Disclaimer: Bleach dan karakternya punya Kubo Tite-sensei. Kalo punya gue, rumah gue udah di Jepang XP
Rating: K
Ringkasan: AU setengah tahun setelah kekalahan Aizen. Suatu pagi Grimmjow menantang Ichigo berantem seperti biasa. Tapi Ichigo menolaknya karena suatu hal. Hari itu adalah hari spesial.
Catetan:
"Ngomong"
Ngomong dalem hati & english
"Hollow Ichigo"
Fanfic Bleach pertama ku. Udah lama ga nulis fanfic lagi, jadi mohon maaf bila kurang memuaskan. Enjoy!
-
Karena Ada Mereka
Chapter 1: Comical World
"WOI GRIMMJOW KENAPA SIH LOE PAGI-PA...GAAAAH!!!" teriakan murka cowok shinigami berambut orange terpotong oleh serangan mendadak espada berambut biru muda. Dengan pedang yang sebesar badannya, Kurosaki Ichigo sang shinigami menahan pukulan maut (kayak Ksatria Baja Hitam) dari espada yang lebih besar darinya, Grimmjow Jaegerjaquez.
"Kenapa? KENAPA LOE BILANG?! UDAH PASTI KARENA LOE MANGSA GUE!" Grimmjow langsung mengarahkan tendangannya ke sisi Ichigo, namun dihindari dengan shunpo. Ichigo mengambil jarak sambil memosisikan dirinya siap menyerang balik.
"Teme! Tapi kan nggak gini caranya berantem pagi-pagi, gue sibuk banget hari ini mesti per… ULQUIORRA?!" di belakang Grimmjow terlihat Cuatro Espada, Ulquiorra Ciffer yang cuma berdiri diam tanpa ekspresi. "Teme ngapain ke sini juga?!" Ichigo mencak-mencak Ulquiorra yang masih diam. Espada berambut hitam ini ga kayak biasanya ngikutin si sexta espada mengingat hubungan mereka yang bagai gunung dan laut.
Suasana hening sejenak menunggu jawaban Ulquiorra, "… bosen." Singkat. Padat. Jelas. Tanpa basa-basi. Cukup membuat Ichigo jaw drop.
"Lagian," tambah Grimmjow, "Kalo berantem pagi-pagi kan sekalian olahraga biar sehat gitu." katanya cuek sambil ngorek-ngorek kuping gara-gara ada congek (ditendang Grimm), eh ya salah… gara-gara Ichigo teriak melulu sampe kupingnya pengang. Tak lupa cengiran khas Grimmjow menghiasi wajahnya yang selalu bikin Ichigo merinding.
Sudah setengah tahun sejak berakhirnya perang melawan Aizen dengan kemenangan di pihak Soul Society. Kematian mantan Go Bantai taichou itu otomatis membebaskan Hueco Mundo dan para hollow dari kekuasaannya, dan mencegah pembuatan Ouken. Hougyoku yang tadinya hanya akan disegel di Juuni Bantai akhirnya dihancurkan agar tidak mengulang sejarah yang sama.
Ketika Ulquiorra hampir musnah sepenuhnya, Inoue berhasil menggapainya dan dengan kekuatan penuh menggunakan Shoten Kesshun memulihkan tubuhnya seperti semula. Ulquiorra yang bingung dengan keputusan Inoue mendapat jawaban yang tak terduga dari gadis itu, "Soalnya Ulquiorra-san punya hati."
Sebelum menghadapi Aizen, Ichigo menitipkan Inoue dan Ulquiorra pada Ishida yang lukanya juga telah disembuhkan oleh Inoue. "Tolong ya Ishida. Oh ya Inoue, maaf gue terlalu banyak minta. Tapi kalo loe ngeliat dia, tolong juga ya.", Inoue mengangguk mengerti siapa yang Ichigo maksud. Dan benar saja, tak lama Ichigo pergi, Neliel datang membawa Grimmjow dalam keadaan setengah sadar penuh luka parah.
Tau kayak gini jadinya, biar aja dia mati!, sesal Ichigo. "Kalo ga mau berantem biar gue aja yang berantem, Raja." tawar Hollow Ichigo yang emang udah bosen nggak dapet ijin keluar bebas sejak dia berhasil menguasai tubuh Ichigo seutuhnya. Wari, nggak ada waktu buat berantem, tolaknya mentah-mentah. "Huuh! Pelit! Sumanee." Ichigo nggak peduli sama ambekan hollow-nya. Sebisa mungkin Ichigo pengen menghindari pertarungan ini secepatnya. Dari awal cuekin Grimmjow sama aja mancing dia dateng ke rumahnya yang sama dengan rumah bakal ancur.
"Wari Grimm! Gue bener-bener nggak bisa hari ini, besok aja berantemnya yah! Yakusoku da!" Ichigo berusaha meyakinkan Grimmjow.
"Ya elah loe Ichi, gue pengen banget berantem ama loe! Udah 3 hari gue nahan diri, masa' loe tega?"
