya akan hal-hal
berbau dongeng seperti itu.
Namun,ia tidak mau membuat sang adik
kecewa pada dirinya.
"Tapi,kata Kaa-chan kalau sudah berdoa
tidak boleh mengatakan pada orang lain
apa doa kita tadi" Jelas Sasuke.
"Memangnya ada bintang jatuh?oh itu
alasan mengapa kau selalu melihat ke luar
jendela ya"Goda Itachi.
Sasuke menenggelamkan kepalanya ke
bantal,berusaha menyembunyikan rona
merah di pipinya.
"Adik ku sudah dewasa~~" Goda Itachi.
...
_Misa
Anaru_
...
Sasuke berlari menuju sang ibu yang
tengah berkutat di dapur. Sang ayah
hanya mendengus geli melihat putra
bungsu nya,bertindak kekanakan seperti
itu. Sasuke tidak menyapa sang ayah yang
tengah membaca koran menikmati teh
hijau miliknya.
"Kaa-chan,tetangga baru nya tiba" Seru
Sasuke. Mikoto baru saja hendak
menyamai tingginya dengan tinggi
Sasuke,tiba-tiba saja bel berbunyi.
"Itu dia!"Seru Sasuke bersemangat.
Ting..Tong..Ting..Tong
Kriiett~
Mikoto membukakan pintu rumahnya,dan
mendapati seorang wanita dan satu balita
yang tengah bersembunyi di balik badan
sang wanita bersurai merah,dengan
sebuah parcel di tangannya.
"Permisi,nama ku Namikaze Kushina
kami tetangga depan sana,senang
bertetangga denga anda" Seru wanita
bernama Kushina itu,membungkukan
badannya,seraya menyerahkan bingkisan
itu kepada Mikoto.
"Nama ku,Uchiha Mikoto,dia Suami ku
Uchiha Fugaku dan ini-Ehh,Sasuke"
"
"Nama ku Sasuke" Seru Sasuke, Mikoto
tersenyum ramah dan meminta maaf atas
kelancangan Sasuke yang membuat
malaikat kecil keluarga Namikaze itu
ketakutan.
"Na..Naluto,4 tahun"balas
Naruto,menunduk malu.
"Oke,Naluto salam kenal" Ujar Sasuke.
"Nama nya Naruto,Sasuke-kun"Koreksi
Kushina,disambut tawa canggung
Mikoto,yang teramat sangat malu,akan
tindakan OOC buah hatinya.
"Eheheh,Maaf kan tindakan Sasuke
ya,Naru-chan,Eemm,Kushina-san nanti
malam kami akan mengadakan makan
malam bersama di rumah kami,dan kami
mengundang anda sekeluarga" Ujar
Mikoto.
"Ah,kami merepotkan
sekali,uummpp,terimakasih Mikoto-
san,saya permisi dulu ya-ayo Naru-
chan" Pamit Kushina
...
_Misa
Anaru_
...
Sasuke berlari menaiki tangga,menuju
sebuah kamar dengan sebuah gambar satu
tusuk dango.
"Nii-chan,Nii-chan"Seru nya,seraya
mengetuk pintu keras-keras.
Itachi,menghela nafas
panjang,mendengar suara ketukan pintu
yang terketuk cukup keras itu. Tak perlu
membuka pun ia tahu siapa pelaku nya.
"Otouto,jangan mengetuk pintu keras-
keras"Omel Itachi,ketika membukakan
pintu untuk adik semata wayangnya itu.
"Gomen,Nii-chan" Ucap Sasuke.
"Ada apa?" Tanya Itachi.
"Kaa-chan,mengundang keluarga
Namikaze makan malam di rumah kita"
Seru Sasuke.
"Lalu?" Tanya Itachi,
"Lalu apa?Nii-chan ini bagaimana kita
kan bisa punya teman baru"Protes Sasuke.
"Hah,Menyebalkan" Umpat Itachi.
...
_Misa
Anaru_
...
Malam hari nya,2 keluarga dari marga
berbeda pun berkumpul menjadi satu di
meja makan. Mereka tampak akrab satu
sama lain. Tak ada kecanggungan sama
sekali,mereka tampak kompak,kecuali
para anak-anak mereka.
"Aku selesai" Ucap seorang bocah berusia
10 tahun,bersurai pirang panjang.
"Ba-san,aku harus letakan dimana piring
ini?" Tanya bocah itu.
"Letakan di sana saja Dei-chan" Jawab
Mikoto,mengulas senyum pada bocah
berparas imut itu.
"Aku juga selesai" Kata Itachi,seraya
menyusul Deidara,menuju tempat cuci
piring.
"Hai,Aku Itachi" Ujar Itachi,Deidara pun
menoleh pada bocah sebaya nya,yang
berada di samping kirinya.
