DEAD EVIL
Angin berhembus kencang, membuat suara gemerisik dedaunan yang saling bersentuhan. Aroma kematian menyeruak keluar dari para penghuni yang sedang tertidur di alam damai mereka. Menambah kesan kelam di daerah damai ini. Banyak orang yang enggan untuk berada di sini, mengingat aura gelap yang selalu keluar. Namun bagi sebagian orang tempat ini merupakan tempat yang nyaman untuk tidur damai, sebelum bangun untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka. Damai dan tenang.
Beberapa jam yang lalu, tempat ini ramai di kunjungi orang-orang dan seorang penghuni baru yang di bawa dengan hati-hati menggunakan peti mahal dengan ukiran indah di setiap sisinya. Wajahnya yang tertidur damai dan kulit putih pucatnya membuktikan bahwa yang tidur itu hanya raga tanpa jiwa.
Dan sekarang yang tertinggal hanya seorang pria dengan air mata yang masih setia menemaninya. Wajah yang biasa tegas, kini memelas. Mata yang sering menatap tajam lawan bicaranya kini hanya di penuhi bulir-bulir kristal yang turun tanpa henti. Tubuh yang dulu tegap, kini butuh seseorang hanya untuk berdiri.
Awan hitam bergerak perlahan menutupi langit yang -tadinya- cerah. Rintik-rintik hujan kini mulai turun, berjatuhan di atas pusara yang masih baru. Dan di atas nama sang kekasih yang harusnya hanya ada di hatinya. "kim Jae Joong".
Tubuh lemah itu basah karena air hujan, namun ia tak bergeming. Tak ada lagi air mata yang keluar. Hanya air hujan yang membasahi wajah tampannya. Tubuhnya yang basah itu terlihat menggiurkan bagi yang melihatnya. Sosok itu sempurna.
Matanya fokus pada nama yang tertera di batu nisan.
"kim Jae Joong.."
Dan satu kecupan terakhir di puncak nisan seolah ia sedang mencium kening pria yang disayanginya. Sebelum ia merasa gelap. Dan sepasang tangan yang menyambutnya hangat.
"aku pulang jae, kita akan bersama lagi."
Senyum terukir di wajah tampanya. Sebelum malaikat maut mencabut nyawanya.-
Jung Yun Ho. Mission complete.