"Enak aja seminggu 3 kali loe datengin gue, loe yang tega ngerusak kedamaian gue!"
"Baru seminggu 3 kali aja udah protes. Gue dateng sehari 3 kali nyaho' loe!"
"Iranee yo emangnya obat!"
"Ah udahlah buruan bankai terus berantem!"
"Maksa banget dah loe, gue bilang nggak ya nggak!"
"Emangnya loe mau ngapain sih, kayaknya ada yang lebih penting daripada berantem ama gue?!"
"Bukan urusan loe!"
"Heh loe berani ya ngebantah ore-sama, Hueco Mundo no Ou!!!"
"Aho! Kalo ngerasa raja urus sono kerajaan loe!"
"Nanda to?!"
"Nani yo?!"
Kenapa jadi adu mulut…, pikir Ulquiorra yang level bosennya naik 10%.
Miageta yozora no hoshitachi no hikari…(hp Ichigo bunyi).
"CHOTTO MATTA! Ada telpon. Moshimoshi? Ya Karin? He? Maji?! Udah mau jalan?! Tunggu bentar gue otw balik nih, ja!" Ichigo menutup telponnya kesal. "Tuh kan gara-gara teme ore ampir ditinggal! Gue balik!!!" Ichigo shunpo ke rumahnya, ga peduli sama teriakan Grimmjow.
"Cih dia kabur."
"Pergi."
"Sama aja!"
"Grimmjow," tiba-tiba Ulquiorra jadi serius (kapan dah Ulqui ga serius…), "Loe nggak penasaran ke mana Kurosaki Ichigo pergi?"
"Paling sekolah," jawabnya malas dengan tangan masuk kantong celana.
"Nggak mungkin, hari ini Sabtu."
"Oh ya… nde kok loe tau?"
"Udah setengah tahun sering ke sini loe nggak tau jadwal mangsa loe sendiri? Gue bikin catetan nih." Ulquiorra ngeluarin buku catatannya menunjukkan halaman yang judulnya 'Kurosaki Ichigo's Daily Routine'.
"Ngapain loe bikin beginian?"
"Untuk menghindari pertarungan yang nggak perlu."
Grimmjow membaca jadwal Ichigo, berusaha menghafal daily routine nya. "Hmm… bener juga loe hari ini Ichi libur. Jadi penasaran." tanpa ba-bi-bu Grimmjow sonido ke rumah Kurosaki diikuti Ulquiorra. Nggak lupa nyembunyiin reiatsu, mereka ngeliat Ichigo dan keluarganya udah siap berangkat.
"Grimmjow balikin buku gue."
"Oh ya suman."
Kelihatannya keluarga Kurosaki nggak pergi jauh karena cuma jalan kaki, pikir Ulquiorra. "Piknik?" terkanya menganalisa barang bawaan mereka.
"Ha? Yakin loe? Mendingan berantem ama gue."
"Aho."
"Nanda to?!"
"Kurosaki Ichigo bukan tipe orang yang suka pergi piknik."
"Sou da, makanya… ng?" Grimmjow melihat dua orang yang juga mengikuti keluarga mangsanya. Ternyata Rukia dan Renji. Grimmjow dan Ulquiorra datengin mereka dengan sonido muncul di belakang Rukia, "Oi Shinigami ngapain loe?"
"ASTAGHFIRULLAH!!!" Rukia kaget setengah hidup sampe-sampe konpakunya ampir keluar dari gigainya. Renji lebih parah lagi. Justru gara-gara teriakan Rukia, konpakunya beneran keluar. "G-Grimmjow… kaget aho!!!" omel Rukia setelah agak tenang.
"Aho ka?! Udah nyembunyiin reiatsu tiba-tiba muncul dari belakang, mau ngebunuh kita?!" tambah Renji yang udah masuk lagi ke gigainya.
"Ya udah sih gitu amet kagetnya, lebay AHO!!!" si Sexta Espada malah ngomel balik. Kayaknya makin pissed off gara-gara Ichigo nggak mau diajak berantem.
Salah loe juga kali, Ulquiorra geleng-geleng kepala.
Setelah keadaan tenang…
"Oh gitu, ya terang aja Ichigo marah." Kata Rukia menyila tangannya setelah Ulquiorra cerita kejadian tadi pagi.
"Memangnya hari ini ada apa, Kuchiki Rukia?" tanya Espada bermata hijau itu tetap tanpa emosi. Renji yang masih berantem sama Grimmjow mendadak diem, mukanya jadi agak murung. Grimmjow pun memusatkan perhatiannya pada Shinigami cewek berambut hitam di depan Ulquiorra.
"Soalnya hari ini…."
Tsudzuku…
-
Gimana? Gimana? R&R please, setiap kritik dan saran yang membangun sangat berharga bagi saya.
Oh ya, karena bikin nih fanfic sambil dengerin OST 1 Bleach, judulnya ku ambil dari dari OST. Pas aja gitu sama chapter ini.
Terima kasih udah baca.