"Aku Dei-chan un" Sahut Deidara.
"Tapi,nama mu kan Deidara"Itachi
nampak bingung,kenapa bocah Namikaze
itu lebih suka di panggil 'Dei-Dei'.
"Nama ku terlalu panjang un" Jelas
Deidara.
"Oiya,Itachi..mulai sekarang kita teman
ya un" Sambung Deidara,sedikit malu-
malu ketika mengatakan itu.
"Iya,Kita teman..ayo ikut ke kamar
ku"Ajak Itachi,menarik pelan
pergelangan tangan Deidara.
Deidara pun mau tak mau mengikuti
langkah bocah yang lebih tinggi 4 cm dari
nya itu.
Kushina dan Mikoto yang melihat itu
semua langsung mengambil foto mereka
berdua.
"Ya,tuhan manis nya"Puji Mikoto,ketika
melihat raut wajah Deidara.
"Ahh,Itachi-kun juga tampan kok"Puji
Kushina.
"Ahh,andai putra ku memiliki wajah
seimut ini"Gumam Mikoto.
*Itachi's Room*
Deidara memandang takjub kamar Itachi
yang sangat rapih. Beda sekali dengan
kamarnya,yang notabene masih
mengeluarkan suasana kamar khas anak-
anak.
"Kamar,Itachi rapih ya un" Puji
Deidara,yang masih terpaku di depan
pintu yang sudah tertutup.
"Terimakasih"balas Itachi.
"Wahh,nyaman sekali" Gumam Deidara.
"Dei-chan,mau sampai kapan disitu,ayo
sini!"Seru Itachi,sambil menepuk-nepuk
samping kanan kasurnya. Dengan malu-
malu Deidara merebahkan tubuhnya
disamping Itachi.
"Umm,Dei-chan wangi lemon deh" Ujar
Itachi,yang mencium aroma lemon,di
rambut pirang Deidara.
"Iya,Itachi gak suka ya?"Lirih
Deidara,takut jika Itachi mengejek wangi
kesukaannya.
"Tidak,aku suka..lemon itu menyegarkan"
Jawab Itachi,mendekatkan wajahnya ke
pucuk pirang Deidara,dan menghirup
dalam-dalam pucuk pirangnya.
Di lain kamar,nampak Sasuke dan Naruto
yang terlihat canggung untuk memulai
pembicaraan. Sebenarnya Naruto itu anak
yang hyperaktif,namun entah kenapa ia
malu untuk berbicara dengan Sasuke.
Sasuke beranjak dari kasurnya,dan
mengambil sebuah teropong di atas meja
belajarnya.
Sasuke pun meneropong bulan yang
bersinar disana.
Dengan malu-malu Naruto mendekati
Sasuke.
"Cacu,cedang apa?" Tanya nya malu-
malu.
Sasuke menoleh dan mendapati Naruto
berdiri di sampingnya.
"Sedang meneropong bintang" jawab
Sasuke.
Naruto memiringkan kepalanya,dan
membuat Sasuke berusaha keras menahan
darah yang hendak keluar dari hidungnya.
'Astaga imut sekali'Batin Sasuke.
"Nalu,boleh coba?" Tanya Naruto. Sasuke
mengangguk dan meberikan teropong itu
pada Naruto.
"Wah bagusc cekali" Gumam Naruto.
Tiba-tiba saja,ada sebuah sinar yang
jatuh dari langit. Naruto melihat jelas
benda bersinar apa itu,Sasuke yang hanya
melihat dengan mata telanjang pun juga
bisa melihat,hanya saja tidak sejelas
Naruto.
"Lihat,Cacu ada ibu peli tulun dali culga"
Seru Naruto,kegirangan.
"Itu bukan ibu peri,itu namanya bintang
jatuh"Jelas Sasuke,sok tahu
sekali,padahal Itachi sudah mengatakan
padanya jika bintang tidak akan jatuh ke
bumi.
"ayo kita buat harapan"ajak Sasuke.
Naruto pun mengangguk dan mengikuti
Sasuke yang menutup mata dan
mengatupkan tangannya.
Sasuke's wish : Aku harap Naru-chan
menjadi pengantin ku ketika kami dewasa
Naru's Wish. : Nalu mau hidup belcama
Cacu,cetiap hali.
"Oh,iya Itachi..tadi Dei,lihat di TV,malam
ini hujan meteor lho un" Seru Deidara.
Itachi menoleh ke arah
Deidara,memastikan perkataan sang
blonde.
"Benarkah,ayo kita lihat" ajak Itachi,lagi-
lagi menarik pergelangan Deidara,menuju
balkon kamarnya.
"Wah,Indah sekali"Puji Deidara,saat
melihat banyak nya meteor-meteor yang
berjatuhan.
Deidara pun segera menutup mata nya
dan mengatupkan tangannya.
"Kau sedang apa Dei?" Tanya Itachi.
Deidara pun membuka matanya,dan
mendapati Itachi yang memandang heran
dirinya.
"Membuat harapan un" Jawab Deidara.
"Ayo bersama" Ajak Itachi.
Mereka berdua pun sama-sama menutup
mata dan mengatupkan kedua tangan
mereka.
Itachi's wish: aku harap aku bisa hidup
bersama Dei-Dei selamanya
Dei's wish: aku suka Itachi,aku harap
kami bisa terus seperti ini un
20 tahun kemudian.
Di sebuah balkon,rumah minimalis
dengan tidak menghilangkan kesan
mewahnya. Terlihat seorang pemuda
blonde,berusia 24 tahun tengah berdiri
dengan sebuah teropong di tangannya.
Sedari tadi ia mengamati langit malam.
Begitu sabar menanti sesuatu yang
bersinar jatuh ke bumi.
Tiba-tiba saja,dua buah lengan kekar
melingkar,di pinggang langsingnya.
"Masih mengamati nya?" Tanya pemilik
lengan itu.
Pemuda blonde itu pun membalik
badannya,hingga berhadapan dengan
pemuda tampan bersurai raven yang
sudah 5 tahun menjadi pasangan
hidupnya itu.
"Naruto,belum ada berita jika meteor
jatuh malam ini" Imbuh sang raven.
"Cih,SasuTeme diam saja!"Gerutu
Naruto.
Sasuke menghela nafas,istri nya memang
sangat keras kepala,dan pasti Dobe.
Bagaimana tidak,sudah jelas tidak ada
informasi tentang Hujan Meteor,tapi
kenapa dia nekad menunggu.
"Uchiha Naruto,cepat masuk ke
kamar!"Seru Sasuke.
"Uchiha Sasuke,Aku belum mau masuk
kalau tidak melihat meteor!" Seru Naruto.
Pertengkaran kekanak-kanakan pun
terjadi. Tak ada satu pun yang
mengalah,baik Si Dobe maupun Si Teme.
Hingga..
"Mama,Papa Celewet Menma gak bica
tidul nih!"Seru seorang balita bersurai
raven,dengan gaya mengantuknya
berjalan menuju balkon,dimana kedua
orang tua nya berada.
Sasuke dan Naruto saling pandang.
Mereka bahkan lupa jika sudah memiliki
seorang anak,bernama Uchiha Menma
yang lahir 4 tahun silam.
Hening..
Hening..
Tatap..
Tatap..
Tat-
"Menma,cepat masuk ke kamar!"Seru
Naruto Dan Sasuke bersamaan.
Di sebuah kamar apartemen mewah,
Sepasang suami istri terlihat tengah
berbahagia. Pasalnya,kehadiran anggota
baru,di antara kedua nya membuat
mereka nampak sangat bahagia.
"Meteor,tidak bisa tidur tampak nya ia
mau menemani Papa nya un" Ujar sang
istri,yang memiliki surai pirang,yang
sama dengan seorang balita berusia 1
tahun itu.
Pria bersurai raven,ikat kuda itu pun
menghentikan aktivitasnya yang sedang
berkutat dengan laptopnya.
"Masa?Meteor atau mama nya,yang
mau?"Goda pria bernama Uchiha Itachi
itu.
"Itachi-kun"Rengek sang Istri.
"Hahaha,iya Dei,Iya..aku juga tak
keberatan di temani istri ku dan putri
kecil ku" Ujar Itachi.
"Nee,Itachi..mau flashback 20 tahun
lalu?" Tanya Deidara.
"Dimana kita membuat harapan,saat
Hujan Meteor?"
Deidara mengangguk malu.
"Dan kita sudah menghasilkan meteor
sendiri"Canda Itachi,yang berhasil
dihadiahi jitakan mesra dari sang istri.
TBC
Omake
Menma yang tidak bisa tidur
lagi,akhirnya memutuskan untuk keluar
menuju balkon. Ia amat takjub begitu
melihat banyak sinar-sinar yang
berjatuhan dari langat ke bumi.
"Wow Kelen" Gumamnya.
Balita kecil itu pun segera berteriak
seraya memandang langit.
"Menma mau punya adik"Teriak nya.
"Nee,teme aku seperti mendengar suara
Menma-chan" Ujar Naruto.
"Menma tidur di tengah-tengah kita
Dobe,sudah tidur lagi!"Seru Sasuke,tanpa
membuka matanya.
"Tadi Menma,bilang dia minta adik"Igau
Naruto.
"Besok kita buat"Timpal Sasuke.
"APAA?"Pekik Naruto,yang baru tersadar
dengan suasana malam itu.
Astaga lemot sekali otak mu Nar!
TBC
So,Mohon Kira nya di review
